Proposal Cinta Sang Ceo

Tengah malam Jeni membuka matanya,rasa sakit di bagian kepala masih dia rasakan. Dia melihat ruangan yang asing baginya ,pergerakannya dirasakan oleh Nathan yang tidur sambil memeluknya.Nathan terbangun, dan hal itu disadari oleh jeni.

Kenapa Tuan penguasa ada disini, bahkan memelukku,apa kepalanya terbentur.

“Elios cepat panggilkan dokter”,,Elios yang mendengar teriakan sang Tuan,bergegas keluar mencari dokter yang bertugas merawat Nona Muda mereka.

”Jangan berteriak di rumah sakit Tuan,anda kan bisa memanggil dokternya, dengan memencet tombol merah itu”,,ucap jeni, sambil menunjukan tombol yang bisa memanggil para medis, jika dalam keadaan darurat,Nathan tentu tak paham akan hal itu.

“Lupakan tombol itu, dan mana yang sakit katakana padaku?”,,Nathan memperhatikan Jeni, dengan seksama. bukannya kesal jeni malah tertawa, menyaksikan tingkah Nathan yang menurutnya lucu itu.

“Hei kau menertawakan ku?”,,Ucap Nathan, yang untuk pertama kalinya melihat senyum dan tawa lepas jeni saat bersamanya.disaat Nathan sedang menikmati tawa Jeni,Dokter dan Elios,masuk keruangan tersebut.

”Cepat dokter periksa keadaan istriku!”,,Jeni mengerutkan dahi,mendengar ucapan sang Tuan penguasa.Dokter memeriksa dengan cermat, kondisi serta luka Jeni.

”Tidak ada yang perlu dikhawatirkan Tuan Muda,Keadaan Nona sudah stabil.Nona hanya butuh istirahat sekarang!”,,ucap sang Dokter yang melirik sekilas kearah Jeni.

“Ingin aku congkel matamu dokter,jangan melirik istriku seperti itu!”,,Ucap Nathan dengan nada tingginya, sehingga sang Dokter mengutuk kebodohannya,yang dengan berani menatap istri sang Nona Muda.

“Hentikan Tuan,dia sudah merawat ku,dan anda membuatnya ketakutan!”,,ucap Jeni yang membuat Nathan diam membeku,sang dokter hanya bisa menundukkan kepala.

”Terimakasih Dokter! ”,,ucap Jeni sambil tersenyum, yang dibalas anggukan oleh sang Dokter,sebelum meninggalkan ruang rawat Jeni.

“Jangan tersenyum padanya!!,,Teriak Nathan yang hanya dibalas delikkan mata oleh Jeni.

"Sejak kapan aku tidak boleh tersenyum kepada orang lain,anda ini sangat aneh!”,,Nathan mengangkat sebelah alisnya, dan ditatapnya wajah istrinya yang terlihat kesal itu.

“Mulai sekarang kau tidak boleh tersenyum pada sembarang orang,kalau tidak aku akan menghukum mu!”

Dasar Tuan Penguasa, apa yang dia pikirkan sebenarnya.kenapa dia begitu aneh hari ini.

Karena merasa lelah dan tidak bertenaga, Jeni mengalah dan tidak mau membantah, karena jika membantah urusannya akan lebih panjang lagi.

“Terserah Tuan Saja,tapi jangan melarang ku tersenyum pada gebetanku Elios ya!”,,ucap Jeni yang membuat Nathan mengerutkan dahi, karena bingung dengan istilah gebetan, dan nama Elios yang Jeni sebutkan.

Nathan Menghampiri Jeni yang sudah berbaring, dengan selimut yang menutupi tubuh sampai lehernya.

”Katakan padaku apa itu gebetan”,,Jeni tidak menjawab,dia memejamkan matanya sambil menahan tawanya. sementara Elios menegang, saat sang Nona Muda menyebut namanya.

kenapa anda menyebut namaku Nona, jika tuan Muda bertanya padaku aku harus jawab apa.Tuan muda tidak akan melepaskan ku.

Nathan beralih menatap Elios,meminta penjelasan,menerima tatapan mengerikan,tubuh Elios menegang.

“Katakan padaku Elios,apa maksud dari Gebetan?"

Jeni mengintip dari balik selimutnya,dia tertawa pelan melihat tingkah Elios.Elios kemudian melirik Jeni yang dibalas jeni, dengan menjulurkan lidahnya,seolah mengatakan “tau rasa kau Elios”,,Elios hanya menunduk dan menatap sang Tuan Muda yang menunggu jawaban darinya.

”Khemm,,gebetan itu adalah orang yang kita incar atau kita suka Tuan!",,jawab Elios ,satu detik,dua detik Nathan mendelik tak terima.

“Jadi maksudmu Jeni ku, menyukaimu!”,,Nathan sudah mengeraskan suaranya.

"Saya tidak berani Tuan Muda,Nona Muda hanya mengerjai saya!”,,Elios mencoba membela diri, dan menjelaskannya pada sang Tuan Muda,Nathan berfikir sebentar dan menatap Elios.

“Tentu saja Jeni ku,tidak mungkin menyukaimu,aku lebih tampan darimu!”,,Ucap Nathan percaya diri,sedangkan Elios menghela nafas lega.

”Tidurlah ini sudah larut malam!”,,perintah Nathan kepada Elios,Nathan menutup pintu dan menghampiri Jeni. Dia tau kalau istri kecilnya itu belum tidur,dia naik dan ikut membaringkan tubuhnya di samping Jeni. Nathan memeluk perut Jeni, mendekatkan kepalanya ke leher Jeni,entah keberanian dari mana yang dia dapat, sehingga malam ini ,Jeni bicara sesuai keinginan yang ada di kepalanya.

