NovelToon NovelToon
DENDAM Sang PEMILIK KHODAM

DENDAM Sang PEMILIK KHODAM

Status: tamat
Genre:Action / Balas Dendam / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Pendamping Sakti / Tamat
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Wulan, seorang bayi perempuan yang diasingkan ke sebuah hutan karena demi menyelamatkan hidupnya, harus tumbuh dibawah asuhan seekor Macan Kumbang yang menemukannya dibawa sebatang pohon beringin.

Ayahnya seorang Adipati yang memimpin wilayah Utara dengan sebuah kebijakan yang sangat adil dan menjadikan wilayah Kadipaten yang dipimpinnya makmur.
Akan tetapi, sebuah pemberontakan terjadi, dimana sang Adipati harus meregang nyawa bersama istrinya dalam masa pengejaran dihutan.

Apakah Wulan, bayi mungil itu dapat selamat dan membalaskan semua dendamnya? lalu bagaimana ia menjalani hidup yang penuh misteri, dan siapa yang menjadi dalang pembunuhan kedua orangtuanya?

Ikuti kisah selanjutnya...,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Sengaja

Wulan Ningrum mulai faham dalam menunggangi hewan bertubuh gagah itu. Ia menarik kekang kuda dan menyusuri jalanan setapak. Ia tidak mengerti jika hutan ini sering dilalui oleh seseorang.

Duk...duuuk...dukkk.

Suara derap langkah kaki kuda berwarna coklat yang berlari sedikit kencang.

Sang gadis begitu terpukau akan kemegahan alam yang begitu sangat indah dan ia tak henti-hentinya mengagumi keindahan-Nya.

Akan tetapi, tiba-tiba saja ia merasakan sangat haus.

"Aku sangat haus. Apakah kau mengetahui jika ada sumber air yang berada ditempat ini?" tanya Wulan Ningrum pada hewan tersebut.

Sang Kuda berhenti dengan suara ringkik-kan dan kakinya yang mengangkat keatas.

Sesaat ia memperhatikan sekitarnya, lalu mengendus aroma mata air yang tak jauh dari tempatnya berada.

"Aku menemukannya, berpeganganlah, yang kuat," titahnya.

Wulan Ningrum mengeratkan pegangannya, lalu dengan gerakan cepat sang kuda melesat dengan derap langkah kakinya yang terdengar menggema ditengah hutan.

Tak berselang lama, ia menghentikan langkahnya, dan menatap kedepan. "Lihatlah didepan sana, ada sebuah mata air yang sangat jernih, mungkin kamu dapat membersihkan diri dan juga minum, aku akan menunggumu disini," ucap sang Kuda dengan begitu lembutnya.

Wulan Ningrum merasakan jika dirinya memiliki teman dan tidak lagi merasa kesepian.

"Terimakasih." Ia melompat dari atas punggung kuda tersebut.

Gadis itu melangkah menuju tempat yang ditunjuk oleh sang kuda. Tetapi ia menghentikan langkahnya, lalu menoleh kearah sosok kuda tersebut. "Siapa namamu? Kita belum berkenalan," ucapnya.

Hewan  itu nyengir khas kuda. "Panggil saja aku Turangga," jawabnya dengan suara tegas dan berwibawa.

Wulan Ningrum tersenyum manis, bahkan senyumnya mampu membuat ribuan semut menghampirinya.

"Nama yang bagus. Aku Wulan Ningrum. Kamu dapat memanggilku dengan sebutan itu," tukasnya. Ia merasa begitu bahagia dengan pertemuannya.

Sang Kuda mengangguk, lalu gadis itu berjalan menyusuri jalanan setapak.

Kulitnya yang bersih dan putih, tampak berkilau saat tertimpa cahaya mentari pagi, ia begitu anggun dan mempesona.

Ia hampir tiba ditepian anak sungai yang berair jernih. Tangannya yang memiliki jemari lentik menyibak tumbuhan perdu yang tumbuh tinggi menjulang.

Deeeeeeg....

Sesaat jantungnya seolah hendak berhenti ketika melihat seseorang sedang mandi disana.

Nafasnya memburu. Bagaimana tidak, selama ini ia hanya melihat dirinya sendiri dan juga seekor Macan Kumbang dan kini seekor kuda yang gagah.

