Transformasi Si Lemah

Ariel terluka cukup parah setelah melawan Martin. Meskipun sudah ditangani oleh tenaga medis profesional, satu-satunya alasannya masih hidup adalah berkat bantuan sistem.

"Saya harus membakar cukup banyak kali ini demi menyelamatkan nyawamu," kata AI System. "Kau terlalu gegabah dan bertarung tanpa mempedulikan keselamatanmu mentang-mentang sistem membantu mentolerir rasa sakit lukamu."

Meski demikian, Ariel masih harus menjalani pemulihan dengan cara normal. Selain dengan bantuan dokter, ia disarankan untuk menggunakan teknik penyembuhan yang dibeli dari toko sistem.

"AI, apa aku harus menusukkan jarum akupuntur ini pada diriku sendiri?" tanya Ariel. "Aku takut melakukannya."

AI System menjawab, "Apa yang dapat aku katakan adalah bahwa terapi akupuntur telah terbukti efektif dalam mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan. Namun, keputusan akhir tetaplah milikmu. Jika kamu merasa takut atau tidak nyaman melakukannya sendiri, konsultasikanlah dengan doktermu untuk mencari alternatif lain yang lebih cocok bagimu."

"Tapi aku harus segera sembuh agar bisa segera membantu tim Sayap Garuda menghadapi Sekte Kehancuran," kata Ariel meneguhkan hati. "Aku akan mencoba melakukannya sendiri."

"Baiklah. Aku akan membantu mengarahkan kamu sesuai dengan apa yang ada di kitab pengobatan ini," kata AI System membuka buku kitabnya.

Ariel kemudian mengikuti instruksi yang diberikan oleh AI System dan mulai menusukkan jarum akupuntur pada titik-titik tertentu di tubuhnya. Meskipun merasa cemas dan sedikit takut, ia berusaha untuk tetap tenang dan fokus.

Beberapa menit kemudian, Ariel merasakan efek positif dari terapi akupuntur tersebut. Rasa sakitnya mulai berkurang dan ia merasa lebih rileks. Ia melanjutkan sesi akupunturnya setiap saat dan terus memantau kemajuan pemulihan lukanya.

Setelah beberapa hari, Ariel berhasil pulih sepenuhnya dan siap untuk kembali bertarung. Ia merasa sangat berterima kasih kepada AI System dan teknik penyembuhan yang diberikan. Tidak hanya itu, setelah pulih semua pengetahuan dari kitab pengobatan itu mulai meresap masuk ke dalam otaknya.

"Aku berhutang nyawa padamu, AI," kata Ariel dengan tulus. "Tanpa bantuanmu, aku tidak akan bisa sembuh dengan cepat dan tidak akan bisa berjuang lagi. Terima kasih telah menjadi sahabat dan penolong setia bagiku."

AI System tersenyum. "Aku hanya melakukan tugasku sebagai sistem pendukungmu, Ariel. Kau adalah pejuang yang tangguh dan aku senang bisa membantu mempercepat pemulihanmu. Jaga tubuhmu dengan baik dan tetap berhati-hati dalam pertempuran mendatang."

Setelah semuanya, Ariel melihat sisa poinnya hanya tinggal 25.000 poin saja. Sistem telah melakukan pembaruan darurat ketika Ariel dalam keadaan sekarat sehingga mengambil cukup banyak poin.

Selain itu, poinnya juga digunakan untuk membeli kitab teknik pengobatan yang harganya lumayan mahal di toko sistem.

"Mia!" panggil Ariel ketika tak sengaja bertemu di lorong rumah sakit. "Apa kau ingin menjengukku?"

"Iya," jawab Mia. "Tapi aku ke sini juga ingin sekalian menjenguk kakekku."

"Kakekmu sakit apa?" tanya Ariel penasaran.

"Sejauh ini Dokter belum bisa mendiagnosis dengan pasti," jawab Mia. "Tapi kakekku mengeluh mengalami sesak napas dan kelelahan yang tidak biasa."

