"Cih, guru les rendahan sepertimu tidak pantas menginjakkan kaki di rumah ini!". ucap Kenzo
"Setidaknya saya tidak mengemis kepada anda tuan Kenzo yang Terhormat!..". tegas Nara diakhir ucapannya.
Nara Mauren adalah seorang gadis cantik berusia 24 tahun. Dia tinggal sendiri di rumah minimalis namun terlihat indah. Ia berprofesi sebagai guru les sejak berusia 19 tahun. Kedua orang tuanya sudah berpisah sejak Nara masih kecil.
Dahulu, gadis itu tinggal bersama neneknya. Tetapi, ketika Nara baru menginjak sekolah menengah atas, nenek yang ia sayangi pun meninggal dunia akibat sakit yang di deritanya. Kini, hanya tinggal ia sendiri saja tanpa kedua orang tua dan nenek tercinta nya. Bersusah payah Nara membiayai kebutuhan hidupnya seorang hingga sekarang ia telah menjadi guru les cantik yang mengajar seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang sangat cerdas dan tentunya lucu. Namun, Nara tidak suka dengan daddy sang bocah tersebut.
Penasaran? yuk, ikuti terus cerita ini!! 🤩🤩❤❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zaraaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginap
Waktu sudah semakin malam. Tetapi, seorang gadis cantik belum juga memejamkan matanya. Nara masih duduk santai di ruang tamu menonton televisi sambil memakan cemilan pedas yang dibawanya.
"Hidup penuh kesunyian dan kesepian adalah kebiasaanku dan keseharianku. Kadang, aku ingin sekali mengakhiri hidupku yang penuh kesunyian ini". batin Nara
" Jika bunuh diri itu tidak dosa, mungkin aku sudah melakukannya dari dulu. Tapi sayangnya, aku masih sayang dengan nyawaku". ucap Nara namun matanya masih fokus pada televisi.
Dilihat jarum jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, Nara pun mengakhiri menonton televisinya dan beranjak ke kamarnya.
Tak lama kemudian, kedua mata gadis itu pun terpejam menuju ke alam mimpinya.
🌻🌻🌻🌻
Kini, Kenzo sedang duduk di tepian sambil memikirkan hari esok karena ia harus meninggalkan Kyler beberapa hari kedepan. Ia sebenarnya tidak tega meninggalkan bocah itu meskipun sudah ada nyonya Lilyana dan juga asisten sekaligus tangan kanannya, Erwin.
Terdengar dering ponselnya berbunyi. Ia segera mengangkatnya dan
"𝘈𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢?". tanya Kenzo
"𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢. 𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘴𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮". jawab Erwin
" 𝘜𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘴𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯𝘬𝘶? 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘧𝘢𝘦𝘥𝘢𝘩 𝘯𝘺𝘢!". ketus Kenzo
"𝘒𝘦𝘯.. 𝘒𝘦𝘯.. 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘨𝘢𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘤𝘢𝘮-𝘮𝘢𝘤𝘢𝘮 𝘥𝘦𝘩. 𝘍𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘴𝘰𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘬𝘦 𝘑𝘦𝘳𝘮𝘢𝘯". ucap Erwin
"𝘛𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘩𝘢𝘮!". ucap Kenzo dingin
"𝘠𝘢 𝘺𝘢 𝘺𝘢.. 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘶𝘵𝘶𝘱 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘱𝘰𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘤𝘢𝘭𝘰𝘯 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘫𝘢𝘵𝘢𝘩". sindir Erwin
"𝘊𝘬, 𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘴𝘰𝘮𝘣𝘰𝘯𝘨! 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢". ketus Kenzo
" 𝘠𝘦𝘦 𝘪𝘳𝘪? 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘰𝘴𝘴..". ledek Erwin
"𝘚𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯! 𝘬𝘢𝘶 𝘌𝘳𝘸𝘪𝘯!..". geram Kenzo lalu Erwin tertawa penuh kemenangan dan langsung memutuskan panggilan suara itu.
Karena tidak ingin telat nantinya, Kenzo pun memutuskan untuk tidur sampai menunggu hari esok tiba.
...****************...
Tak terasaa mentari pagi pun muncul dari timur dengan terangnya hingga membuat tidur seorang gadis cantik terganggu karena pancaran sinarnya yang masuk lewat celah-celah jendela kamarnya.
"Sudah pagi rupanya". gumam Nara lalu beranjak dari kasur empuknya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai, ia pun keluar dari kamarnya untuk membuat menu sarapan pagi ini. Gadis itu berniat untuk membuat sandwich sebagai pengganjal perutnya di pagi hari dengan ditemani secangkir teh hangat.
Ceklek
Nara membuka pintu depannya dengan membawa mampan berisikan sandwich dan juga teh hangat. Kemudian, ia duduk di kursi yang berada di teras depan rumahnya.
