NovelToon NovelToon
KHASANAH

KHASANAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:77
Nilai: 5
Nama Author: Anyue

Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,

Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?

Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.

Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

Di kantor Abdi ditemani asistennya membahas proyek yang dikelolanya saat ini . Tiba-tiba datang seorang perempuan dengan pakaian mini tanpa mengetuk pintu .

Melihat hal itu Abdi dan asistennya beranjak dari tempat duduk lalu berjalan keluar ruangan dengan santai .

Perempuan itu adalah Yesha yang akan menggoda Abdi dengan tipu muslihatnya namun apa yang ia dapatkan justru tidak sesuai ekspektasinya .

Yesha menjejakkan kakinya di lantai dengan kesal melihat Abdi keluar tanpa melihatnya .

Abdi dan asistennya menuju ruang meeting karena mereka akan meeting hari ini .

"Bagaimana malam pertama dengan istri ?" tanya asisten bernama Deni .

" Kamu penasaran menikahlah maka kamu akan merasakan yang namanya malam pertama , " jawab Abdi .

Deni menatap Abdi heran . " Kenapa wajahmu cepat sekali berubah sejak kapan kamu seperti ini ?" Deni balik bertanya .

" Sejak hari ini karena senyumku hanya untuk istriku bukan untukmu ," jawab Abdi masuk ke ruang meeting

Di dalam ruangan tersebut sudah ada beberapa klien menunggu abdi . Deni mempersilahkan para klien mengemukakan pembahasan kerjasamanya dengan Abdi

Sedangkan di luar Yesha masih marah ia melampiaskan kekesalahannya pada siapa saja yang menghalangi jalannya . Para karyawan memperhatikan tingkah Yesha yang mengganggu pekerjaan mereka .

"Nona kalau anda marah jangan di sini tindakan anda bisa mengganggu pekerjaan kami nanti bos bisa memecat kami kalau pekerjaan kami salah ," kata salah satu karyawan Abdi .

Yesha menatap karyawan yang mengajaknya bicara ." Bukan urusanmu , sana kerja aja yang bener ," perintah Yesha lalu berjalan keluar dari perusahaan Abdi menuju mobilnya .

Di dalam mobil Yesha mengancam dalam hati . Ingat Abdi urusan kita belum selesai aku akan buat perhitungan denganmu gumam Yesha lalu menyalakan mobil keluar dari area perusahaan.

Selama meeting Abdi tidak segan-segan mengemukakan pendapat , kliennya juga sependapat dengan ide Abdi . Akhirnya kesepakatan di setujui bersama . Sebuah tanda tangan kontrak kerjasama sudah tertulis dan serah terima kedua belah pihak .

Meeting selesai Abdi dan asisten Deni masih di ruang meeting sedangkan para klien sudah pulang .

"Apa masih ada yang mengganjal ?" tanya Deni melihat Abdi melihat layar laptop begitu serius .

"Tidak ada ," jawabnya singkat tapi matanya masih fokus pada laptop .

“Akhirnya pergi juga tuh orang ," gumam Abdi lirih namun masih terdengar oleh Deni yang duduk di sebelahnya .

"Siapa yang pergi ?" tanya Deni ingin tahu .

"Yesha ," jawab Abdi dengan malas menyebut nama Yesha .

"Ehem , sepertinya sudah mulai move on nih ,“ selidiki Deni melirik Abdi .

"Masalahnya dia itu terus mengusik dan sifat manjanya yang membuatnya tidak bisa berubah dewasa ," ucap Abdi mengingat waktu masih menjalin hubungan dengan Yesha .

Ia selalu menjadi korban keegoisan Yesha dan selalu mengalah demi mantan kekasihnya itu . Namun ketika melihat Khasanah merasa jauh berbeda , Khasanah perempuan mandiri dan dewasa membuatnya tertarik ingin mengikatnya .

Toko Khasanah semakin ramai pengunjung ketiganya sampai kuwalahan . Tiba-tiba datang seseorang membantu mereka dan akhirnya semua bisa diatasi . Menjelang sore pengunjung berkurang mereka lebih santai melayaninya .

Khasanah melihat orang yang membantunya merasa tidak asing mendekati orang tersebut .

"Maaf anda siapa ?" Khasanah melihat dari arah belakang karena posisi orang itu membelakanginya .

Orang itu menoleh sambil tersenyum , Khasanah terkejut melihatnya ternyata Fatah . Amel dan Lidya berdecak melihat ekspresi Fatah yang sok cool , Sedangkan Khasanah tertawa terpingkal-pingkal karena gaya Fatah seperti anak ABG dan sangat lucu .

