NovelToon NovelToon
Terikat Hati Suami Green Flag

Terikat Hati Suami Green Flag

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:660
Nilai: 5
Nama Author: Cahaya Tulip

[Kinara, kamu sudah tahu rumor Aldo dengan Asisten barunya? Apa kamu diam saja tak berbuat apa-apa?]

Pesan Sofie, seniornya di Light Tech Kuala membuat Kinara melamun. Ia tak tahu apa-apa soal Asisten baru karena Aldo tak pernah mengungkit soal perusahaan saat pulang bekerja.

Kinara tak menyangka di usia pernikahan yang hendak menginjak 6 tahun, harus mendapat rumor seperti ini. Padahal ia sudah merasakan kehidupan umah tangganya berjalan stabil selama di Kuala.

Akhirnya ia mulai merasakan kehampaan hubungan sejak Aldo di angkat sebagai kepala cabang di PT Glow Star Tech Jayra.

Aldo yang selalu sibuk dengan pekerjaan membuat Kinara merasa sendiri dalam kehidupan rumah tangga itu. Namun, demi anak kembarnya Armand dan Arnold Kinara berusaha bertahan.

Akan kah Aldo dan Kinara mampu mempertahankan pernikahan mereka ditengah kesibukan Aldo dan krisis kehilangan jati diri yang di alami Kinara?

Temukan kelanjutan cerita mereka di Sesi 2 dari "Terjerat cinta teman serumah" disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Tulip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Debat Sengit

"Kinara, sebesar itu kah kamu tidak mempercayaiku?" tanya Aldo yang tertunduk menahan amarahnya.

"Semua yang ku lakukan untuk Sonya hanya karena aku menghormati pak Kenny, bukan karena aku mencintainya. Kejadian malam itu juga bukan aku yang memulai, bahkan aku mengusirnya pergi. Apa lagi yang harus aku lakukan supaya kamu percaya?" tanya Aldo dingin.

Kinara terpaku, emosinya memuncak. "Lalu kenapa kamu tidak menceritakan nya waktu itu? Sampai aku harus mendengar nya dari orang lain?" tanya Kinara. Matanya mulai merah dan berkaca-kaca.

"Mana mungkin aku menceritakan hal yang bisa membuatmu marah? Kinara aku sudah lelah dengan pekerjaan kantor, kenapa kamu tidak percaya sedikit pun padaku kalau aku hanya sibuk bekerja bukan hal yang lain," jelas Aldo.

"Tapi Sonya juga selalu datang ke kantor mu kan? Kenapa kamu tidak bersikap tegas padanya? Kamu bisa saja bilang pada pak Kenny supaya menegur putrinya untuk tidak bersikap berlebihan padamu?" tanya Kinara. Air matanya berderai.

"Kinara, dia hanya datang berkunjung dan berdiskusi. Apa yang perlu dipermasalahkan soal itu? Kamu yang bersikap berlebihan." Suara Aldo makin meninggi.

"Berkunjung? Setiap hari? Berkunjung apanya? Dia hanya mencari perhatian mu tapi kamu menganggap itu hal biasa?" tanya Kinara masih tak terima.

"Ya sudah terserah kamu mau berpikiran seperti apa. Aku capek mendengar nya!" Aldo berlalu keluar dari kamarnya.

BLAMM!!

Arnold dan armand termangu melihat dari kamar mereka. Kinara terduduk dilantai sambil terisak. Aldo pergi keluar entah kemana.

Kinara tiba -tiba merasa nyeri yang hebat di bagian perut bawahnya. Tubuhnya meringkuk sedikit mengerang kesakitan. Dia terus menarik nafas panjang dan teratur.

'Apa ini yang dimaksud dokter jangan sampai stress?' batinnya.

Kembar yang melihat Kinara bersikap aneh buru-buru ke kamarnya.

"Ma, mama kenapa?" tanya Armand cemas.

"Handphone...telpon.. Papa," minta Kinara tergagap menahan sakit.

Armand bergegas mengambil handphone Kinara di ruang tengah, mencari riwayat panggilan dan berusaha menelpon Aldo.

Arnold datang membawa segelas air putih, "Ma, minum dulu," ujarnya sambil mendorong gelas air ke bibir Kinara.

"Papa ga angkat telpon nya Ma," teriak Armand dari ruang tengah.

"darurat.. telpon darurat," ujar Kinara terengah.

Armand bergegas menekan tombol 117. "Halo, pak tolong mama saya dia kesakitan. Iya, Di Apartemen Cluster Tulip Lantai 2 No 112. Ini dengan Armand. Baik Pak," Armand menutup telponnya.

Untung saja Kinara sudah mengajarkan cara menelpon darurat pada kembar. Armand menghampiri Kinara membawa handuk yang sudah dia rendam dengan air hangat.

