Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24 "aku pasti menunggumu"
Pagi ini cuaca nampak nya agak mendung,langit di lapisi awan kelabu yg cukup tebal. mungkin sedikit lebih sejuk dan berangin , karna akan mulai hujan.
memang kadang beberapa hari cerah,kadang beberapa hari hujan,atau bahkan hanya mendung saja tidak turun hujan seperti hari ini.
Orang2 tetap sibuk dg kegiatan mereka masing2,sekolah ,kepasar bekerja bahkan ibu2 tetap sibuk menjemur baju di cuaca yg seperti ini.
Beberapa hari ini,maira sudah beraktifitas seperti biasa nya.ia akan berangkat ke toko dg motor matic nya,ia berpamitan pada bapak ibuk .
Maira akan memutar jalan sedikit lebih jauh,karna akan mengantar nasya ke sekolahnya.
bapak ibuk diminta oleh maira untuk tinggal lebih lama di kota ini,toko kue di kios kecil milik maira yg sekarang di kelola ibu di handle oleh seorang sepupu ibu ,jadi ibu bisa tenang meninggalkanya.
"bu maira berangkat dulu ya.." maira menghampiri ibu nya yg sedang mencuci piring di dapur,ibu memang orang yg tak betah jika diam tak mengerjakan sesuatu.ia besalaman dan mencium tangan ibu nya,ia keluar kemudian mencium tangan bapak yg tengah berjemur di teras depan dg segelas teh manis dan buku bacaan kesukaanya.
Maira mengeluarkan motor dari garasi nya ,sebelum ia memundurkan motornya.suara deru mobil yg telah memarkir membuat nya menoleh,itu mobil harun. Harun mengatakan akan tugas disini untuk beberapa minggu kedepan,sebelum kembali lagi ke ibu kota.
itu hanya alasan harun saja sebenarnya,ia akan mengejar kembali maira .itu tujuan dan tekadnya.
Harun keluar dari mobil,menyapa bapak dan menyalaminya mencium nya ta'jim
" sehat pak?" harun tulus
"alhamdulillah nak" bapak menjawab ramah
"ooh ..kamu belum kembali ke ibu kota nak?" bapak bertanya pada harun
"belum pak,mungkin beberapa minggu lagi.setelah urusan disini bisa diselesai kan." urusannya adalah mengejar putrinya kembali.
maira tidak jadi mengelurakan motornya,ia melangkah menuju teras depan "mas.." maira bertanya lewat sorot matanya
"ada apa pagi2 kesini?" ia tidak enak karna ada bapak didepanya,pasti bapak akan menegur jika ia menanyakan hal tersebut
"pak..saya minta ijin untuk mengantar maira,?" harun mengerti pertanyaaan maira yg di layang kan lewat sorot matanya
"iya..kalian hati2 ya.." bapak menjawab singkat
" mas ..tapi akan repot,aku akan memutar le tempat mbak irma untuk menjemput dan mengantar nasya sekolah." maira tak enak kalau2 mengganggu waktu harun
harun tersenyum mengatakan tak apa2,ia punya waktu luang..ya iyalah dia kan bos nya bebas mau datang dan pergi kapan saja.
Mobil melaju menuju rumah mbak irma ,untuk menjemput nasya ke sekolah tk nya.
"mai..waktu pertama melihat mu dg seorang gadis kecil..mas kira dia adalah anak mu,apalagi dia memanggil mu bunda." harun mengungkapkan rasa penasarannya selama ini,ia juga baru ingat hari ini.bahwa maira biasa bersama seorang gadis kecil,ketika di rumah sakit bahkan ketika ia mengantar kan maira yg pulang dari rumah sakit.
Ia baru menyadari anak itu tak ada dirumah maira.
"mas kira nasya anak kamu." harun menoleh pada maira,maira pun menoleh pada harun,tatapan mereka bertemu .maira dan harun jadi sedikit canggung.
"mas baru tau,bahwa nasya anak mbak irma setelah makan malam waktu itu,ibu ngasih tau mas kalau dia anak mbak irma.
karna mas tak melihat keberadaanya di rumah mu dan mas menanyakannya pada ibu," maira masih diam menyimak pernyataan harun.
"apa mas kira,aku mengandung anak mas .dan pergi melarikan diri seperti di novel2..?" maira terkikik sendiri dg pemikirannya,ia menggeleng kecil.jika seperti itu ,sungguh aneh pikiran harun . begitu menurut maira
Harun malah terbahak dg perkataan maira,maira hanya bengong.kenapa dg mantan suaminya itu?