"Apa ia sudah diperiksa secara menyeluruh?" tanya Ariel.

"Iya, dokter sudah melakukan serangkaian tes dan pemeriksaan," jawab Mia. "Namun hasilnya masih belum jelas, jadi kakekku harus menjalani beberapa tes tambahan."

"Aku harap kakekmu segera sembuh," ucap Ariel. "Apa kamu berniat untuk mendampingi kakekmu selama di rumah sakit?"

"Iya, aku akan terus menemani kakekku dan membantu merawatnya," jawab Mia. "Meski sedikit khawatir, tapi aku akan tetap menjaga semangat kakekku agar ia tetap positif. Tapi, bagaimana kondisimu sekarang?"

"Aku sudah membaik dan sebentar lagi mungkin sudah bisa meninggalkan rumah sakit," jawab Ariel.

"Syukurlah," kata Mia. "Aku berharap semoga kakekku juga segera sembuh."

Mereka pun berjalan bersama menuju ruang perawatan kakek Mia, dengan harapan bahwa kakeknya akan segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sediakala.

Ketika Ariel melihat kondisi kakeknya Mia, tiba-tiba ia bisa melihat apa yang sedang dideritanya.

"Apa yang terjadi?" tanya Ariel pada AI System lewat telepati.

"Mungkin kau bisa menolong kakeknya Mia menggunakan teknik akupuntur," saran AI System.

Tanpa ragu, Ariel langsung mendekati kakek Mia dan menyampaikan pengetahuan yang ia dapatkan dari kitab pengobatan.

"Maaf, Pak. Bolehkan saya mencoba melakukan terapi akupuntur pada Anda? Mungkin saya bisa membantu meredakan gejala yang Anda alami," ucap Ariel dengan penuh harap.

"Apakah kau remaja yang melakukan akupuntur pada diri sendiri dan berhasil pulih dengan cepat?" tanya Kakeknya Mia.

"Benar," jawab Ariel. "Apa Anda ingin mencobanya?"

Kakek Mia mengangguk setuju, tanpa mempertanyakan kemampuan Ariel. Ia telah mendengar tentang pemulihan cepat Ariel menggunakan teknik tersebut dari salah seorang suster rumah sakit dan memiliki keyakinan kepadanya.

Ariel mulai menempatkan jarum akupuntur pada titik-titik tertentu di tubuh kakeknya Mia. Dengan penuh perhatian, ia berkonsentrasi dan mencoba meredakan semua gejala yang dialami oleh kakek Mia.

Tak lama kemudian, kakek Mia merasakan perubahan yang luar biasa. Napasnya menjadi lebih lancar, dan kelelahan yang ia rasakan mulai mereda. Ia merasa tenang dan nyaman berkat terapi akupuntur yang dilakukan oleh Ariel.

[Ding][Berhasil menyembuhkan penyakit pasien]

[+1000 poin] [Total : 26.000 poin]

"Ariel, terima kasih banyak. Aku merasa jauh lebih baik sekarang," ucap kakek Mia dengan senyum yang tulus.

"Aku sangat senang bisa membantu, Pak. Ini adalah pengetahuan yang aku dapatkan dari AI System," jawab Ariel dengan rendah hati.

Mia, yang menyaksikan perubahan yang terjadi pada kakeknya, juga merasa terharu dan bersyukur. Ia tidak menyangka bahwa Ariel dapat memberikan bantuan yang begitu besar bagi kakeknya.

"Ariel, katakan padaku apa yang aku bisa lakukan untuk mengucapkan terima kasih," ucap Mia dengan penuh rasa terima kasih.

"Aku hanya ingin melihat kakekmu sehat dan bahagia, Mia. Itu sudah cukup bagi ku," ucap Ariel sambil tersenyum.

Namun, rumor tentang Ariel yang berhasil menyembuhkan pasien menggunakan teknik pengobatan akupuntur cepat menyebar dan akhirnya sampai ke telinga seorang nona muda kaya raya bernama Violet.

