Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Ruang Rindu Shean
...Tak ada yang bisa melawan takdir. Karena takdir sudah tertulis sebelum kita dilahirkan kedunia....
Risha memandang Wajah teduh yang terlelap disampingnya. Makhluk ciptaan tuhan yang ketampanan nya membuat hati Bergejolak Selalu ingin didekatnya. Sentuhannya mampu menembus kerelung Kalbunya, Risha tak bisa menolak Pria kecil itu. Seandainya Sikecil itu lahir dari rahimnya, mungkin risha akan merasa menjadi wanita yang paling bahagia didunia ini. Namun Seribu sayang, Itu semua hanya Andai, dan andai.
"Tidur yang nyenyak ya, sayang.." Lirih Risha mendaratkan kecupan dikening Putranya.
Sudah menunjukkan pukul 12 malam. Namun Risha masih terjaga memandang Dua Pria berbeda usia disamping yang sudah terlelap kealam mimpinya masing-masing.
Shean Menggeliat dan kakinya hampir saja menindih Putranya, namun dengan sigap risha menahannya menggunakan tangan. Pergerakan diranjang membuat Shean membuka matanya.
"Kamu belum tidur?" Ucap Shean mengucek-ngucek matanya dan melihat jam Dinding. "Sudah tengah malam ini.." Imbuhnya beralih menatap Istrinya.
"Ini sudah mau tidur." Jawab risha memperbaiki Posisinya menjadi tidur kembali.
"Sini."
"Apa?"
"Merapat sini..." Shean menarik tangan istrinya mendekat Kearchie. Begitu pula dirinya.
"Nggak mau, ah..." Tolak Risa berusaha melepas tangan Suaminya.
"Sini atau aku pindah sana..." Ancam shean.
"Selalu saja..." Ketus Risha yang akhirnya menurut dan merapatkan tubuhnya memeluk Sigembul yang terlelap tenang.
Shean tersenyum penuh kemenangan dan melingkarkan tangannya ke punggung Istrinya. Memeluk Istri dan putranya, membawanya Terbang kealam mimpi. Begitu pula Risha yang tiba-tiba Langsung Nyaman dan Matanya bisa terpejam ditengah malam ini.
"Makan Siang aku jemput ya." Ujar Shean memperbaiki posisi dasinya lagi. Diliriknya Istrinya yang sudah selesai Membantu Sikecil yang Selesai mandi.
"Mau kemana?"
"Kemana aja yang kamu sukai.."
Andaikan Tak ada larangan antara mereka untuk saling mencintai. Sudah pasti bisa ditebak, Shean mulai Mencintai gadis itu. Namun Risha sadar, Itu semua hanyalah Impian yang akan Pupus 1 tahun lagi.
"Shean.." Panggil Risha mengingat sesuatu.
"Ya?"
"Besok kan Birthday nya Archie..."
"Ya, aku ingat. Kenapa memang?"
"Ayo kita buat Peraya'an kecil-kecilan." Ujar Risha antusias. 1 tahun sudah terlewati, dan Risha ingin 2 kali Merayakan Hari Lahir Sikecil yang sudah dianggap Putranya sendiri. Dan yang kedua, mungkin adalah yang terakhir, Menjadi Ibunya Archie.
"Boleh. Kamu atur saja Konsepnya.. Aku akan suruh Beberapa orang membantumu menyiapkan Pesta, Gedung mana yang ingin kau pilih?"
"Aku tidak butuh gedung, shean. Hanya Acara kecil-kecilan saja. Mungkin Keluargamu, teman dekat, itu saja...Atau hanya kita juga tidak masalah." Ucap Risha sengaja tak menyebutkan Keluarganya juga. Tak ingin membuat Harapan palsu karena Shean belum tentu Setuju.
Shean Terdiam sejenak. Memikirkan ucapan Istrinya yang sepertinya ada yang kurang. Matanya melirik Risha yang diam menunduk memperhatikan Putranya yang mulai tertidur dipangkuan Istrinya.
