NovelToon NovelToon
Melodious

Melodious

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Patahhati / Romansa-Teen school / Tamat
Popularitas:31.7k
Nilai: 5
Nama Author: atps0426

Mengkisahkan tentang kisah cinta seorang gadis bernama Melodi. Gadis yang masih duduk di bangku SMA ini, sedang merasakan indahnya jatuh cinta. Jatuh cinta pada si keyboardis dari band Lila Prince, band di sekolahnya.

Melodi secara terang-terangan menunjukkan betapa ia mencintai dan menyukai Dio, sang keyboardis. Tetapi Dio tak bisa selugas Melodi tentunya. Walau nyatanya ia juga memiliki perasaan yang sama.

Dio sangat kaku dan cuek, didepan umum ia bahkan tak bisa menunjukkan ekspresi yang tepat. Datar dan tak berekspresi, itulah sosok Dio.

Walau terkenal kasar dan tidak peduli pada sekitar, ia mampu menarik perhatian Melodi. Gadis ceria yang suka berbicara dan memiliki banyak teman.

Sifat Melodi dan Dio memang bisa dikatakan sangat berlawanan. Tapi itu lah daya tarik sebuah rasa yang datang tanpa peringatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon atps0426, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

M - 25

Esok harinya...

Melodi, Lisa dan Karina tengah duduk menikmati pemandangan kala matahari terbit. Hanya sesaat, sebelum Dio bergabung dan membuat Lisa juga Karina pergi karenanya.

"Mel"

"Apa?"

Dio memasangkan headset ke telinga Melodi, memutar sebuah lagu yang sudah selesai ia ciptakan. Iringan musik yang membangunkan mood di pagi hari. Liriknya begitu sempurna untuk sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta.

Dio genggam tangan kekasihnya, menciumnya sekali dan tersenyum manis ke arah Melodi. Keduanya terlihat sangat serasi, layaknya sepasang kekasih yang sudah bersama selama bertahun-tahun.

"Kak Dio, hai" sapa Indri yang duduk disamping Dio.

Melodi menyemburkan air di mulutnya, ia tak tahu apa yang ada di pikiran Indri. Padahal pagi ini sangat dingin, tapi pakaian Indri terlalu terbuka. Ada begitu banyak pasang mata para lelaki yang menatap gadis itu.

"Kak Dio, minta foto boleh gak?"

"Sorry, gue kebelet pipis"

"Gue temenin ya"

"Heh Mak lampir" cecar Lisa seraya mencengkram tangan Indri. Ia mengode Dio agar cepat pergi dari tempat itu. Melodi hanya diam melihat kedua sahabatnya yang terkesan sedang merundung Indri. Gadis centil tidak tahu malu seperti Indri, harus sesekali diberi pelajaran.

Disisi lain, Rafka memanfaatkan keributan itu. Ia mendatangi Melodi dan mengajaknya untuk berfoto bersama. Jika Melodi hanya diam padahal ia tengah cemburu, berbeda dengan Dio yang langsung hadir diantara keduanya.

"Gue juga ikutan"

"Iya nanti, gue mau foto berdua sama Melodi"

"Gak bisa, gue harus ikut. Buruan"

Melodi tersenyum lebar melihat Dio yang cemburu. Rafka merasa kesal, namun ia tetap mengabadikan momen bersama Melodi walau ada Dio juga disana.

Setelah sesi foto-foto, Dio mengajak Melodi untuk ke tenda mereka dan sarapan. Makanan sudah siap, saatnya untuk mengisi perut. Mereka memutuskan untuk turun hari ini, selesai makan mereka semua segera mengemasi barang-barang.

Melodi terlihat tengah memunguti sampah dan memasukkannya kedalam kresek hitam. Tak lama, Indri berjalan mendekati dirinya.

"Loe kasih apa ke Kak Dio? Sampai dia segitunya belain loe?"

