Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2
LUCIFER, seorang laki laki yang berusia 33 tahun, pembunuh berdarah dingin, berkuasa, tidak takut mati, selalu suka berperang, sehingga dia bisa menjadi Boss mafia yang di segani.
"Bagi ku tidak menerima kata maaf, dan aku tidak akan minta maaf, dalam hal apapun"....
Eva, wanita yang yatim piatu, di adopsi sepasang suami isteri yang pemalas, memiliki adik tiri laki laki yang manja, Eva gadis yang penuh semangat, pekerja keras, pantang menyerah.
"Hei... hidup ini indah kawan, sayang sekali jika di lewati dengan kesedihan dan keluhan".....
Takdir apa yang akan mereka temui? Akan kah ada perubahan dalam hidup mereka??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linieva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 25
Lucifer memasuki ruangan pribadi nya. Duduk di kursi singgasana nya.
"William, antar kan laporan keuangan 6 bulan ke sini lagi ! " Perintah Lucifer pada William
"Baik tuan." Jawab William.
tidak berapa lama....
tok.... tok... tok....
"Masuk." Jawab nya.
William masuk dengan membawa beberapa laporan di tangan nya.
"Ini tuan laporan yang anda minta." Ucap William.
"Letakkan di situ, keluar lah." Ucap Lucifer sambil menatap Laptop nya.
"Baik tuan, permisi." Ucap William.
Dia langsung mengecek data-data yang tertulis di laporan nya. Beberapa kali mengernyitkan kening nya sambil menggelengkan kepala.
"William, masuk ke ruangan ku sekarang." Ucap Lucifer sedikit marah.
"Baik tuan." Jawab William.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk". Jawab Lucifer.
William masuk dan menghadap Bos nya. Dia tahu, pasti ada yang salah.
"Ada apa tuan? " Tanya William.
"Ckckckck.... " Lucifer Sambil geleng kepala.
"Apa kau selama 6 bulan ini menikmati pekerjaan mu?" Tanya Lucifer, menatap tajam pada asisten nya.
"Saya.. Saya.. Menikmati nya tuan." Jawab nya.
"Kau tahu tentang laporan keuangan selama 6 bulan? " Tanya Lucifer lagi.
"Tahu tuan." Jawab nya.
"Lalu? " Tanya Lucifer bersandar di kursi nya.
"Apa kau mengerti tentang laporan keuangan kan? Atau kau bodoh? " Tanya Lucifer.
William hanya diam tapi tetap tenang.
"Dalam waktu 6 bulan perusahaan ini mengeluarkan biaya sekitar 50 milyar? Buat apa? " Tanya Lucifer.
"Maaf kan saya tuan, saya mengakui salah karena kurang teliti." Jawab William sambil menunduk.
"William, kau adalah anak dari anak buah ku, dan kau juga sudah aku biayai pendidikan mu supaya pintar ! " Ucap Lucifer sambil berdiri dari kursi nya, berdiri di samping William.
Sementara William masih terdiam di kursi nya.
"Dan perusahaan ini bukan perusahaan baru, yang baru di buka, sebelum 6 bulan yang lalu kau tahu kan berapa pengeluaran per bulan nya? dan ini dalam 6 bulan perusahaan mengalami pembengkakan dana pengeluaran? " Ucap Lucifer.
"Apa kau.... " Ucap Lucifer berhenti bicara menunggu respon dari William.
"Tidak tuan, saya tidak melakukan penggelapan dana perusahaan, saya tidak berani." Ucap William.
Lucifer diam menatapi bawahan nya.
"Saya mengaku salah karena saya kurang teliti." Jawab William pasrah.
"Satu bulan seperti ini aku masih mengerti, tapi ini sampai 6 bulan? " Ucap Lucifer.
"Kemana saja kau? " Tanya Lucifer.
"Atau kau anggap ini remeh? atau kau tidur? " Tanya Lucifer lagi.
William tidak menjawab nya lagi.
"Apa kau bodoh? " Bisik Lucifer.
"Katakan saja kalau kau bosan jadi asisten ku William, bahkan Aris bisa melakukan pekerjaan ini lebih bagus dari mu." Ucap Lucifer.
William memang masih muda, 10 tahun lebih mudah dari Lucifer yaitu 23 tahun. Tapi Lucifer sudah merawat William ketika masih sangat kecil, bahkan sudah mengajarkan bisnis ketika William masih duduk di bangku SMP.
William sangat pintar dia bisa melangkah 1 kelas ketika di SMA, ketika kelas satu langsung lompat ke kelas 3 SMA. Di universitas dia hanya memerlukan waktu 2 tahun untuk mendapatkan gelar S2 di bidang bisnis dan manajemen nya.
