NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Sahabat (Kecil)Ku

Terpaksa Menikahi Sahabat (Kecil)Ku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / perjodohan / Poligami / patahhati
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rozmine

Helena, seorang wanita cantik dan calon dokter, harus merasakan sakit hati karena suaminya, Marco, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Sherly, sampai wanita itu hamil. Dia harus rela berbagi suami dengan sahabatnya itu. Rasa cintanya berubah menjadi amarah dan kebencian. Akhirnya Helena memutuskan untuk bercerai dan lepas dari kehidupan Marco.

Beberapa bulan setelah bercerai, Helena terpaksa menerima perjodohan dan menikah dengan sahabat masa kecilnya, Axello, pria berhati dingin.

Pernikahan pun terjadi tanpa adanya cinta, tapi penuh kebencian dan niat balas dendam dalam hati Axel.

Season 2. Jasmine dan Kisah Cintanya
Jasmine dan Evan mantab untuk menikah setelah berhubungan selama 8 tahun. Namun ujian datang dari kakek Evan yang membawa perjodohan. Dan sebuah kesalahpahaman yang membuat keduanya harus berpisah. Akankah keduanya bisa bersatu kembali atau bertemu cinta yang baru?

Penasaran? Yuk ikuti kisahnya sampai akhir.

Sequel dari novel "Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rozmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25. The Real Me

Ada dua mobil sport tiba di depan mansion Alvaro. Emily turun dari mobil sport berwarna merah, sedangkan Aiden turun dari mobil sport berwarna hitam bersama Azzura.

"Kau?!" seru Emily dan Aiden bersamaan.

Sedangkan Azzura tersentak mendengar keduanya berteriak.

"Kalian berdua saling kenal?" tanya Azzura.

"Tidak!" jawab Emily dan Aiden.

Azzura melirik Aiden dan Emily bergantian.

"Aku pernah bertemu dengannya sekali di salah satu toko tas. Dia itu wanita yang menyebalkan, galak dan tidak ada lembut-lembutnya," jelas Aiden pada Azzura.

"Hei! Pria bodoh! Jaga bicaramu ya. Kau itu pria yang sombong, sok kaya, yang hanya modal tampan secuil saja dan harta keluargamu!" bentak Emily.

"Apa kau bilang? Aku pria apa tadi?" Aiden tak terima.

"Benar kan apa kataku, dia wanita yang menyebalkan, juga galak," ucap Aiden.

"Kau?!" tunjuk Emily ke wajah Aiden.

Emily dan Aiden saling melotot.

"Cukup! Kalian ini seperti anak kecil saja," teriak Azzura.

Azzura berjalan mendekati Emily.

"Hai, kakak cantik. Kenalkan namaku Azzura," sapa Azzura sambil mengulurkan tangannya.

Emily menerima uluran tangan Azzura dan menjabatnya.

"Emily," sahut Emily.

"Kalau boleh tahu, mengapa kakak mengatai dia pria yang bodoh?" tanya Azzura.

"Bagaimana tidak bodoh, kalau memilih wanita yang dandanannya seperti badut bahkan terlihat seperti tante-tante girang dan pria ini seperti gigolonya," jawab Emily.

"Apa kau bilang? Pria setampan diriku yang mendapatkan anugerah ketampanan dari dewa Yunani, kau sebut gigolo," geram Aiden dengan wajah marahnya.

Azzura tertawa terbahak-bahak.

"Queen!" teriak Aiden kesal.

Azzura menghentikan tawanya.

"Aku suka dengan kakak. Apa kakak temannya Kak Helena?" tanya Azzura.

"Iya," jawab Emily.

"Aku sahabat Jasmine, adik ipar Kak Helena. Tapi aku juga dekat dengan Kak Helena. Dia sudah seperti kakak perempuanku," ucap Azzura.

"Dan pria ini, yang kakak bilang seperti gigolo adalah kakakku, namanya Aiden. Dia sahabat Kak Axel dan Kak Helena," terang Azzura.

