NovelToon NovelToon
Suami Untuk Kirana

Suami Untuk Kirana

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:6.5M
Nilai: 5
Nama Author: Red Lily

Kirana, dalam hembusan terakhir sang Kakek dia menikah dengan sosok pria yang diyakini Kakeknya akan menjaganya dan membahagiakannya. Namun, siapa sangka kalau Arjuna adalah sosok suami yang menganggap Kirana sebagai musuh, bukan istri.

"Aku akan terus melafalkan namamu dalam doaku, karena aku mencintaimu." -Kirana Anindy.

"Menghilanglah dan pergi. Jika harta yang kamu inginkan, bawa itu bersamamu." -Arjuna Braja Satya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bangkai yang ditemukan

🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹

🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹

🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹

"Kakak kok berangkat duluan?" Tanya Kirana begitu mendapati sang suami yang langsung bersiap siap begitu mereka selesai sholat subuh.

"Iya, Sayang. Soalnya Kakak sekalian ketemu sama seseorang."

"Siapa?" Tanya Kirana melupakan bahagia karena dipanggil Sayang oleh sang suami.

"Mitra kok, dia temennya Ayah dulu. Mau ngajak kerjasama sekalian sarapan bareng. Bukan cewek kok, dia cowok, gendut, berunan lagi, perutnya buncit," ucap pria yang sedang menyemprotkan parfume ke tubuhnya itu.

Sementara Kirana mengerucutkan bibirnya, sambil menghela napasnya dalam. Dia ingin sekali ke Bandung bersama dengan Arjuna. Bagaimana tidak kaget. Saat Kirana tertidur sebentar, kemudian membuka matanya lagi dan mendapati sang suami sudah siap hendak berangkat.

Kirana yang masih memakai mukena itu merengut di sana, dan sang suami mendapatinya. Membuat Arjuna melangkah perlahan mendekati Kirana, duduk berhadapan dengannya dan menggenggam tangan sang istri. "Kan aku nanti udah nunggu kamu di sana, Ran. Nyiapin kamar juga buat kamu."

Kirana tersenyum manis. "Yaudah."

"Jangan marah."

"Gak marah kok."

"Kamu marah. Sini peluk dulu."

Kirana hanya menurut, dia memeluk sang suami. "Jangan kenceng kenceng."

"Nggak, masa tega sama dedek."

"Hati hati di jalan ya."

Arjuna mengangguk. "Mau kiss ya."

Kirana mengangguk lucu, membuat Arjuna gemas sendiri dan mencium pipi sang istri sebelum berakhir di bibir.

"Kamu berangkat siangan sama Bunda ya."

"Iya, Kak."

"Kabarin Kakak, jangan lupa telpon sebelum berangkat."

Kirana kembali mengangguk, sebelum menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami. "Jangan ngebut, Kak."

"Iya." Arjuna memeluk istrinya yang masih mengenakan mukena.

Hati Kirana entah terbuat dari apa, kenapa bisa masih memaafkannya seperti ini? Bahkan tidak ada hukuman atau apapun itu. Kirana langsung menerimanya dengan tangan terlentang. Tidak  ada kebencian di matanya, Kirana adalah sosok sebenarnya dari bidadari untuk Arjuna sendiri.

"Mau dielus perutnya, Kak."

"Gak usah minta.  Sini."

Kirana memundurkan tubuhnya, membiarkan sang suami berlutut di atas lantai supaya menjajarkan dengan dirinya yang duduk di pinggir ranjang.

"Adek jangan nakal ya, kasihan Mama. Papah nunggu di Bandung ya, siapin kamer yang gede buat dede, buat syukuran dede. Jangan khawatir ya, nanti ketemu sama Papah di sana."

Kirana tersenyum dan mengelus rambut sang suami. "Papah hati hati ya."

"Adek juga ya, yanh sholeh di sana, nanti Papah kasih cheese cake lagi."

