NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Simpanan Dosenku

Menjadi Istri Simpanan Dosenku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Tamat
Popularitas:35.9k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Hana berbahagia karena dia bisa menikah dengan pria yang ia cintai dalam diam sejak dia masih berumur enam tahun.
Sedangkan Alaric berwajah lesu karena dia terpaksa mau menikah dengan Hana demi keselamatannya dan demi menuruti kemauan neneknya. Neneknya Alaric mengetahui hubungan terlarangnya Alaric dengan Istri orang. Neneknya Alaric kemudian menutupi perbuatan bejat Alaric dengan berkata kepada suami dari selingkuhannya Alaric bahwa Alaric tidak mungkin berhubungan dengan wanita yang sudah menikah itu karena Alaric sendiri pun sudah menikah. Suami dari wanita itu kemudian melepaskan Alaric dengan catatan dia butuh bukti pernikahannya Alaric.
Namun, bukannya sembuh dari kelakuan bejatnya, setelah menikah dengan Hana, Alaric masih tetap berhubungan dengan wanita yang sudah bersuami itu.
Lalu, bagaimanakah nasib Hana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekretaris dan Murid

Hana menoleh kaget ke Alaric, "Memangnya di resto sebesar ini ada menu seblak, Mas?"

"Jangan mengunderestimate makanan tradisional. Banyak yang sudah viral dan masuk ke menu resto besar. Contohnya seblak. Di sini juga ada menu manisan aneka buah, bakmi jawa, nasi gudeg, nasi liwet, dan.........lho mana Hana?" Alaric menoleh ke kanan dan saat dia tidak menemukan Hana, dia kembali menatap ke depan dan tanpa sadar dia tersenyum geli melihat Hana berlari kencang ke meja pemesanan makanan. "Tzk! Dasar bocah. Dengar semua makanan kesukaannya langsung lari pesan"

Alaric kemudian mengajak Hana duduk di meja kosong yang menghadap ke danau buatan setelah dia memesan nasi liwet, seblak, gudeg, dan manisan untuk dibawa pulang. Untuk minumannya Alaric memesan jus strawberry dan kopi kental. Untuk camilannya, Alaric memesan mendoan dan tahu bakso.

Hana tersenyum menatap Alaric, dia masih memiliki hati yang lembut dan baik. Apakah aku masih bisa merubahnya kembali menjadi Kak Aric yang dulu?

Saat Alaric menggerakkan kepala ke depan, Hana langsung menghapus senyumannya dan memalingkan wajahnya ke akuarium besar yang berisi dua ekor ikan arwana besar berwarna merah dan kuning cerah. Lalu, ada dua ekor ikan sapu-sapu.

Alaric menatap Hana, seharusnya aku tidak boleh mencintainya. Tapi, hatiku selalu ngeyel. Hatiku tidak mau diperintah oleh otakku. Hatiku selalu saja mengambil tindakan sendiri. Berinisiatif yang tidak memakai logika.

"Kamu suka ikan?"

Hana menoleh ke Alaric lalu mengangguk.

"Kenapa aku baru tahu kalau kamu suka ikan"

"Itu karena Hana......."

"Aric!"

Hana melihat Alaric melotot kaget lalu bergegas menoleh ke samping kanannya.

Dia, model itu? Tunangannya Kak Aric? Hana refleks bangkit berdiri dan terkagum-kagum melihat model terkenal yang sangat seksi juga cantik berdiri tepat di depannya.

Saat Hana mengagumi Bella, pria yang berdiri di sebelahnya Bella justru terkagum-kagum pada Hana. Siapa dia? Dia sangat cantik dan imut.

"Siapa dia?" Bella dan pria itu bertanya secara bersamaan di depan Alaric.

Alaric menghapus wajah gugupnya dan berusaha untuk tenang sambil bangkit berdiri. Setelah berdiri tegak, Alaric berkata, "Dia sekretarisku kalau di perusahaan dan dia muridku kalau di kampus. Namanya Hana"

Hana menoleh kaget ke Alaric, Kak Aric mengenalkan aku ke tunangannya sebagai sekretaris dan muridnya. Tega sekali Kak Aric. Mata Hana seketika itu juga terasa panas dan Hana langsung berkata, "Maaf, saya ingin ke toilet"

"Kak Naga, kita duduk di sini saja, ya. Emm, kamu pindahkan pesanan kita ke meja ini" Ucap Bella sambil menggeser kursi agar dia bisa duduk berdekatan dengan Alaric.

"Baik" Sahut pria yang bernama Naga itu.

Alaric duduk sambil menoleh ke arah toilet dan bertanya ke Bella, "Siapa dia?"

"Oh, dia kakak sepupuku. Dia baru saja balik dari Amerika dan dia akan membuka hotel di sini. Hotelnya akan didirikan di daerah puncak di jalan Arjuna dua B 28"

Alaric sontak menautkan kedua alisnya. Arjuna dua B 28? Kenapa jalan itu terdengar familier di telinga Alaric.