“Tuan ini rumah sakit, tempat tidur ini juga disiapkan untuk yang sakit,apakah Tuan juga sakit?"

Nathan mengeratkan pelukannya, dikecupnya kepala Jeni berulang kali. membuat Jeni semakin bingung.

"Aku juga sedang sakit,kau membuatku sakit!”,,Jeni memutar bola matanya malas.

“saya tidak berani melakukannya Tuan!"

“Bukankah tadi kau melakukannya,kau membandingkan aku dan Elios, itu membuatku sakit hati!",,Jeni tersenyum,dan dia mulai menggoda Nathan, kapan lagi dia bisa mengerjai suaminya pikirnya.

“Bukankah Tuan dan Elios memang berbeda?,,Nathan mengerutkan dahi namun masih tetap di posisinya.

“Katakan apa bedanya aku dan Elios!,,Jeni tersenyum.

Saatnya membalas dendam Hahaha.

“Bedanya,Elios sangat tampan meski terlihat dingin, tapi Elios masih mau bicara dan melihatku. sedangkan Tuan sedikit tampan,Dingin dan Cuek,suka seenaknya padaku!”

Nathan tidak terima ketampanannya, dibandingkan dengan Elios,dia membalikan tubuh Jeni ditatapnya mata indah itu. jantung Jeni sudah berdegup kencang, saat tatapan mereka bertemu.

“Aku lebih tampan dari Elios, coba kau perhatikan lebih baik lagi!,,Suara Nathan sudah naik satu oktaf,Jeni tertawa dibuatnya.

“Iya,,iya,,anda adalah orang paling tampan yang pernah saya temui,betapa beruntungnya nasib saya menjadi istri anda,dibandingkan wanita diluar sana!”,,ucap jeni yang membuat sang Tuan Penguasa tersenyum puas.

”kau baru sadar sekarang!”,,Nathan kembali membaringkan tubuhnya,dia memeluk Jeni dan mengecup beberapa kali pucuk kepalanya. Jeni menutup mata, menikmati perlakuan lembut sang suami.

“Maafkan aku, mulai sekarang hiduplah dengan bahagia, jangan pernah menundukkan kepalamu kepada orang lain selain aku!"

"Aku akan selalu ada untukmu,mulai sekarang!”,,Jeni mengerutkan dahi,dia berpikir apakah suaminya salah makan, atau kepalanya terbentur sesuatu hingga bisa mengatakan hal yang begitu romantis menurut Jeni.

Aah betapa bahagia diriku, kalau anda selalu bersikap manis padaku Tuan.

Malam itu mereka tidur sambil berpelukan.

Pagi harinya diruang rawat,beberapa pelayan yang didatangkan dari rumah,membantu Jeni membersihkan diri.Nathan sudah siap dengan setelan jasnya, yang dibawakan oleh Pak Mul.mereka sarapan pagi bersama, Nathan dengan telaten menyuapi,dan merawat Jeni.hal itu tidak luput dari perhatian Elios dan Pak Mul, yang tersenyum bahagia. akhirnya Tuan Muda mereka menemukan kehidupan baru,dan cinta yang baru pada sosok Jeni.Wanita mandiri,Kuat,dan tentu menawan bagi para pria yang melihatnya.

“Apakah saya belum boleh pulang?"

“Tunggulah sampai dokter mengatakan, kau boleh pulang, saat itu kau baru boleh pulang! "

“Tapi saya bosan sendiri disini!"

“Tania akan datang menemanimu, setelah dia pulang dari sekolah!"

Nathan mendekat dan mencium kening dan mengecup singkat bibir Jeni,membuat Jeni mematung, wajah yang masih pucat seketika memerah, karena ulah suaminya.Nathan yang melihat hal itu terkejut.

“Hei kenapa wajahmu memerah begitu, kau demam?"

"Dasar Tuan Muda tidak peka,Nona Muda bukannya sakit tapi malu karena perbuatan anda yang mencium seenaknya! ",,ucap Elios pelan,sedangkan pak Mul hanya tersenyum.

“Saya tidak apa-apa,Tuan bisa berangkat sekarang!",,sambil mendorong tubuh Nathan,dia melirik kearah Elios,agar membawa Nathan Pergi.

"Mari Tuan Muda, Mitting tidak lama lagi dimulai!",,Nathan melirik kearah Elios,Nathan mengelus kembali pipi Jeni,dan setelahnya pergi meninggalkan rumah sakit.

Sorenya Tania datang mengunjungi Jeni,betapa senangnya Jeni akan kedatangan sang adik iparnya. dia merasa sangat bosan sendirian di rumah sakit,bebagai macam hal dia lakukan.dari menonton,bermain game,dan berselancar di media sosial tetap saja dirinya merasa bosan. Tania menemaninya,sampai sang kakak Nathan kembali,Nathan yang melihat interaksi adik dan istrinya yang begitu dekat merasa sangat bersyukur.

“Cepatlah sembuh,minggu depan acara kelulusan ku,aku ingin kakak ipar hadir dan ikut merayakannya!”,,Jeni tersenyum dan mengangguk.

“Tentu saja aku akan hadir di acara mu,aku mau cuci mata!",,Ucap Jeni yang mendapat lirikan mematikan, dari si Tuan penguasa.Tania dan Jeni hanya diam dan tersenyum, hanya mereka berdua yang tau arti dan arah pembicaraan mereka tanpa menghiraukan wajah penasaran Nathan.