Gadis itu menghirup udara segar sebanyak-banyaknya karena di lingkungan rumahnya memang banyak ditanami berbagai jenis bunga dan pepohonan yang sehat.
Ia menyantap sandwich itu dengan santai sambil menikmati indahnya tanaman hias yang mengelilingi rumahnya. Banyak hewan kupu-kupu yang mampir ke bunga untuk mengambil serbuk sarinya.
Setelah dirasa cukup kenyang, ia pun menyambungkan selang air ke kran yang berada di luar rumahnya. Lalu, menyiramkannya ke bunga-bunga yang terpajang rapih dan yang menempel di pagar hitam rumahnya.
Ketika sedang asyik menyiram tanamannnya, ada salah satu tetangga wanita paruh baya yang menyapa Nara. Kebetulan wanita paruh baya itu telah selesai berbelanja di pasar.
"Rajin sekali Ra..". ucap wanita paruh baya itu yang merupakan tetangga dekatnya yang rumahnya berada di samping rumah Nara.
"Ehh iyaa bu.. Sudah berbelanjanya?". tanya Nara ramah
" Sudah. Tapi macet sekali di pasar itu. Saya saja sampai pulang dulu karena terlalu ramai dan berdesakan". jawab wanita itu
"Tumben sekali ya bu". ucap Nara
"Palingan juga karena harga sayuran dan daging turun semua". ucap wanita itu
" Yasudah ya nar, saya masuk dulu takut suami ngomel-ngomel". ucap wanita paruh baya itu dengan ramah dijawab anggukan kepala oleh Nara.
Nara pun melanjutkan pekerjaan rumahnya yang lain. Setelah selesai, ia pun mengganti baju bersiap-siap karena akan mengajar Rere.
Tak lupa Nara mengunci pintu depan rumahnya. Ia pun melangkahkan kakinya menuju halte bus.
Kebetulan sekali, ketika Nara sudah sampai di halte bus, salah satu bus yang sering di naiki nya sedang berhenti tepat di depan halte bus itu. Dengan langkah tergesa, Nara segera masuk ke bus tersebut dan mencari kursi yang masih kosong.
Singkat cerita, Nara sudah sampai di depan rumah bu Mona. Ia langsung memencet tombol rumah tersebut.
"Sebentar..". ucap seseoranh di dalam
Ceklek
"Ehh miss Nara.. Ayok masuk!". ajak bu Mona ramah
" Terimakasih bu..". ucap Nara
"Rere nya ada dimana bu?". tanya Nara
" Tadi sih dia lagi main boneka disini. Tapi kok sekarang tidak ada ya?..". jawab bu Mona
"Kamu tunggu disini sebentar ya!. Saya mau cari Rere dulu di belakang barangkali dia lagi main di taman belakang sama kakeknya". ucap bu Mona
"Iya bu". ucap Nara
Tak berselang lama, Bu mona telah kembali lagi bersama Rere di depannya.
" Miss Nara...". sapa Rere
"Hai Rere.. apa kabar?..". sapa balik Nara ramah.
" Baik miss. Oh ya mis, aku sangat merindukan belajar dengan miss Nara". ucap Rere
"Wahh.. miss Nara juga merindukan Rere yang pintar ini. Sekarang sudah siap belajar??". ucap Nara
" Siapp miss!!". seru Rere semangat membuat kedua wanita dewasa itu terkekeh.
Nara pun langsung mengajak Rere untuk belajar bersama di ruang tamu.
Singkat cerita, Nara sudah selesai mengajar Rere. Ia berpamitan pulang kepada bu Mona dan Rere.
"Terimakasih ya Nar, kamu selalu menyempatkan waktu untuk mengajar Rere". ucap bu Mona
" Sama-sama bu. Itu sudah menjadi tugas saya". ucap Nara
"Oh iya, inii.. untukmu. Terimalah". ucap bu Mona
"I.. ini tidak terlalu banyak bu?..". tanya Nara melihat uang yang diberikan oleh bu Mona.
" Tidak. Itu pantas di dapatkan untukmu. Lagipula, saya kan sudah bilang waktu di telpon kalau saya akan membayarmu tiga kali lipat dari biasanya". ucap bu Mona
"Terimakasih.. bu Terimakasih". ucap Nara dijawab anggukan oleh bu Mona.
" Kalau begitu, saya pamit pulang dulu ya bu.. Rere, miss pulang dulu yaa! nanti kita belajar lagi". ucap Nara lalu tersenyum
"Okaii miss.. Hati-hati di jalan yaa!..". ucap Rere
" Mau saya antarkan?". tawar bu Mona
"Ah tidak usah bu.. saya bisa memesan taxi". tolak Nara lalu melangkahkan pergi dari rumah bu Mona.