"Ibu dan angga?"
Risha mendongak menatap Shean ketika mendengar Adik dan ibunya dipertanyakan. Namun Hanya gelengan yang risha berikan sebagai jawaban.
"Mereka keluargamu."
"Tidak perlu Shean."
"Apa, kau tak, merindukannya?" Tanya Shean pelan, Matanya masih menatap Istrinya yang kini menunduk lagi. Risha menyembunyikan Air matanya yang ingin menetes ketika Ibu dan Angga disebut. Percayalah, Tak ada seorang Anak yang kuat berpisah terlalu lama dengan keluarga.
Shean bukan tak peka, namun matanya sangat jeli melihat kesedihan dan kerinduan yang mendera Istrinya. Namun semua ditutupi supaya Risha tak merasakan perhatiannya.
..._***_...
Seteleh Leleh Berkecamuk dengan Makanan Hariannya, Shean pun langsung membereskan laptop dan Berkas-berkas pentingnya.
Sudah Sore, waktunya pulang menemui Putra kesayangan dan Istri Tersayang. Tersayang, bukan tercinta. Boleh sayang, tak boleh cinta.
Seteleh menempuh perjalanan menuju pulang, Shean pun langsung turun dari mobil dan Masuk kedalam rumahnya. Suara berisik diruang tengah membawa kakinya langsung Menuju kesana.
"Ayo Archie, kemarilah..." Panggil deyna dengan begitu bahagia, karena keponakannya yang 1 bulan ini tidak berkunjung Akhirnya Bisa berjalan sendiri.
Archie berjalan pelan menuju Tantenya. Namun langkahnya langsung terhenti ketika matanya menangkap sesosok Pria yang Seharian dirindukan.
"Pa pa"
Risha dan deyna pun langsung menoleh kearah shean yang menyinggungkan senyum. Putranya ternyata Merindukannya.
Archie yang hendak melangkah menuju papanya langsung ditahan oleh deyna. "Stop, tidak boleh Archie. Papamu belum mandi, masih kotor!" Ujarnya menyindir Shean. Risha tertawa pelan mendengarnya. Perang adik dan kakak akan dimulai.
"Apa maksudmu? Archie putraku!" Tegas Shean tidak terima.
"Ya ya aku tahu kak. Tapi kan bukan masalah putra siapa. Semua orang juga tahu, Archie putramu.. Tapi kak Shean sebaiknya Bersih-bersih dulu, Iya kan kak Risha?" Deyna Mencari pembelaan dari kakak iparnya. Gadis itu mengerlingkan matanya, berharap Kakak iparnya meng'iyakan'.
"Betul shean. Kau harus mandi, nanti Archie terjangkit Virus.." Ujar Risha menahan senyumnya ketika melihat Ekspresi suaminya yang terlihat marah. Namun kali ini Risha tak takut.
Shean mengepalkan tangannya merasa dipermainkan oleh dua gadis kesayangannya.
"Awas kalian berdua..."
Seteleh itu Shean pun langsung melangkah meninggalkan Istri adik dan Putranya. Risha dan Deyna tertawa penuh kemenangan.
"Sebentar ya, Kakak mau Nyusul kakakmu dulu."
"Iya kak."
Setelahnya Risha berdiri meninggalkan Archie dan Deyna diruang tengah menuju kamar dilantai atas. Saat sampai dikamar, Risha langsung menyiapkan pakaian ganti biasa untuk Suaminya karena melihat Shean tak ada dikamar dan pintu kamar mandi tertutup.
Hanya 5 menit Shean didalam kamar mandi. Pria itu langsung keluar menggunakan handuk yang dililitkan ditubuhnya. Shean Memperhatikan Istrinya yang sibuk merapikan tempat tidur yang belum sempat dirapikan tadi. Gara-gara Ulah Sikecil yang menarik kain sprei hingga menjadi berantakan.
