NovelToon NovelToon
Dia Adikku Bukan Anakku

Dia Adikku Bukan Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2M
Nilai: 5
Nama Author: muda Anna

Imma Anjani adalah gadis yang baru duduk di bangku SMU kelas 11 menjalankan amanah ibu kandungnya yang sudah meninggal dunia untuk menjaga Adik nya Faro Sanjaya dengan status putra nya.

Imma harus melindungi Faro Sanjaya dari ketua mafia terbesar di Asia tenggara yang memiliki dendam lama dengan kakek kandung Faro yaitu Tomy Sanjaya

Perjuangannya Imma tidak lah mudah, karena dia harus meninggalkan segala cita-cita, masa depan impiannya hanya untuk Faro.

Perjuangkan itu sedikit demi sedikit berkurang setelah bertemu dengan pujaan hatinya Kenzie Wiguna, yang tulus mencintai Imma satu paket dengan putranya Faro, berjuang bersama dalam satu keluarga demi melindungi putra nya

Dengan ikatan cinta yang tulus dalam keluarga akan lebih mudah untuk mengatasi masalah hidup.

mari kita simak cerita selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muda Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Restu Mami

Mami Winda menangis bersimpuh di depan Uthi Sumi sambil menangis sejadi jadinya, tangan dan mulut nya bergetar.

"Maafkan aku, maafkan mas Wandi bibi" ucap mami Winda.

Kata kata itu di ulangnya berkali kali sambil menangis.

"Sudahlah ayo bangun, semua sudah berlalu, sudah menjadi kehendak yang maha kuasa, saya sudah memaafkan keluarga mu sejak dahulu" ucap uthi Sumi sambil membantu mami Winda bangun dan duduk di kursi kafe.

"Tapi waktu itu aku ingin menemui bibi Sumi selama satu Minggu tidak berhasil, aku hanya bisa menuai Tari saja Bibi" ucap mami Winda lagi.

"Itu sudah berlalu, sudah lah tidak usah di pikirkan lagi" pinta bibi Sumi.

Karena ada suara tangisan yang terdengar Imma langsung lari ke arah kafe dan mendekati uthi Sumi dan tamu itu.

"Ada apa uthi kok pada menangis?" tanya Imma heran.

"umi ini.......ini......" jawab uthi Sumi terbata bata.

"Apakah ini putri nya Tari sahabatku hu hu hu?" tanya Mami Winda sambil menangis.

"Iya bu, ini ada apa?" tanya Imma kebingungan.

"Maafkan aku nak hu huuuuuuu" mami Winda menangis sambil memeluk Imma dengan erat.

Akhirnya uthi Sumi mengambil kan minum air mineral untuk Mami Winda agar hati nya menjadi tenang.

"Ini minum dulu Bu" ajak Imma sambil mengambil gelas yang di bawa uthi Sumi.

"Iya terima kasih" jawab Mami Winda sambil menangis terisak Isak.

Setelah tenang akhir nya uthi Sumi menceritakan kejadian perihal peristiwa yang ada hubungannya dengan Mami Winda dan mas Wandi kakak kandung nya.

"Saat Imma duduk di bangku SD kelas tiga ayah Hariyanto meninggal dunia kecelakaan ingat kah?" tanya uthi Sumi kepada Imma.

Imma hanya menganggukkan kepalanya mengingat peristiwa itu terjadi karena dia belum begitu faham kejadian waktu itu, yang Imma tahu ayahnya, suami dan anak uthi Sumi meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas.

"Kakak kandung ku mas Wandi lah yang menabrak angkot milik ayahmu, suami dan anak Bibi Sumi karena sedang mabuk berat," Mami Winda ikut bercerita.

"Pagi waktu itu ayah Hariyanto yang seorang sopir angkot milik sendiri, dan suami uthi Sumi namanya paman Darmo menjadi keneknya akan berangkat, dan mas Firmansyah anak uthi Sumi akan berangkat ke sekolah SMK waktu itu kelas 12 ikut angkot itu, sampai di simpang empat lampu merah ayah Hariyanto berada di lampu merah, ada mobil sport mewah warna hitam datang melaju dari arah depan dan menabraknya dari arah depan" cerita uthi Sumi panjang dan lebar.

"Terus apa yang terjadi setelah itu?" Tanya Imma kemudian.

"Semua korban meninggal dunia di tempat termasuk mas Wandi" jawab uthi Sumi sambil mengeluarkan air mata tanpa bisa di sadari nya.

"Kenapa pagi hari mabuk berat?" Imma bertanya lagi.

"Saat itu mas Wandi sedang patah hati di putuskan pacarnya" jawab Mami Winda sambil menundukkan kepalanya.

"Tetapi waktu itu setelah selesai pemakaman mas Wandi, aku ingin minta maaf kepada sahabat ku Tari dan bibi Sumi selama satu Minggu mencari, aku hanya bisa menemui Tari saja, Bibi Sumi tidak mau bertemu dengan ku, kenapa Bi?" tanya Mami Winda.

"Maaf waktu itu aku sangat terpukul, dan tidak mau bertemu siapapun" ucap uthi Sumi lirih.

Hanya kata maafkan aku yang di ucapkan mami Winda berulang ulang kali. sambil menangis tersedu-sedu.

Papi Bastian sebenarnya sudah datang dari tadi mengawasi dari luar bersama Akung Karno dan ngobrol bersama nya, akhirnya Papi Bastian berlari kecil mendekati mereka, bersama Akung Karno.

"Apakah kue box nya sudah di pesan?" tanya Papi Bastian.

"Maaf papi, mami lupa hu hu huuuu" jawab Mami Winda sambil menangis lagi.

"Beliau ini istri Akung Papi" tanya Imma heran.

