Ryani Putri Azzahra adalah seorang gadis desa. Sedari kecil, ia hidup dalam kesederhaan. Demi menggapai cita-cita menjadi seorang desaigner ia rela berjuang ke luar kota dan hidup mandiri.
Di tengah himpitan ekonomi, ia berjuang sendirian demi mendapatkan kehidupan yang layak untuk keluarganya. Disaat ia mulai menata hidupnya, masa lalunya datang menghampiri.
Disaat ia nyaman dalam sebuah pertemanan, cinta pertamanya datang kembali. Akankah cinta di masa lalunya kembali ia terima atau ia akan menemukan cinta lainnya?
Kehidupan cinta seorang Putri tidak seindah kisah cinta dalam dunia novel. Lalu bagaimana transformasi seorang Ryani menjadi seorang Putri dalam menemukan cinta sejatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DAN AHIRNYA AKU MELEPASMU
🍃Ryani pov
Hari yg ditunggu ahirnya tiba.
"Yeayyy, ahirnya aku juara 1 lagi ... yes ... yes ... yess ...."
"Ahirnya beasiswanya akan terus berlanjut, alhamdulillah, terimakasih ya Allah telah mengabulkan doa-doa Ryani."
Hari ini seperti biasanya, seperti tahun-tahun sebelumnya, hampir tiap semester Rya selalu mendapatkan peringkat 1. Ya memang semua terjadi berkat kerja keras dan doa ibunya. Kalau bukan karena beasiswa mana mungkin Rya bisa sekolah sampai hari ini.
Bahkan mungkin kehidupan Rya akan berakhir menjadi buruh. Entahlah, yg Rya impikan saat ini adalah mengubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik dan lebih dihargai dalam keluarga besar ayahnya.
Ya karena memang keluarga Rya bukan kalangan kaya raya, ia hanya anak dari sepasang petani yg hidupnya sederhana. Tapi alhamdulillah sampai hari ini keluarga Rya tidak pernah terlibat dalam hal hutang piutang.
Sedangkan sebagian besar keluarga dari garis ayahnya kebanyakan menjadi orang sukses dan kaya raya. Sungguh perbedaan yg signifikan jika terus dibayangkan.
Tapi Rya bersyukur setidaknya keluarganya tidak perlu meminta-minta. Keluarganya juga mempunyai beberapa binatang ternak dan ladang yg lumayan banyak. Jadi untuk kebutuhan sehari-hari sudah lebih dari cukup.
Hanya doa dari kedua orangtuanya yg masih menguatkannya sampai hari ini. Ya, Rya harus menjadi orang yg sukses. Ia harus mengangkat derajat kedua orangtuanya. Begitulah pemikiran gadis yg mulai tumbuh menjadi gadis remaja. Karena usia Rya baru saja 17 th.
Gadis yg dalam usia segitu masih dalam keadaan yg belum stabil emosinya. Harusnya ia masih bebas berimajinasi tanpa harus terbeban akan beratnya kehidupan.
Dan hari ini dia sedikit bernafas lega, karena sebentar lagi ia akan melakukan Praktek Kerja Industri di tempat yg sudah Rya dapatkan kemarin.
Tak henti-hentinya ia bersyukur atas semua nikmat yg ia dapatkan.
Dan ditengah lamunannya, tiba-tiba datanglah seseorang, dengan langkah mengendap-ngendap ia berhasil mendekati Rya, dan satu ... dua ... tiga ....
"Hei ... lagi ngapain pagi-pagi udah ngalamun?"
"Akh Danu, kamu makin ga asik aja nih! ganggu orang yg lagi asyik ngalamun!" sungut Rya yg sudah sewot.
"Ya maaf, ya kali aja ada yg kangen ma gue ... he ... he ...."
"Hhhh, uda deh Danu! gue lagi males berdebat ama elu, udah ah, gue mau pergi aja."
"Eits, mau kemana si, lagian mau ditemenin kok malah kabur si."
"Tungguin napa si Ya, jangan cepet-cepet dong jalannya."
Rya memang memakai rok panjang, jadi wajar saja Danuarta sewot ama kelakuan Rya, kan takut kalo tiba-tiba Rya terjatuh.
"Uda deh Dan, beneran gue pengen sendirian ni."
"Oke ... oke ... gue cuman mau minta bantuan elu aja Rya, please, dengerin gue sebentar."
Rya pun menghentikan langkahnya dan menatap Danuarta, "Emang kenapa?"
"Gini Ya, aku lagi pusing nih, dari kmrn aku lom dapat tempat buat Praktek Kerja Industri, kira-kira kamu bisa bantuin aku ga?"
"Atau aku ikut ngelamar di tempat magang kamu boleh ga?"
"Ya ga tau juga Dan, kan gue kmrn cuma bilang buat gue aja dan ga bilang kalo mau bawa temen."
