Alzena Jasmin Syakayla seorang ibu tunggal yang gagal membangun rumah tangganya dua tahun lalu, namun ia kembali memilih menikah dengan seorang pengusaha sekaligus politikus namun sayangnya ia hanya menjadi istri kedua sang pengusaha.
"Saya menikahi mu hanya demi istri saya, jadi jangan berharap kita bisa jadi layaknya suami istri beneran"
Bagas fernando Alkatiri, seorang pengusaha kaya raya sekaligus pejabat pemerintahan. Istrinya mengidap kanker stadium akhir yang waktu hidupnya sudah di vonis oleh dokter.
Vileni Barren Alkatiri, istri yang begitu mencintai suaminya hingga di waktu yang tersisa sedikit ia meminta sang suami agar menikahi Jasmin.
Namun itu hanya topeng, Vileni bukanlah seorang istri yang mencintai suaminya melainkan malaikat maut yang telah membunuh Bagas tanpa di sadari nya.
"Aku akan membalas semua perbuatan yang kamu lakukan terhadap ku dan orang tuaku...."
Bagaimana kelanjutan polemik konflik diantara mereka, yuk ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundaAma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
-25
Tanpa mereka sadari gerak gerik mereka terpantau oleh seseorang yang sedari tadi mengintai nya dengan memotret menggunakan kamera di tangannya, ia cukup puas dengan hasilnya hingga dengan cepat ia pergi dari sana setelah mendapatkan hal yang di incarnya.
"Bu, ini foto foto yang dikirim oleh mata mata yang saya tugaskan....." ucap Pak Yanto seraya memberikan sebuah map coklat ke pada Bu Leni.
Tanpa ba BI Bu Bu Leni pun membuka map coklat di tangan nya, setelah melihat isinya ujung bibirnya terangkat hingga membentuk senyum devil, ia cukup puas saat melihat foto foto yang di ambil mata matanya.
"Ada kabar dari orang dalam kita?" tanya Bu Leni tanpa mengalihkan tatapannya dari foto foto yang berada di tangan nya.
"Seperti nya bukti korupsi kementerian PUPR masih tersisa, dengan alat sadap yang ibu pasang di kancing jas yang di pakai bapak, dengan mudah kita bisa mengetahui apa saja yang mereka bicarakan, asal saja jaraknya tidak lebih dari 2km...." ucap pak Yanto
"Bagus.... Kita hilangkan bukti nya kembali, dan lanjutkan rencana B kita...." ujar Bu Leni seraya tersenyum devil.
Setelah berbicara dengan Pak Yanto ia pun pergi menuju butik tempatnya memesan baju untuk perayaan anniversary pernikahan mereka nanti malam.
Ia berencana merayakan anniversary nya bersama sang suami dan beberapa rekannya di rumah miliknya yang sudah di rias dengan begitu elegan.
Tak lupa ia pun mengirimi pesan pada Jasmin untuk ikut hadir di acara mereka, meski awalnya Jasmin menolak, ia merasa tak pantas berada di sana di hari spesialnya dengan sang suami, namun karena bujukan dan rayuan serta menjual kesedihan nya pada Jasmin, akhirnya Jasmin setuju untuk hadir di acara mereka namun hanya sebagai tamu biasa dan Jasmin tidak mau siapapun tahu jika dirinya adalah istri kedua dari seorang Bagas fernando Alkatiri.
Setelah mendapat pesan dari Leni Jasmin buru buru pergi mencari hadiah karena jam sudah menunjukkan pukul 5 sore hari sedangkan acara di mulai pukul 8 malam.
"Niat ngundang gak sih Ron sebenarnya?" tanya Jasmin menggerutu seraya berjalan dengan cepat ke tempat luxury brand untuk mencari hadiah apa yang akan di berikan pada kakak madunya.
"Kayaknya niat gak niat yah Ron, kalo niat mah harusnya ngasih tahunya dari kemarin kek kalo enggak pas tadi pagi lah, biar enggak terlalu mepet begini..." lanjut Jasmin pada Roni, karena ia pergi ke mal tempat nya sekarang hanya di temani oleh Roni sedangkan Azizah sudah pulang sedari tadi sebelum ia mendapat kan undangan dari Bu Leni.
"Saya kurang tahu Bu..." jawab Roni sesingkat mungkin.
"Ckkkkk.... susah banget di ajak gibah nya..." ujar Jasmin dengan jengkel.
