NovelToon NovelToon
Balas Dendam Pengantin Pengganti

Balas Dendam Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Pengantin Pengganti / Balas dendam pengganti / Roman-Angst Mafia
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Leira Anggara sang pemimpin dunia gelap bawah tanah terpaksa harus menjadi pengantin pengganti adik kembarnya demi menuntut balas pada kekasih pria yang di jodohkan dengannya. Ia terus mengumpulkan bukti kejahatan Flomy yang telah membayar orang untuk memperkosa adik kembarnya yang bernama Leika hingga Leika memilih untuk bunuh diri. Sampai ia mendapatkan bukti, ia menghukum Flomy dan mengirimnya ke penjara.
Namun dalam mencari bukti tersebut, Leira mengalami banyak kesulitan karena Bima Putra sang suami sangat mencintai dan mempercayai Flomy. Apapun yang ia lakukan selalu di tentang oleh suaminya sendiri. Hingga pada akhirnya Leira harus menjauhkan keduanya dengan membuat Bima jatuh cinta padanya.
Bagaimana kehidupan Leira dan Bima setelah itu? Apakah Leira memilih pergi dan melanjutkan kehidupan yang sebenarnya atau ia memilih melanjutkan hidup bersama Bima?
Yuk dukung kisahnya mau sad ending atau happy ending tergantung suport dari readers ya. Terima kasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BEKAS LUKA SI PENYELAMAT BIMA

Jeduarrrr...

Mendengar ucapan Flomy, Leira naik darah.

Brak...

Flomy menoleh, tubuhnya merasa gugup begitu melihat Leira masuk menghampirinya.

" Eh kenapa kamu main nyelonong aja ke kamar orang? Bener bener nggak punya sopan santun." Teriak Flomy.

" Berikan ponselku!" Tekan Leira.

" Po.. Ponselmu?" Flomy mengerutkan keningnya. " Ponsel apaan? Aku nggak menyimpan ponsel kamu."

" Bohong!!!!" Bentak Leira membuat Flomy berjingkrak kaget.

" Barusan gue lihat elo pegang ponsel gue. Mana kembaliin ke gue." Biasa kalau sedang emosi, sifat asli Leira pasti keluar.

" Elo gue?" Flomy mengerutkan keningnya. " Kenapa bukan seperti Leika? Leika mana pernah pakai bahasa gaul seperti itu. Dia orangnya cupu nggak punya banyak teman, sikapnya juga jauh berbeda dari yang sebelumnya." Pikir Flomy.

" Kelamaan, mana ponsel gue." Desak Leira.

" Aku nggak tahu, ini ponselku sendiri." Ujar Flomy menunjukkan ponselnya.

Benar, itu bukan ponsel Leika. Leira mengamati ponsel yang ada di tangan Flomy. Rupanya ponsel itu berbeda.

" Bukan itu, tadi yang elo pegang bukan ponsel itu. Jelas jelas gue lihat tadi elo pegang ponsel gue. Balikin nggak! Kalau enggak gue bakal cekik elo." Leira mendekat, tangannya mengarah ke leher Flomy tiba tiba....

Plak...

Entah darimana datangnya Bima, Bima memukul tangan Leira.

" Apa apaan kamu Ika." Ucap Bima dingin.

" Lei, bukan Ika." Sahut Leira.

" Kak Bima aku takut, dia mau mencekik leherku." Seperti biasa, Flomy memeluk Bima dengan manja.

" Apa kau sudah gila hah? Kenapa kau terus terusan menyerang Flomy? Apa kau tidak ada kerjaan lain selain mengganggunya hah?"

Leira berkacak pinggang menatap Bima dengan nyalang, Bima terkejut dengan sikap Leira.

" Kalau kamu tahu aku terus menyerangnya, seharusnya kamu cari apa alasan aku menyerang dia. Tidak mungkin kan aku menyerangnya tanpa sebab."

Bima memejamkan matanya, entah mengapa setiap kata yang keluar dari bibir Leira berhasil membuatnya kesal.

" Baiklah baiklah. Sekarang katakan! Kenapa kau ingin mencekik Flomy, apa Flomy membuat kesalahan?" Tanya Bima berusaha sabar.

" Aku cuma meminta ponselku kembali tapi dia tidak mau memberikannya." Sahut Leira.

" Ponse apa? Aku sudah bilang ini ponselku." Ujar Flomy.

" Bohong, tadi kamu memegang ponsel yang berbeda. Aku jelas jelas melihat kamu memegang ponselku, bahkan kamu mengumpat aku sambil menonton video di dalam ponsel itu."

Deg...

Jantung Flomy berdetak kencang, ia tidak boleh ketahuan.

Bima menjauhkan tubuh Flomy lalu menatapnya. " Apa ucapannya benar? Kalau iya, kenapa kamu mengambil ponselnya? Balikin sekarang juga." Ucap Bima.