"Kalian sudah saling mengenal, kenapa Papi tidak cerita?" protes Mami Winda.

"Umi dia istri ku dan maminya Abi" jawab Papi Bastian.

"Abi itu siapa Papi" tanya mami Winda penasaran.

"Abi itu panggilan sayang dari calon menantu kita mami kepada Ken" goda Papi Bastian.

"Jadi umi yang sering di sebut Ken adalah putri nya Tari, Imma Anjani" tanya mami Winda seakan tidak percaya.

"Iya, bukankah dari sejak mereka masih kecil mami ingin menjodohkan nya, sekarang mami Setuju kan?" papi Bastian mengingat kan.

Seketika mami Winda menangis lagi sejadi-jadinya dan memeluk Imma dengan erat nya.

"Iya....iya mami Setuju banget malah" ucap mami Winda sambil masih memeluk Imma.

Karena suara tangisan yang keras di ganteng Faro terbangun dari tidur siangnya.

"Umi..... umi... apatah Abi Ten datang, Palo dengal cuala Abi" tanya Faro sambil mengucek matanya.

semua melihat ke arah Faro yang baru datang.

"Yang datang Akung Papi, Faro ganteng" ucap Papi Bastian.

"Akung Papi..... Palo tangen.... peyuk" celoteh Faro sambil merentangkan kedua tangannya.

"Akung Papi juga kangen" jawab papi Bastian sambil memeluk Faro.

"Talim duga muuuah" Faro sambil mencium punggung tangan Papi Bastian.

"Kok hanya Akung Papi yang di peluk, Akung Karno tidak di peluk nich" protes Akung Karno menggoda.

"Akung Kalno bau cemen, Palo tidak mau" celoteh Faro lagi.

Semua tertawa bersama-sama padahal baru saja habis menangis karena tingkah polah Faro yang lucu.

"Faro Salim juga sama uthi Mami ya" ajak Papi Bastian.

"Uthi mami talim muuuah, kok menangis, dangan menangis Uthi, nanti ilang tantik na" celoteh Faro lagi sambil mengusap air mata mami Winda.

"Naaah jangan menangis, mami nanti hilang cantik nya" Papi Bastian mengulang perkataan Faro.

"Ti.... tidak menangis nak, tadi kelilipan" jawab mami Winda terbata bata.

"pinter nya anak siapa sih?" tanya mami Winda sambil memegang pipinya Faro.

"Anak na umi tantik" jawab Faro sambil menunjuk ke arah Imma.

"Akung Papi Abi mana, Palo tangen?" tanya Faro.

"Masih kerja sayang, nanti kalau sudah selesai pasti ke sini" jelas papi Bastian.

"Bawa es Telim tidak Akung?" Faro berceloteh lagi.

"Nak, tidak boleh merepotkan ya, nanti sama Umi aja belinya" nasehat Imma.

"Ho...o, Cali uang nya tutah ya Mi?" tanya Faro.

Imma hanya tersenyum manis tidak menjawab pertanyaan Faro.

"Kan jadi lupa niat mami kesini" protes papi Bastian kepada mami Winda.

"Begini umi, Akung Papi pesan kue box 25 kotak, tolong buatkan sekarang, mau buat rapat dengan Klian dari luar negeri, mereka request makanan tradisional" cerita Papi Bastian.

"Oya Akung Papi mau ajak Faro beli es krim boleh ya umi?" tanya papi Bastian lagi.

"Nanti biar Faro, Akung ajak ke kantor bersama Uthi Mami menggunakan mobil Uthi Mami, umi nusul ke kantor sambil mengantar kue box nya bersama sopir Akung Papi" jelas Papi Bastian.

"Bagaimana umi.... boleh kan?" pinta Papi Bastian lagi.

________________

Jawaban umi nanti di bab setelah nya ya........

trims banyak sudah membaca novel ku

jangan lupa like vote dan komentar nya

I love you all

1
Kartika Sari
next
Kartika Sari
huaaaa sedih😭😭😭
Kartika Sari
lanjut
Riri Lala
aneh bngt ceritanya
Kartika Sari
😍👍👍
Tamirah
cerita nya semakin menarik penasaran bagaimana Ahir dari cerita ini maunya sih happy ending
Elok Pratiwi
tidak menarik ... biar cerita nya panjang banyak yg sebenar nya tidak perlu dibikin cerita tp dibuat cerita
Tamirah
itu sih maunya author membuat cerita begitu untuk menghapus jejak papa dona agar Faro aman dr keluarga papa dona.tuh kelemahan kalau kawin siri gk bisa nuntut.
Tamirah
ceritanya menarik masih awal blm ada intrik intrik
Apan Alparij
😭😭😭😢
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
🌹Nabila Putri🌹
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

ketawa.sampai.keras.perutku


.kretttt...kreeeeetttt🤣🤣🤣
lita nisa
bagus ...
Siti Munawaroh
luar biasa cerita autho bgus bngeet sukses selalu buat author
Siti Munawaroh
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Rumini Parto Sentono
Hmmmm Firo pasti punya bakat keturunan dari kakek nya...
Rumini Parto Sentono
wah bisa jadi Faro menjadi cucu menantu nya Anton, kan Faro umur 3 th lah cucu nya Anton umur 1th cocok aja....
Rumini Parto Sentono
kasihan umi Faro, hidup nya selalu ketakutan dibayangin masa lalu yang menakutkan. Semoga abi Ken bisa membahagiakan Faro dan umi nya. 🥰🥰
Rumini Parto Sentono
ooh mami nya om ken itu teman nya ibu lestari tooo.....
Aliono Yandi
kenapa siih thoorr,,,kayak nya Ndak ada kerjaan lain ,,,selain suami istri itu,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!