Tulisan ini di buat dengan hasil pemikiran othor, jika ada kesamaan dari nama, jalan cerita, atau tempat kejadian, itu tidak ada niat untuk menyamai satu karya.
Plak!! "
Tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi seseorang .
" KAMU..!! " tunjuk Kala geram dengan gadis berhijab di depannya.
"Kenapa,, kamu tuh..laki-laki brengs*k !! Seenaknya kamu cium-cium,, dasar gendeng..!! umpat Senja sang gadis berhijab itu
Dari peristiwa di masa SMA membuat seot seorang Senja Utami membenci Kalandra Satya Bahtiar kakak seniornya yang Senja anggap sudah merendahkan harga dirinya.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Ikuti kisah nya,, jika tak suka langsung skip saja.Tak perlu tinggalkan kata-kata yang tak berguna di kolom Komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Rumah Baru Setelah Menikah
Ali duduk di teras rumahnya, malam ini dia kembali termenung dengan kenyataan yang baru beberapa jam dia dengar.
Seorang Senja, bisa kenal dekat dengan keluarga Bahtiar yang terkenal dengan bisnisnya dan seorang Billionare, walaupun memang sangat terkenal dingin dan datar sikapnya pada semua karyawan.
Namun, saat Ali melihat sorot mata seorang Kala melihat sosok Senja, mata itu berubah dengan tatapan yang hangat.
" Mas Ali.. " tegur Viana dengan sedikit ragu.
Mendengar suara Viana dengan cepat Ali menoleh pada Viana yang berdiri diambang pintu
"Ada apa, kamu tidur aja.. aku masih ingin disini." ucap Ali
" Mas ada masalah? " tanya Viana menatap suaminya.
" Kalaupun ada, kamu nggak akan bisa membantu Vi.. " ucap Ali melirik sang istri.
" Walaupun aku nggak bisa bantu, mungkin bisa buat hati kamu sedikit tenang" ucap Viana.
" Bagaimana caraku bisa bertemu Senja, asal kamu tahu.. dia saat ini jauh berbeda dengan kita, dia tinggal di tempat dengan tembok tinggi dan dengan penjagaan ketat, dia bagaikan putri yang tak bisa di sentuh, seperti berlian yang mahal Vi.. " ucap Ali menatap kedepan menerawang jauh membayangkan Senja yang tinggal di istana Bahtiar.
" Mas, maksudnya gimana.. Senja nggak mau ketemu mas lagi gitu, apa yang aku bisa bantu buat Senja mau ketemu kamu? " tanya Viana dengan wajah terlihat bingung mau berbuat apa.
" Kamu nggak akan mungkin bisa menerobos gerbang tinggi mansion keluarga Bahtiar Vi, sekarang Senja dalam perlindungan seorang Kalandra Bahtiar ,entah ada hubungan apa mereka selama ini.. aku pun baru tahu tadi, Indah dan Yudi cerita kalau dulu Senja dan Kala adalah musuh bebuyutan sejak SMA malahan, ntah kenapa aku rasa ada something antara mereka."
" Kaladra Bahtiar, sepertinya aku pernah dengar" gumam Viana.
" Kalau kamu ingat, laki-laki yang membentak Senja di panti kemarin, dan dengan mudahnya Senja nurut sama Kala, sama aku saja jika dia sudah nggak nyaman nggak akan kungkin dia akan nurut."
" Mungkin salah satu dari mereka punya rasa, Kala mungkin punya rasa sama Senja, kalau aku rasa Senja kan bertahun-tahun sama kamu nggak mungkin nggak ada rasa mas, apalagi aku lihat mas orangnya nggak neko-neko,Senja pun sama...dia wanita yang baik, itu penilaian ku sama dia mas." ungkap Viana dengan sedikit rasa sakit di dadanya saat suaminya selalu membahas Senja.
" Iya.. dan selama ini apa Senja sudah membohongi ku." ucap Ali lirih.
Ucapan Ali sontak membuat Viana terkejut, bagaimana bisa Ali beranggapan begitu.
" Sudahlah mas, istirahatkan tubuh dan pikiran kamu, besok kita akan pikirkan bagaimana caranya kamu bisa bertemu dengan Senja." ucap Viana dan dengan cepat masuk ke dalam kamar nya.
Ali menjadi bimbang dengan perasaannya. dan membenarkan kata Viana dia harus istirahat, pikiran nya harus bisa berpikir jernih.
Diistana Bahtiar jam sebelas malam Senja turun kelantai bawah saat sadar jika gelas nya sudah kosong, akhirnya dengan terpaksa harus turun kedapur bawah.
Saat santai minum di dapur, terdengar suara langkah kaki seseorang.Dengan ragu dia keluar dari dapur dan melihat Kala yang duduk di ruang makan dengan membuka sepatu nya.
" Kamu baru pulang..? " tanya Senja dengan tiba-tiba
Suara Senja tentu saja membuat Kala terkejut, karena dia mengira semua orang sudah masuk ke dalam kamar masing-masing.
" Astaghfirullahal'azim.. Senja, bikin jantungan aja.. ngapain kamu disini?" ucap Kala dengan mengelus dadanya.