Ia menyulusuri jalanan raya menuju halte bus. Tak disangka ada seorang bocah laki-laki yang memanggilnya dari kejauhan. Tampaknya bocah itu baru keluar dari toko es krim yang ada di samping jalan raya itu.
" MISS NARA!!". teriak bocah tersebut
Nara seketika menolah ke sumber suara, di sampingnya dan ternyata itu adalah Kyler dengan membawa es krim dua di tangannya.
Ia segera menghampiri Ky yang sedang berdiri sendirian. Nara ikut tersenyum melihat Ky yang tersenyum manis padanya.
"Ky sedang apa disini sendiri?..". tanya Nara
"Ky sedang beli es krim bersama oma. Miss Nara mau?". tawar Ky sambil menyodorkan satu es krim rasa stobery kepada Nara.
"Untuk Ky saja. Oh ya, dimana nyonya Lilyana??". tanya Nara celingukan mencari nyonga Lilyana.
" Dasar bocah nakal! oma sudah mencari-cari mu kemana-mana dan ternyata ada disini hah..". omel nyonya Lilyana dengan jalan tergesa-gesa menghampiri cucunya. Ia tidak menyadari jika ada Nara di depannya.
"Nyonya Lilyana, apa kabar?". tanya Nara
" Ehh! Nara?!.. baik. Sejak kapan ada kamu disini?..". tanya nyonya Lilyana ramah.
"Sebelum nyonya Lilyana keluar dari toko es krim ini". jawab Nara
" Oma.. oma kenapa marah-marah?..". tanya Kyler
"Oma bukan marah-marah sayang.. oma cuma khawatir dengan Ky karena Ky tadi tidak ada di dalam dan rupanya kamu sudah ada di luar. Oma takut cucu oma ini diculik..". jawab nyonya Lilyana
" Tadi Ky sedang berdiri disini sendirian nyonya.. Saya kira, dia datang tidak dengan anda..". ucap Nara
"Terimakasih ya Nar, untuk ada kamu. Jika tidak, mungkin Kyler sudah kelayapan sendiri". ucap nyonya Lilyana
" Lagian oma malah asyik mengobrol dengan teman oma sampai Ky di diamkan. Jadi, mending Ky keluar saja mencari angin". ucap Ky dengan wajah di tekuknya membuat kedua wanita berbeda generasi itu terkekeh gemas melihatnya.
"Oh ya ampun.. maafkan oma ya sayang.. oma kira tadi kamu duduk di samping oma". ucap nyonya Lilyana
"Kamu pasti habis mengajar ya Nar?". tanya nyonya Lilyana
"Iya nyonya. Tapi, darimana anda tahu?". tanya Nara
" Kenzo sudah menceritakan semuanya semalam". jawab nyonya Lilyana
"Miss Nara menginap saja di rumah Ky. Karena daddy juga ada di Jerman". ajak Kyler
"Ke Jerman? Sejak kapan??". tanya Nara
" Sejak pagi tadi. Dia diminta oleh perusahaan di Jerman untuk datang langsung kesana. Mau tak mau Kenzo harus meninggalkan Kyler sementara". jelas nyonya Lilyana. Nara manggut-manggut mengerti.
"Plesee ya miss.. miss Nara mau kan??". ucap Kyler memohon kepada Nara. Nara dan nyonya Lilyana saling pandang untuk mencari jawabannya.
" Ehmm begini sayang.. miss Nara juga sedang sibuk di rumahnya. Jadi, kapan-kapan saja ya menginap di rumah Ky nya..". ucap nyonya Lilyana membantu Nara.
"Nanti miss Nara janji deh kapan-kapan menginap di rumah Ky, Okee??". seru Nara
"Ngga! Ky pengennya sekarang. Pokoknya, miss Nara harus menginap di rumah Ky malam ini. Ky maksa!". ketus Ky dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Sunggguh menggemaskan sekali bocah tampan ini. Pikir Nara
" Yasudah, tidak apa nyonya. Saya tidak mau merepotkan anda jika nanti malam Ky meminta untuk datang ke rumahku". ucap Nara
"Baiklah Ky, miss akan menginap di rumah Ky malam ini". ucapnya lagi tersenyum manis ke bocah tampan di depannya itu. Kyler tersenyum sumringah mendengar jawaban Nara. Ia langsung memeluk Nara .
" Thank you miss.. Kalau begitu, ayok kita pulang!". ajak Ky
Nyonya Lilyana hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah Ky yang sangat memaksa Nara untuk menginap di mansion nya. Tetapi, ada rasa senang di hati nyonya Lilyana karena ia juga semakin mudah untuk mendekatkan Nara dengan Kyler lalu selanjutnya dengan daddynya, Kenzo.