NovelToon NovelToon
Cupu Jadi Ratu

Cupu Jadi Ratu

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nurul Senggrong

Nadia merupakan cewek cupu yang sering menjadi korban bullying. Hingga akhirnya ia harus meregang nyawa di toilet sekolah.

Namun tiba-tiba matanya kembali terbuka dengan jiwa yang berbeda.

Aurora merupakan seorang ketua mafia yang terkenal sadis dan kejam. Namun dia harus meregang nyawa ditangan anak buahnya sendiri.

Betapa kagetnya Aurora saat menyadari jika jiwanya telah berpindah pada sosok gadis lemah dan cupu.

Sebuah ingatan masuk kedalam memorinya. Tangannya terkepal begitu melihat penderitaan tubuh yang ia tempati.

Dia berjanji akan membalas semua penderitaan yang dialami oleh pemilik tubuh.

Siapakah sebenarnya Nadia?

Bagaimana Aurora membalas semua perbuatan orang-orang yang sudah membuat Nadia menderita?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Steven Li

Nadia memutuskan untuk menghubungi salah satu kenalannya yang tinggal di Amerika. Namanya Steven Li.

Steven Li merupakan pengusaha yang bergerak di bidang persenjataan. Perusahaannya senjata ke berbagai negara.

Identitas Steven Li sebagai CEO di perusahaan tersebut sangat dirahasiakan. Tidak sembarang orang bisa mengetahui identitasnya.

Selama ini hanya asisten dari Steven Li yang berkomunikasi dengan pihak luar.

Black Rose pun membeli senjata dari perusahaan tersebut. Namun tidak ada dari anggota black Rose yang mengetahui identitas asli Steven Li.

Aurora tidak sengaja mengetahui identitasnya. Saat itu Aurora menolong Steven LI saat hidupnya diantara hidup dan mati.

Aurora tidak berniat menghubungi anggota black Rose. Sebab dia yakin jika sebagian besar dari anggotanya sudah berkhianat. Dia berjanji akan membuat para pengkhianat itu mendapatkan balasan.

"Halo..." sapa Steven Li dari jauh.

"Hai. Bagaimana kabarmu kawan," kata Nadia menggunakan bahasa asing seperti Steven.

"Baik. Siapa kamu?" tanya Steven Li datar.

"Kalau aku jawab jujur, pasti kamu tidak akan percaya."

"Siapa?"

"Rara."

"What!!! I don't believe it!"

"Sudah kubilang kan. Kalau aku jawab jujur kamu pasti tidak akan percaya."

"Aurora sudah meninggal. Aku sendiri datang saat pemakamannya."

"Itulah yang aku maksud. Siapapun tidak akan percaya jika aku masih hidup."

"Terus kenapa masih mengaku jika kamu Rara?"

"Karena aku memang Aurora."

"Kenapa kamu menghubungiku?"

"Karena untuk saat ini hanya kamu yang bisa aku percaya."

"Tidak usah banyak bicara!" sentak Steven degan kasar.

"Gang melati nomer 25 D."

Steven Li terdiam. Tidak ada yang mengetahui peristiwa yang terjadi di daerah itu selain Aurora.

"Jadi kau benar Rara?"tanya Steven Li dengan bergetar. Namun dia belum sepenuhnya percaya.

"Menurutmu?"

"Terus yang dikubur waktu itu?"

Steven Li melihat dengan jelas saat jasad Aurora di makamkan. Tidak mungkin kan jika jasad itu kembali hidup.

"Tubuhku."

"Ha? Jangan bicara omong kosong deh."

"Siapa juga yang bicara omong kosong. Kalau kamu tidak percaya kamu bisa datang kesini."

"Kemana?"

"Indonesia."

"Indonesia?"

"Ya. Indonesia."

"Kamu yakin?"

"Hemm..."

"Kok bisa."

"Aku akan menjawab saat kamu ada disini."

"Aku masih sibuk," jawab Steven Li jujur. Dia tidak bisa sesuka hati pergi. Jadwalnya untuk satu bulan ini sangat padat. Apalagi perjalanan dari Amerika ke Indonesia tidak sebentar.

"Terserah deh. Kalau kamu mau bertemu denganku kamu bisa datang ke negara ini. Hubungi aku jika kamu sudah percaya."

Setelah itu Nadia langsung memutuskan sambungan teleponnya. Dia meletakkan ponselnya di saku seragam.

Saat ini Nadia berada di rooftop. Dia bolos pelajaran di jam kosong. Dari pada kepalanya pusing mendengar ocehan teman-temannya, lebih baik menyendiri disini.

Nadia duduk di sebuah sudut yang tak terlihat. Meskipun begitu ia masih bisa menikmati pemandangan di bawahnya.

Brak!

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara benturan. Ia pun mencari sumber suara itu. Ternyata ada dua siswa yang ada disana. Salah satunya dalam posisi duduk bersandar pada papan kayu.

"Maafin gue Na..."ucap gadis yang sedang duduk. Wajah gadis itu nampak sayu.

"Maaf lo bilang? Gara-gara lo gua dapat teguran dari pak Darwis. Enak aja!" bentak gadis satunya. Gadis itu membentak sambil berkacak pinggang

"Tapi kan itu bukan salah gue. Siapa suruh lo nggak ngerjain tugasnya," ucap gadis yang duduk membela diri.

Karena tak terima gadis yang berdiri itu menampar gadis yang duduk.