"Mungkin remaja ini bisa menolongku untuk menyembuhkan ayahku," pikir Violet.

Tak lama kemudian, Nina, asistennya Violet, datang menemui Ariel yang sedang merawat para pasien lainnya di rumah sakit.

"Ada apa, Nona?" tanya Ariel dengan penuh kekhawatiran.

"Nona Violet ingin bertemu denganmu, Ariel. Ia mengatakan bahwa ayahnya sedang sakit dan ia berharap ada yang bisa menyembuhkannya," jelas Nina.

"Aku akan pergi bersamamu, Nina. Katakan padanya bahwa aku akan segera datang," jawab Ariel dengan tegas.

Mereka segera menuju ke rumah nona Violet. Sesampainya di sana, Violet menyambut mereka dengan ramah.

"Aku sangat bersyukur bahwa kau bersedia datang, Ariel. Ayahku sedang menderita dan aku berharap kau bisa menyembuhkannya," ucap Violet dengan nada harap-harap cemas.

"Tenanglah, nona Vio. Aku akan melakukan yang terbaik untuk membantu ayahmu," jawab Ariel dengan keyakinan.

Ariel mulai melakukan terapi akupuntur pada ayah Violet. Ia berusaha meredakan rasa sakit dan memulihkan kesehatannya. Dalam beberapa sesi terapi, ayah Violet mulai merasakan perubahan yang positif. Ia dapat berjalan dengan lebih lancar dan napasnya menjadi lebih stabil.

Tidak lama setelah itu, ayah Violet benar-benar pulih dan merasa sehat kembali.

[Ding!][Berhasil menyembuhkan pasien]

[+1000 poin] [Total : 30.000 poin]

"Anak muda, aku tidak tahu bagaimana aku bisa mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Aku benar-benar berhutang budi padamu," ucap ayah Violet dengan tulus.

"Ayah Violet, kesehatanmu adalah prioritasku. Saya senang bisa membantu dan melihatmu pulih sepenuhnya. Tidak perlu berterima kasih, ini adalah tugas saya sebagai dokter," jawab Ariel dengan rendah hati.

"Aku tahu betapa berharganya hidup sekarang. Aku berjanji akan menjaga kesehatanku dan menerapkan pola hidup yang sehat. Terima kasih, Ariel," ujar ayah Violet dengan penuh rasa syukur.

"Ayah Violet, aku juga ingin berterima kasih padamu. Kamu memberikan aku kesempatan untuk mempraktekan ilmu pengobatanku dan membuktikan bahwa aku bisa merawat orang dengan baik. Terima kasih karena telah mempercayakan kesehatanmu kepadaku," kata Ariel sambil tersenyum.

"Tunggu dulu! Apakah bocah ini adalah seorang Dokter dan memiliki Surat Izin Praktik (SIP)?" ujar adiknya Violet Dengan tajam. Ariel langsung terdiam dan terlihat bingung.

"Apakah kamu benar-benar seorang dokter, Ariel?" tanya Violet dengan suara sedikit keras.

"Aku...uhm...aku belajar obat-obatan dan pengobatan sendiri," jawab Ariel sedikit gugup.

Violet mengernyitkan keningnya. "Ariel, kita tidak bisa main-main dengan kesehatan orang lain. Ini bukan hal yang bisa dianggap remeh. Coba kamu bayangkan, jika kamu salah diagnosis atau memberikan perawatan yang tidak sesuai, itu bisa berbahaya bagi nyawa seseorang. Setiap dokter harus melewati pendidikan dan pelatihan yang ketat untuk mendapatkan Surat Izin Praktik. Itu penting untuk memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk merawat pasien dengan aman dan efektif."

Ariel menundukkan kepalanya. "Maaf, Violet. Aku tidak bermaksud mengganggu atau mengambil risiko dengan kesehatan ayahmu. Aku hanya berpikir bahwa aku bisa membantu dan belajar sambil melakukannya."

Bersambung.