Pria yang bernama Naga duduk di depan Alaric dan Bella lalu tidak begitu lama kemudian Hana kembali dari toilet. Hana menghentikan langkahnya dan tampak kebingungan dia harus duduk di mana.

Alaric ingin menarik Hana duduk di sampingnya, tapi tidak bisa karena tangan Bella mendekap pinggangnya dengan sangat erat.

"Duduk saja di sebelahku nggak papa. Aku nggak gigit, kok" Ucap pria tampan yang bernama Naga itu dengan senyum ramah.

Melihat ada pria lain memperhatikan Hana dan tersenyum ramah ke Hana, Alaric refleks mengepalkan kedua tinjunya dan sebelum dia bertindak di luar akal sehat, Bella bertanya, "Ric, kamu pesan gudeg juga? Sama dong. Aku juga pesan gudeg. Wah, kita memang jodoh, ya Sayang" Bella mengusap dada Alaric. Kemudian Bella berkata, "Aku suapi, ya"

Alaric terpaksa mengangguk.

Hana ingin menarik tangan Bella karena Bella sudah berani meraba dada suaminya dan menyuapinya, tapi segera dia urungkan niatnya itu karena Alaric hanya mengenalkan dirinya sebagai sekretaris dan seorang murid. Kalau aku tarik tangan Bella dan menamparnya, aku akan ditertawakan banyak orang karena aku ini hanya seorang sekretaris. Hana meremas pahanya dengan tangan kiri dan makan dengan wajah ditekuk.

"Kamu nggak suka sama makanannya?" Tanya Naga.

"A.....apa?" Hana menoleh kaget ke asal suara.

"Kamu nggak suka sama makanannya? Kenapa makan dengan wajah cemberut?"

"Ah, suka, kok. Saya suka sama makanannya. Saya hanya capek dengan tugas-tugas kuliah dan kerjaan saya saja" Hana tersenyum canggung ke Naga.

Sial! Kenapa dia terus memperhatikan Hana. Apa dia naksir Hana? Batin Alaric sambil terus menerima suapannya Bella.

" Berapa umur kamu?"

"Delapan belas pas hari ini"

"Wah, selamat ulang tahun" Pria itu mengulurkan tangannya dengan senyum ramah.

Hana hanya mengangguk dan berkata, "Terima kasih"

"Selamat ulang tahun Hana" Bella ikut mengucapkan kata selamat dan Hana mengangguk ke Bella dengan canggung.

Naga menarik tangannya sambil berkata, "Kamu hebat. Bisa kuliah sambil bekerja. Kamu pasti masih magang, kan, karena kamu anak kuliahan. Berapa Bos kamu membayar gaji kamu? Kalau kamu sudah berhenti magang di tempat Bos kamu, kamu bisa pindah ke tempatku dan aku akan gaji kamu dua kali lipat"

Hana menatap Alaric dengan wajah bingung. Karena Alaric tidak pernah menyinggung soal gaji dan dia belum pernah menerima gaji dari Alaric.

Hana melihat Alaric menggerakkan jari jemari dengan sangat cepat di atas ponsel dan wajah Alaric tampak panik.

Alaric langsung menyahut, "Aku gaji dia cukup besar" Alaric menjulurkan dagunya ke Hana sambil berkata, "Lihat ponsel kamu! Aku baru saja transfer uang ke rekening kamu. Maaf kalau telat"

Hana tergagap kaget dan langsung mengambil ponselnya, "Hah?!" Gadis itu kemudian ternganga lebar melihat jejeran angka di layar ponselnya.

Melihat Hana ternganga lebar, Alaric langsung berkata, "Itu untuk gaji magang kamu selama tiga bulan dan selamat kamu lulus menjadi karyawan tetap dan tidak bisa bekerja di tempat lain" Alaric menatap tajam pria yang bernama Naga sambil mengetik cepat pesan text untuk Hana.

Naga tersenyum lebar dan berkata, "Wah, sayang sekali. Bagaimana kalau menjadi mode? Kalau model, kan, bisa dilakukan pas kamu punya waktu luang. Aku butuh model untuk menawarkan resort baruku di Bali. Kamu cantik dan......."

"Pulang! Kamu harus pulang!" Alaric bangkit berdiri dan langsung mencekal lengan Hana.

Hana terpaksa bangkit berdiri karena Alaric terus menarik lengannya.

Bella sontak berteriak, "Ric, kenapa kamu menyentuh lengannya?"

Alaric sontak melepaskan lengan Hana dan berbisik, "Baca pesan text dariku"

"Apa yang kau bisikkan, Ric?!" Bella mulai melotot kesal.

"Tidak ada. Aku tidak berbisik padanya dan aku tanpa sadar menyentuh lengannya karena aku lupa kalau dia punya jam malam dan harus segera pulang" Alaric mengangkat kedua telapak tangannya ke depan dada sambil menendang tumit sepatunya Hana agar Hana segera pergi.

