NovelToon NovelToon
Aruna Dan Cintanya

Aruna Dan Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Namanya Aruna Azzahra, gadis cantik dengan impian sederhana

Cintanya pada seorang pria yang ia pikir bisa membawanya hingga ke Jannah nyatanya harus ia kubur dalam-dalam


Aruna harus hidup dengan pria menyebalkan dan minim ilmu agama. Aksa Biru Hartawan nama yang bahkan tidak ingin didengar olehnya

Bagaimana Aruna menjalani hari-harinya menjadi istri seorang Biru? atau akankah cinta itu datang tanpa mereka ketahui

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA PULUH DUA

"Saya akan pastikan bahwa tidak ada halangan untuk hubungan kita Aruna, saya janji!" Batin Biru saat memandangi wanita yang terlelap dengan duduk dikursi sisi ranjang pasien sambil bertumpu pada kedua tangannya

Setelah puas memandangi kini Biru pun ikut menyelami alam mimpi

Setelah tiga hari dirawat, kini Biru kembali beraktivitas seperti biasa, ia yang tidak biasa berdiam diri memutuskan untuk mulai bekerja hari ini

"Gimana keadaan bapak?" Tanya Kevin yang memasuki ruang sang CEO dengan membawa jadwal pekerjaan bagi Biru hari ini

"Sudah lebih baik Vin, apalagi dirawat nya sama calon istri, jadi lebih cepat sembuhnya" ujar Biru tersenyum cerah

"Sepertinya bapak sudah sangat ingin menikah dengan Aruna"

"Tentu saja, saya tinggal nunggu orang tua saya pulang besok, dan pernikahan saya dan Aruna akan segera dilaksanakan" sejak mengetahui bahwa wanita yang akan dijodohkan dengannya adalah Aruna, pria itu seperti menjadi pribadi yang berbeda pikir Kevin

"Bapak sepertinya sangat mencintai dia?"

"Entahlah Vin, saya sendiri juga masih ragu tentang perasaan saya, yang jelas saya tidak ingin kehilangan Aruna dengan alasan apapun" tutur Biru membuat Kevin tersenyum

"Oh ya, gimana pernikahan kamu?" Tanya Biru

"Saya dan Syifa sudah pindah ke rumah baru pak" jawab Kevin

"Waah itu bagus Kevin, saya seneng dengernya"

"Terima kasih pak Biru!"

"Terima kasih untuk apa?"

"Kalau bukan karena paksaan dari pak Biru hari itu mungkin saya tidak akan pernah menikah dengan wanita seperti Syifa" ucap Kevin sungguh-sungguh

"Kamu sudah mencintai Syifa?"

"Sangat! Saya sangat mencintai dia!" Tegas Kevin

"Andaikan mantan pacarnya kembali, apa kamu akan melepas Syifa?" Kenapa juga pembicaraan keduanya jadi serius seperti ini, bahkan diluar konteks pekerjaan

"Saya akan mengucapkan terima kasih!"

Biru mengerutkan keningnya "Terima kasih?"

"Iya, karena sudah meninggalkan Syifa dan memberikannya untuk saya" ujar Kevin lalu keduanya terkekeh, menertawakan kebodohan calon suami Asyifa yang meninggalkan wanita sebaik itu

"Oh ya pak, bapak ada meeting hari ini!" Ucap Kevin saat obrolan keduanya berhenti

"Oke, kamu atur aja"

"Baik pak Biru, saya tinggal dulu"

"Oke Vin"

***

"Papa sama Mama kapan pulangnya sih? Ini udah lebih dari dua minggu pah" Biru terus menggerutu saat melakukan panggilan telepon bersama sang papa yang masih betah berada diluar negeri

📞"Papa masih ada pekerjaan disini Biru" ucap Sandi dari seberang telepon, dia tidak bohong, pekerjaan yang harusnya selesai dalam waktu satu minggu nyatanya butuh waktu yang lebih banyak

"Terus rencana pernikahan aku sama Aruna gimana pah?"

📞"Kamu mikirnya nikah Mulu Biru, mending kamu kesini bantuin kerjaan papa biar cepet selesai! Kamu pikir papa betah apa disini lama-lama!" Sandi yang kesal juga ikut menggerutu disana

"Ck. Terus papa pulangnya kapan?" Tidak ada pilihan lain selain pasrah, ia juga tidak ingin pergi dan tinggal jauh dari gadis yang ia cintai

📞"Bulan depan!"