Plak!

"Au!"

"Banyak alasan tahu nggak."

Plak!

"Jika lain kali Lo nggak nurutin ucapan gua. Gua pastikan lo dapat lebih dari ini. Mengerti lo!"

"Hiks.... hiks..."

Siswa itu menangis sambil meletakkan kepalanya di atas lutut. Sedangkan anak yang membullynya tadi sudah kembali ke kelasnya.

Nadia tidak berniat untuk mendekati anak tersebut. Bahkan saat ini Ia sudah kembali ke tempat semula sambil memejamkan matanya menikmati semilirnya angin.

Namun tiba-tiba perasaannya tidak enak. Dia kembali membuka matanya. Kemudian melangkah ke tempat itu. Alangkah terkejutnya Nadia saat anak itu sudah naik ke atas pagar.

Mungkin karena frustasi gadis itu berniat bunuh diri. Meskipun Nadia tidak suka mencampuri urusan orang lain, namun jika ada seseorang yang ingin bunuh diri di depan matanya maka ia tidak bisa tinggal diam.

Perlahan Nadia melangkah ke arahnya. Sangking pelannya sampai gadis yang ingin bunuh diri itu tak mengetahui kedatangan Nadia.

Grep!

Nadia memegang gadis itu agar tidak melompat. Namun gadis itu berontak. Nadia berusaha agar mereka tidak jatuh kebawa.

"Lepasin!"

"Lepasin gua bilang!"

"Jangan bodoh deh. Jangan karena masalah sepele kamu berani mengorbankan diri seperti ini . Ingat orang tua yang sudah melahirkan dan _"

"Mamaku sudah mati. Papaku sekarang lebih suka istri muda dan anaknya. Mereka semua tidak pernah mengharapkanku!"

"Terus lo mau mati gitu? Keenakan mereka dong."

Duk!

Nadia tidak mau bicara lagi. Jadi ia menotok tengkuknya. Seketika gadis itu pingsan.

Meski sulit namun Nadia berhasil membawa gadis itu ketempat yang aman. Nadia kenal gadis yang itu. Dia merupakan anak kelas dua belas.

Sekarang ia bingung. Mau pergi takut gadis ini kembali melakukan aksi bunuh diri. Setelah berfikir sejenak akhirnya Nadia kembali menotok saraf gadis itu agar sadar.

"Eng..."

Gadis itu akhirnya sadar. Melihat keberadaan Nadia yang duduk disampingnya membuat gadis itu.

"Kenapa kau menolongku?" tanya gadis itu setelah mengingat apa yang sudah ia lakukan.

"Aku hanya tidak suka ada yang bunuh diri di depanku. Bisa-bisa aku yang dituduh telah membunuhmu."

"Kamu Nadia si gadis cupu itu kan?"

"Ternyata aku populer juga."

"Siapa yang tidak mengenalmu. Selain penampilanmu yang lain dari yang lain, kamu juga sering jadi korban bully. Tapi sekarang kamu sudah berubah. Aku iri padamu. Kamu bisa melawan orang yang membullymu."

"Kamu juga bisa melakukannya."

"Kamu salah. Aku tidak bisa berubah. Jika aku melawannya, aku akan mendapatkan hukuman yang lebih dari ayahku."

"Jadi gadis tadi saudaramu?"

"Saudara tiri."

"Oh....jadi siapa namamu?"

"Anjani."

"Gadis tadi?"

"Nana."

"Kalian tinggal satu rumah?"

"Begitulah. Seharusnya kamu membiarkan aku mati tadi. Sekarang aku bingung bagaimana harus pulang."

"Maksudnya?"

"Aku tidak akan lolos dari hukuman ayahku,"jawab Ani sambil memandang kosong kedepan.

"Hukuman?"

"..."

Ani tidak menjawab. Namun dia berfikir keras bagaimana bisa terhindar dari hukuman sang ayah. Ia sudah muak dengan semua hukuman yang terima. Hanya ada satu cara agar ia terhindar dari hukuman.

"Apakah kamu tidak keberatan jika aku menginap dirumahmu?"

"Ha?"

"Aku tidak ingin pulang ke rumah . Mungkin Aku juga tidak ingin sekolah lagi."

Nadia bingung menjawabnya. Dia sendiri masih bingung dengan masalahnya.

1
Mimik Pribadi
Mereka jadikan anak buah aja Nad 😆
embun senja
Luar biasa
Fisee
🤔😞🙄
Kak Ruy
Nadia mafia tapi lembab huu
Kak Ruy
kesian anak buah Shaka🙁
Kak Ruy
kan ibu lionel sudah meninggal 🤔
Fitrian
ciiiiiihhhhhh pelacur juga🖕
Fitrian
cuiiiiiihhhhh ternyata sapi perah cacing kremi🦠 🦠🦵🦵🦵🦵
Fitrian
👍👍👍
Kaka Siregar
Luar biasa
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
yaaa sudah tamat sukurlah happy ending
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
Luar biasa
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
gecep bener si Ayah
Wulan Sari
Luar biasa
Nur Hayati
pasti shaka nya udah kangen banget sama Nadia🤭
Malik Malik
masih
Lisna
cerita nya sangat keren👍👍🥰🥰🥰
endah widiastuti
Luar biasa
Minote 105g
mafia juga manusia
Minote 105g
arimbi cukup tunggu telepon dari om ganteng ini 😂😂🤣🤣😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!