Terpaksa Menikahi Sahabat (Kecil)Ku
Halo para pembacaku yang tercinta,
Selamat datang di novelku yang berjudul "Terpaksa Menikahi Sahabat (Kecil)Ku". Jangan lupa tap favorite ❤ agar tidak ketinggalan update episode terbaru.
"Terpaksa Menikahi Sahabat (Kecil)Ku" merupakan novel keduaku dan sequel dari novel pertamaku yang berjudul "Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU". Bagi pembaca baru, bisa juga sambil membaca novel pertamaku ya. Bagi pembaca lama pasti sudah tahu kisah cinta Zayn dan Aline. Dan sekarang kisah anak genius mereka.
Happy reading my beloved readers❤
~Rozmine
...🌷🌹🌷...
Seorang wanita cantik turun dari sebuah taxi dengan tangannya menenteng sebuah koper. Dia adalah Helena Margaretha Hermawan, 24 tahun, putri dari Narendra Arsakha Hermawan, seorang yang mendapat julukan sebagai "Dewa Analyst". Helena bahagia sekali karena hari ini adalah hari ulang tahun suaminya, Marco Dariel Austin, pria berdarah campuran Indonesia, Turki dan Jerman.
Sebelumnya keduanya berpacaran cukup lama. Mereka melangsungkan pernikahan karena desakan dari keluarga Marco yang khawatir jika Marco dan Helena akan melakukan hal di luar batas di luar nikah. Orang tua Helena pun menyetujuinya. Pernikahan keduanya digelar secara sederhana. Helena yang saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa kedokteran di salah satu universitas terbaik di Austria. Sedangkan suaminya, Marco menjadi CEO di perusahaan milik keluarganya, Royal Company.
Helena dan Marco terpaksa harus melakukan hubungan jarak jauh karena pendidikan Helena yang belum selesai. Setiap satu bulan sekali, Helena pulang ke Jerman dan terkadang Marco yang datang ke Austria.
Marco berjanji akan menggelar pesta pernikahan yang meriah dan membawa Helena berbulan madu, setelah Helena lulus dan menjadi sarjana kedokteran. Marco ingin setelah Helena mendapatkan gelar sarjananya, mereka melakukan program hamil. Itulah yang membuat Helena sangat bahagia, pendidikannya sudah selesai tinggal menunggu hari kelulusan dan wisudanya saja.
Helena pulang ke Jerman tanpa memberitahu Marco. Dia ingin memberikan kejutan untuk suaminya. Helena melangkahkan kakinya memasuki halaman mansion. Dia melihat mobil Marco masih terparkir, membuat Helena tersenyum senang.
"Ternyata kau di rumah suamiku. Aku akan memberikan kejutan untukmu," gumam Helena sambil tersenyum kecil.
Helena segera masuk ke dalam mansion, lalu naik ke lantai atas menuju ke kamarnya bersama suaminya. Saat sudah berada di dalam kamar, Helena menaruh koper di samping ranjang. Dia mencari keberadaan Marco, namun tidak menemukannya.
"Di mana Marco? Kenapa tidak ada di kamar. Mungkin dia ada di ruang kerjanya," ucap Helena sambil tersenyum.
Tanpa berpikir panjang, Helena segera melangkahkan kakinya menuju ruang kerja Marco. Saat tiba di depan pintu, Helena menghentikan langkahnya begitu mendengar suara pria dan wanita yang saling bersahutan dan mendesah dengan keras yang tak layak untuk didengar.
"Ahh... sayang pelan-pelan," desah si wanita.
"Kamu nikmat sekali sayang, aku tak bisa menahannya," erang si pria.
Helena menutup mulutnya tak percaya. Dia tahu betul itu suara Marco, dan wanita itu adalah Sherly, sahabatnya sekaligus sekretaris suaminya. Pikiran Helena merayap kemana-mana.
"Apa yang sedang mereka lakukan di dalam? Mengapa mereka sama-sama memanggil sayang?" batin Helena.
Dengan tangan gemetar dia menarik knop pintu pelan. Saat pintu sedikit terbuka, Helena melihat dengan jelas Marco sedang menindih dan menghujam Sherly yang tidur telentang di atas meja dengan pakaian keduanya yang sedikit terbuka. Air mata Helena mengalir tak terbendung. Suami yang tidak pernah menjamahnya, sekarang menjamah wanita lain di depan matanya.
