Cintaku Tak Seindah Novel
"Ryani, tolong jaga rumah, jangan lupa kasih makan sapinya juga!" Ucap ayah dan ibu ketika pergi ke sawah.
"Iya Pak."
.
.
Itulah kehidupanku yang sebenarnya. Jauh dari kemewahan dan sangat sederhana. Bahkan untuk membeli buku sekolah pun aku tak sanggup.
Kenalkan, aku Ryani Putri Azzahra, anak dari keluarga sederhana pasangan Pak Syailendra Abiyasa dan Ibu Raisa.
Aku anak pertama dari pernikahan ibu dan ayahku, sekaligus anak kelima dari ayah. Karena ayahku telah menikah 3 kali dan ibuku merupakan istri ketiga dari ayah.
...***...
...Ryani Putri Azzahra kecil...
Saat aku menempuh sekolah dasar, aku hanya tinggal dengan ayah, ibu dan kakak laki-lakiku. Kakakku yang lain sudah pergi merantau untuk mengais rezeki di kota besar.
Sejak kecil, aku hidup dengan limpahan kasih sayang dari ibuku. Sedang ayahku tidak terlalu menganggap aku ada.
Meski aku punya saudara tiri yang memperlakukanku dengan baik, tetapi tetap ada sedikit perbedaan yang aku rasakan dari mereka. Mungkin karena kami jarang bertemu.
Aku tinggal didesa, dan jauh dari perkotaan. Setiap hari kedua orangtuaku mengais rezeki di ladang dan sawah. Aku bahkan sudah terbiasa hidup susah, hampir setiap hari aku merawat dan memberi makan ternak juga membersihkan rumah sedari kecil.
Ryani kecil adalah anak tomboy, jangan ditanya lagi, semua itu berkat campur tangan kakak laki-lakiku, namanya Kak Rega, seorang mafia yang paling disegani di desaku.
Bagaimana tidak disebut mafia? dia selalu terlibat perkelahian setiap minggu. Meskipun wajahnya ganteng, tapi ia hobby berkelahi.
Tapi dia punya sisi baik, ia tak pernah segan untuk melindungi teman-temannya maupun orang-orang yang membutuhkan bantuannya, meskipun dengan sedikit kekerasan.
Namun kekerasan ia gunakan hanya untuk mengatur orang-orang yang berbuat salah atau membela orang yang lemah.
Satu lagi kekurangannya yaitu dia paling tidak suka diatur dan tidak hormat pada ayah.
Ryani kecil tumbuh apa adanya. Meskipun tumbuh menjadi anak yang tomboy, dia tak pernah segan untuk membantu kedua orangtuanya.
Kebiasaan Ryani kecil, ia suka pakai celana super pendek dan kaos ombrong (tidak sempit tidak juga kebesaran), dan parahnya lagi dia jarang sekali pakai rok, kecuali kalau sekolah, ia akan tetap pakai rok.
Rambutnya sedikit ikal dibagian bawah, kalo orang nyebutnya rol gantung, tubuhnya mungil dan dia juga anak yang sangat aktif.
Hidup berempat bersama ayah, ibu dan Kak Rega membuatku bahagia, tetapi terasa dikekang juga, karena banyak sekali peraturan yang membebaninya karena ia anak perempuan satu-satunya di rumah itu.
Sehingga jika ayah dan ibu belum pulang, ia dan kakaknya akan kerja sama untuk mengurus pekerjaan rumah tangga.
Tubuhnya yang kecil hanya mampu untuk menyapu dan memasak. Terkadang aku juga memanaskan air untuk keperluan mandi ayah dan ibu sepulang kerja. Sedangkan Kak Rega akan mengurus memberi makan sapi dan menyapu halaman rumah.
Dari kecil ia berusaha untuk berhemat dalam hal apapun, bahkan untuk membeli buku pelajaran ia harus berbohong. Dari uang jajan yang telah ia tabung, ia gunakan untuk membeli buku yang ia perlukan untuk menunjang sekolahnya.
Bahkan tak jarang Ryani kecil diikutkan gurunya untuk mengikuti lomba ajang sekolah. Meski tidak jadi juara di provinsi tetapi setidaknya sudah mengharumkan nama sekolah sampai tingkat kabupaten.
Dari kecil ia sudah bertekad untuk belajar dengan rajin, agar ia bisa mendapatkan beasiswa, dan tidak terlalu membebani kedua orang tuanya yang bekerja sebagai buruh tani.
.
.
Apalagi dari dulu Kak Rega pernah mengatakan, "Untuk apa anak perempuan sekolah tinggi-tinggi kalo ujung-ujungnya hanya di dapur dan menikah."
.
.
Perkataan Kak Rega yang begitu sepele nyatanya sampai sekarang masih membekas dalam ingatanku. Sehingga hal itu membuatnya tersadar bahwa menjadi seorang wanita itu harus mandiri baik secara fisik maupun finansial agar suatu saat ia tidak menjadi bahan olok-olokan dari orang lain.
Alhamdulillah di sekolah ia cukup berprestasi. Meski bukan peraih ranking satu dan hanya mendapat peringkat no tiga, tetapi cukup untuk memenuhi syarat agar setiap tahun ia mendapatkan beasiswa dari sekolah. Hal itu tentunya akan membuat bangga kedua orangtuanya.
Tentu ia tidak tumbuh seperti kebanyakan anak perempuan seusianya yang bermain boneka barbie, kesehariannya hanya bermain dengan peralatan dapur dan sesekali melihat TV, itu pun kalau diijinkan untuk numpang di rumah tetangganya.