Tapi dia tidak bisa bela diri atau tidak berani memperingati dan menegur karyawan-karyawan nya yang melakukan kesalahan atau yang lebih tua dari nya.
Dia juga masih memiliki perasaan yang halus.
"Siapa aktor nya? " Tanya Lucifer.
"Maksud nya Tuan? " Tanya William.
"Siapa lintah di dalam perusahaan ku? " Tanya ulang Lucifer menegaskan pertanyaan nya.
William masih diam, sementara Lucifer masih menunggu jawaban nya.
"Hhmmm.... Baik lah... Hari ini kau pulang saja dan jangan datang lagi ke perusahaan ini, ok." Ucap Lucifer.
"Tapi tuan... " Ucap William. Lucifer menatap nya tajam.
"Tolong kasih saya kesempatan, saya akan lebih teliti lagi." Mohon William.
Lucifer hanya menatap William.
"Kau keluar lah dulu, tunjukkan pada ku alasan kenapa aku harus memberikan mu kesempatan." Jawab Lucifer.
William berdiri, beberapa detik dia melihat ke arah atasan nya dengan tatapan berharap.
Lalu kemudian pergi ke luar ruangan.
Saat William keluar dari ruangan Lucifer, semua karyawan melihat nya. Tampak jelas ada ketakutan dan kekhawatiran di wajah nya. Rasa nya dia seperti ingin menangis, tapi tertahan.
"Kau lihat tuan William, dia pucat sekali." Ucap karyawan di situ.
"Kau benar, apa dia sedang ada masalah dengan bos besar ya? " Ucap Rekan nya.
"Apa dia di pecat? " Tanya rekan nya lagi.
"Itu tidak mungkin, dia kan tangan kanan nya bos besar." Jawab teman nya.
Lucifer melihat William dari belakang. Dia tahu kalau William tidak melakukan penggelapan dana tapi William tidak mau memberitahukan nya karena ketakutan akan ancaman.
"Aris, segera datang ke ruangan ku." Ucap Lucifer.
"Baik tuan." Jawab nya melalui panggilan telepon.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk." Jawab Lucifer.
Aris masuk.
"Ya tuan." Ucap Aris sambil sedikit menunduk hormat.
"Besok kau suruh gadis bodoh kemarin itu datang ke kantor." Ucap Lucifer kembali ke kursi nya.
"Maksud nya, nona Eva? " Jawab Aris.
"Siapapun itu nama nya, aku tidak perduli, yang aku tahu dia itu gadis bodoh." Ucap Lucifer menatap Laptop nya.
"Apakah dia akan bekerja di sini tuan? " Tanya Aris.
"mmm..... " Ucap Lucifer yang masih belum melihat Aris yang berdiri di hadapan nya.
"Sebagai apa tuan? " Tanya Aris.
Lucifer kemudian menatap sinis Aris.
"Asisten ku." Jawab Lucifer pasti.
"ppuufftt... " Aris tertawa kecil sambil menutup mulut nya dengan salah satu tangan nya.
Lucifer kembali menatap tajam.
"Maaf tuan, tapi dia mungkin tidak memiliki pendidikan yang tinggi, lagi pula anda sudah memiliki tuan William." Jawab Aris.
"Anggap saja asisten ku ada dua, lagi pula si William itu bodoh." Ucap Lucifer.
"Apa bedanya dengan nona Eva tuan? " Tanya Aris.
Aris langsung menutup mulut nya karena keceplosan.
"Kau suruh dia besok datang ke kantor, suruh bawa Cv lamaran." Ucap Lucifer.
"Lagi pula aku tidak mau ada wanita ada di apartemen ku." Ucap nya pelan.
"Baik lah tuan, saya mengerti. Apakah saya mengantar nya ke sini atau dia datang langsung tuan? " Tanya Aris.
"Suruh saja dia datang langsung." Ucap Lucifer yang masih sibuk dengan laporan nya.
"Baik tuan." Jawab Aris.
"Kau keluar lah." Suruh Lucifer.
"Permisi tuan." Ucap Aris sambil melangkah keluar.
Setelah Aris keluar, dia menghentikan kegiatan nya. sejenak dia terdiam seperti memikirkan sesuatu.
"Aku akan bikin umpan di perusahan ku ini, aku tahu William itu penakut." Ucap nya sendiri.
"Aku tidak mau keluar dari perusahaan ADAN COMPANY, aku tidak boleh keluar, kalau aku keluar, aku tidak bisa dekat dengan tuan Lucifer, dan nyawa ku jauh lebih berbahaya tanpa nya." Gumam William di dalam ruangan nya. .
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMENT YOOO....
.
.
.
.
JANGAN LUPA BACA NOVEL KU YANG LAIN YA, CERITA NYA GAK KALAH SERU KOK.