NovelToon NovelToon
Mahligai Cinta Yang Terbagi

Mahligai Cinta Yang Terbagi

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Angst / Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu Andila

Dilarang boom like dan plagiat !!!

Silvia Maharani, seorang wanita yang sudah menyandang status seorang istri, bahkan juga ibu harus menelan pil pahit pengkhianatan dari suami yang sangat dia cintai.

kebahagiaan dan cinta yang setiap hari dia rasakan, ternyata hanya bualan semata. Suaminya ternyata sedang bermain api dengan wanita lain.

Hancur, itu sudah pasti. Kecewa, jangan ditanya lagi. Setelah dia menata hati dan menemukan arah hidup, Silvia memilih untuk melepaskan sang suami.

Tapi, lagi-lagi takdir tidak berpihak padanya. Masalah demi masalah terus membelitnya hingga tidak bisa melepaskan diri.

Bagaimana kisah Silvia selanjutnya?

Bisakah dia melepaskan diri dari sang suami?

Yuk, ikuti kisah mereka yang penuh dengan air mata!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 25. Pertemuan Dengan Vano.

Beberapa hari telah berlalu sejak Via memutuskan untuk bercerai dengan Mahen, selama beberapa hari itu pula Mahen terus mendekatinya walaupun dia tidak memperdulikan laki-laki itu.

"Tolong pikirkan tentang Yara, apa kau tega melihatnya tidak punya Ayah?"

Via yang sedang memasak langsung menatap Mahen dengan tajam. "Aku memutuskan untuk bercerai karna Yara, aku tidak mau dia terikat dalam keluarga yang tidak sehat!"

Mahen mengeraskan rahangnya, sudah berhari-hari dia berusaha untuk membujuk Via, tetapi wanita itu tetap bersikukuh untuk bercerai.

"Baik, lakukan saja sesukamu! Tapi kau harus ingat, bahwa aku bisa melakukan apa saja untuk membatalkan perceraian itu!"

Mahen langsung pergi dari tempat itu tanpa melihat ke belakang, dia jauh lebih berkuasa dari Via maka mudah saja untuk mengendalikan semuanya.

"Hah!" Via mengusap dadanya yang terasa sesak, dia benar-benar harus punya kesabaran yang tiada batas untuk menghadapi semua cobaan ini.

Setelah semua pekerjaannya selesai, Via langsung membangunkan Yara dan membawanya pergi. Dia berniat untuk menitipkan putrinya pada Riani, karna dia ingin menemui kedua orangtuanya.

"Mama, itu Om pano!"

Via langsung mengalihkan pandangannya ke arah samping, dan benar saja, dia melihat Vano sedang berdiri di pinggir jalan.

"Tunggu, apa yang sedang dia lakukan?" Via segera meminggirkan mobilnya untuk melihat apa yang sedang terjadi, karna dia melihat Vano sedang bersitegang dengan seseorang.

"Tutup mulutmu! Aku tidak mengambil apapun dari wanita tua itu!"

Rahang Vano langsung mengeras saat mendengar bantahan laki-laki itu, jelas-jelas dia melihat kalau laki-laki itu mengambil sesuatu dari wanita tua yang tidak berdaya.

Dia lalu mencengkram kerah kemeja laki-laki itu membuat semua orang yang ada di sana menjadi panik. "Kembalikan atau ku bunuh kau!"

Glek. Tubuh laki-laki itu langsung bergetar saat mendengar ucapan Vano, sementara yang lainnya berusaha untuk memisahkan mereka.

"Vano!" Via yang baru sampai di tempat itu langsung memanggil Vano membuat laki-laki itu melihat ke arahnya. "Apa yang sedang terjadi?"

Vano langsung menghempaskan tubuh laki-laki itu sampai terhuyung beberapa langkah ke belakang. "Kembalikan!" Untuk sekali lagi dia menyuruh laki-laki itu mengembalikan apa yang sudah diambil.

"I-ini, aku, aku tidak sengaja mengambilnya!" Laki-laki itu mengembalikan sebuah cincin pada wanita tua itu, dia sangat takut dengan ancaman dari Vano tadi.

Wanita tua itu mengucapkan banyak terima kasih pada Vano, karna cincin itu adalah cincin pernikahannya dengan mendiang suaminya.

Semua orang yang ada di tempat itu mulai bubar barisan, meninggalkan Via, Vano dan Yara saja di tempat itu.

"Sebenarnya ada apa, Vano?"

Tanpa menghiraukan pertanyaan wanita itu, Vano langsung berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Yara. "Yara mau ke mana?"

Via tercengang melihat apa yang Vano lakukan, dia merasa kesal karna laki-laki itu mengabaikannya.

"Yala mau ke lumah ante Liani!"

Vano tersenyum tipis dan langsung mengecup pipi Yara, dia merasa gemas karna gadis kecil itu sangat belepotan sekali jika sedang bicara.

"Kalau gitu Om pergi dulu ya, jangan nakal-nakal!"

Yara langsung menganggukkan kepalanya, dia lalu mengecup pipi Vano saat laki-laki itu menunjuk-nunjuk pipinya sendiri seolah memberi kode untuk menciumnya.

Kemudian Vano kembali berdiri dan melirik ke arah Via. "Papa bilang kau sudah bisa mengajukan gugatan ke pengadilan!"