Ia cukup bingung setelah masuk ke dalam salah satu toko luxury yang ada di sana, ia cukup bingung benda apa yang akan ia berikan kepada kakak madunya, ia cukup kebingungan dan cukup takut kesalahan, karena ini pertama kalinya ia harus memberikan hadiah pada seseorang yang levelnya berbeda darinya, meskipun Leni bilang Jasmin cukup datang saja ke sana tanpa membawa apapun, yah masa Iyah lagipula Jasmin pastinya cukup punya rasa malu jika datang dengan tangan kosong.
Saat merasa kebingungan sudah berada di kebuntuan, ia baru ingat jika ia memiliki nomer ponsel Bagas yakni suaminya yang pasti tahu benda apa yang disukai oleh kakak madunya.
Tittttt tittttt
Drttt
"Hallo!!!!!" suara seseorang dari seberang sana menyahut setelah telepon Jasmin di angkat.
"Pak saya diundang sama ibu ke acara anniversary bapak, kira kira hadiah apa ya yang cocok buat ibu?" tanya Jasmin tanpa basa basi seraya memilih beberapa tas yang sudah pelayan tawarkan kepadanya.
"Apa ajah cocok buat Leni...." Jawab Bagas singkat.
"Iyah tahu pak, tapi saya tuh bertanya bagusnya saya ngasih apa?" tanya Jasmin kesal saat mendengar kenarsisan suaminya yang cukup membanggakan istri pertamanya.
"Perhiasan, dia suka Kilauan berlian...." jelas Bagas seraya cengengesan merasa lucu dengan pertanyaan Jasmin yang bernada kesal.
"Ya Allah pak, kenapa gak bilang dari tadi, saya udah pilih pilih tas Dior udah dari lama juga ini pelayan nawarin ke saya, pelayanan nya ke saya juga bagus padahal saya keliatan kayak gembel masa tiba tiba saya gak jadi beli?" keluh Jasmin dengan suara berbisik bisik.
Tawa Bagas pecah saat mendengar keluhan Jasmin dari ujung sana, ia tak bisa membayangkan bagaimana reaksi Jasmin saat ini.
"Yaudah Jas, kamu pilih ajah yang kamu suka, terus nanti kamu ke toko perhiasan beli cincin atau kalung atau apa kek buat Leni, uang nya saya transfer...." jelas Bagas memberi jalan keluar pada istri keduanya.
"Nah gitu dong, kan saya jadi enak...." kekeh Jasmin lalu mematikan teleponnya tanpa mendengar jawaban lagi dari Bagas.
Setelah mendapat transferan dari Bagas dengan nominal yang tidak sedikit, ia mengambil dua buah tas yang sedari tadi menggoda nya, tak lupa ia pun masuk ke toko perhiasan untuk membeli satu pasang anting yang baginya cukup cocok untuk orang seperti Bu Leni.
Malam harinya tepat pukul 8 malam Jasmin datang bersama Azzam juga Rani, Rendi dan Roni ke tempat acara. Mobil yang dikendarai Roni berhenti tepat di depan gerbang rumah Bagas.
Jasmin turun bersama Rani dan juga Azzam sedangkan Roni dan Rendi menunggu di parkiran mobil, dengan langkah yang mencoba tegak Jasmin memasuki tempat acara di langsungkan.
Dilihatnya orang orang sudah mulai berdatangan dan duduk di kursi yang sudah di sediakan di taman belakang, Jasmin memberikan kartu undangan online yang di berikan oleh Leni kepada pelayan yang berada tepat di depan tempat acara, setelah memeriksa keasliannya mereka dipersilahkan untuk masuk, tak lupa Jasmin menyimpan hadiahnya tepat di meja hadiah.
Jasmin cukup gugup karena tidak ada satupun orang yang ia kenali, jika bukan karena ia tidak ingin berhubungan buruk dengan Leni pastinya Jasmin tidak ingin datang ke tempat acara seperti ini.
Bu Leni yang melihat kedatangan Jasmin dari kejauhan berjalan menghampiri nya seraya berpamitan pada orang orang yang sedari tadi tengah mengobrol bersamanya.
"Jasmin!!!!" panggil Bu Leni berjalan ke arah nya dengan langkah anggun dan elegan, di tambah malam ini Kaka madunya itu terlihat jauh lebih cantik dari biasanya, di balut dengan balutan dress yang begitu indah dengan polesan wajah yang terlihat lebih fresh dan aksesoris indah dari ujung rambut hingga ujung kaki yang semakin membuatnya terlihat lebih bersinar dan sempurna di malam ini.
"Makasih udah datang..." ucap Bu Leni seraya menggenggam tangan Jasmin dengan lembut.