Emily hanya menganggukkan kepalanya.

"Sebaiknya kita masuk ke dalam mansion. Mereka pasti sudah menunggu kedatangan kita. Ayo Kak," ajak Azzura.

Azzura menarik tangan Emily dan mengajaknya masuk ke dalam mansion. Sedangkan Aiden mengikuti mereka dari belakang masih dengan wajah kesalnya. Mereka langsung disambut hangat oleh Helena dan Jasmine. Tak lama, Axel juga ikut bergabung.

"Emily, kenalkan ini Axel, suamiku. Dan ini Jasmine, adiknya Axel."

"Dan Axel, Jasmine, kenalkan ini Emily, teman kuliah sekaligus sahabatku."

Helena memperkenalkan Emily kepada Axel dan Jasmine.

"Selamat datang di mansion Alvaro, Emily," sapa Axel ramah.

"Terima kasih Tuan Muda Alvaro," ucap Emily.

"Panggil Axel saja," sahut Axel.

"Baiklah, Axel," jawab Emily.

"Hai, kak Emily, aku Jasmine. Aku senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan Kak Emily. Kak Helena dulu sering bercerita tentangmu," ucap Jasmine sambil tersenyum.

"Senang juga bertemu denganmu, Jasmine," ucap Emily.

"Aiden. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ucap Axel.

Aiden mengangguk. Axel dan Aiden pergi ke ruang kerja Axel. Helena dan Jasmine mengajak Azzura dan Emily ke dapur. Azzura dan Emily duduk di mini bar untuk melanjutkan obrolan mereka sambil memperhatikan Helena membuat hidangan sarapan yang dibantu oleh Jasmine.

Aiden menjatuhkan pinggulnya di sofa yang ada di ruangan Axel. Begitu juga dengan Axel.

"Apa yang ingin kau bicarakan, Axel?" tanya Aiden.

"Apa yang kalian sembunyikan dariku, Aiden?" Axel balik bertanya.

Aiden mengerutkan dahinya tak mengerti.

"Tidak mungkin Axel mengetahui apa yang sudah aku dan Jasmine lakukan untuk menyelidiki Marissa," batin Aiden.

Axel menyeringai.

"Aku tahu Aiden," seru Axel.

Aiden membelalakkan matanya dan menatap Axel tak percaya.

"Aku sudah kembali, Aiden. Axello Zyan Alvaro, sahabat dan saudaramu sudah kembali," ucap Axel dengan tatapan tajamnya.

Aiden tersenyum bahagia.

"Akhirnya kau kembali saudaraku. Aku sangat bahagia," ucap Aiden bahagia bercampur haru.

"Terima kasih, saudaraku. Kau selalu setia mendampingiku, meskipun kau tahu saat itu aku tidak sepenuhnya menjadi diriku sendiri," ucap Axel.

Aiden mengangguk sambil tersenyum.

"Apa yang sudah kau ketahui?" tanya Aiden.

Axel mengeluarkan botol obat penawar.

"Kau sudah tahu tentang obat ini.Dari mana kau mendapatkannya?" tanya Aiden lagi.

"Dari pabriknya dan diserahkan langsung oleh pembuatnya," jawab Axel.

Aiden tersenyum.

"Jadi kau sudah bertemu langsung dengan dokter Zheng," ucap Aiden.

Axel mengangguk.

Flashback On

Mobil milik Axel berhenti di kawasan mansion Marris, tapi di pintu belakang yang merupakan salah satu pintu rahasia. Axel biasa masuk ke dalam mansion melalui pintu itu. Axel keluar dari mobil, diikuti William dan Irene. Anak buah Aiden yang merupakan anggota Red Dragon menyambut kedatangan Axel dengan ramah.

"Apa Aiden ada di mansion?" tanya Axel.

"Ada, Tuan. Silakan masuk," jawab salah satu anggota Red Dragon.

Axel mengangguk.

"Kalian berdua tunggu di sini," ucap Axel kepada William dan Irene.

