My Cantika

Saga duduk di hadapan Aurel dengan tatapan datarnya.Pria itu menatap sekilas pada Aurel dan tersenyum tipis sangat tipis.

Aurel berusaha menguasai dirinya dari keterkejutannya.Gadis itu cukup kaget dengan kehadiran Saga di kediamannya dan pantas saja pria paruh baya itu tidak asing bagi Aurel ternyata dia adalah Papa dan Saga yang pernah bertemu dengannya di malam pesta perayaan anniversary Oma dan Opanya di puncak 2tahun yang lalu.

"Baiklah...karena Nak Saga sudah datang mari kita langsung makan malamnya.Untuk obrolannya nanti kita lanjutan setelah makan malam",ujar Darren sebagai kepala keluarga membuat Aurel tersentak dari lamunannya.

Mareka makan malam dengan khidmat kecuali Aurel yang masih berusaha mencerna apa yang terjadi saat ini.Gadis itu benar-benar tidak menyangka jika kedua orangtuanya akan menjodohkannya dengan mantan Dosennya sendiri.

"Tenang Aurel...Pak Saga pasti akan menolak perjodohan ini",batin Aurel yang masih berharap perjodohan ini batal karena ia masih ingin menikmati masa mudanya.

Usai makan malam mereka kini duduk bersama di ruang tamu.Aurel yang duduk di apit oleh kedua orangtuanya tampak diam saja.

Sementara itu Saga yang duduk tepat di hadapan gadis itu mencuri-curi pandang pada Aurel.Hal itu membuat Aurel sedikit salah tingkah.

Aurel tampak terkejut saat Papanya mengatakan tentang rencana perjodohan antara dirinya dan Saga.Gadis itu tidak menyangka jika Papanya akan mengambil keputusan ini tanpa persetujuan dirinya.

"Tapi kami tidak akan memaksa jika salah satu dari kalian menolak untuk dijodohkan",ujar Darren.

Lain akan halnya Aurel,Saga tampak lebih tenang dan terlihat santai saja.Pria itu tampak mengehela nafas panjang lalu tersenyum tipis menanggapi ucapan Darren.

Aurel juga melakukan hal yang sama mengehela nafas panjang lalu tersenyum tipis pada Papa dari Saga.Ini benar-benar sebuah kejutan baginya dan ternyata dugaan Cantika benar kalau Saga yang akan di jodohkan dengannya.

Aurel teringat akan permintaannya pada Saga tadi siang yang meminta pria itu untuk menjadi pacar pura-puranya.Pantas saja Saga menolaknya karena pria itu sudah tau kalau mereka akan di jodohkan.

"Kalau dari saya tergantung Aurelnya Om",jawab Saga membuat Aurel membola karena bukannya menolak Saga malah menyerahkan keputusan padanya.

Semua orang kini menatap Aurel yang masih terdiam dan berusaha untuk memberikan jawaban terbaiknya.

"Ma...Pa... sebelum aku menjawabnya apakah boleh aku bicara berdua dengan Pak Saga dulu?",tanya Aurel.

Renata tersenyum tipis lalu mengusap punggung sang putri dengan lembut."Silahkan sayang.Mama dan Papa juga tidak memaksa kamu untuk menerima perjodohan ini.Tapi kami harap nantinya jawaban yang kamu berikan tidak membuat kami semua kecewa",jawab Kanza.

"Kalian bisa bicara di ruang tengah",ujar Darren.

Aurel berjalan lebih dulu ke ruang tengah di ikuti oleh Saga dari belakang.Gadis itu langsung menghempaskan bokongnya di sofa lalu diikuti Saga yang duduk disebelah gadis itu.

"Apa ini rencana Pak Saga?",tanya Aurel dengan tatapan lurus ke depan.

"Kenapa?",tanya Saga tak kalah dinginnya membuat. Aurel menoleh dan menatap mantan Dosennya itu dengan tatapan tak percaya.Ia merasa Saga lebih dingin padanya sekarang.

"Jadi benar ini rencananya Pak Saga?",tanya Aurel lagi.