"Loe mau apa sih Ndri? Gue udah males berurusan sama loe"

"Hm .... gue mau Kak Dio"

"Cukup, kenapa loe selalu aja ganggu hidup gue? Loe udah punya Rafka, dan Kak Dio milik gue. Jangan macem-macem deh"

Indri tersenyum miring, ia mendekati Melodi dan membisikkan sesuatu. "Pilihan loe selalu bagus. Gue suka semua pilihan loe"

Mata Melodi terbuka lebar, ia berbalik menatap Indri dengan penuh amarah.

Plakkk...

Suara tamparan yang sangat keras, menarik perhatian beberapa orang disana. Tangan Melodi gemetar setelah menampar pipi Indri. Sedangkan Indri, ia berakting berlebihan mencari simpati. Tak ada kata apapun dari Melodi, namun Indri terus merengek dan menuding Melodi mengasari dirinya.

Lisa dan Karina mendekati tempat kejadian, mereka menarik Melodi dan mengajaknya pergi.

"Gue gak suka disini, sakit" lirih Melodi yang sudah menitihkan air mata. Ia memegangi dadanya yang terasa sesak. Indri sangat jahat, entah apa kesalahan Melodi hingga mantan sahabatnya itu begitu kejam.

Gerombolan Melodi membiarkan gadis itu duduk menenangkan diri, sedangkan yang lain masih membereskan barang-barang.

Setelah selesai, Valdo mulai memimpikan jalan turun dengan barisan yang sama saat mereka naik. Selama perjalanan, Melodi hanya diam tak bersuara, bahkan saat Dio mengajaknya berbincang, hanya jawaban singkat yang terdengar.

Perjalanan turun ini terasa sangat singkat, hingga tak terasa mereka sudah berada di bawah. Sebelum pulang, mereka mampir ke salah satu rumah makan. Untuk mengisi energi mereka yang habis karena perjalanan.

"Mel" panggil Dio seraya mengelus rambut Melodi.

"Hm..."

"Maaf ya, aku gak tau kalau bakal jadi gini"

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin pulang"

Dio menarik gadisnya dalam pelukan. Ia ingin tahu apa yang terjadi dengan Melodi. Tapi gadis itu tak ingin menceritakan nya pada siapapun.

"Cukup Mel, kita udah lama temenan kan?" Tanya Karina.

Melodi mengangguk.

"Kenapa? Kenapa loe gak mau jujur ke kita?"

"Mel, kita disini buat loe. Jangan pendam rasa sakit itu sendiri. Loe gak percaya sama kita?" Imbuh Lisa.

Keduanya menatap tajam ke arah Melodi. Melodi memang gadis seperti itu, ia akan bercerita hanya jika memiliki berita bahagia. Sedangkan kesedihannya? Tak semua hal Melodi bagikan. Ia selalu memendam rasa sakit itu sendiri. Sebab itulah, mereka hanya tau Melodi gadis ceria dan periang.

"Tapi, gue gak apa-apa kok"

"Terserah" sahut Lisa dan Karina bersamaan.

Melodi menatap ke arah Dio. Pemuda itu mengangguk dan tersenyum kecil. Dio ingin Melodi tahu, ada banyak orang yang menyayangi dirinya.

"Indri bilang, dia suka semua pilihan gue. Dia mau Kak Dio"

"Apa? Gila ya tuh cewek, harusnya loe pukulin aja sampai pingsan" sela Karina emosi.

"Cewek murahan itu, lihat aja kalau ketemu, gue gak akan maafin dia" imbuh Lisa.

"Kalian pasti gini kalau gue cerita. Udah biarin aja, selagi dia gak ganggu kan..."

"Gak ganggu gimana? Jelas-jelas dia bilang mau rebut Kak Dio dari loe Mel" sentak Karina.

Daffin dan Kenzi mencoba menenangkan dua sahabat Melodi yang tengah emosi tersebut. Mereka sangat takut jika kejadian masalalu terulang kembali. Padahal diamnya Melodi juga karena takut semua akan terjadi kembali. Namun ia mencoba berpikir positif, Dio tidak akan semudah itu tergoda. Terlebih, mereka jauh dan tidak ada alasan Indri bisa mendekat selain sebagai seorang penggemar.

