NovelToon NovelToon
Bringing Back, My Wife

Bringing Back, My Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Penyesalan Suami
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Karena satu kesalahannya, Azam harus kehilangan semua yang ia miliki, istri dan keluarga besarnya.

Azam melakukan segala cara untuk kembali meraih apa yang sudah terlepas. Meski jalan yang ia lalui tidak mudah.

Bisakah Azam mendapat semuanya kembali? cinta sang istri dan keutuhan keluarga Malik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BBMW BAB 25 - Manajer Produksi

Karena hari sudah sore, Azura membawa Sora ke dalam kamarnya dan memandikan si anak yang menggemaskan ini.

Bella pun lebih dulu pergi meninggalkan ruang tengah itu, ia masuk ke dalam kamarnya diantar oleh mama Sarah.

Sementara para pria, Azam, ayah Adam, papa Agra dan amang Yuda masih berada di ruang tengah.

Masih ada beberapa hal yang mereka bicarakan mengenai perusahaan.

Tentang Azam yang akan kembali bekerja di Malik Kingdom.

“Para direksi dan pemegang saham tentu masih kecewa padamu Zam, mereka tidak akan setuju jika kamu kembali menjadi pemimpin di MK,” ucap Ayah Adam dan disetujui pula oleh papa Agra dan amang Yuda.

“Tapi jika Azam tidak kembali bekerja di MK, mereka semua tidak akan tahu jika Azam memang pantas di posisi itu.” Kini Amang Yuda yang buka suara.

Semuanya memberi jeda, masih memikirkan bagaimana baiknya.

Sedangkan Azam hanya diam, apapun keputusan para orang tua dia akan selalu mematuhinya.

“Lebih baik Azam bekerja di MK jadi karyawan biasa dulu, sama seperti Azura yang menjadi manager keuangan. Azam bisa mengisi posisi manajer yang lain.” Papa Agra mulai menyampaikan pendapatnya, dan itu disambut baik oleh amang Yuda dan ayah Adam. Mereka bahkan mengukirkan senyum tipis seraya menganggukkan kepalanya, tanda setuju.

Setelah Azam menyelesaikan beberapa pekerjaan yang ia punya sebagai penerjemah, Azam akan kembali bekerja di Malik Kingdom, bukan menjadi CEO melainkan manajer produksi. Azam lah kelak yang akan terjun langsung untuk mengawasi produksi rokok di perusahaan MK. Mulai dari perkebunan sampai pengolahan ia akan mengawasinya secara rinci.

Sementara itu di kamar Bella, mama Sarah pun tidak langsung pergi setelah mengantar anaknya sampai di dalam kamar.

Mereka berdua duduk disisi ranjang, mama Sarah mengatakan jika mansion yang dulu pernah mereka berikan untuk Azam dan Bella sudah di jual.

Kini untuk rumah mereka nanti di serahkan pada Azam dan Bella untuk menentukan mau tinggal dimana.

Mendengar itu Bella tersenyum lebar, Bella memang sudah tidak ingin tinggal di mansion itu. Mansion yang baginya menyimpan banyak kenangan buruk.

“terima kasih Ma,” jawab Bella, ia memeluk mama Sarah erat. Bella sangat tahu, meski mereka tidak sedarah mama Sarah selalu menyayanginya dengan tulus, tidak ada beda diantara dirinya dan Alesha.

“Jika kalian belum menemukan rumah, tinggal di apartemen saja,” jelas mama Sarah pula. Mereka pun memiliki beberapa unit apartemen milik keluarga Malik.

Dan Bella menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Pembicaraan keduanya terhenti saat mendengar pintu kamar itu terbuka, keduanya menoleh dan melihat Azam masuk.

Mama Sarah pun lantas bangkit dan berniat untuk keluar.

“Kalian istirahatlah, nanti turun saat makan malam,” jelas mama Sarah, ia bahkan mengelus lengan kiri Azam dengan sayang.

“Terima kasih Ma,”ucap Azam, hanya kata itulah yang bisa ia ucapkan, atas kesempatan besar yang ia peroleh, kembali bersama Bella dan diterima kembali di tengah-tengah keluarga Malik.

Mama Sarah pun menganggukkan kepalanya lalu segera keluar dari sana. Menutup pintu dan Azam Bella langsung saling pandang, menatap dalam dengan bibir yang sama-sama mengukir senyum.

Sampai akhirnya Azam menarik pinggang Bella dan memeluknya erat. Menciumi leher sang istri berulang kali.

“Aku sangat bahagia,” lirih Azam, terus ia menciumi aroma tubuh sang istri yang membuatnya candu.

Membuat Bella menggeliat merasa kegelian.

“Aku juga sangat bahagia Bang, tapi jangan cium leherku terus, aku geli,” rengek Bella, tubuhnya masih bergerak tak tenang. Hingga Azam menghentikan pergerakan bibirnya, barulah Bella diam.

“Jadi aku harus cium apa?” tanya Azam dengan tatapan mesum.

Bella yang melihat itu pun langsung memukul dadanya pelan. Lalu menunjuk bibirnya dengan cepat.

Dan secepat itu pula Azam mencium bibirnya, menyesapnya dalam dengan begitu kasar. Namun Bella sangat menyukai permainan kasar suaminya ini.

