Di Madu

Pesawat pribadi yang akan membawa Kamelia dan Adit pun akhirnya mengudara, Adit langsung memakan sarapannya karena Kamelia lebih dulu memakan nya.

''Lia sebelum kita tiba di Ibu kota, saya ingin memberitahukan kamu sebagai suami, bisakan menghindar dari Aldo karena untuk sekarang saya gak bisa menceritakan yang sebenarnya pada Aldo, hanya kamu yang bisa melakukannya dan saya percaya kamu bisa Lia. ''

pinta Adit sambil menatap Kamelia yang makan dengan tenang.

''Sebelum kamu peringatin juga saya akan melakukannya, saya seorang istri dan gak pantas merespon laki laki yang berusaha mendekati saya, saya juga memohon sama kamu jangan terlalu lama kamu mengulur waktu menjelaskannya pada sahabat kamu itu, lambat laun akan ketahuan juga. ''

jawab Kamelia dan Adit mengiyakanannya.

''Minggu depan ada pesta memperingati ulang tahun perusahaan keluarga, nanti kamu akan hadir disana dan Cindi pun pastinya akan hadir, saya gak mau kalau Cindi mengetahui kamu istri kedua saya jadi sabar dulu sampai pesta selesai barulah saya akan menjelaskan pada kedua sahabat saya, di saat pesta itu Aldo akan hadir dan kamu akan butuh dia untuk menemani mengikuti pesta. ''

''Kenapa harus melibatkan saya ke pesta itu?? Lebih baik saya gak ikut dan mendingan di rumah saja. ''

''Itu yang saya khawatirkan takutnya Cindi nekad meminta orang mencaritahu tentang kamu Lia. ''

''Aisshhh.....berasa jadi penjahat kalau begitu, harusnya kamu bisa menangani istrimu itu bukan aku yang berkorban, aku gak akan datang ke pesta itu. ''

''Tapi Mama akan mengajak kamu Lia dan saya gak mau Cindi mengetahui wajah kamu, saat ini saya sedang mengumpulkan bukti kejahatan dan kelicikan Cindi, saya hanya takut Cindi malah menjahati kamu nantinya. ''

''Bagaimana nanti saja, pesta nya juga masih lama ini dan nanti saya akan bicara sama Mama. ''

ucap Kamelia dan kembali memakan makanannya tanpa mau berbicara dengan Adit lagi.

.

.

Adit hanya takut Cindi mengenali wajah Kamelia dan nantinya akan membahayakan Kamelia, Cindi memang berwajah tenang tapi di belakangnya dia sangat licik dan jahat, akan melancarkan apapun demi memuluskan keinginannya.

Tiba di Bandara di Ibu kota, Adit langsung membawa Kamelia menuju Apartemen mewah miliknya yang tidak di ketahui oleh siapapun dan hanya Kamelia yang mengetahuinya.

Kamelia hanya bisa pasrah untuk saat ini, semua terserah Adit saja karena dia malas sekali berdebat denGan Adit.

Handphone Kamelia berdering dan ternyata Mama mertuanya yang menelphone.

Dalam panggilan saat ini......

''Hallo Maaa......''

''Hallo Sayang, kamu dimana sekarang?? Masih di Jogja kah?? ''

''Lia udah di Ibu kota tapi ga pulang ke rumah Mama atau rumah Mama aku, Mas Adit membawa ke Apartemen. ''

''Astaga anak itu padahal Mama minta bawa kamu pulang, kita Feeting gaun untuk acara minggu depan. ''

''Mama protes saja sama anak mama, Lia udah cape debat terus dan selalu kalah. ''

''Mama jadi ingin melihat wajah masam Adit saat kamu debat, yasudah nanti Mama hubungi Adit dan kamu ikuti saja maunya anak itu. ''

''Baik Mama. ''

Panggilan berakhir.......

Di kediaman mewah Prapta.......

Mamanya Adit langsung tersenyum dengan keposesifan putranya pada Kamelia dan dia yakin Adit takut terjadi sesuatu pada Kamelia.

