Mohon untuk tidak membaca novel ini saat bulan puasa, terutama disiang hari. Malam hari, silahkan mampir jika berkenan.
Season1
Nadira Safitri Kasim. Siswi Kelas XII yang terjebak pernikahan dini. Pertemuan yang tak disengaja dan faktor ekonomi sehingga ia harus menikah di usia yang terbilang muda. Namun pernikahan itu hanyalah sebatas kontrak, yang di mana ia akan menyandang status janda apabila kekasih suaminya telah kembali. Saat kekasih suaminya telah kembali, Nadira sudah terlanjur jatuh cinta pada suaminya.
Apakah Nadira akan menjadi janda di usia mudahnya?
Apakah mereka akan hidup bersama?
Season 2
Tidak semua orang memiliki kepintaran atau pemahaman yang cepat, dan hal itu terjadi pada Marsya. Marsya selalu dikatai bodoh oleh teman dan guru-gurunya.
Deva, saudara kembar Marsya meminta ayah dan ibunya untuk membawa Marsya ke Jerman. Seminggu sebelum kepergian Marsya, Marsya mendapat masalah hingga membuatnya terjebak dalam pernikahan dini.
Mari simak ceritnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Tanpa Cinta. Episode 25
Jerman
Rian dan istrinya ke luar dari kamar menuju garasi mobil. Lalu memasukan koper mereka dalam bagasi dan membukakan pintu untuk istrinya. Nadira masuk ke dalam mobil begitupun dengan Rian. Kendaraan roda empat perlahan bergerak, berjalan meninggalkan area Villa. Sehari semalam berada di Jerman membuat Nadira senang, bukan karena pemandangan kotanya melainkan ia bisa menaiki pesawat.
"Sayang, kenapa kita pulang secepat ini?" tanya Nadira menoleh menatap suaminya.
"Aku tiba-tiba kepikiran Ibu jadi aku berniat untuk membawamu bertemunya" balas Rian. Ibu yang Rian maksud adalah Ibu mertuanya, yaitu Lestari.
"Aku kangen Ibu. Sejak aku menikah, aku tidak pernah bertemu Ibu." Nadira menoleh menatap keluar jendela.
Pemandangan malam di Kota Jerman yang sangat luarbiasa. Bangunan kokoh yang menjulang tinggi, terdapat lampu dihampir semua ruangan bahkan ada di setiap sudut bangunan. Sejuk, kata yang pantas diucap di malam hari dengan menghirup udara. Merasakan setiap lewatan angin yang membuat tubuh serasa dingin.
"Tutup jendelanya Sayang, nanti kamu sakit" kata Rian menatap istrinya sejenak.
"Sayang" panggil Nadira.
"Hmmm" sahut Rian sambil fokus menyetir
"Maafkan aku" kata Nadira kembali menatap suaminya.
Terlihat kerutan di dahi Rian. "Untuk apa?" tanya Rian
"Maaf telah hadir diantara kamu dan Kak Kaira. Akulah penyebab kehancuran hubungan kalian" kata Nadira dengan tatapan sendu.
"Kamu tidak salah, inilah takdir kita. Kita memang ditakdirkan untuk bertemu, jangan menyalahkan dirimu sendiri" jelas Rian.
"Terima kasih sudah memilihku" ujar Nadira dengan senyum.
"Sama-sama" balas Rian sambil mengelus kepala istrinya.
-----
Kendaraan roda empat terparkir di parkiran Bandara Berlin Teger Airport. Rian dan Nadira bergegas turun dari mobil, membuka bagasi mobil lalu mengambil koper mereka. Lalu masuk ke dalam bandara.
"Sayang, kamu tunggu di situ ya. Aku mau check in dulu" kata Rian sambil menunjuk tempat duduk yang tak kalah jauh dari tempat check in.
"Iya Sayang" balas Nadira tersenyum lalu duduk yang di tunjuk oleh suaminya.
"Hai Rian" sapa seorang wanita dari pintu masuk Bandara. Namanya Elena. Elena adalah teman Kaira yang tinggal di Jerman. Mereka saling kenal saat mereka kuliah dulu.
"Hai, Elena" balas Rian tersenyum.
Nadira menioleh saat mendengar suaminya dipanggil oleh wanita lain. "Mereka sangat serasi, bahkan wanita itu lebih cantik dariku" batin Nadira.
"Sayang, kenalin ini Elena" ujar Rian memperkenalkan Nadira dengan Elena.
"Nadira" ucap Nadira sambil mengulurkan tangannya.
"Elena" balas Elena sambil mengulurkan tangannya menjabat tangan Nadira.
Sepanjang jalan menuju ruang tunggu, Rian terus bergurau dengan Elena sampai-sampai ia meninggalkan Nadira di belakang. Nadira merasa kesal hingga ia memilih jalan sendiri tanpa mengikuti suaminya dan juga Elena.
"Awas kamu ya!!" celetuk Nadira dengan sangat pelan.
"Ciee... ada yang cemburu ni" ledek Dokter Arga yang tiba-tiba saja berdiri dibelakang Nadira.
Nadira berbalik menatap Pria yang tidak asing baginya. "Kak Arga" ucap Nadira sembari menunjuk Dokter Arga.