"Sibuk banget..." Lirih shean mendekap Istrinya dari belakang membuat Risha terkejut setengah mati.
"Shean lepas..." Risha berusha Melepaskan tangan yang melingkar diperutnya, yang mengunci kedua tangannya.
"Aku rindu, sayang." Pria itu semakin mengeratkan Pelukannya. Membuat Risha Gugup takut namun Juga tak ingin melepaskan. Gadis itu terdiam menerima Dekapan dari pria yang berstatus suaminya.
Merasa tak melawan lagi, Shean membalik Istrinya supaya menghadapnya. Tangannya kini melingkar dipinggangnya. Shean menarik pelan Rambut istrinya dan mendongakkannya Agar menatapnya. Beberapa saat, Mata coklat dan hitam itu bertemu. Risha seperti terhipnotis oleh pancaran mata hitam pekat yang menusuk kejantungnya. Begitu pula Shean yang tak mampu Menolak Keindahan Lukisan wajah dan Warna coklat terang dari bola mata Istrinya.
Perlahan Shean menundukkan sedikit kepalanya. Satu kecupan mendarat di Bi bir pink alami membuat Sang Pemilik terkejut namun Tak kuasa berkutik. Merasa tak ada lawanan, Shean kembali menempelkan Bi birnya diatas bi bir yang Begitu manis rasanya. Perlahan li dahnya mulai menyesap Rasa manis bak madu yang membuatnya Candu Melebihi Nikotin. Shean selalu merindukannya. Dialah yang pertama menyesapnya.
"Balas sayang..." Lirih Shean pelan karena Risha tak kunjung membalas Ciu mannya.
Tak ada jawaban karena Shean langsung Membung kam mulutnya dengan Ciu uman yang semakin menuntut dan membara. Risha dibuat kalang kabut membalas suaminya. Tangan kiri Shean menarik tengkuk Risha dan semakin memperdalam Ciu man yang Begitu memabukkan melebih apapun. Li dahnya berperang dengan Li dah Risha dan beberapa kali menggigit bi bir yang memberinya rasa Manis bak madu tersebut.
"Shean..." Lirih Risha berusaha berucap pelan dan samar karena merasa Kebas dibi birnya, dan Pasokan Oksigen pun mulai Habis membuat Pipinya memerah. Tangannya Memukul-mukul punggung Suaminya berharap Shean segera memberinya Pasokan Oksigen yang menipis.
Merasa Istrinya Hampir kehabisan nafas, Shean pun langsung Melepaskan ci umannya dan menyembunyikan Wajahnya diceruk leher gadis itu. Risha langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya, Mengisi pasokan oksigen yang hampir habis. Namun tiba-tiba Rasa geli dan sediki linu mendera dilehernya.
"Shean..." Panggil Risha pelan karena merasa Kegelian. Shean tak menggubris dan semakin Menye sap Leher jenjang putih mulus yang kini terdapat beberapa bekas gigit an. Tangannya mulai bergeliyaran merayap masuk kedalam baju tidur berbahan satin tebal itu.
Risha merasa dingin ketika tangan Shean menyentuh kulit perut pusarannya.
"Shean, jangan..." Risha sadar apa yang dilakukan sudah melebih batas.
"Sssttttt..." Tak menggubris ucapan Istrinya, Pria itu kembali membungkam mulutnya dengan Ci uman memabukkan. Risha berusaha menolak, namun tenaganya kalah jauh hingga akhirnya dia pasrah menerima. Turunnya hujan yang semakin deras semakin membangkitkan Gai rah Shean yang Lama tak tersalurkan, hingga butuh pelampiasan segera.
"Aku ingin kamu..."
*
*
*
Bersambung...
Didaerah kalian hujan nggk sih? Didaerahku hujannya tak mau terus terang...
aturannya kamu bikin pak suami jatuh cinta dan bucin, rasa kamu jangan kasih liat dulu 🤭