''Padahal Kamelia akan aman Adit, dia di lindungi di bawah Prapta dan semua data nya akan hilang kalau ada yang mencari tahu. ''

gumam Mamanya Adit sambil mengirim pesan pada disainernya untuk membatalkan janji temu hari ini.

Mamanya Adit memikirkan ke Apartemen mana Adit membawa Kamelia, biasanya Adit jarang ke Apartemen bahkan dia malas ke Apartemen dan selalu ke Villa tujuannya untuk bersembunyi tapi kenapa Apartement saat ini yang Adit pilih??.

''Yang penting Adit bisa menjaga Lia karena dia wanita luar biasa, Adit belum mengetahuinya kalau Kamelia keturunan ningrat dan silsilah keluarganya sangat baik sekali. ''

gumam Mamanya Adit yang sudah buntu memikirkan dimana Adit membawa Kamelia.

Di Apartemen Adit saat ini.....

Kamelia langsung menuju jendela dan menatap pemandangan yang begitu padat siang ini, Adit sedang bertelphonenan di ruang tengah dan Kamelia memilih menuju jendela karena malas sekali kalau harus mendengarkan percakapan Adit.

''Lia kamu tunggu yaa disini, Saya mau ke kantor karena ada meeting sebelum makan siang, kamu bisa pesan makanan online di restoran bawah dan nanti akan di antarkan ke unit ini. ''

ucap Adit yang sambil menghampiri Kamelia dengan setelan jas nya.

''Memangnya Saya gak boleh keluar dari Apartemen ini?? Saya mau ke rumah Mama antarkan oleh oleh terus mau melihat keadaan Lila juga. ''

pinta Kamelia dan Adit menggelengkan kepalanya.

''Besok saja yaa kamu ke rumah Mama nya, jangan debat sekali saja dan tunggu saya pulang, hanya sebentar karena sore juga saya kembali. ''

ucap Adit yang menolak permintaan Kamelia lalu membuat Kamelia langsung mendelik sebal dan memilih berbalik ke arah jendela kembali.

Adit hanya menghela nafasnya melihat kemarahan Kamelia, Adit langsung pergi ke perusahaan karena Asistennya sudah menjadwalkan semua pekerjaan hari ini.

''Sepertinya aku akan menjadi tawanan kalau begini, seperti burung dalam sangkar dan mendingan kalau menjadi emas lah ini malah menjadi kesal. ''

gerutu Kamelia sambil berjalan menuju dapur untuk melihat bahan makanan dan ternyata tidak tersedia apapun hanya ada minuman di dalam kulkas dan beberapa buah buahan.

Di perusahaan Adit saat ini......

Akuisisi galeri milik Cindi ternyata berjalan dengan lancar walaupun Cindi langsung murka namun dia tidak bisa berbuat apapun salahnya sendiri tidak mau memasukkan galeri di bawah naungan perusahaan sang suami dan ini buah dari hasilnya.

''Handi kamu sudah mendapatkan bukti, berupa foto atau vidio?? ''

tanya Adit dan Handi menggelengkan kepalanya.

''Maafkan saya Tuan, saya baru selesai menyelesaikan Akuisisi nya dan baru mulai hari ini penyelidikannya, paling lambat setelah acara pesta ulang tahun perusahaan saya akan memberikan nya pada anda karena semua sangat sulit Tuan. ''

jawab Handi dan Adit mengiyakannya karena memang sulit mendapatkan sebuah bukti apalagi foto atau vidio.

''Lanjutkan pekerjaan kamu dan tutup meeting hari ini karena saya akan pulang sore. ''

titah Adit dan Asistennya pun mengiyakannya.

Adit kembali melanjutkan pekerjaannya yang tidak terlalu banyak dan dia bisa mengerjakannya lebih cepat sebelum sore datang karena dia akan pulang ke apartemen dimana Kamelia menunggunya.

Ketukan pintu ruangannya membuyarkan konsentrasi Adit dan membuat Adit langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

Adit melototkan matanya saat melihat siapa yang sedang berdiri di depan pintu dengan wajah tanpa dosa nya juga pakaian yang begitu seksi melekat di tubuhnya saat ini.

.

.

Bersambung......