" Aku ambilkan air minum bentar." ucap Senja namun, langkahnya terhenti saat Kala buka suara.
" Tunggu, itu apa di tangan kamu? " tanya kala saat menunjuk ke gelas yang di pegang Senja.
" Minum ak...
Belum juga selesai Senja bicara, Kala merebut gelas yang ada di tangan Senja dan meminumnya hingga tandas.
" Aku kan belum kelar ngomong, itu minum punya ku,kenapa kamu minum sih.. " protes Senja.
" Apa bedanya air di dapur sama yang kamu bawa tadi, nggak ada bedanya kan.Lagian aku nggak masalah gelas bekas kamu,udah pernah nyoba aslinya juga." goda Kala mengedipkan sebelah matanya pada Senja.
" Mesum..!! " umpat Senja memukul lengan Kala dengan pelan.
Hahahaha...
Tawa Kala pun sudah pecah,karena mendengar umpatan Senja bukan marah, tapi.. malah semakin gemas Kala melihat Senja.
Kruyuuukk..
Saat Kala mulai menghentikan tawanya,suara perutnya kini terdengar nyaring .Senja mendengar cacing di perut Kala berdemo pun hanya tersenyum.
" Kamu lapar? " tanya Senja menatap wajah Kala yang terlihat sangat lelah.
" Hahh.. iya sih, nanti aku cari makanan apa asih ada lauk yang bibi simpan." ucap Kala yang membenahi sepatu dan juga menenten tas kerjanya.
" Kamu bebersih aja, biar aku siapin makanana buat kamu.." ucap Senja menawarkan bantuan nya
" Nggak usah, kamu pasti cape.. naik ke kamar kamu, istirahat saja.. soal makan aku, bisa aku cari sendiri." ucap Kala mencoba menolak kebaikan Senja.
" Sudah jangan ngeyel mumpung aku baik hati..jadi ,cepatlah sebelum aku berubah pikiran!! " ucap Senja dan melangkah ke arah dapur
Kala melihat reaksi Senja pun hanya tersenyum tipis, dan melangkah menuju kamarnya.
Setelah Dua puluh menit, Kala turun dan melangkah ke ruang makan. Terlihat Senja yang sedang duduk setelah menyiapkan makanan untuk Kala.
" Di dapur nggak ada lauk yang tersisa, aku bikinin nasi goreng buat kamu,makanlah." ucap Senja menyodorkan piring yang berisi nasi goreng dengan telor ceploknya.
" Kamu nggak mau makan?" tanya Kala saat melihat Senja yang akan kembali ke kamarnya.
" Nggak sudah kenyang,itu teh hijau minumlah.. aku kembali ke kamar." ucap Senja
" Bisa temani aku, rasa nya nggak enak kalau makan sendiri." ucap Kala memegang lengan Senja menghentikan langkahnya.
Senja yang melihat wajah Kala yang seperti memohon padanya pun akhirnya duduk kembali disalah satu kursi.
Kala mulai menyuapkan nasi goreng nya ke dalam mulutnya dan mengunyahnya perlahan, menikmati makanan hasil tangan sang calon istri.
" Gimana? " tanya Senja melihat reaksi Kala dengan makanan yang dia buat.
" Selalu enak, sekarang... aaaa... "
Kala menyodorkan sendok berisi nasi goreng ke depan mulut Senja.
" Aku sudah makan tadi.. " tolak Senja.
" please.. sedikit saja, nggak enak makan sendiri. Kamu cuma liatin aku makan... udah.. Aaaa... " ucap Kala lagi dan akhirnya Senja dengan pasrah menuruti kemauan Kala.
" Sen, setelah menikah.. aku akan bawa kamu ke rumah pribadi ku, nggak papa kan? " tanya Kala di sela makan mereka.
Senja yang mendengar penuturan Kala pun terdiam ,dan menatap Kala.
" Maksudnya rumah pribadi? " tanya Senja dan masih menerima suapan nasi goreng dari tangan Kala.
" Maksudku, besok mungkin kamu bisa lihat rumah nya.. karena baru besok ruma itu Insyaallah selesai finishing, karena masih belum ada apa-apa disana, kita mulai bisa ngisi prabotan rumah besok.., gimana? " tanya Kala
" Apa nggak berlebihan,kamu bukannya punya apartemen.. mendingan disana,udah beres kan? " ujar Senja.
" Nggak, itu tempat bujang ..aku nggak akan bawa kamu tinggal disana, aku ingin membawa istriku ke rumah ku dimana, kita akan melakukan sesuatu yang baru disana mulai dari nol,walaupun kamu bilang menikah dengan aku cuma karena balas budi, tapi.. buat aku, pernikahan tetap sengat penting dan bukan hal yang sama sekalai buat main-main."
Ucapan Kala membuat Senja menatap Intens ke arah Kala, karena seperti ada sesuatu yang salah dengan perkataan Kala, tidak akan mempermainkan pernikahan, apa itu artinya Kala akan menjalankan pernikahan mereka dengan semestinya.
Bersambung