"Mau yang cokelat katanya, Kak."

"Kamu itu mah ah."

Kirana malah tertawa, dia mengalungkan tangannya di leher sang suami. Kemudian menunduk mengecup bibirnya. Arjuna mematung di sana, masih ada rasa malu dan juga kaget dengan sikap sang istri.

"Sana."

Arjuna mengangguk kikuk, membiarkan sang istri mencium tangannya sebelum dirinya keluar.

"Sayang kamu," ucap Arjuna menjatuhkan kecupan di puncak kepala sang istri sebelum keluar. Dan mendapati sang Bunda di sana. "Bun, Abang mau berangkat."

"Sana, hati hati ya."

"Bunda bikin apa itu?" Tanya Arjuna.

"Jahe hangat."

"Buat siapa?"

"Istri kamu. Bentar lagi juga dia muntah. Biasanya suka beberapa jam abis sarapan."

"Rutin, Bun?"

Bunda Eliza mengangguk, kemudian menggeleng. "Tergantung sih."

"Tergantung apanya?"

"Kondisinya, kalau dia sakit kepala, pasti muntah."

"Jangan lupa ajak ke dokter ya, Bun."

"Iya."

Bunda Eliza juga curiga, ada yang ditutupi oleh Kirana. Mengingat perempuan itu tidak membiarkan dirinya masuk kamar mandi saat dirinya muntah. "Doain semoga gak ada apa apa ya, Bang."

🌹🌹🌹🌹

Seperti yang diduga oleh Bunda Eliza, kini Kirana sedang muntah sendirian di kamar mandi. Dan percuma meminta Kirana membuka pintu, hal itu tidak akan pernah dilakukan.

Jadi, Bunda Eliza hanya diam menunggu. Sampai akhirnya Kirana keluar dengan wajah basah. Dan Bunda Eliza masih melihat sisa warna kemerahan di sudut bibir menantunya, membuat Bunda Eliza berkata dalam hati, 'Semoga tidak terjadi apa apa.'

"Maaf, Bun."

"Kamu lemes lagi?"

Kirana terlihat menahan sakit di kepalanya. Dan jika sudah seperti ini, biasanya Kirana akan terlelap selama beberapa jam dengan tubuh yang terlihat gelisah. Namun saat ditanya, perempuan itu memperlihatkan seolah dirinya baik baik saja.

"Nggak kok, Bun. Ayo kalau mau berangkat."

Bunda Eliza menarik napasnya dalam. "Barang udah dibawain sama penjaga kok, ayo Bunda tuntun kamu."

"Makasih, Bunda."

"Jangan gitu, kamu menantu Bunda, wajib mendapatkaan yang terbaik, jangan ngeyel kalau dikatain. Bunda itu sayang sama kamu."

"Kirana juga sayang sama Bunda."

Bunda Eliza tersenyum, entah kenapa ada sisi dalam dirinya yang khawatir berlebihan. Takut mengetahui kondisi sang menantu yang sangat dia sayangi. Apalagi Kirana adalah sosok malaikat untuk anaknya.

Karena kekhawatiran itulah, Bunda Eliza lebih banyak diam di mobil. Dan Kirana merasa sangata heran. "Bunda gak papa?"

"Nggak. Kenapa emang?"

"Bunda banyak diem. Gak biasanya sih," ucap Kirana diselangi candaan. "Kangen Ayah ya?"

Bunda Eliza hanya tertawa kecil, sampai akhirnya mobil belok ke rumah sakit, Kirana mengerutkan keningnya.

"Bunda kenapa ke sini?"

"Mau di periksa."

"Bunda sakit?"

Bunda Eliza hanya mengangguk, kemudian menggenggam tangan  Kirana untuk membawanya masuk. 

Bunda Eliza yang sudah membuat janji itu langsung saja masuk ke dalam ruangan dokter yang ditunjukan oleh perawat.

"Kirana nunggu aja, Bun."