" Kak Bima mencurigaiku? Kak Bima lebih percaya dengan wanita yang baru kakak temui di bandingkan aku yang dari kecil selalu menemanimu?"

Bima menghembuskan kasar nafasnya, kalau sudah seperti ini posisinya terjepit.

" Ini." Flomy menunjukkan ponselnya. " Ini ponselku kak, aku tidak menyimpan ponsel lain. Tapi dia mengaku ngaku kalau ini ponselnya. Jangan jangan dia tidak hafal dengan barangnya sendiri." Ucap Flomy. " Kalau nggak percaya kakak bisa geledah kamar ini, atau kakak bisa menelepon nomer Leika sekarang. Dengan begitu kita bisa lihat apa aku menyimpan ponselnya atau tidak." Imbuh Leika.

" Bisa saja kau membuang nomernya, biasanya kan pencuri akan melakukan hal itu untuk menghilangkan jejaknya." Ujar Leira.

" Tidak ada salahnya kalau kita coba dulu. Jangan asal menuduh." Sahut Flomy.

" Baiklah aku coba telepon ke nomernya." Bima mengeluarkan ponselnya, ia pun menelepon nomer Leika.

Tut... Tut... Tut....

Semua orang terkejut, telepon tersambung namun tidak ada suara getaran di sekitar kamar Flomy.

Tut... Tut...

" Halo."

Semua orang kembali terkejut begitu ada yang mengangkat panggilan itu, seorang laki laki.

" Halo, maaf kenapa ponsel Leika ada di anda pak?"

" Saya menemukan ponsel ini di depan gudang yang tidak terpakai tuan. Apa anda pemiliknya? Kalau benar, silahkan ambil di tempat saya. Saya tinggal di jalan xx nomer tiga kosong satu."

" Baik pak, terima kasih sebelumnya telah menjaga ponsel ini."

Bima menutup panggilan teleponnya.

" Sudah jelas bukan? Bukan Flomy yang menyimpan ponselmu. Jadi, mulai sekarang berhentilah curiga kepada Flomy. Flomy wanita baik, dia rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan nyawa wanita lain, tidak mungkin dia memiliki pikiran seperti itu. Kalau masalah ponsel, nanti akan aku belikan ponsel yang baru untukmu. Yang sudah hilang, biarkan saja. Anggap saja rejeki si penemu itu." Ujar Bima menatap Leira.

Ada getaran aneh di dalam hati Bima ketika manik mata mereka bertemu. Itu bukan tatapan Leika tapi tatapan seseorang anak kecil yang begitu familiar bagi Bima. Tapi siapa? Bima tidak bisa mengingatnya.

" Aku tidak butuh sesuatu darimu, aku bisa beli sendiri. Jangan kau pikir aku wanita miskin yang akan mengandalkan uangmu saja. Lagian aku juga sudah beli yang baru." Ucap Leira mengangkat ponsel di tangannya.

" Baiklah kau istirahatlah! Kamarnya ada di paling ujung, aku menemani Flomy dulu. Kasihan dia selalu tertekan sejak kedatanganmu." Ujar Bima.

" Aku tidak peduli." Setelah mengatakan itu Leira pergi meninggalkan kamar Flomy.

Flomy tersenyum penuh kemenangan menatap kepergiannya.

" Kau pikir aku tidak lebih pintar darimu Leika? Kartumu memang ada di orang lain, tapi ponselmu tetap ada bersamaku. Setelah aku menyelesaikan pekerjaan terakhirku, akan aku hanguskan ponsel bututmu itu." Ujar Flomy di dalam hati.

Bima mengelus kepala Flomy, " Kau tidurlah! Aku akan menemanimu di sini, setelah kau tidur aku harus kembali ke kamarku." Ujar Bima.

" Kenapa kak Bima tidak di sini saja? Apa kak Bima mau melakukan malam pertama sama Leika?" Tanya Flomy menatap Bima.

" Tidak, cuma aku tidak bisa membuat nenek marah." Sahut Bima.

" Kak Bima bilang mencintaiku, terus kapan kakak mau menikahiku? Aku sudah lama menunggu kakak selama ini. Atau benar kata Leika, kalau aku hanya bisa jadi simpanan kakak saja?" Flomy memasang wajah memelas.

Bima menghembuskan kasar nafasnya.

" Aku tidak tahu, akan sangat sulit untukku melakukan itu. Apalagi aku sudah menikah. Tapi, jadi istriku atau tidak bukan kah tidak ada bedanya? Kau masih bisa tinggal di dekatku dan menikmati kemewahan ini." Sahut Bima.

" Aku tidak butuh kemewahan kak, aku hanya butuh kamu ada di sampingku selamanya. Sama seperti janjimu waktu itu." Ujar Flomy.