Hana menghela napas panjang lalu dia pamit ke Naga dan Bella hanya dengan anggukan kepala dan senyuman kemudian melangkah ke depan sambil membuka ponselnya.

Hana membaca pesan text dari Alaric dalam hati, naik taksi online yang sudah aku pesan, aku sudah kirimin foto taksi online-nya. Pulang ke rumah Nenek dan jangan keluyuran lagi! Aku akan bungkus makanannya untuk kamu nanti.

Alaric menahan lengan Naga sambil bertanya, "Kamu mau ke mana?"

"Anterin Hana. Dia naik apa pulangnya?"

"Nggak usah!" Alaric tanpa sadar menggeram dan mencekal erat lengan Naga karena cemburu.

"Kenapa kamu marah? Aku cuma mau anterin Hana. Kenapa kamu mencekal lenganku sekuat ini?"

"Oh, tidak aku nggak marah, hehehehe" Alaric melepaskan lengan Naga sambil meringis lalu merangkul bahu Naga sambil berkata, "Kita duduk, yuk, aku tertarik berinvestasi di bisnis kamu"

"Benarkah?" Naga kembali duduk dengan senyum mengembang.

"Ric? Aku lihat kamu peduli sama Hana. Kenapa kamu peduli sama Hana? Apa kamu dan Hana dekat?"

Sial! Kalau dia sampai tahu Hana adalah Istriku, dia bisa mencelakai Hana. Bella terkenal pencemburu berat dan suka menganiaya cewek kalau dia cemburu sama cewek itu. Bella itu sakit jiwa kayaknya. Tidak! Aku tidak akan biarkan dia mencelakai Hana.

"Ric? Kok malah bengong? Kamu dekat sama Hana?"

"Tidak, emm, maksudku.....tentu saja dekat, tapi hanya sebatas Bos dan sekretaris kalau di kantor dan dosen sama muridnya kalau di kampus. Dia ada jam malam makanya aku suruh pulang. Nanti dia kena hukuman pihak kampus dan aku sebagai dosennya aku wajib mengingatkan, kan? Kalau nggak, aku juga bisa kena semprot pihak kampus"

"Oh" Sahut Bella.

"Dia tinggal di asrama kampus?" Tanya Naga.

"Iya, hehehehe" Alaric meringis di depan Naga sambil menepuk pundak Naga.

Sial! Setelah ini aku harus cari satu asrama kosong untuk Hana.

"Emangnya dia berasal darimana? Kenapa tinggal di asrama? Ibunya kerja apa? Papanya tinggal di mana?" Cecar Naga kemudian.

"Jangan bahas Hana lagi! Kita bahas bisnis kita saja" Sahut Alaric sambil menepuk pundak Naga. Alaric ingin sekali mencengkeram pundak Naga karena pria itu terus memperhatikan istinya, tapi harus dia tahan. Naga langsung berkata dengan senyum lebar, "Baiklah. Aku akan jelaskan sedikit soal hotel yang akan aku bangun"

Sementara itu, Hana yang sudah duduk di jok belakang taksi online, tengah mengusap air mata yang menetes di pipi sambil bergumam lirih, dasar cowok nggak berperasaan. Dia mengenalkan Istrinya sebagai sekretaris dan muridnya di depan tunangannya. Lalu, menyuruh Istrinya pulang naik taksi online. Dasar jahat. Kamu jahat banget, Kak Aric.

1
Safa Almira
seru
Spyro
Happy ending. Terimakasih untuk karya bagusnya thor 😊 Maafkan saya yg baru sempet namatin😁

🌹🌹 buat author.
Spyro
Eh Pak Al bisa ngelawak 😂 meleleh juga kulkas nya
Spyro
Akhirnya baikan juga kalian 🤭🤭
Spyro
Gak mau nyalahin Hana karna dlu Al cuek juga di depan Hana. Jd mungkin Hana ud jadi suudzon dluan
Spyro
Asyik hamil.
Spyro
🌹untuk othor
Spyro
Waduh saingan Al
Spyro
Theo ketiban rejeki nomplok😏
Spyro
🌷🌷 buat othor
Spyro
Ayoloh, kelimpungan kan?
Spyro
Jgn Al, selama kamu belum bisa melupakan dendammu, mending jauh dari Hana. Kasihan Hana. Cari Hana kl km uda ikhlass
Spyro
Astagfirullah Mbak, kamu gatel sekaleee
Spyro
Walah Bella Bella,, sombongmu salah jalur skrg
Spyro
Asikk.Bisa jadi benih pak Al 😏😏
Spyro
Amanda jd kena getahnya. Gatel sih
Spyro
Tergantung pawang nya, Bim 🤭🤭
Spyro
Yah, kudunya di apain dlu kek. Unyel unyel dkit lah 😂
Spyro
Wah si Linda siap2 digeprek. Belun tahu aja klo Al marah kayak gimana 🙄
Spyro
Bener tuh. Sebel bgt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!