"Kenapa kamu jalan sendiri dan kenapa kamu tidak mau bergabung dengan suamimu?" tanya Arga berjalan disamping Nadira.
"Aku merasa minder, wanita itu cantik dan aku" balas Nadira menatap penampilannya sejenak "Aku seperti Ibu-Ibu anak 2" lanjutnya.
"Hahahaha, kamu bisa saja. Siapa bilang kamu seperti Ibu-Ibu? Kamu itu cantik. Seandainya kamu belum menikah mungkin akulah yang akan menikahimu" kata Arga lalu mengedipkan sebelah matanya.
"Kakak bisa saja" balas Nadira malu.
Tanpa mereka berdua sadari, ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sejak tadi. Tangan yang awalnya biasa saja kini mengeras mengepal menahan amara, melihat istrinya tertawa dengan orang lain membuatnya cemburu.
"Apa dia tidak bahagia denganku? Kenapa dia harus tersenyum pada pria itu. Apa jangan-jangan! Tidak, Nadira tidak mungkin menghianatiku" batin Rian mencoba menghilangkan prasangka buruknya.
"Kamu kenapa? Cemburu ya" ledek Elena.
"Untuk penumpang pesawat British Airways tujuan London dengan nomor penerbangan BA 992 U untuk segera naik ke pesawat melalui pintu 4." Terdengar pemberitahuan untuk penumpang tujuan London.
"Ayo" ajak Rian meninggalkan istrinya.
"Kenapa dia mengabaikanku dan lebih memilih wanita itu!!" celetuk Nadira yang disambut tawa oleh Arga.
"Cemburu itu wajar tapi jangan marah-marah di sini" kata Arga terkekeh.
"Kamu betul juga. Hehehehe," ujar Nadira saat menyadari kebodohannya.
Di dalam pesawat, baik Rian maupun Nadira memilih diam. Keduanya sama-sama menahan kesal atau cemburu.
Terdengar pemberitahuan dari pramugari yang menginformasikan waktu tempuh dari Jerman ke London. Tak berlangsung lama, pesawat pun mendarat di Bandara Heathrow Airport
Perjalanan dari Jerman ke London memakan waktu 1 jam 55 menit. Mereka berangkat dari Jerman sekitar jam 10 malam dan tiba di London jam 12 malam.
-------
London
Rian masih tetap diam begitupun dengan Nadira. Nadira ingin mengajak suaminya bercerita tapi ia mengurungkan niatnya saat melihat Rian pergi meninggalkannya tanpa mengajaknya.
"Apa Elena lebih penting dariku?" batin Nadira berlalu pergi mengikuti langkah kaki suaminya.
"Nadira!" panggil Arga. "Aku duluan ya" ujar Arga melambaikan tangannya.
"Iya, hati-hati" balas Nadira melambaikan tangannya. Nadira mencari suaminya namun saat ia hendak memanggil suaminya, ia melihat Rian masuk ke dalam mobil bersama dengan Elena.
"Apa aku tidak penting bagimu? Kamu memintaku untuk tetap bersamamu dan sekarang kamu pergi meninggalkanku seorang diri di sini" gumam Nadira. Matanya mulai berkaca kaca.
"Kenapa kamu meninggalkan istrimu?" tanya Elena bingung.
"Aku ingin memberinya pelajaran agar dia tahu kesalahannya" balas Rian menatap istrinya lewat kaca spion mobil.
Mobil yang di tumpangi Rian meleset pergi meninggalkan Bandara sedangkan Nadira duduk di tempat duduk yang ada di luar Bandara dengan memeluk tubuh mungilnya.
Angin malam berhembus begitu kencang. Hawa dingin terasa begitu jelas. Nadira, wanita itu semakin memeluk tubuh mungilnya.
"Apa yang harus aku lakukan" tangis Nadira pecah dikeheningan malam.
-------
Waktu sudah menunjukan pukul 2 malam, namun Nadira belum juga tiba di rumah. Rian mondar mandir di depan pintu menunggu istrinya.
"Ahkkkkk... kenapa aku bisa meninggalkannya!!" teriak Rian meruntuki dirinya sendiri.
Rian mengambil kunci mobilnya, bergegas keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil. Melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju Bandara. Hampir 20 menit perjalanan, kini dia sampai di Bandara Heathrow Airport. Rian keluar mencari istrinya namun wanita itu tidak ada di Bandara.
"Kamu di mana, Sayang" gumam Rian mengusap wajanya dengan kasar. Lalu kembali masuk ke mobil, menyalakan mesin mobil dan pergi meninggalkan area Bandara. Saat melewati jalan yang mulai sunyi, Rian melihat sesuatu.
"Ini kan tas Nadira" gumam Rian.
Kelebihan cinta bole, tapi jangan sampai terlihat bodoh karenanya. Cinta bisa membuat orang baik menjadi jahat dan orang jahat menjadi baik. Lebih parahnya lagi adalah rasa cemburu, orang-orang akan terlihat egois saat mereka cemburu. Meraka ingin di perhatikan tapi lupa cara memperhatikan.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Modus Lu Yan