Sungguh hidupnya bukan seperti orang kebanyakan tapi ia tak pernah mengeluh, meskipun kadang ia harus menutup kuping, saat tetangganya memaki dan tak sengaja orangtuanya mendengarkannya.
.
.
"Kalau mau nonton TV tu biasa aja ekspresinya! jangan kaya orang 'ga punya TV sampe TV nya dipelototin!" kata Kak Damar siang itu.
"Iya kak maaf" ucapku.
Tentunya karena mendapatkan omongan yang tidak enak, Ryani akan langsung pulang ke rumah dan tidak jadi nonton TV disana.
Dan dari saat itulah kedua orangtuanya membelikan TV di rumah, jadi ia tidak perlu menumpang lagi ke tetangganya, meskipun tidak mewah tetapi ia sangat bersyukur.
Kak Damar ini anak laki-laki tetangga Ryani yang orangnya memang cenderung agak sensian dan suka marah-marah tidak jelas. Sialnya, ia hanya sungkan dan tunduk dengan Kak Rega saja, sedangkan dengan Ryani ia bersikap ketus.
Tentu saja karena dia masih kalah keren sama Kak Rega, dan statusnya hanya wakil ketua pemuda saja di desaku. Sedangkan Kak Rega memang selalu menduduki ketua pemuda untuk beberapa tahun terahir ini.
Lagi pula untuk masalah wajah dan penampilan masih keren Kak Rega dong! Meskipun dia enggak pakai pakaian mahal, tetapi aura pemimpin dan ketampanan Kak Rega tidak bisa dipungkiri lagi.
Sedangkan Kak Damar itu sebenarnya adalah kakak kandung Kak Risti. Kak Risti itu temen dan sahabat Ryani sejak kecil, meskipun rentang jarak usianya lebih tua dia tiga tahun.
Karena Ryani sudah dianggap adik olehnya, makanya dia boleh menumpang nonton TV di rumahnya. Bahkan Ryani juga sering diajak kemana-mana sama Kak Risti, dan ia pun sudah anggap Ryani sebagai kakak perempuannya.
Meski Ryani tomboy dan dekil, ia masih mempunyai tiga sahabat cewek lo. Namanya Dewi, Septi, dan Puput. Mereka sudah bersahabat sejak kecil. Selain karena rumah mereka memang dekat, mereka juga mengaji di tempat yang sama.
Anehnya lagi kita punya gebetan yang sama namanya Wahyu. Menurutnya saat itu dia termasuk cowok paling tampan yang pernah mereka temui di sekolah. Maka dari itu mereka menjadi menyukainya.
Tetapi ada hal yang berbeda dengan Dewi, saat mereka pindah guru mengaji, ada seorang guru mengaji yang ia taksir, ya sekitaran selisih usianya lima sampai delapan tahun diatas mereka.
Aneh sekali kan seleranya, sukanya ama yang lebih tuir, wkwkkwkwk ....
Tetapi meski punya gebetan yang sama, ia juga tak berharap lebih karena ia tau Kak Rega pasti akan melarangnya.
"Huft ... nikmati aja Ryani, sebentar lagi kalo uda SMA pasti boleh pacaran,asyikkk ..." batinnya.
Tapi kemana-mana mereka selalu kompak kuy! Pernah suatu ketika jam istirahat tiba, ia dan teman-teman bermain di halaman sekolah. Tak sengaja Puput menarik bajunya dan naasnya lagi baju Ryani sobek di tempat.
"Ryani ... maaf aku gak sengaja tadi, sampai bajumu sobek gitu ... " ucap Puput yang langsung meminta maaf padanya.
"Ya gak apa-apa Put ... " ucapnya.
"Sorry gue pulang dulu sebelum bel masuk keburu bunyi 'ntar!"
Ia pun segera berlari pulang, sebelum mata anak laki-laki lainnya memandangnya dengan aneh. Ia pun menjadi risih, auto ia pun berlari dengan sekencang-kencangnya.
Ahirnya ia sampai di rumah dengan cukup cepat, beruntungnya letak rumah Ryani cukup dekat dengan sekolahnya. Beruntungnya pula ada baju pengganti, dan ia pun segera berlari kembali ke sekolah, takut keburu pelajaran Pramuka di sekolah dimulai.
Sejak kejadian saat itu ia mulai mengurangi kegiatannya di jam istirahat, terutama untuk permainan yang aneh-aneh. Karena ia takut kejadian seperti dulu terulang kembali.
Kasihan ibunya jika harus membeli baju lagi, buat Ryani jangan sampai hal itu terulang kembali. Lebih baik ia membatasi kegiatan bermainnya di sekolah, ketimbang ia menyusahkan ibunya.
Memang iya sejak saat itu Ryani sangat hati-hati dan mulai fokus pada hobi barunya yaitu menggambar. Ya itulah salah satu kegiatan baruku. Mungkin bisa mengantarkan aku pada impianku kelak.
...⚜⚜⚜...
...MAAF jika karya pertamaku masih bertebaran typo dimana-mana semoga kalian tetap suka🤗...
......Jangan lupa dukung author dengan cara......
...LIKE, KOMEN, FAVORIT, GIFT/VOTE...
...Terimakasih🙏😊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
mama oca
saya baru baca ke sini setelah tamat baca wanita bahu laweyan kak...
2023-09-14
1
CebReT SeMeDi
hadir
2021-10-31
1
𝚂 𝚔 𝚢
mampir fan
2021-10-17
1