Menceritakan tentang seorang pemuda bernama Fang Chen yang bereinkarnasi ke masa mudanya saat berusia 20 tahun. Dia mati karena dikhianati oleh saudara angkatnya sendiri di Alam Dewa karena permasalahan sebuah harta yang ternyata itu adalah Sistem Kultivasi Modern.
Dia mewarisi sebuah harta berupa Sistem dan karena dia tidak ingin menjadi terlalu naif seperti kehidupan sebelumnya, dia saat ini menjadi sosok yang sangat sadis dan jarang berbelas kasihan kepada orang, dia melewati lika-liku kultivasi menuju puncak hanya untuk satu tujuan yaitu BALAS DENDAM kepada orang yang mengkhianatinya dulu.
Salam Sistem.
Faisal Fanani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faisal Fanani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
P25 - Dimulai
“Jika pengawasan yang dilakukan oleh negara, tidak terlalu penting juga, kakak tahu sendiri bahwa selama kita berasal dari keluarga besar, terhormat, atau bangsawan, kita akan dengan mudah menghindari pengawasan dari negara ini, bukankah kakak sudah tahu itu” Annchi.
“Baiklah, jika kamu memang bersikeras untuk menjadi seorang kultivator aku tidak akan menolaknya, toh hal ini juga bisa membuat kamu lebih aman dimanapun kami berada, tapi apa yang dikatakan oleh ayahmu masuk akal, terlalu beresiko jika kamu berlatih dengan masih memiliki penyakit itu sayang” Fang Chen menjelaskan.
“Tapi…” Annchi ingin protes tapi sudah dipotong dulu oleh Fang Chen, “Aku tahu maksudmu, bukankah aku sudah berjanji bahwa kamu akan sembuh, tapi beri aku waktu sebentar lagi, setelah aku mengkultivasikan energi qi ke dalam tubuhku”.
“Aku akan secepatnya mempelajari alkimia, serta menjadi seorang Alkemis Gold Puncak agar aku bisa menyembuhkanmu dengan Pil yang aku buat nantinya, aku harap kamu bersabar sebentar lagi sayang” Fang Chen.
“Aku percaya kepada kakak, kakak tidak akan pernah bercanda untuk masalah yang seperti ini, tapi kakak tidak perlu memaksakan diri jika memang cara untuk menyembuhkanku tidak ada, aku tidak ingin kakak terlalu fokus padaku, kakak juga harus memikirkan tentang diri sendiri dan hal yang penting untuk kakak” Annchi.
“Yang paling penting dihidupku hanya kamu sayang, di bumi ini mungkin yang pantas mendapat pertolonganku hanya kamu dan sahabat kita berdua Luo Anming, yah hanya kalian berdua, jadi aku akan berusaha sekuat tenaga agar secepatnya menjadi seorang alkemis dan menyembuhkanmu sayang” Fang Chen.
“Baiklah kak, aku akan menunggu hari dimana kamu menyembuhkanku, untuk sekarang karena kita baru saja menempuh perjalanan jauh, bagaimana jika kita mengistirahatkan badan kita di kamar saja kakak?” Annchi berinisiatif.
“Inilah salah satu yang aku suka darimu sayang, kamu itu terlihat pendiam tapi sangat ganas saat diatas ranjang, tapi biarkan malam ini aku yang memimpin semua rondenya, kamu harus menerimanya” Fang Chen terprovokasi dengan ajakan Annchi.
Annchi hanya tersenyum kemudian mereka berdua masuk kamar dan melakukan permainan yang sangat panas sampai larut malam.
Pagi hari.
“Kamu sudah bangun sayang” ketika Fang Chen sedang menyiapkan sesuatu, dia melihat bahwa kekasihnya Long Annchi terbangun dari tidurnya, “Iya kak, hoem, kakak mau kemana pagi-pagi sekali?” Annchi bertanya.
“Aku akan akan lari pagi sekalian ingin melakukan kultivasi di danau samping kota, seperti yang sudah aku jelaskan tadi malam, mulai hari ini hingga sebulan kedepan, aku akan terus berkultivasi” Fang Chen menjelaskan.
“Baiklah kak, kalau begitu kakak hati-hati ya, aku akan tidur lagi saja, karena kampus kita juga masih libur” Annchi bermalas-malasan, “Baiklah kalau begitu aku pergi dulu ya sayang, Cup” sebelum Fang Chen meninggalkan kamar dia menyempatkan diri untuk mencium Annchi.
Fang Chen kemudian menuruni tangga menuju dari lantai apartemennya yang berada di lantai 10, kebiasaan Fang Chen jika tidak bersama dengan Annchi memang seperti itu, dia kemudian lari pagi sampai beberapa puluh kilometer dan sampailah di sebuah danau.
Danau itu di tengah sebuah taman kota yang ada di pinggiran kota, karena masih pagi buta, Fang Chen tidak menemukan satu orang pun disini, dia kemudian langsung duduk di pinggiran danau untuk mulai membiasakan diri terlebih dulu dengan energi disekitar sambil berbicara dengan Sistem.