Fatah ikut tertawa lalu terdiam ketika melihat Amel dan Lidya sedang melihatnya . Ia merasa malu dilihatin .

"Aku sampai pangling loh , Fa . Kamu sih aneh dengan dandanan kayak gini ," Khasanah membalikkan badan Fatah .

"Gak usah salting deh , norak tahu ," celetuk Amel sambil melengos pergi .

Fatah mengabaikan ucapan Amel ia fokus sama Khasanah yang terlihat sangat cantik membuatnya terpana sampai tidak berkedip .

"Awas mata copot tuh ," Lidya menepuk bahu Fatah karena Fatah melamun . Ia sampai berjingkat kemudian menunduk malu .

"Pasti melamun Amel kan !“ Khasanah menebak padahal Fatah sedang memperhatikan dirinya tapi Khasanah tidak menyadari hal itu .

“Mana mungkin melamun Amel , dia saja melihat kamu sampai tidak kedip tuh mata ," sewot Lidya tidak suka kalau Fatah memperhatikan Khasanah .

"Hah ... Apa .. Jadi dari tadi kamu memperhatikan aku . Kurang ajar kamu ya ," Khasanah memukul Fatah menggunakan tangannya .

Fatah merasa malu menghindar ia tidak sadar kalau sedang berlindung di belakang Amel yang sedang menata kue . Tiba-tiba Amel terjatuh beruntung Fatah menangkapnya , keduanya saling bertatap mata .

Di posisi seperti itu tanpa sadar Fatah mencium bibir Amel sambil menahan lantai agar tubuh Amel tidak menyentuh lantai . Amel yang terkejut tidak bisa berkutik , ia memeluk Fatah dengan kuat . Lalu dengan perlahan Fatah membenarkan posisinya berdiri dan melepaskan ciumannya .

Keduanya nampak canggung lalu saling menjauh . Melihat hal itu Khasanah dan Lidya mempunyai rencana , keduanya saling mengangguk paham .

"Akhir pekan kita jalan yuk “ ajak Lidya sambil merangkul Fatah . Amel melihat Lidya dekat dengan Fatah hatinya merasa cemburu .

“Jalan kemana ?" tanya Fatah merasa risih di rangkul Lidya , ia tahu kalau Lidya tidak suka padanya dan sengaja berbuat demikian untuk mendekatinya ternyata dugaan itu salah karena Lidya kemudian merangkul Amel sambil tersenyum penuh arti .

"Eh , aku gak bisa soalnya di rumah ada acara ," ucap Amel dengan cepat .

"Yah gimana dong soalnya pekan nanti aku free gak ada acara ," Lidya memasang muka sedih .

Amel melirik Fatah seolah meminta penjelasan dan Fatah mengerti .

“Bagaimana kalau pekan depan ?" Fatah memberi pendapat .

Lidya dan Khasanah saling lirik dengan tersenyum jahil . " Oke tidak apa-apa, tapi janji ya harus free jangan gagalin lagi ," kata Lidya menunjuk Amel dan Fatah .

“Iya ," jawab keduanya bersamaan . Khasanah dan Lidya tertawa mendengarnya .

"Kompak sekali kalian , emang ya kalau udah jodoh bawaannya barengan ," celetuk Khasanah .

Amel dan Fatah menggelengkan kepala . "Tidak sengaja ya , " balas Amel menyubit lengan Khasanah .

"Sakit , Mel cubitanmu , aku balas nih ," ancam Khasanah membalas mencubit lengan Amel namun tidak keras akhirnya mereka tertawa bersama .

Menjelang pulang Amel dan Fatah bareng sedangkan Lidya menunggu taksi online karena motornya sedang di bengkel . Khasanah masih di dalam ruangannya .

"Kami pulang dulu ya , Bu bos ," Lidya berpamitan mewakili Amel dan Fatah .

"Iya hati-hati kalian ," jawab Khasanah dari dalam ruangannya .

"Ciee ada yang jemput ternyata pantesan tidak bawa motor sendiri rupanya mau jalan berdua ," goda Amel melihat Yusuf menjemput Lidya .

"Enggak juga , kebetulan aku ada kepentingan sama Khasanah . Maaf ya aku ke dalam dulu ," sahut Yusuf berjalan masuk .

Lidya merasa cemburu melihat Yusuf masuk tanpa melihatnya . Amel kasihan melihat wajah Lidya memendam perasaan pada Yusuf .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!