Via terlonjak kaget saat mendengar apa yang Vano katakan. "Be-benarkah?"

Vano mendessah kesal, kenapa sekarang malah dia yang disusahkan karna masalah rumah tangga kakaknya. "Cepat selesaikan masalah kalian! Kalian yang buat masalah, aku pula yang susah!" Dia segera berbalik dan menjauh dari tempat itu.

Via semakin tercengang mendengar ucapan laki-laki itu, sungguh dia tidak mengerti dengan apa yang Vano katakan.

"Mama, ayo!"

Via memutuskan untuk mengabaikan apa yang Vano ucapkan, tetapi tidak pada bagian di mana laki-laki itu mengatakan kalau dia sudah bisa mengajukan gugatan perceraian.

Setelah menitipkan Yara pada Riani, Via segera melajukan mobil itu untuk menemui kedua orangtuanya.

Beberapa saat kemudian, dia sudah sampai di tempat tujuan dan sudah berhadapan dengan kedua orangtuanya.

"Ada apa, Nak? Sepertinya kau serius sekali!" Ibu Novi menggenggam kedua tangan Via yang sedang duduk di sampingnya, dan Via membalas genggaman dari Ibunya itu.

"Ibu, Ayah! Ada hal penting yang ingin aku sampaikan, aku harap Ayah dan Ibu akan mendukung apa yang sudah aku putuskan.

Ayah Chandra dan Ibu Novi saling pandang. "Memangnya kau mau ngomong apa?"

Via menarik napas panjang sebelum mengatakan semuanya pada kedua orangtuanya. "Ayah, Ibu! Aku, aku akan bercerai dengan Mas Mahen!"

"Apa?" Mereka sangat terkejut dengan apa yang Via katakan. "Ce-cerai? Kenapa, Nak? Kenapa kau bercerai dengan Mahen?" Ibu Novi memandang putrinya dengan mata berkaca-kaca.

Via menundukkan kepalanya dan mulai menceritakan masalah rumah tangganya pada mereka, tentu saja Ayah Chandra dan Ibu Novi sangat terkejut sekali mendengar cerita Via.

"aku, aku sudah tidak tahan lagi, Bu, Yah!" lirih Via saat sudah selesai menceritakan semuanya.

Ibu Novi langsung memeluk tubuh putrinya dengan erat, dia tidak menyangka kalau anaknya akan mendapat nasib malang seperti ini.

"Ya Allah, Nak! Kenapa kau baru mengatakannya pada Ibu, kenapa selama ini kau diam saja?" Ibu Novi merasa tidak berguna sebagai orangtua, dia tidak tau kesedihan yang sedang dialami oleh putrinya sendiri.

Sementara itu, Ayah Chandra terdiam di tempatnya. Dia sedang memikirkan bagaimana jadinya jika Via sampai bercerai dengan Mahen, dia pasti tidak akan mendapat uang lagi dari laki-laki itu.

"Seharusnya kau menjaga suamimu dengan baik, Via! Dengan begitu dia tidak akan berpaling pada wanita lain, kau benar-benar istri yang tidak berguna!"

Deg. Via langsung terdiam saat mendengar ucapan Ayahnya, sungguh dia tidak menyangka kalau Ayah Chandra akan mengatakan hal seperti itu.

Tbc.

1
Siti Maulidah
ceritanya sangat menarik sekaliii /Good//Good//Heart//Heart/
Sulfia Nuriawati
zaman skrg g ckup dg percy jg cinta tp bukti, cinta blh bego jgn, kalo udah 1xberbohong akan nyusul kebohongan² selanjunya,bapa lg sll d maafkan makin merajalelabihong nya, hrs waspada jd g terpukul dg telak, msh bs ngelak jg berjelit biar g terlalu fatal efeknya, cr bukti jgn oercy gt aja
Sri Puryani
jadilah salah paham
Sri Puryani
rasain maher ...
Sri Puryani
menyesal kan kamu maher .....kau buang berlian utk mendapatkan batu viasa
Surati
bagus
Sri Puryani
jgn temui vano dl via....
vano kenapa kamu gk wa sj via utk jgn telp dl krn msh rapat klo sdh selesai di hub.lg....klo spt itu pasti via tdk mikir kemana- mana
Sri Puryani
ya krn putramu bodoh mengutamakan kesenangan sementara sj
Sri Puryani
vano blm menyelidiki latar belakang clara ya ..
Sri Puryani
hak asuhnya hrsnya diputus kan jg
Sri Puryani
kok tamat nya ngantung gini thor?
Sri Puryani
hrsnya wkt nyamperin di apartemen di foto & video utk bukti ....biasa nya gt sih klo orang pinter
Sri Puryani
gk usah membela pengacaramy ...dia lbh mahir , bs berkelahi via
Sri Puryani
memangnya via tdk kb? sdh lama gk hamil hub.sekali msk lgsg mau dibuat hamil thor?
Sri Puryani
memangnya kakimu gk bs nendang aset mahen via , klo tangan gk bs gerak kaki nya dong dipake nendang .....pasrah aja sih...gigit nahen ...atau apa kek
Sri Puryani
Luar biasa
Sri Puryani
Lumayan
Yuli Sadira
Luar biasa
Siti Maskanah
mahen pahlawan ku wkwk
Siti Maskanah
riani jodohin aza sm bang mahen ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!