Saga menyunggingkan senyumannya lalu membalas tatapan Aurel."Kamu pasti akan menolak bukan? seperti ucapanmu di telepon tadi siang yang meminta saya untuk menjadi kekasih pura-pura kamu untuk membatalkan perjodohan ini?.Tapi kenapa kamu tidak langsung menolak saja tadi malah meminta kita bicara empat mata seperti ini",jawab Saga begitu menohok di hati Aurel.

Jujur Aurel sebenarnya malu sekali dengan permintaannya pada Saga di telepon tadi siang.Tapi salahkah dia ingin membatalkan karena kedua orangtuanya tidak mengatakan dengan siapa ia akan dijodohkan.

"Apakah aku salah Pak.Ini semua dadakan bagiku bahkan kedua orangtuaku tidak mengatakan dengan siapa aku akan dijodohkan.Konyol gak sih kita ini tiba tiba di jodohkan begini?.Pak Saga pasti memiliki seseorang yang Bapak sukai bukan dan aku tidak ingin menjadi orang ketiga yang akan memisahkan Bapak dengan orang yang Bapak sukai",ujar Aurel.

"Jadi kamu menolak saya?",tanya Saga.

Aurel menatap Saga yang juga menatapnya, tatapan mata keduanya saling bertemu dan mengunci."Bukan maksudku menolak tapi aku hanya--

"Apa?",tanya Saga menatap intens gadis itu.

"Hanya tidak ingin Pak Saga terpaksa menjalaninya",jawab Aurel.

Saga terkekeh kecil lalu menggelengkan kepalanya."Kalau saya terpaksa saya tidak akan menyerahkan keputusan sama kamu", balas Saga

"Tapi Pak Saga mempunyai seseorang yang Bapak sukai kan?",tanya Aurel.

Saga menaikkan sebelah alisnya keatas,gadis itu benar benar polos pikirnya."Iya...dan orangnya itu--kamu",jawab Saga menatap dalam Aurel.

Deg

"Hah?"

Aurel terkejut dengan jawaban Saga yang menyebut dirinya lah orang yang di sukai Saga.Jantung gadis itu berdegup kencang dan ia merasa tak percaya dengan jawaban Saga.

"Tidak perlu menjawabnya sekarang.Saya mengerti kamu pasti sangat terkejut dengan jawaban saya.Saya kasih waktu kamu dua hari untuk memberikan jawaban atas persetujuanmu dengan perjodohan ini",ujar Saga.

"Ayo kita temui kembali orangtua kita", sambung Saga berdiri dari duduknya.

Cantika mengangguk pelan lalu mengikuti Saga untuk kembali ke ruang tamu.Keduanya disambut dengan senyuman hangat orangtua mereka.

"Bagaimana sayang?kamu sudah mempunyai jawaban?",tanya Kanza pada Aurel.

"Tante...saya memberikan waktu pada Aurel untuk memikirkan jawabannya selama dua hari",Saga membuka suara menjawab pernyataan Kanza.

"Aurel pasti sangat terkejut dengan semua ini jadi saya tidak mau memaksanya menjawabnya sekarang", sambung Saga.

"Baikalah kalau begitu",angguk Kanza.

***

"Bagaimana?",tanya Cantika pada Aurel.Cantika menyelinap masuk ke kediaman Kanza karena penasaran siapa yang di jodohkan dengan Aurel.

"Apanya Tika?",jawab Aurel.

"Ish...ya bagaimana makan malamnya Aurel?dan siapa pria yang di jodohkan sama kamu?",tanya Cantika.

"Huffhhh...makan malamnya ya lancar dan orang yang di jodohkan sama gue itu seperti dugaan Lo",jawab Aurel.

"Pak Saga?",tanya Cantika.

Aurel mengangguk pelan sebagai jawabannya."Iya...", angguk Aurel.

"Sudah gue duga Rel.Pak Saga itu suka sama lo selama ini.Gue sering mergoki Pak Saga curi-curi pandang sama Lo saat kita masih kuliah dulu", ujar Cantika.

"Oh ya... bagaimana jawaban lo?gak nolak kan?. Sayang dosen tampan kayak gitu ditolak", sambung Cantika.

"Ish kamu ini,Arsen dengar tau rasa kamu",jawab Aurel.

"Rel... gimana jawab kamu?", tanya Cantika.

"Belum gue jawab.Pak Saga kasih gue waktu dua hari untuk memikirkannya",jawab Aurel.

...****************...