"Lo aja kesana coba ngelamar sendiri, dan please menjauh dari gue!"
"Oke ... oke ... tapi please kasih alamatnya ke gue ya, biar nanti aku coba kesana."
"Oke, nanti aku kasih tau alamatnya."
Dan Rya pun segera berlalu untuk meninggalkan Danuarta. Untuk saat ini memang Rya lagi pengen sendirian.
Entahlah dia yg terlalu bahagia atau dia yg lagi galau tentang perasaannya. Ya entah sudah hampir 1 bulan lebih ia tak pernah lagi melihat Revano di sekolah, begitu pula dengan Mungil. Mereka berdua kompak tak terlihat batang hidungnya di sekolah.
Mungkin memang benar gosip tentang Mungil yg sudah berpindah sekolah dan kembali ke Jakarta, tapi entahlah dengan Vano. Bahkan Roni yg merupakan sahabat karib Vano juga tak terlihat di area sekolah. Atau memang benar mereka sengaja menghindari Rya. Entahlah hanya Tuhan yg tau.
Yang Rya rasakan saat ini adalah kekecewaan yg mendalam. Harusnya jika memang sudah tidak ingin bersama atau ingin pisah, harusnya berani mengatakannya secara langsung. Jangan menggantungkan perasaan orang lain. Bahkan untuk memulai sebuah hubungan saja Rya tak berani untuk melakukannya.
Bahkan saat ini jika ditanya Shelly tentang gimana hubungan Vano dengan Rya, ia selalu mengucapkan baik-baik saja, atau sengaja mengalihkan pembicaraan. Dan ia pun tak berani memandang manik mata sahabatnya itu. Karena kalo sampai berhadapan langsung, pasti ia akan tahu kalo Rya sedang berbohong.
Sungguh dilema yg mendalam yg sedang dirasakan Rya, disaat ia baru mengenal cinta, tapi harus terjadi seperti ini. Hubungan yg sehat tak akan berahir dengan menggantung.
🍃**Revano pov**
Sudah 1 bulan lebih Vano selalu menghindar dari Rya. Bahkan di sekolah pun seperti main petak umpet dengan Rya. Begitu pula dengan Roni, yg sebenarnya sejak awal ia tau rencana Vano ia bahkan tak setuju, sampai ahirnya ia pun ikut masuk dalam permainan Vano.
Roni sungguh kecewa dengan sikap Vano selama ini. Ia bahkan sudah berpesan dari awal hubungan Vano dengan Rya untuk benar-bebar menjaga hubungannya dengan baik, jangan sampai menyakiti perasaan Rya. Karena Roni tau, bahwa Rya adalah gadis yg baik dan baru saja mengenal CINTA.
Tapi bahkan dengan sengaja atau tidak, diawal-awal memang Vano melambungkan mimpinya, tapi ahir-ahir ini, Vano berubah menjadi pengecut. Dan bahkan menggantung hubungan dengan Rya, bahkan dengan sengaja menghindar dan sembunyi-sembunyi darinya. Dan bodohnya Roni pun ikut bermain di dalamnya.
Ingin rasanya dia pergi dan memberi tau Rya bahwa Vano memang berubah, dan ingin memberitahukan keadaan Vano yg sebenarnya pada Rya . Karena ia tahu bahwa sebenarnya di dalam diri Rya ada jiwa yg rapuh tapi ia pandai menutupi dengan keceriaannya.
🍃Ryani pov
Karena minggu ini merupakan minggu santai sesudah ulangan semester kmrn. Rya hanya beberapa jam di sekolah. Ia lebih memilih menghabiskan waktu dengan bermain ke rumah temannya atau dia jalan-jalan di mall, sejenak me-refresh otaknya biar encer dan ga buntu.
Lagian di sekolah sama sekali tidak ada hal yg membuatnya semangat. Bahkan orang yg ingin diajak berbagi kebahagiaan sudah tidak keliatan lagi batang hidungnya.
Ahirnya Ryani pun mengikhlaskan perasaannya pergi bersama rasa cintanya plus orangnya. Lucu ya, cinta masa SMA memang kaya cinta monyet, dia datang tiba-tiba , tapi pergi dengan cepat tanpa kepastian.
Andaikan waktu bisa diputar kembali ingin rasanya Rya tidak pernah ketemu dengan Vano lagi. Dan mungkin kalo tidak bertemu Vano, mungkin Rya bisa menemukan cinta yg lain, yg mungkin bersemi untuknya.
Karena kita tidak tau, siapa dan dimana jodoh yg sesungguhnya untuk kita. Yg jelas ikhlaskan saja untuk hal yg mungkin memang tercipta bukan untuk kita kita .
~ Bersambung ~
.
.
.
.
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, FAVORIT DAN GIFT NYA YA .. MAKASIH, DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI BUAT AUTHOR🙏
salam dari stuck in love CEO ❤️🙏