Cassandra, terpaksa menjadi wanita simpanan untuk laki-laki yang bahkan belum dia ketahui hingga saat ini.
Demi pengobatan anaknya, dia rela melakukan apapun untuk bisa mendapatkan uang. Termasuk menjual dirinya demi putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 30
Romano menyantap sarapan paginya, dan tak lama Cassandra turun.
"Mbak, mau sarapan apa? Bibik buatin ya?" tanya bik Munah ketika melihat Cassandra turun.
Sementara Romano hanya menatapnya dari ujung matanya saja. Sedangkan kedua tangannya, masih sibuk memotong dan menyiapkan roti dan buah yang telah bi Munah siapkan untuknya.
"Nasi dan telor ceplok saja, Bik. Jason suka, itu." jawabnya dengan lembut.
Hatinya masih terasa sakit atas kepergian putranya. Tapi yang Romano katakan padanya memang ada benarnya juga. Dia harus melanjutkan hidupnya demi putranya di sana.
"Bentar ya, Mbak. Bibi buatin dulu." bi Munah pamit meninggalkan mereka berdua.
Cassandra hanya bisa diam duduk gelisah, karena untuk pertama kalinya mereka berada di meja makan begini. Canggung? Oh, jelas.
"Pak?" panggil Cassandra saat melihat Romano ingin pergi.
"Apa aku setua itu hingga kau terus memanggilku bapak?" tanya Romano dingin dengan tatapan sinisnya.
Cassandra kembali diam. Dia tidak tahu harus memanggil apa untuk laki-laki ini.
"Cih," Romano berdecak saat Cassandra tidak bicara lagi. Dia harus pergi ke kantor karena banyak yang harus dikerjakannya. Apalagi Roni yang sudah merengek memintanya untuk masuk setelah dua hari libur.
"Mas, Romano?" panggil Cassandra pelan membuat langkah laki-laki itu terhenti.
"Maaf, Pak. Aku gak tau harus manggil apa. Pak, atau Mas. Hanya itu aja yang bisa aku pikirkan." jawab Cassandra jujur.
Dia bahkan tidak berani menatap Romano karena takut akan reaksi laki-laki itu nanti.
"Terserah mu, tapi aku tidak suka panggilan bapak. Karena aku bukan bapakmu, dan kau bukan anakku!"
"Jadi, apa Pak? Hem, maksudnya apa boleh Mas Romano aja?" tanya Cassandra memberanikan diri untuk menatap Romano dan kembali tertunduk saat mata mereka bertemu.
"Ya!" jawabnya singkat, laku kembali melanjutkan langkahnya.
"Mas, Romano." panggil Cassandra lagi.
"Apa lagi Cassandra? bicara dengan cepat! Aku banyak pekerjaan. Aku tidak memiliki banyak waktu hanya untuk mendengar omongan kosong seperti ini!" ucap Romano dengan kesal.
"Sebelumnya aku hanya ingin mengatakan terima kasih atas tempat tinggalnya. Aku akan pergi hari ini juga. Aku sudah memutuskan untuk memulai kehidupan ku yang baru." ucap Cassandra pada Romano.
"Kau yakin? Kau bahkan tidak memiliki uang untuk memulai kehidupan barumu. Kau tidak memiliki keluarga yang bisa menyayangimu. Suami, bahkan bajingan itu lebih senang menghabiskan waktunya dengan para wanita selingkuhannya. Lalu kemana kau akan pergi? Ke tempat wanita Dajjal itu?" cecar Romano yang membuat Cassandra kembali diam.
"Jangan pergi kemana pun jika kau tidak memiliki tempat tujuan!" lanjut Romano.
"Tapi aku ingin pergi ke makam putraku," menjawab dengan tertunduk.
Bik Munah yang melihat hal itu dari dapur merasa kasihan melihat Cassandra.
"Kau akan pergi bersama supir dan bik Munah. Pergi berbelanja atau lakukan apapun yang kah inginkan!"
Plak!
Romano melemparkan sebuah kartu hitam miliknya, yang Cassandra tau apa itu.
"Cari kebutuhanmu selama tinggal disini. Oh ya, besok aku ada acara di Bali, jika kau ingin ikut, bersiaplah. Kita akan berangkat nanti malam!" pungkas Romano.
Cassandra hanya bisa diam melihat penda pipih berbentuk persegi yang tergeletak begitu saja di atas meja makan.
Bik Munah tersenyum melihat interaksi keduanya yang terlihat menggemaskan. Dia benar-benar berharap jika keduanya berjodoh. Karena menurutnya Romano yang keras dan dingin cocok di sandingkan dengan sosok Cassandra yang lembut.
"Istri orang mah bisa di urus, kalau begini. Udah cantik, di sia-siakan. Dasar bodoh!" batin bik Munah mengumpat suaminya Cassandra.
***
Nb : Blackcard Romano.
dan kau tak sadr kh dr mu gmn...
mmm gmn klo casa tau.... kau simpnan shbt ny🤣🤣🤣
di pangil mas
rasanya kok gimana gitu ya
🤭🙏🙏🙏