"kenapa mas ketawa..?" maira heran dg reaksi harun.tak terasa mobil sudah sampai di pelataran rumah mbak irma
Peletak -"aw..." maira mengaduh kecil ,kening nya di sentil harun
"dasar konyol.." harun masih tertawa tapi tidak terbahak seperti tadi.
Harun turun lebih dulu di susul maira,nasya sudah melambai2 kan tangan nya kegirangan.
Harun dan maira sedikit berbincang2 dg mbak irma ,mas hendra dan tara sudah tak di rumah,karna mereka berangkat lebih pagi.
Maira dan harun meninggalkan rumah mbak irma menuju sekolah tk nasya,maira mencium pipi gadis kecil itu setelah sampai gerbang sekolahannya dan menitip kan pada guru nya.
maira mengernyit,baru tersadar.
"mas..kok mas tau letak sekolahan na nasya?" ia baru memasuki mobil harun,bertanya penasaran pada laki2 itu.
Harun memasangkan sebuk pengamman pada dirinya,dan kemudian maju perlahan memasangkan pada maira.
Harun menatap lembut dan dalam pada maira,maira terpana dg tatapan mantan suaminya itu
"karena mas pernah mengikutimu.." klek..suara sabuk pengaman terpasang,mambuat maira terjingkat kaget.
"ehemm..." ia berdehem untuk menutupi kegugupan nya,jantungnya berdegup sangat kencang hampir copot,kenapa ia tak bisa mengendalikan nya.ia merona seketika dan memalingkan wajah nya kesisi jendela mobil.
Harun menghidupkan mobil ,lalu melaju.ia tersenyum kecil hingga hampir tak terlihat, harun tau dg kegugupan maira.ia sangat senang dg wajah maira yg sedang merona seperti itu.
"mas pernah ngikutin aku..?" maira menoleh dan menunjuk wajahnya sendiri
"hm.." harun hanya menjawab dg gumamannya
"kapan..?" maira amat penasaran
"sehari setelah mas melihat mu dg nasya di tama hiburan." maira bengong semakin tidak mengerti dg ucapan harun.
Harun menepikan mobil nya di pinggir jalan ,ia menoleh pada maira
"mas melihat mu sedang mengantri eskrim dg seorang gadis kecil." harun menjelaskan,maira masih mendengarkan
"mas waktu itu sedang ada kerjaan di sekitar situ." harun masih menjelaskan dan maira masih setia mendengarkan.
"mas melihat ada taman hiburan dan mas melihat ada 'korsel' (biang lala) negara artis idola kamu, jadi..." harun terkiki, harun menjeda kata2 nya,
"ja jadi..?" maira menatap harun yg tengah menatapnya tajam.
"jadi mas masuk ke taman hiburan itu,karena mas inget sama kamu.tidak di sangka mas benar2 menemukan mu di bawah wahana itu,dan sedang mengantri eskrim dg seorang gadis kecil." harun sangat ingat dg kata2 maira ketika mereka melihat pesta rakyat berdua
"kalau aku ilang di tempat yg ramai seperti ini,cari aku di bawah wahana ini ya mas,aku pasti akan menunggu mas disini." saat itu harun menanggapinya dg tertawa,tidak di sangka dia bisa benar2 menemukanya di bawah wahana itu.
"mai.." harun memanggil nama maira lirih,meraih pipi maira membelai lembut.
" mas kira .kamu sudah hidup bahagia bersama oranglain dan memiliki seorang anak gadis yg sangat manis." harun masih membelai pipi maira,ia sangat rindu saat2 seperti ini.
"ehem.." maira lagi2 berdehem pelan untuk menutupi kegugupan nya. ia segera menolehkan ya wajah nya kedepan,membenarkan posisis duduk nya.
Harun tersenyum yg tengah menggantungkan tangan nya di udara,dia segera ikut menoleh kedepan dan melajukan mobil nya kembali
suasana mobil menjadi sunyi.
"mas.." maira memecahkan kesunyian yg terjadi
"aku tidak bisa bahkan hanya unyuk memikirkan hubungan dg orang lain,disaat tengah menata hati ku yg berkeping2.perasaan ku tidak cukup kuat." maira menerawang jauh kedepan jalan,nada yg amat sakit dan mendalam tergambar jelas dari suara dan wajah nya.
"mas janji akan memperbaiki ini semua mai.." harun hanya mampu berkata dalam hatinya.
maira masih menatap kosong lurus kedepan .sepanjang perjalanan hanya kebisuan di dalam mobil,tak terasa mereka sudah sampai di depan toko maira.
Maira turun dari mobil mengucapkan teriam kasih pada harun.ia melambai memandang mobil harun yg menyebrang dan terus menatap mobil harun sampai menghilang dari pandangan nya.