"Baik, Tuan," jawab mereka bersamaan.

Axel memasuki pintu yang mengarah ke bagian utama mansion. Azzura sedang berada di taman, dia membatalkan niat berendamnya. Azzura melihat kedatangan Axel. Azzura tahu jika Aiden dan Jasmine sedang berada di ruangan pribadi Aiden bersama seorang tamu.

"Kak Axel," seru Azzura.

"Azzura. Kau sudah kembali. Apa Jasmine juga kembali bersamamu?" tanya Axel.

"Tentu saja. Dia sedang bersama Kak Aiden dan tamu mereka," jawab Azzura.

"Tamu?" tanya Axel.

"Ikut aku, Kak," ajak Azzura.

Azzura berjalan menuju suatu tempat. Axel mengikutinya dari belakang. Axel merasa asing dengan jalan dan tempat yang dia lewati saat ini.

"Ini jalan rahasia, Kak, mengarah langsung ke ruang rahasia Kak Aiden dari sisi yang lain. Aku ingin Kakak mengetahui semuanya dan tidak memusuhi Jasmine lagi," terang Azzura.

Lalu Azzura berhenti di sebuah ruangan. Azzura menurunkan lukisan yang ada di tembok. Ternyata ada lubang-lubang kecil di tembok itu. Azzura dan Axel langsung mendengar suara Aiden, Jasmine dan seorang pria yang bernama dokter Zheng. Axel berdiri di dekat lubang kecil itu. Axel dapat mendengar dengan jelas semua pembicaraan mereka bertiga. Mulai dari racun yang Marissa berikan untuk melemahkan kinerja otak Axel beserta obat penawarnya. Axel juga mengetahui jika Marissa masih hidup dan saat ini sedang menjalin hubungan dengan pria yang bernama Javier Alonso.

Axel mengepalkan tangannya saat mengetahui semua kebenaran tentang Marissa. Axel merasa bodoh sekali karena sudah terpengaruh oleh mulut manis dan kelicikan Marissa, bahkan sampai jatuh cinta kepada wanita itu. Axel dan Azzura sudah berada di di luar bersama William dan Irene.

"Sekarang kakak sudah tahu kan. Jasmine tidak salah kak. Dia selalu berusaha mencari bukti kebusukan Marissa. Meskipun kakak memusuhinya, Jasmine tidak menyerah. Semua itu dia lakukan karena rasa sayangnya yang begitu besar untuk Kak Axel. Aku mohon, kakak segera berbaikan dengan Jasmine. Dia sangat merindukanmu, Kak," tutur Azzura.

"Aku mengerti. Terima kasih banyak, Azzura. Karenamu aku mengetahui segalanya. Kau tidak perlu khawatir, aku dan Jasmine pasti segera berbaikan," ucap Axel.

"Bisakah kau rahasiakan kedatanganku dari Aiden dan Jasmine?" tanya Axel.

"Serahkan padaku. Kakak tidak perlu khawatir," ucap Azzura.

Axel mengangguk sambil tersenyum. Lalu Axel dan kedua asistennya segera keluar dari mansion keluarga Morris.

"Will, ikuti mobil di depan itu," perintah Axel saat melihat mobil dokter Zheng keluar dari mansion.

Mereka mengikuti mobil dokter Zheng sampai ke mansion dokter Zheng.

"Permisi, dokter. Bos saya ingin bertemu dengan Anda," ucap William menemui dokter Zheng yang baru turun dari mobilnya.

Dokter Zheng tersenyum.

"Sampaikan kepada bosmu. Kita bicarakan di dalam saja," ucap dokter Zheng.

Axel dan William masuk ke dalam mansion dokter Zheng, sedangkan Irene menunggu di dalam mobil sambil berjaga. Satu jam kemudian, Axel dan William keluar dari dalam mansion.

"Apa rencana Tuan, sekarang?" tanya William.

Axel mengambil sebuah botol dari dalam saku jasnya. Itu adalah obat penawar yang diberikan oleh dokter Zheng kepadanya.