Tetapi kali ini, ia melihat satu makhluk yang sejenis dengannya tetapi berbeda dengannya.

Sosok itu adalah  seorang pria yang sedang membersihkan dirinya disungai dengan membelakanginya.

Wulan Ningrum merasa gugup. Ia sangat takut dan bercampur rasa penasaran. Sebab baru pertama kalinya ia bertemu dengan makhluk yang sama sepertinya.

Gadis itu terdiam terpaku menatap sosok tersebut. Saat ia melangkah ingin  pergi, tiba-tiba ia seolah membatu saat makhluk itu memutar tubuhnya  karena ia telah selesai akan mandinya.

Wulan Ningrum tercengang memandang paras wajah makhluk tersebut, sungguh mengagumkan. Bahkan mulutnya sampai menganga untuk menggambarkan betapa indah dan mengagumkannya ciptaan Sang Maha Kuasa tersebut.

Sosok itu berkulit sawo matang, namun sangat bersih, khas kulit pria macho pada umumnya.

Rambut pria itu lurus  panjang sebahu dengan sebuah ikat kepala berwarna kuning hitam, sama seperti miliknya yang saat itu diberikan oleh Sang Macan Kumbang ketika ia sedang berlatih pedang.

Ia memiliki sepasang mata yang tajam, namun terkesan sendu dengan manik berwarna hitam terang. Rahang pipinya memiliki garis yang tegas, hidungnya mancung atau bangir dengan bibir atas yang tipis dan bagian bawahnya sedikit tebal.

Sosok Makhluk itu beranjak bangkit dari sungai dan menaiki tepiannya yang mana ada bebatuan besar sebagai pijakannya.

Ia mengenakan celana berbahan satin berwarna coklat pekat dan sangat kontras dengan warna kulitnya.

Sebuah sabuk berwarna kuning keemasan dengan bentuk symbol kerajaan sebagai kepala pengikat melingkar dipinggangnya.

Wulan Ningrum masih diam terpaku, tetapi ia tersentak kaget saat sosok makhluk itu seolah mengetahui keberadaannya dan  menatapnya dengan tajam.

"Hah!" Gadis itu tersentak kaget. Ia membekap mulutnya agar tidak menimbulkan suara. Lalu berjalan mundur dan sayangnya ia salah dalam menginjak sebuah liang tempat seekor tikus tanah membuat sarang.

"Aaaaarrrgggh....,"

Teriaknya tanpa sadar dan sosok itu melesat cepat dan menangkap pinggang sang gadis yang hampir terjatuh.

Saat bersamaan, dua bola mata mereka saling beradu dan semuanya seolah melambat.

Sosok itu mengangkat tubuh wanita yang masih terpesona akan sebuah arti kata tampan, dan ia kini berdiri tegak.

Pria itu melepaskan pegangannya, dan berdiri dengan gagahnya.

Sebelum Wulan Ningrum sadar akan semuanya, ia berjalan pergi dan menghilang dalam sekejap mata.

Gadis itu mengerjapkan kedua matanya, lalu ia mencoba mencari dimana sosok itu berada. Ia tak menemukannya, meskipun ia telah mengedarkan pandangannya ke segala arah.

Ia mencoba mengusap kedua matanya. Berharap jika itu hanya halusinasinya saja. Tetapi, aroma wangi kasturi semerbak diudara yang ditinggalkan oleh sosok itu begitu nyata.

"Mengapa aku merasakan jika aroma itu sangat ku kenal, dan seolah berada dekat denganku, apakah hanya khayalanku saja?" gumamnya lirih.

Ia kembali pada tujuan awalnya untuk membersihkan dirinya, dan membuang jauh tentang perjumpaannya dengan sosok misterius yang membuatnya sedikit mengusik ingatannya.

Ia menuju anak sungai, lalu menceburkan dirinya disana. Saat kulitnya menyentuh air tersebut, terasa begitu sangat segar dan ia meminumnya dengan sangat dahaga.

Setelah merasakan tubuhnya kembali segar, ia mengingat untuk segera kembali pada Turangga yang mungkin sudah lama menunggunya.

Ia beranjak bangkit dari aliran anak sungai tersebut, akan tetapi ujung pakaiannya tersangkut sesuatu dan membuatnya sulit untuk bergerak.

Tiba-tiba saja air tampak bergelembung tepat dimana ujung pakaiannya tersangkut disana.