"Apa? Kok" belum selesai ucapan Biru, sambungan telepon itu sudah diputus oleh Sandi yang kesal dengan omelan yang diberikan sang putra

Ucapan hanya sekedar ucapan. Janji akan pulang dalam waktu satu bulan nyatanya diperpanjang hingga dua bulan dan berhasil membuat Biru kesal setengah mati

Terlebih sang papa seperti tak memiliki rasa bersalah sedikitpun, ia bahkan dengan sumringah membagikan oleh-oleh untuk seisi rumah

"Udah muka kamu jangan ditekuk gitu Biru!" Ucap Sandi pada putranya

"Papa kenapa lama banget sih" Biru tak habis pikir, pekerjaan sang papa memang selesai dalam waktu sebulan, namun Sandi sengaja membuat Biru kesal karena katanya ingin memperpanjang waktu disana dengan alasan ingin berlibur

"Sudah, kamu tenang dulu oke"

"Gimana bisa tenang sih Pah"

"Malam ini kita kerumah mas Firman untuk membicarakan rencana pernikahan kalian. Puas?" Sandi kehabisan kesabaran menghadapi anak lelakinya itu

"Papa serius?" Secepat itu raut wajahnya berubah, kini bahkan ia sudah tersenyum cerah secerah mentari dipagi hari

"Hemm" Sandi hanya bergumam "Oh ya, ini kamu kasih Kevin! Papa denger dia udah nikah, ini sebagai hadiah pernikahan dari papa sama mama" Ujarnya seraya menyodorkan sebuah paperbag berwarna coklat kearah Biru

"Oke pah" tak banyak membantah Biru segera menyambar paperbag tersebut dan berlalu menuju kantor "Buat Aruna yang mana?"

"Yang ini" tunjuk Faradina

Biru dengan santainya juga menyambar satu lagi paperbag diatas meja yang katanya untuk Aruna

Hartawan grup

"Oh ya Vin, ini dari papa buat kamu sebagai hadiah pernikahan katanya!" Ujar Biru seraya ia serahkan paperbag yang tadi dibawanya kepada Kevin

"Waah terima kasih pak Biru" Ucapnya dengan mata berbinar "Tolong sampaikan ucapan terima kasih saya pada pak Sandi!" Biru hanya mengangguk saja

Tak lama pintu ruangan diketuk "Masuk" teriak Biru

Ceklek

Pintu terbuka, Aruna terlihat ragu untuk masuk Biru memang suka membuatnya canggung seperti ini

"Bapak panggil saya?" terdengar basi memang, sudah jelas tadi sang atasan bilang jika dia dipanggil oleh sang CEO lalu kenapa masih bertanya

"Masuklah Aruna" Aruna yang hanya berdiri diambang pintu, Segera masuk dan menutup kembali pintu kaca tersebut

"Kalau begitu saya permisi dulu pak!" Ujar Kevin sambil membungkuk agar terlihat sopan

"Oh ya pak Kevin, selamat yaa untuk kehamilan Syifa" ucap Aruna sebelum Kevin benar-benar keluar

"Terima kasih Aruna"

"Waah.. selamat Kevin!" Biru terkejut karena sejak tadi sang asisten pribadinya itu tak mengatakan apapun

"Terima kasih pak!" Ucap Kevin tersenyum

"Sudah berapa bulan kandungannya?" Tanya Biru antusias

"Kemarin kata dokter sudah lima minggu pak!"

"Tokcer juga kamu, bisa langsung jadi gitu" ucap Biru sambil menaik turunkan alisnya

"Ah bapak bisa saja" Kevin jadi malu sendiri "kalau begitu saya permisi pak, Aruna!" Pamit Kevin dan berlalu, kini tinggallah Aruna dan Biru diruangan itu yang masih sama-sama diam

"Ada apa bapak panggil saya?" Tanya Aruna kemudian

"Saya mau kasih kamu ini!" Jawab Biru sambil menyodorkan sebuah paperbag kepada Aruna

"Ini apa pak?" Tanya gadis itu lagi, masih ia pandangi saja paperbag diatas meja itu

"Itu dari papa sama mama, oleh-oleh buat kamu katanya"

Mendengar itu Aruna dengan antusias mengambil paperbag dari atas meja "Sampaikan terima kasih saya untuk papa sama mamanya pak Biru"

"Oh yaa sama satu lagi, saya sama keluarga saya mau kerumah kamu malam ini jadi, kamu siap-siap oke!" Ucapnya yang berhasil membuat Aruna menatapnya dengan mata terbelalak

"Malam ini? Ada perlu apa ya pak?" Tanya Aruna ragu

"Ya untuk membahas tentang rencana pernikahan kita" jawab pria itu terdengar santai

"Bapak udah pikirin baik-baik?"

1
Rita Rita
sebiru cinta ku Runa kata Biru. Biru udah bucin dan posesif.
Riry Kasyry Lily
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!