" Aku janji, meskipun tidak menikah tapi aku akan selalu ada di sampingmu untuk menjaga dan melindungimu. Kau jangan bersedih ya, sekarang istirahatlah!" Ucap Bima mengelus kepala Flomy.

Flomy mengangguk, ia berbaring di atas ranjang sedangkan Bima duduk di tepi ranjang.

" Aku harus bisa mendapatkan kak Bima secepatnya sebelum Leika menguasai hatinya. Baru nikah aja kak Bima berat untuk melepaskan Leika apalagi nanti kalau mereka sudah terlanjur bersama. Bisa bisa kesempatan untukku tidak ada lagi." Batin Flomy.

Di dalam kamar Bima, Leira nampak sedang membuang kelopak bunga mawar yang mengotori tempat tidurnya.

" Ih jijik banget gue pakai acara di hias kayak gini segala. Emangnya siapa yang mau tidur bareng sama dia, ogah gue. Kalau dia tidak mau tidur di sofa, biarkan dia tidur di lantai." Gerutu Leira. Ia mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar, namun ia tidak menemukan sofa di sana.

" Orang kaya nggak punya sofa di kamarnya? Atau memang dia nggak suka ya kalau kamarnya ada sofanya? Tidak terlihat meja kerjanya juga di sini. Cuma ada ranjang dan almari. Itu artinya dia tidak pernah mengerjakan pekerjaanya di dalam kamar. Bagus juga."

Leira membanting tubuhnya di atas ranjang yang sudah bersih dari bunga bunga yang membuatnya mual.

" Hah Aka, gue udah resmi jadi nyonya di rumah ini. Tenang saja, gue pasti bakal menepati janji gue yang kedua padamu. Akan gue buat si wanita iblis itu menerima hukumannya. Gue yakin tadi yang dia pegang ponsel Aka. Gue nggak bakal salah lihat karena gue hafal betul ponsel Aka. Tapi tidak apa apa, membiarkan lawan merasa menang itu menyenangkan. Setelah lo melambung tinggi, gue bakal dorong elo jatuh ke dalam jurang. Whusssss." Leira meliukan tangannya seolah terbang bebas.

Karena terlalu lelah menghadapi wanita iblis seperti Flomy, akhirnya Leira tertidur begitu saja dengan posisi terlentang.

Ceklek...

Bima yang baru masuk ke kamarnya menutup kembali pintunya. Saat ia berbalik badan, tatapannya tertuju pada sosok Leira di ranjang.

Deg...

Jantung Bima berdetak kencang melihat posisi Leira yang begitu menggoda baginya. Bagaimana tidak? Saat ini Leira memakai gaun tidur berbahan satin dengan tali spageti di bahu membuat bahu dan sebagian dadanya terekspos sempurna. Kulitnya yang begitu putih membuat mata para lelaki tergoda setiap memandangnya. Belum lagi celana yang memiliki panjang sejengkal dari pusat tubuhnya membuat paha Leira terekspos.

Glek...

Entah mengapa hanya melihat itu membuat sesuatu dari dalam diri Bima terbangun.

" Dia sengaja menggodaku, apa dia pikir aku bakal tergoda dan menyentuhnya? Tidak akan. Aku tidak suka dia, yang aku cintai hanya Flomy." Monolog Bima lirih. " Tapi Flomy biasa pakai baju tidur seperti ini, aku tidak terpengaruh sama sekali. Kenapa melihat Leika ada yang berbeda?" Pikir Bima. " Ah mungkin karena ini yang pertama aku melihatnya."

Bima mendekati ranjang, ia mengambil selimut lalu menyelimuti Leira hingga batas bahu.

Deg...

Jantung Bima kembali berdetak kencang ketika melihat bekas luka di bahu Leira.

" Leika punya bekas luka seperti ini? Kenapa bekas luka ini begitu familiar?"

Bima mencoba mengingat ingat dimana ia pernah melihat bekas luka seperti itu.

Deg...

Terekam jelas di ingatan Bima kalau gadis cilik yang pernah menyelamatkannya dulu meninggalkan luka seperti itu. Saat gadis itu membawanya ke tepo danau, tanpa sengaja gadis itu tertusuk runcing bambu liar yang mungkin dia buang orang sembarangan.

" Bahumu terluka." Ucap Bima begitu sadar saat tenggelam waktu itu.

" Ah tidak apa apa. Ini hanya luka kecil, di kasih obat merah aja nanti pasti sembuh."

Tiba tiba Bima teringat tentang gadis kuat itu. Luka sebegitu dalam baginya hanya luka biasa. Ia kembali teringat dengan Flomy, saat Flomy terkena pisau hebohnya bukan main. Bahkan Flomy menangis tersedu sedu karena merasakan sakit.

" Kenapa bekas lukanya sama persis seperti milik dia? Apa jangan jangan selama ini aku salah mengenali orang?"

TBC....

1
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
siap makasih suportnya
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
siap makasih suportnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!