"Wanita itu ahli dalam membuat sebuah drama. Jadi, drama kita dibalas dengan drama," ucap Axel menyeringai.

William dan Irene pun memberikan senyuman evil mereka. Axel memegang kepalanya, rasa sakit itu muncul kembali.

"Apa tidak sebaiknya kita ke rumah sakit dan memeriksakan keadaan Anda, Tuan?" tanya William.

Axel menggeleng.

"Percuma aku memiliki istri yang berprofesi sebagai seorang dokter, jika masih harus periksa ke dokter lain," ucap Axel kesal.

William dan Irene tersenyum. Mereka tahu jika Axel ingin bersama Helena sekarang.

"Baik, Tuan. Kita kembali ke mansion sekarang juga," seru William.

Flashback Off

"Jadi, kau akan bermain peran sekarang?" tanya Aiden.

"Tentu saja," sahut Axel. "Jangan sampai ada orang lain lagi yang tahu, supaya drama ini terlihat nyata, termasuk Helena dan keluargaku."

"Termasuk Jasmine?" tanya Aiden.

"Iya," jawab Axel.

"Baiklah. Tapi kau harus tahu konsekuensinya nanti. Helena pasti akan salah paham padamu, jika melihat kau dan Marissa bersama. Bagaimana jika Helena memilih untuk meninggalkanmu nantinya?" tanya Aiden.

"Untuk masalah itu. Aku meminta tolong padamu. Bantu aku untuk meyakinkan Helena agar dia tetap bertahan dengan pernikahan kami. Aku melakukan semua ini juga untuk melindunginya. Aku yakin Marissa itu hanyalah sebuah pion. Masih ada orang yang jauh lebih berbahaya lagi yang berada di belakangnya dan mengendalikannya," ucap Axel.

"Tanpa kau minta pun aku pasti membantumu. Aku selalu ingin melihat kalian bersama sejak dulu." "Bagaimana perasaanmu sekarang pada Helena? Apa kau sudah mencintainya?" tanya Aiden.

Axel mengangkat kedua bahunya.

"Aku tidak tahu. Yang pasti aku tidak ingin kehilangan Helena. Aku tidak ingin dia pergi lagi dari hidupku," ucap Axel.

"Itu artinya kau mencintai Helena, tapi egomu terlalu tinggi untuk mengakuinya. Kau itu sudah mencintainya sejak kecil," cibir Aiden.

"Ingat! Para pebinor semakin di depan sekarang," tambah Aiden.

Wajah Axel berubah kesal saat mengingat dokter Rey, salah satu dokter pria teman kerja Helena yang terlihat sekali tertarik dengan Helena dan mengincarnya. Axel mendengus kesal.

"Aiden benar. Aku harus mengawasi pria itu, pria beraroma pebinor," batin Axel geram.

"Sekarang katakan, hal penting apalagi yang kalian sembunyikan dariku? Percayalah aku sudah kembali menjadi Axel yang sebenarnya," tanya Axel.

Aiden menghela napas.

"Kami sudah menemukan keberadaan Patrick," jawab Aiden.

Axel membelalakkan matanya.

"Dia berada di Inggris. Patrick ditemukan dalam keadaan terluka parah dan sekarang dia koma. Patrick berada di bawah pengamanan Pangeran Aaron. Patrick itu salah satu korban Marissa dan komplotannya," terang Aiden.

Axel mengangguk mengerti.

"Apa kalian juga yang telah membawa pergi orang tua Patrick dari Amerika?" tanya Axel lagi.

"Bukan. Tapi Philipe yang menerima kedatangan mereka. Saat ini mereka berada di rumah sakit tempat Patrick dirawat, berharap bisa membantu proses kesembuhan Patrick. Dan yang berhasil membawa mereka kabur dari pengawasan anak buahmu adalah calon adik iparmu," jawab Aiden.

"Calon adik ipar?" tanya Axel tak mengerti.

"Iya. Si bule Turki, Evander Sahir," ucap Aiden.