"Pelan sayang, kau terlalu menindih perutku," ucap Sherly.
Jderrr....!!!
Hati Helena bagaikan disambar petir bertubi-tubi saat mendengar kata-kata mesra itu.
"Sabar sayang sebentar lagi aku sampai," desah Marco sambil mempercepat laju hujamannya membuat Sherly semakin mendesah.
Helena menggelengkan kepalanya. Dia tak sanggup lagi. Helena membuka pintu dengan sangat keras, membuat Marco dan Sherly tersentak kaget. Keduanya sangat terkejut melihat Helena berada di pintu dan melihat aktivitas panas mereka.
"Helena?!" seru Marco dan Sherly bersamaan.
Marco segera mencabut rudalnya dari inti Sherly dan memperbaiki posisi celananya. Sedangkan Sherly langsung turun dari atas meja dan membetulkan pakaian dan roknya serta memakai blazernya. Marco segera berlari menghampiri Helena.
"Helena sayang, aku bisa jelaskan. Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Kami khilaf sayang," Marco meraih tangan Helena.
Helena langsung menepis tangan Marco dengan kasar lalu menampar wajah Marco.
Plak!!!
"Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi. Sudah sangat jelas. Aku menangkap basah suamiku sedang berselingkuh dengan sahabatku sendiri!" bentak Helena sambil menangis.
"Helena, maafkan kami. Kami khilaf," mohon Sherly sedikit menunduk karena takut.
Helena melangkahkan kakinya menghampiri Sherly, Marco segera mengikuti Helena. Marco takut Helena akan menyakiti Sherly. Helena menatap Sherly dengan penuh amarah bercampur jijik.
"Aku tidak menyangka ternyata aku memiliki musuh dalam selimut dalam hidupku!" sindir Helena.
"A-aku minta maaf Helena. Aku tidak bisa berbohong kalau aku jatuh cinta pada suamimu," jawab Sherly.
Marco menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia tidak menyangka Helena akan secepat ini mengetahui semuanya. Marco sudah berencana untuk membicarakan masalah ini baik-baik dengan Helena.
"Luar biasa. Benar-benar j****g. Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan terlarang di belakangku?" ucap Helena sambil tersenyum tipis.
Marco dan Sherly sama-sama diam.
"Jawab Marco!" bentak Helena.
"5 bulan," jawaban lolos dari mulut Marco.
"Kalian berdua memang br*ngs*k dan menjijikkan," bentak Helena emosi.
"Sekarang kau pilih aku atau j****g ini?" tanya Helena sambil mengusap air matanya.
Marco terdiam, dia tidak bisa menjawab.
"Maaf aku tidak bisa memilih diantara kalian. Sherly sedang mengandung anakku," ucap Marco dengan wajah menyesal.
Wajah Helena semakin memerah karena marah.
"Kalian benar-benar menjijikkan!" bentak Helena.
Helena segera melenggang pergi meninggalkan ruang kerja Marco dan berlari ke kamarnya. Helena membanting pintu dengan keras. Sherly berjalan mendekati Marco.
"Bagaimana ini Marco? Helena pasti akan memintamu untuk meninggalkanku. Bagaimana dengan nasib anak dalam kandunganku?" tanya Sherly khawatir.
"Kamu tenang saja. Aku akan bicara baik-baik dengan Helena. Dia pasti akan mengerti. Sebaiknya sekarang kau pulang, biar sopirku yang mengantarkanmu," ucap Marco menenangkan.
Marco segera melangkah ke kamarnya.
Sherly tersenyum puas sambil melihat punggung Marco yang semakin menjauh.
"Lihatlah Helena. Akan kurebut semua yang kau miliki. Aku pastikan kau akan dilempar keluar dari rumah ini dan aku yang akan menjadi Nyonya di rumah ini," ucap Sherly dengan senyum smirknya.
Marco membuka pintu kamar, namun pintu itu dikunci. Marco segera mengambil kunci cadangan di kotak tempat penyimpanan kunci. Setelah mendapatkannya, Marco segera membukanya. Dia langsung masuk dan mencari Helena. Dilihatnya Helena sedang berdiri di dekat jendela sambil menangis. Marco langsung memeluk tubuh Helena dari belakang.