Wulan Ningrum mulai tampak waspada. Ia mencabut pedang wuluknya dan bersiap memasang kuda-kuda untuk menghadapi serangan yang akan datang.

Ia menghentak pakainnya untuk melihat apa yang sedang mengait kainnya.

Saat bersamaan, seekor buaya dengan ukuran raksasa berdiri dengan sisa robekan ujung pakaian milik sang gadis.

Air tepercik kemana-mana dan membuat wajah sang gadis basah kembali.

Sosok buaya raksasa itu memperlihatkan giginya yang runcing dan siap melahap apa saja yang ada dihadapannya.

Wulan Ningrum menghunuskan pedangnya dan ia mulai mencoba memberikan peringatan agar makhluk itu tidak menyerangnya.

Akan tetapi, sang buaya tidak mengindahkannya, dan ia mencoba mengibaskan ekornya untuk membuat lawannya terluka.

Menyadari akan hal itu, Wulan Ningrum dengan cepat melompat ke udara dan membuat ekor lawannya menghantam batuan berukuran besar.

Buuuuuuummmmm.....

Suara ledakan saat batu itu hancur berkeping-keping.

Wulan Ningrum segera mendarat dibebatuan lainnya, lalu sang buaya memutar tubuhnya untuk melihat lawan yang dianggapnya sebanding.

1
estycatwoman
nice 👍💯❤
🔵༄⍟Mᷤbᷡah²_Atta࿐
Jati diri Wulan masih belum terungkap, jadi sang Prabu menganggap Wulan dari Rakyat Jelata.
🔵༄⍟Mᷤbᷡah²_Atta࿐
Pemilik Ajian Gembolo Geni jelas tidak dapat ditipu pandangan matanya.
🔵༄⍟Mᷤbᷡah²_Atta࿐
Typo oh Typo, Semangat Thor 💪💪
Endah SR
ceritanya padat singkat bagus, tidak bertele tele.. 😍
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
hahh tamat
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: oalah ok lah kk siti
total 2 replies
Liani purnafasary.
ditunggu part 2 nya ya thor ku. 😘🤗
Liani purnafasary.: ok say 🤩
total 2 replies
Hamzah / V3
tp Alhamdulillah happy ending lah ,, sumpah deh seru bgt bacanya kaya lg nonton cerita Majapahit 🤣
Hamzah / V3
laaaah dalaaaaah ... knp dh tamat ja sih kak ,, pdhl lg seru bgt loch aku bacanya 😱😱
pas ada notif aku mpe kaget krn di covernya ada tulisan END ,, sampai 2x bolak-balik di lihat mmg sdh END cerita nya 😢
tumben bgt novel yg ini cepat bgt habis nya , tahu-tahu dah END aja 😭
Siti H: buat baru kak
total 1 replies
Wardi's
best bgt ini.., semoga setelah ini ada karya yg hebat lg dr ka othor
Wardi's: siap... lanjutkan..
total 2 replies
Wardi's
cepet bgt tamatnya ka othor... kirain mau main2 dl d kadipaten utara..
Reni
eeeee kok wes tamat Alhamdulillah happy ending semua kembali ketempat yg seharusnya
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Liani purnafasary.
Belum juga beranak pinak😅😅udah selesai aja.
kinoy
eh..dah tamat lg
FiaNasa
loh...kok udah tamat aja thor...tp trimakasih lah untuk ceritanya thor,,menambah wawasan kita semua,,semangat & slalu ditunggu karya² berikutnya
FiaNasa: ok siap thor
total 2 replies
Rafly Rafly
singkat padat....
Ai Emy Ningrum: biasa aja lg
total 4 replies
kaylla salsabella
la udah tamat Thor......

terimakasih untuk karya mu thor......
di tunggu karya terbaru mu
kaylla salsabella: asiaaaaap kak sity udah tayang ya
total 2 replies
Lia Yuliani
yah kok udah tamat ajah .tp seru Thor cerita bagus banget👍👍
Siti H: singgah ke Parakang akakk
total 1 replies
FiaNasa
perangpun tak dapat dielakkan,,semoga raja & ratu bisa selamat semua,,kasihan Wulan udah terbuka,,mana bapak macan ini kok gak nongol
Endah SR
beneran jelek ternyata si bisrah 😂🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!