Mereka terus saling berpaut sampai akhirnya mereka berpindah posisi. Dari sisi ranjang ke dalam kamar mandi, di bawah shower air hangat itu keduanya saling melucuti, membuat tubuh keduanya polos dan basah sekaligus.

Erengan kecil Bella terdengar saat sang suami menyatukan dirinya dari arah belakang. Dan detik berikutnya keduanya sama-sama meracau, bersahutan mengucapkan nada kenikmatan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam hari.

Kini semua orang sudah duduk di meja makan. Sora duduk dipangkuan Haura dan makan dari tangan neneknya langsung.

Menggunakan tangan kosong, Haura menyuapi Sora satu per satu dengan sangat telaten. Sementara ia makan di suapi oleh ayah Adam.

Pemandangan indah yang membuat semua orang yang melihatnya pun ikut tersenyum.

“Bella, lihatlah ayah Adam dan ibu Haura, itu kode untuk kalian agar segera memiliki momongan,” ucap Azura terang-terangan, semua orang di meja makan bahkan bisa mendengar suaranya itu.

“Aku juga mau cepat-cepat punya anak, tapi aku dan Abang baru kemarin mel_”

“Hap!” ucap Azam, memotong ucapan sang istri, menyumpal mulut Bella dengan makanan di piringnya.

Azam tahu betul apa yang akan dikatakan oleh istrinya itu, bahwa mereka baru melakukan hubungan suami istri saat di Jepang kemarin.

Tidak ingin menjadi bahan tertawaan seluruh keluarga, Azam buru-buru membuat istrinya diam.

“Doakan saja, abang dan Bella segera memiliki momongan,” ucap Azam akhirnya dan di Amini oleh semua orang.

Makan malam kali ini terasa lebih nikmat untuk semua keluarga Malik. Bahkan di meja makan sering ada tawa yang mereka tunjukkan. Tidak seperti beberapa bulan terakhir yang terasa dingin.

Ali, Alesha dan Agatha yang kuliah di tempat sama pun menceritakan banyaknya pembelajaran yang mereka peroleh.

Hingga makan malam selesai, mereka masih betah duduk di meja makan itu. Seolah ini adalah sebuah perayaan penyambutan pulangnya Azam dan Bella.

Sora bahkan kini sudah terlelap di pangkuan sang kakek, Adam. “Zura, bawa Sora ke kamarmu sayang, tidurkan dia,” ucap Haura dan Azura pun menganggukkan kepalanya.

Azura bangkit dan mengambil Sora di pangkuan sang ayah, lalu lebih dulu meninggalkan meja makan dan menuju kamarnya.

“Lebih baik kalian cepat selesaikan pekerjaan yang kalian punya, lalu setelah itu kembali ke Jakarta,” ucap ayah Adam pada Azam dan Bella.

“Iya Yah, besok aku dan Bella akan langsung ke Singapura,” jawab Azam dan di setujui oleh semua orang.

“Tapi Yah, sebelum itu bolehkah aku meminta sesuatu?” timpal Azam lagi dengan bertanya. Bicara dengan nada yang serius hingga membuat seluruh anggota keluarga menatap ke arahnya.

“Apa? Katakanlah,” jawab ayah Adam.

“sebelum pergi ke Singapura, aku ingin kita semua mengunjungi makam nenek Zahra,” jelas Azam, kini suaranya lirih dan bergetar. Tiap kali teringat dan menyebutkan nama nenek Zahra, hati Azam masih terasa berdenyut nyeri, rasa bersalah itu masih bersarang di hatinya.

“Baiklah, besok pagi kita semua akan pergi ke makam nenek,” putus ayah Adam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Oke fixs, Azura 💕 Julian 🤣

1
miroh Jasseem
Luar biasa
Maryam Renhoran
jadinya ikut nangis di episode ini,
Mksih yaa thor uda sajikan bacaan terbaik yg mbuatkuu makin penasaran dari episode ke episode 🫰😍
Maryam Renhoran
Semangat Adam....💪💪
smangat mnjalanii cobaan dlam RT...
Miss Yeye
Luar biasa
Nurul Aeni
Biasa
Nurul Aeni
Buruk
Musfa Ningsih Karyadi
Arnold msh cemburu☺
Anonymous
ok
Riyana Rika
baca ini kayak ngiris bawang .. bikin meleleh /Sob/
Anik Suwarni
fhia jodohin sama Ben ya Thor, biar tambah seru😀😀
Nur Syamsi
2 tahun Edwar menunggu, bgaimna Tdk langsung mekamar pas wisuda wanitanya ...
Nur Syamsi
Haura ingat nenek Zahrah, pda saat mrk bersamaan hamil mrk diajak nenek Zahrah untuk jual sembako diperkampungan
Nur Syamsi
Dua tahun Tdk terasa Edwar sabar .....
Nur Syamsi
Keluarga Malik udah kaya baik, Tdk pandang status dermawan pula.....👍👍👍
Nur Syamsi
author nenek Aminah SMA om Jodi mana ya...
Nur Syamsi
Arnold takut diembat lagi mangkanya langsung tunangan
Nur Syamsi
lanjut author seru
Nur Syamsi
Aghata Aghata benar" polos anaknya
Nur Syamsi
😭😭😭😭😭
Nur Syamsi
Ternyata buka makalah tp mulut...🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!