"Lepaskan aku, Marco!" bentak Helena sambil berusaha melepas pelukan Marco. Namun tenaga Marco lebih besar darinya.
"Aku bilang lepaskan! Aku jijik bersentuhan denganmu!" bentak Helena lagi.
Akhirnya Marco mengalah dan melepaskan pelukannya. Marco tidak bisa beralasan lagi. Dia hanya bisa meminta maaf. Marco berlutut di hadapan Helena.
"Maafkan aku sayang," mohon Marco.
"Selama kita menikah kau bahkan tidak pernah menyentuhku, dengan alasan agar aku bisa fokus dengan pendidikanku. Dan setelah aku lulus, kau berjanji akan membawaku pergi berbulan madu dan melakukan program hamil. Apa kau masih ingat janjimu itu, Marco?" tanya Helena sambil tersenyum getir.
Marco hanya mengangguk.
"Lalu mengapa kau melakukan semua ini?" lirih Helena.
"Aku minta maaf sayang. Aku akui aku memang salah. Semua terjadi karena saat itu kami sama-sama mabuk dan tidak sadar saat melakukannya. Dan akibat dari kejadian itu Sherly hamil anakku sekarang. Maafkan aku sayang."
Helena semakin sakit mendengar pengakuan suaminya.
"Tapi kau harus tahu Helena, aku hanya mencintaimu. Aku tidak mencintai Sherly," ucap Marco meyakinkan.
Helena menggelengkan kepalanya.
"Kau bilang mencintaiku, tapi kau menyakitiku. Kalau kau butuh penghangat ranjang seharusnya kau bisa memintanya padaku. Kalau kau menginginkan anak, seharusnya kau meminta padaku. Kau tidak ingin menyentuhku, istri yang halal untukmu, dan lebih memilih membuat dosa dengan tidur dengan j****g itu," ucap Helena meluapkan emosi dari sakit hatinya.
Marco langsung berdiri.
"Aku mohon Helena jangan panggil Sherly dengan sebutan j****g, dia sedang mengandung anakku, darah dagingku," ucap Marco dengan nada sedikit meninggi.
Helena hanya tersenyum getir.
"Aku akan menikahi Sherly dan bertanggung jawab atas anak yang ada dalam kandungannya sampai anakku lahir. Itu kesepakatanku dengan Sherly. Aku mohon kau mau merestui kami," ucap Marco.
"Luar biasa. Dulu aku sampai harus kehilangan sahabat terbaikku, Axel, agar hubungan kita tidak hancur bahkan sampai akhirnya kita menikah. Tapi sekarang kau sendiri yang menghancurkan pernikahan kita," ucap Helena.
"Jangan sebut nama Axel lagi. Bukankah dia sendiri yang ingin memutuskan hubungan persahabatan kalian untuk menjaga perasaan kekasihnya," ucap Marco kesal.
"Ceraikan aku, Marco. Aku tidak mau dimadu," ucap Helena dengan wajah dinginnya.
"Tidak. Aku tidak akan pernah menceraikanmu. Sampai kapanpun kau akan tetap menjadi istriku, milikku!" ucap Marco marah.
"Kau benar-benar egois," ucap Helena penuh kebencian.
"Aku tidak peduli Helena, dengan atau tanpa persetujuanmu aku akan tetap menikahi Sherly. Dan jangan pernah kau berpikir untuk bercerai dariku. Itu tidak akan pernah terjadi Helena," tegas Marco.
Marco segera keluar dari kamar dan membanting pintu dengan keras. Hati Helena benar-benar hancur dengan air mata yang terus mengalir. Tak selang berapa lama, Helena menghapus air matanya.
"Baiklah jika itu keinginanmu, Marco. Kau bisa berbuat semaumu, maka aku pun juga bisa," guman Helena dengan wajah evilnya.
Marco berjalan menuju ruang kerjanya. Tiba-tiba ponselnya berdering. Marco melihat ke layar ponselnya ada nama Sherly. Sebenarnya Marco enggan mengangkatnya, tapi dia takut terjadi sesuatu pada bayinya.
"Halo, ada apa Sherly?" tanya Marco datar.
"Kenapa nada bicaramu seperti itu? Apa karena sekarang ada Helena, sikapmu jadi berubah padaku? Apa kau sudah tidak menyayangi kami?" tanya Sherly sambil terisak.