"Ma, kata bapak tadi disuruh kompres air hangat. Mama letakkan dibagian yang sakit." Armand meletakkan handuk kompres di perut Kinara yang terbaring di lantai dalam pangkuan Arnold.

"Armand telpon Tante sheila," suruh Kinara lagi.

Armand mengangguk, lalu mencari kontak Sheila. "Halo, Tante ini Armand. Mama sakit diperutnya. Papa ga angkat telpon. Armand sudah telpon nomer darurat." Lalu ia mematikan telponnya.

"Nanti Tante menyusul ke rumah sakit Ma, minta Armand beritahu rumah sakitnya," ujar Armand. Kinara mengangguk.

***

Aldo menginjak gas mobil dengan kencang. Ia sangat kesal dengan sikap Kinara yang tidak menghargainya. Handphone nya terus berdering dari Kinara. 'Pasti mau marah-marah lagi, apa tidak kurang dari tadi mengomel?,' batinnya.

Ia bingung tak ada tujuan kecuali ke kantor. Aldo berbelok ke arah kantornya, meski hari ini dia mengajukan cuti. Tapi lebih baik daripada harus berdebat menghadapi Kinara.

Sebuah ambulance lewat meminta jalan pada kendaraan didepannya. Tepat berpapasan dengan mobil Aldo.

Handphone Aldo berdering, nama Bastian muncul di layar. "Halo Bas," sapanya.

"Hei, Aldo kamu dimana? Kinara dibawa ke rumah sakit. Anakmu menelpon dari tadi kenapa tidak kamu angkat?" ujar Bastian kesal.

"A..aapaa?!?Ke rumah sakit? Kenapa? Aku dari apartemen dia baik-baik saja tadi?!" ujar Aldo tak percaya.

"Armand baru saja menelpon Sheila, katanya kamu ga menjawab telpon . Mereka ikut ke rumah sakit. Kamu susul mereka ke rumah sakit Nusa." Bastian menutup telponnya.

"Berarti telpon Kinara tadi, mobil ambulance tadi?"gumam Aldo menginjak gas mobilnya makin kencang menyusul ambulance yang sudah menghilang dari pandangannya sejak tadi.

***

Armand dan Arnold duduk di kursi tunggu sambil memegang air mineral dan sebungkus roti ditangan mereka.

Mereka sesekali melihat perawat yang lalu lalang. Atau pengunjung rumah sakit yang kebetulan lewat didepan mereka.

Handphone Kinara berdering, Armand yang memegang handphone itu menekan tombol hijau.

"Halo Papa, Papa dimana?" tanyanya menahan tangis. Arnold justru sudah sesenggukan dari tadi.

"Sayang maaf, papa masih di perjalanan tunggu ya Papa menyusul," bujuk Aldo.

"Kalian tidak apa-apa kan?" tanya Aldo khawatir.

"Kami tidak apa-apa Pa. Tapi mama kasihan perutnya sakit, wajah mama pucat. Armand menelpon papa dari tadi, kenapa tidak diangkat?" tanya Armand.

"Maaf papa lagi bawa mobil jadi ga perhatikan handphone. Ya sudah yang penting kalian tidak apa-apa. Papa segera sampai ya." Aldo memutus telponnya.

Armand merangkul Arnold lalu menepuk pundak nya pelan dan lembut. "Sudah jangan sedih mama pasti aman, Papa sebentar lagi sampai," bujuk nya menenangkan meski hatinya juga cemas.

Sheila dan Bastian baru saja sampai dirumah sakit. " Gimana Mama kalian?" tanya Sheila cemas. Ia berjalan terengah membawa perutnya yang tengah hamil 7 bulan.

"Masih sama dokter tante, dokternya belum keluar," jawab Armand.

Sheila duduk di samping Arnold dan mengelus kepala keduanya lembut. "Ya sudah kalian jangan cemas ya, yang penting sudah ditangani dokter. Bagaimana tadi kenapa mama tiba-tiba sakit?" tanya Sheila lagi.

Armand menceritakan pertengkaran Kinara dan Aldo dikamar yang terdengar sampai kamar mereka.

"Setelah papa pergi, mama tiba-tiba kesakitan. Tidur memeluk kakinya di lantai," cerita Armand polos.

"Bertengkar apa lagi mereka?" gumam Sheila.

"Mama Papa saat bertengkar menyebut nama Sonya tante. Apa mama cemburu tante jadi mama marah sama Papa?" tanya Armand.

Sheila hanya bisa menghela nafas. 'Perempuan itu lagi,' batin Sheila kesal.

Aldo datang tergopoh-gopoh. "Bagaimana Kinara?" tanyanya pada Sheila.

"Masih ditangani," jawab Sheila dingin.