Axel tersenyum.

"Adikku memang tidak pernah salah pilih," puji Axel.

Saat ini Axel dan Aiden sudah bergabung dengan para wanita menikmati hidangan sarapan mereka, termasuk William dan Irene. Selesai sarapan Axel berangkat ke Alvaro Group bersama para asistennya. Sedangkan para wanita berencana jalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan. Azzura antusias sekali saat mengetahui Emily memiliki hobi yang sama dengannya, yaitu berburu barang-barang branded.

"Aku berangkat kerja dulu," pamit Axel sambil memberikan tangan kanannya pada Helena.

"Iya selamat bekerja," ucap Helena tanpa melihat wajah Axel, lalu salim dan mencium punggung tangan Axel.

"Apa seperti itu cara istri melepas suaminya pergi bekerja? Kalau bicara itu dilihat wajah suaminya. Nanti rejekinya kurang berkah loh," ucap Axel kesal.

Helena mengangkat wajahnya.

"Iya, hati-ha....."

Cup...

Axel mengecup bibir Helena.

Blush... (Wajah Helena merona)

Helena membulatkan matanya. Tubuhnya pun langsung membeku.

"Itu baru benar. Assalamualaikum," ucap Axel sambil tersenyum, lalu membalikkan badannya.

"Waalaikumsalam," jawab Helena pelan.

Dan betapa terkejutnya Axel saat mengetahui keberadaan Jasmine, Azzura dan Emily di sana dan melihat semuanya. Wajah Axel seketika berubah dingin untuk menutupi rasa malunya. Sedangkan wajah Helena semakin memerah karena malu.

"Santai saja, Kak. Anggap saja kami ini makhluk astral yang tak kasat mata," ucap Jasmine sambil tersenyum menahan tawanya.

...🌹🌹🌹...

Ada yang kangen dengan Sang Pebinor, Dokter Reymond??? 🤭

Adakah yang punya dendam sama Axel dan membuatnya terbakar api cemburu??? 🤔

Baca juga novel pertama author :

"Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU"

Jangan lupa selalu dukung author dengan :

💫Tinggalkan comment

💫Tinggalkan like

💫Tinggalkan vote

💫Klik favorite

Terima kasih🙏🥰

1
Cathy Indah wulandari
Biasa
Eiko
hi
Hope
mottonya Axel selalu di ucapkan mengancam dgn kata rata dgn tanah tp ya kpn bakal terwujud juga masa cm ngomong doang 🤔
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
Andrew white bukannya sama Nana mirdad wkwk
Debby Feybe Mekutika
cerita azzuranya dong thor
Debby Feybe Mekutika
bagus ceritanya gak neko-niko konfliknya tdk terlalu berat, keren pokoknya
Rizky Sandy
TDK swmua dokter itu pintar, seperti Helen ini,,,,
Ira
keren
Sativa Kyu
👍👍👍
senja indah
kak..gmna kabar ym.semoga sehat yaaa ..kisah Azzura gmnaa
Zieya🖤
Ara tidak kalah bar bar dengan Jasmin dan Azzura
😂😂😂
Zieya🖤
aku curiga dengan pria yg bernama Chandra itu....
Zieya🖤
😂😂😂😂
Zieya🖤
😂😂😂😂😂
Zieya🖤
Helena terlalu terburu-buru, kan dia memiliki ayah yg seorang heaker, kenapa dia tida minta ayahnya menyelidiki dulu sih...
Zieya🖤
siapa sih?
apa Ella juga nama samarannya?....
Zieya🖤
Marissa itu pasti Puteri yg datang waktu pernikahan Zyan dan Ailen, tapi aku tertanya² siapa ibunya Puteri
Zieya🖤
Berarti Helena labih tangguh menghadali masalah daripada Axel, dan lebih matang dalam bersikap...

Axel sungguh tidak matang fikiran dan tindakannya....
Zieya🖤
nangis aja sampai abad yang akan datang....
senja indah
kisah azzura dmnaa torr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!