Hati Marco pun luluh.
"Maaf aku tidak bermaksud seperti itu. Kau tahu sendiri rumah tanggaku sedang bermasalah. Helena marah besar padaku. Aku mohon kau mengerti kondisiku sekarang," terang Marco dengan nada melembut.
"Aku pikir kau sudah tidak mencintaiku dan bayiku lagi. Aku takut kau akan mencampakkan kami," ucap Sherly masih dengan suara isak tangis.
"Tidak sayang. Jangan seperti itu. Aku pasti akan menepati janjiku untuk bertanggung jawab atas bayi yang ada di kandunganmu. Tapi bersabarlah. Beri aku waktu untuk meluluhkan hati Helena, dan kita bisa segera menikah," jelas Marco.
"Apa kau serius sayang? Aku bahagia sekali mendengarnya Marco," ucap Sherly bahagia.
"Iya, aku usahakan secepatnya menyelesaikan masalahku dengan Helena. Sudah dulu ya. Kau istirahatlah, jangan terlalu lelah agar bayi kita selalu sehat," ucap Marco lembut.
"Baiklah sayang. I love you. Muach..." Sherly mematikan panggilan telponnya.
Di dalam sebuah apartemen, Sherly membanting ponselnya di atas ranjang. Terlihat wajahnya memerah karena marah.
"Sial! Kenapa Marco masih mempertahankan Helena? Kenapa mereka tidak bercerai saja?" Sherly berteriak sambil melempar barang yang ada di meja riasnya.
"Aku tidak terima menjadi istri kedua. Aku harus menyingkirkan Helena dan menjadi istri satu-satunya sekaligus menjadi Nyonya Muda keluarga Austin," gerutu Sherly.
Ceklek...!
Seorang pria muda tampan dengan tubuh seksinya yang hanya memakai celana boxer masuk ke dalam kamar Sherly.
"Ada apa sayang? Kenapa kau marah-marah?" tanya pria itu sambil memeluk Sherly dari belakang.
"Perasaanku sedang tidak baik, Rocky," jawab Sherly.
"Apa yang harus aku lakukan supaya moodmu kembali membaik sayang?" bisik Rocky sambil menggigit pelan telinga Sherly.
"Emmhh... puaskan aku sayang," rengek Sherly.
Rocky tersenyum puas lalu mengangkat tubuh Sherly ke atas ranjang. Dia lalu melucuti boxernya juga baju Sherly. Sherly yang sebelumnya gagal mencapai puncak saat bercinta dengan Marco karena kedatangan Helena, segera melampiaskannya pada Rocky, pacar gelapnya.
Sementara di mansion Marco, Helena keluar dari kamarnya dan menemui Marco di ruang kerjanya. Begitu melihat Helena masuk, wajah Marco langsung berdiri sambil tersenyum. Marco langsung berdiri dan menghampiri Helena.
"Berhenti di situ Marco! Ada yang ingin aku bicarakan," ucap Helena sambil duduk di sofa.
Marco pun juga ikut duduk tapi dengan menjaga jarak.
"Baiklah, aku akan mengijinkanmu menikah dengan Sherly. Tapi dengan syarat," ucap Helena.
"Benarkah? Apa sayang? Asal kau jangan minta cerai, aku akan memenuhi persyaratanmu," tanya Marco bahagia.
Helena tersenyum sinis.
"Pertama, aku tidak sudi hadir di pernikahan kalian."
"Kedua, aku tidak ingin tinggal satu rumah dengan seorang pelakor."
"Ketiga, aku tidak sudi kau menyentuhku selama kau masih menjadi suaminya."
Marco membulatkan matanya. Untuk permintaan pertama dan kedua tidak menjadi masalah baginya. Tapi untuk permintaan ketiga membuat Marco harus berpikir keras.
Bersambung...
Jangan lupa selalu dukung author dengan :
💫Tinggalkan comment
💫Tinggalkan like
💫Tinggalkan vote
💫Klik favorite
Terima kasih🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Ira
keren
2024-03-22
0
🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라
Aku mampir setelah lihat promo di IG dari NT🤭
2022-10-31
1
FUZEIN
Didepan mata....takkan aku memaafkan..apa pun alasan...menjijikkan
2022-10-28
1