"Firasatku jelek sejak tadi setelah lihat hasil usgnya. Aku ga menyangka akan kejadian seperti ini," ujar Aldo sambil mengacak rambutnya.

"USG? Kinara hamil?" tanya Bastian ikut terkejut.

Aldo mengangguk lemah, "Baru siang tadi tahu pastinya. Kemarin dia pingsan dan muntah-muntah jadi ke dokter untuk memastikan."

Sheila makin kesal, "Sudah tahu istrimu hamil kenapa kamu berdebat dengannya? Anak-anak sudah cerita tadi. Aldo kamu bukan baru ini melihat kondisi Kinara saat hamil kan? Harusnya kamu tahu bagaimana kondisi ibu hamil." Omel Sheila.

"Sayang tenang, ini dirumah sakit. Ada kembar juga jangan marah-marah dihadapan mereka," bujuk Bastian.

"Awas kalau terjadi apa-apa dengan Kinara, aku akan bikin perhitungan dengan Sonya. Ingat itu!!" ancam Sheila.

Aldo hanya diam mematung. Dokter tiba-tiba keluar dari ruang tindakan.

"Keluarga Nyonya Kinara?" tanyanya.

"Saya dokter, saya suaminya." Aldo maju selangkah mendekat pada dokter.

"Kondisinya tidak apa-apa. Sempat pendarahan, hampir keguguran. Tapi untung saja tidak banyak. Keduanya selamat. Mohon dijaga jangan sampai banyak tekanan ya Pak. Usia kehamilannya masih rentan sekali. 15 menit lagi baru di pindah ke ruang rawat inap. Saya permisi." Dokter mengangguk dan berlalu.

"Terima kasih dokter," ujar Aldo.

Semua diruangan itu bernafas lega. Armand dan Arnold menghampiri Aldo dan memeluknya. Arnold masih sesenggukan, Armand akhirnya menangis dipelukan Aldo.

1
PrettyDuck
Iya bener gitu. Tanya langsung. Jangan nebak2 dan jadi pusing sendirian 😐
PrettyDuck
Dia suami kamu kinaraa
Kamu berhak bilang kalo ada yang bikin kamu ngerasa gak nyaman 🫠
Cahaya Tulip: Kinara bikin gemes ya😬
total 1 replies
bd8
Karya yang bagus dan berpotensi untuk terus berkembang.
Cahaya Tulip: terima kasih dukungan nya masih belajar saya mah../Pray/
total 1 replies
Cahaya Tulip
kebanyakan perempuan begitu..nahan, nangis, abis itu lega..tapi masih kesel😂
bd8
Begitulah novel ini......menceritakan isi hati perempuan secara alur yang khas👍
Cahaya Tulip: truly woman ya ..🤭
total 1 replies
Rezqhi Amalia
tapi itu bisa membuat orang percaya bahwa rumor itu mmng benar😭
Rezqhi Amalia
nah mantap , suka nih yg modelan kek gini
Cahaya Tulip: adeknya Aldo mmg barbar.. 🤭
total 1 replies
K@$y¢H@n_¢h@N。⁠(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠)✧*。٩(๑
lanjut, jangan lupa mampir ya
Cahaya Tulip: siap besok lagi yah..oke nnti mampir juga terima kasih😍👍
total 1 replies
@dadan_kusuma89
Bersiap-siaplah kamu untuk menghadapi prahara rumah tangga, Aldo! Semoga kalian berdua bisa mengatasinya dengan baik.
Cahaya Tulip: untung istrinya ga kayak singa😂
total 1 replies
@dadan_kusuma89
Aldo, Mestinya kamu blurkan juga wajahmu sendiri, maka itu akan jauh lebih aman lagi😁
Cahaya Tulip: ga bisa bang dia artis utamanya..😂
total 1 replies
ginevra
mantap girl.... berikan cinta sebesar yang kita terima agar tidak disia-siakan dan dianggap remeh
Cahaya Tulip: betul..the power of emak2🤭
total 1 replies
Rezqhi Amalia
kasihan anak anaknya. psti kehilangan sosok ayah semenjak papanya sibuk
Cahaya Tulip: Fatherless ya../Scowl/
total 1 replies
MARDONI
Aldo sukses, dipuji, makin populer… ini biasanya bibit masalah. Tolong jangan bilang rumor asistennya tuh bener 😭😭
Cahaya Tulip: sabar bang..🤭
total 1 replies
☕︎⃝❥Ƴ𝐀Ў𝔞 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
Yakinkan aja mereka, kalau kamu rajin, punya skill dan mampu mengerjakan apa yang mereka minta, semoga sukse bisa diterima Kirana 😚😊
Cahaya Tulip: lope banyak buatmu..caiyo💪😍
total 1 replies
Ikhlas M
Bagus kak
Cahaya Tulip: terima Kasih ya .. sesi 1 nya gmn? nglunjak saya🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!