"Ran, ikuti Bunda," ucap Bunda Eliza masuk ke sana.

Dimana ada dokter perempuan di sana. "Dengan Ibu Kirana?"

"Ya, dia menantu saya. Tolong periksa kesehatannya secara rinci. Saya pikir gejala yang dia alami bukan karena kandungannya."

"Bunda."

"Nurut sama Bunda, Ran. Please."

Kirana meremat gamisnya dengan penuh ketakutan, dia menahan air matanya saat dokter itu membawanya untuk memeriksakan kesehatan secara keseluruhan.

Sementara Bunda Eliza menunggu di sana dengan penuh ketakutan, dia memutar tasbih yang dibawanya. Jantungnya berdetak kencang, seolah memberi isyarat kalau akan terjadi sesuatu.

Setengah jam lewat, dokter itu keluar lebih dulu dari ruang pemeriksaannya.

"Bagaimana keadaannya?"

Dokter tersebut menjelaskan, dengan rinci dan memperlihatkan hasil rotgen.

Apa yang dikatakan sang sokter sontak membuat Bunda Eliza menatap Kirana yang melangkah pelan ke arahnya.

"Vertigo? Ran, ini kanker otak!" Bunda Eliza meneteskan air matanya. Dia mendekati sang menantu, merangkup pipi Kirana yang menunduk. "Kita obati ya."

Kirana menggeleng. Dia juga menjatuhkan air matanya. "Izinkan Kirana melahirkan bayi ini tanpa cacat, Bun. Izinkan Kirana mengandungnya seperti seharusnya, izinkan dia tumbuh dengan seharusnya, tolong jangan biarkan obat kimia itu menyentuh bayi Kirana. Tolong jangan… hiks…."

"Tapi ini akan berpengaruh pada kesehatanmu, Rana…. Bagaimana kalau.. kalau…."

"Kak Arjuna akan merawatnya, dia akan menjadi ayah yang baik. Tolong biarkan bayi ini terlahir sempurna, Bun. Biarkan dia mendapatkan masaa kecil yang tidak Kirana dapatkan," ucapnya dengan air mata berjatuhan.

🌹🌹🌹

TO BE CONTINUE

1
Gina Safitri
Luar biasa
Kendarsih Keken
Syedih ... 😭😭😭
Mimi ifa
ceritanya bnyk gawangnya... /Scowl//Scowl//Scowl/
klo ada lanjutannya pasti tmbah penasaran...
Kendarsih Keken
Juna napaaa dach 😂😂😂
Kendarsih Keken
Sakit apa sihhh koq muntah bercampur darah ?
Kendarsih Keken
Nyesekkk sebenar nya Kirana sakit apa yak
Kendarsih Keken
Duh Kirana kenapa yak
Kendarsih Keken
Mila ... pecah ... 😅😅😅
Kendarsih Keken
Ya Allah syedih nya 😭😭
Kendarsih Keken
Oohhh seperti itu 😭😭
Maryam Renhoran
alhamdulillah
mksih yaa thor,
kutunggu karyamu selanjutnya 🫰😍
Maryam Renhoran
thor tolong endingnya yg bahagia yaa, Klu mengecewakan aku jadinya malas baca karyamu yg lain...🙏
Maryam Renhoran
😭😭😭😭
Maryam Renhoran
yaa Allah....🥲🥲🥲
Rose 19
pinter kamu mil, /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rose 19
ko banyak bawang.😭😭😭
Rose 19
kepedean, gak bakalan pulang jun.kirana udah minggat jauh dari kamu
Rose 19
emang barang di pake terus buang.seenaknya aja klo ngomong.awas aku masukin cabe satu kilo ke mulutmu lek.👿👿👿
Maryam Renhoran
thor jangan bkin kirana sakit yg berat yaa
kecewa aku klu sampai kirananya mninggal 🙏🫰🥰
Jamaliah
😂😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!