"Mel, jangan khawatir. Kau memiliki empat Kakak laki-laki yang akan menjagamu. Jika aku berbuat nakal, mereka akan membelamu" bisik Dio meyakinkan kekasihnya.

"Kok gitu ngomongnya? Harusnya kamu bilang kalau kamu gak akan tergoda dan hanya milikku"

"Kenapa aku harus mengatakan hal yang sudah kau ketahui Mel?"

"Love you sayang"

"Love you too"

Setelah melihat Dio dan Melodi yang seolah tak terpengaruh, kedua sahabat Melodi terdiam. Entah mereka harus bahagia atau harus semakin khawatir. Jika hubungannya terlihat seromantis ini, Melodi akan lebih terluka bila sesuatu terjadi. Tapi, kemungkinan hadirnya orang ketiga pasti sangatlah kecil.

"Kita jagain Dio, kalian jagain Melodi. Itu lebih baik daripada kalian marah-marah gak jelas" saran Daffin dengan mata melotot.

"Ya kan kita cewek Kak, hatinya rapuh" bela Lisa.

"Kalian pikir cowok gak punya hati ha?"

"Sabar-sabar Kak, kita udah punya jalan keluarnya kan hehehe.. Jadi lupakan kejadian tadi"

Para lelaki itu tak habis pikir, entah mengapa para wanita selalu saja berpikir berlebihan. Padahal belum tentu pemikiran mereka terjadi, tapi tetap saja mereka lebih dulu khawatir.

"Kalian sayang banget ya sama Melodi" celetuk Daffin membuka pembicaraan.

"Kak Daffin juga kan?" Sahut Karina.

"Eh apa? Ya kan kita teman"

"Hahaha, Kak Daffin ngikutin kita kan waktu naik bis keliling kota?" Tanya Lisa penasaran. Sudah lama ia ingin tahu, saat dirinya tak sengaja melihat seseorang yang mirip Daffin.

"Iya, itu ide Dio. Dia takut Melodi kenapa-kenapa. Gue sama Dio ngikutin kalian"

"Ooohhh, jadi Kak Dio beneran sayang Melodi ya. Gue pikir, hm..."

"Sama Lis, gue juga mikir gitu"

"Dasar cewek, negatif mulu pikirannya"

1
anikksuriani🌼
nggk mau lnjut lagi thor?? ini namggung looo masak di gantung kyk gini ceritanya .ahhh nggk seru banget lnjut donggg😩😩😩💔
abdan syakura
Haaaaaa???
Kalian jadian???
PJ...PJ ....🤭🤣
abdan syakura
💪🥰
abdan syakura
ayo Diooo
Fighting!!!!!
abdan syakura
Semangat, kak Thor!!!
👍💪💪🥰🥰
abdan syakura
aaaaaa mimpi ternyata,Mel...
♊4th
Lumayan
abdan syakura
sabar Melodi ...
istirahat aj dulu Ampe sembuh total kakinya....
abdan syakura
Lanjuuuuttttt kak ...
Sinsi Kagawa Clalu ChayankRamzy
jadi lanjut gak sih novel nya ini thor.
Sinsi Kagawa Clalu ChayankRamzy
lanjut
Uuz Ferry
lanjut thor .
Sinsi Kagawa Clalu ChayankRamzy
lanjut
Duwi Hariani
lnjut torr
Sinsi Kagawa Clalu ChayankRamzy
lanjut thor
Sinsi Kagawa Clalu ChayankRamzy
lanjut
Sinsi Kagawa Clalu ChayankRamzy
seru banget Thor
lanjut
Duwi Hariani
next torrr
Sinsi Kagawa Clalu ChayankRamzy
di lanjut dong thor
Duwi Hariani
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!