Istri Big Boss

Persiapan pernikahan sudah hampir rampung. Sesuai kesepakatan kami, akad nikah akan diadakan di rumahku, sedangkan resepsi pernikahan akan diadakan di hotel Centra milik keluarga Kak Zayn.

Undangan sudah disebar dan persiapan di rumah juga sudah matang. Sekarang tinggal menyiapkan hati dan mentalku saja, karena di acara resepsi nanti akan ada banyak wartawan dan juga tamu yang jumlahnya tidak sedikit. Bahkan kami sudah membaginya dalam 3 kelompok tamu undangan yang pasti akan membuat lelah seharian.

Hari ini aku sudah mulai dipingit, tidak boleh bertemu Kak Zayn sampai acara akad nikah nanti. Masalahnya aku harus ke kampus karena tugas dari salah satu dosen harus dikumpulkan langsung hari ini, tidak bisa dikirim lewat email saja. Akhirnya setelah merayu Mama, aku diperbolehkan untuk ke kampus asal langsung pulang setelah selesai.

Sampai di kampus, aku langsung menemui dosen dan menyerahkan tugas. Setelah itu aku sudah berniat ingin pulang, tapi Nadia sahabatku langsung menarikku ke kantin. Memang semenjak mengurus acara pernikahan, aku jarang bertemu dengannya, sehingga saat ada kesempatan begini ia langsung mengajakku ngobrol.

“Kamu sibuk banget sih, Ra.” Nadia menyodorkan satu botol minuman dingin padaku.

“Thanks. Sebenarnya aku lagi dipingit,” jawabku sambil berbisik pada Nadia.

“Eh, kok kamu ke kampus kalau lagi dipingit?” tanya Nadia yang kini duduk di hadapanku.

“Ya, gimana lagi, tugas Miss Nindy kan nggak bisa kirim lewat email aja.” Aku meneguk minumanku, lalu mencomot keripik usus yang sengaja diletakkan di meja kantin ini.

“Iya, sih. Eh Ra, anak-anak makin gencar gosipin kamu deh,” kata Nadia sambil memicingkan matanya.

Sebenarnya aku selalu tutup mata dan telinga dengan gosip-gosip seperti itu, apalagi aku tidak melakukan seperti apa yang mereka gosipkan, tapi sahabatku ini selalu emosi kalau ada gosip apapun  mengenai aku yang beredar di kampus.

“Gosip apa?” tanya Kak Zayn yang tiba-tiba sudah duduk di sampingku.

“Gosip … gosip … itu ….” Nadia menggeleng kepalanya pelan, seakan memberiku kode kalau dia tidak berani mengatakan pada Kak Zayn.

“Gosip apa?” tanya Kak Zayn yang menaikkan nada suaranya.

“Gosip kalau aku hamil?” sahutku yang dibalas anggukan oleh Nadia.

“Ikut aku ke mobil.” Kak Zayn tiba-tiba menarik tanganku.

“Apaan sih Kak?” protesku pada Kak Zayn tapi tetap diabaikan olehnya. “Aku belum bayar.” Kak Zayn masih tetap tidak peduli.

Sifat menyebalkan Kak Zayn memang tidak pernah berubah. Ia masih bersikap seenaknya saja seperti saat ini.

“Nad, tolong bayarin dulu, ya. Usus gorengnya satu,” kataku sambil mengikuti Kak Zayn yang menarikku paksa.

Laki-laki menyebalkan ini masih terus menarikku sampai kami dilihat oleh banyak mahasiswa. Kemudian, Kak Zayn merangkul bahuku dan terus berjalan, mungkin dia sadar jika kami menjadi pusat perhatian.

Akhirnya kami sampai di tempat parkir mobilku. Lalu Kak Zayn menyuruhku masuk ke mobil untuk mengemudi, sedangkan Kak Zayn masuk dan duduk di kursi penumpang depan.

“Kak Zayn mau apa sih sebenarnya?” tanyaku bingung, dia tiba-tiba ada di kampus dan menyuruhku masuk mobilku sendiri. Biasanya kalau dia menjemputku, kami akan naik ke mobilnya dan mobilku akan dibawa oleh asistennya. Kenapa sekarang berbeda?

“Jalan aja dulu!” perintahnya sambil memasang sabuk pengamannya.

Aku hanya mencebik lalu memasang sabuk pengaman dan menjalankan mobil.

“Kak Zayn kenapa tiba-tiba ada di sini? Kita kan nggak boleh ketemu dulu,” tanyaku dengan kesal, karena dia hanya diam dan tidak menjelaskan apa-apa.

“Aku tadi ada meeting dekat sini. Pas selesai meeting, Kai bilang lihat mobil kamu, yaudah aku ke sini buat mastiin.”

Tuh kan dia mulai aneh, buat apa dia ke sini kalau cuma mematikanku ada di kampus. Bukannya aku sudah bilang kalau kami tidak boleh bertemu dulu.

“Oh, ya. Soal gosip hamil, kamu pasti seneng banget, ‘kan? Tapi aku mau kasih tau satu hal sama kamu.” Kak Zayn menegakkan duduknya lalu menghadapku. “Aku nggak mau melakukan hubungan suami istri tanpa cinta. Jadi, kamu jangan terlalu berharap dulu, sebelum aku bisa cinta sama kamu,” katanya dengan satu ujung bibirnya yang ditarik ke atas.

Dasar laki-laki menyebalkan. Lihat saja! Aku akan membuatmu mengemis dan tidak tahan dengan pesonaku, dan saat kamu menginginkannya, aku akan menolakmu mentah-mentah. Awas saja kamu Kak Zayn!

♥️♥️♥️

...Bang Zayn, kamu menyebalkan sekali sih Bang....

Hai hai, aku datang bawa undangan pernikahan 🤫🤫

Jangan lupa like, komentar, hadiah, dan votenya.

Sampai ketemu lagi.