bagaimana jadinya kalau seorang dari dunia modern yang berprofesi sebagai dokter dan ahli bela diri masuk ke tubuh seorang selir buangan dari sebuah kekaisaran besar di abab beribu-ribu tahun yang lalu.
Karina.. seorang dokter di dunia modern harus meninggal dunia karna kecelakaan yang di alaminya saat hendak bertugas.
Karina yang sudah meninggal masuk ke tubuh seorang selir kekaisaran bernama Karina Xia hongli.
seorang selir yang angkuh dan sombong anak dari jendral besar hongli..selir yang di buang karna melakukan hal fatal.
Karina masuk ke tubuh selir itu di hadiahi dua buntut kembar yang sangat lucu tapi dengan kondisi memperhatikan.
mampukah Karina menjadi ibu yang baik bagi mereka?..dan mampukah Karina membersihkan nama baik selir xia?..dan mampukah dia hidup dengan lebih baik?
penasaran?..yuk cari tau jawabannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04
Setelah memasukan semua barang kesana.. dia hanya menyisakan beberapa barang di tangannya..supaya terlihat dia habis belanja dan para penduduk desa nantinya tidak curiga dengan makanan yang gadis itu makan karna dia pulang dengan tangan kosong.
Dia juga membeli 2 pasang pakaian untuk anak-anak nya..dan total belanja Karina hanya seharga tidak sampai 2 koin emas.
____________________
Sesampainya di rumah..Karina melihat kedua anaknya yang terduduk di depan rumah dengan wajah yang cemberut..apalagi sang putri yang sudah hampir menangis.
Dan di depan mereka terlihat seorang gadis kecil yang tadi meneriaki Karina monster sedang mengusap bahu anaknya.
"nak kalian kenapa duduk di luar.."ucap Karina yang mengagetkan ketiga bocah itu.
"mommy.."ucap sang putri berlari memeluk Karina.
"cici takut..cici kila mommy pelgi meninggalkan Cici dan Koko.."ucap Alana mulai terisak.
"siapa yang ingin meninggalkan dua anak mengemaskan mommy ini.."ucap Karin sambil mengusap punggung anaknya.
"mommy pelginya lama.."ucap Alana lagi.
"mommy kan membeli kebutuhan kita.."jelas Karina.
"yasudah ayo masuk..kita makan dulu..Cici dan Koko pasti sudah lapar.."ucap Karina menuntun anaknya.
"aku pulang dulu.."cicit gadis kecil yang ada di sana sedikit ketakutan.
"kenapa harus pulang..ayo masuk.."ucap Karina tersenyum manis.
"tidak aku pulang saja.."ucap gadis kecil itu lali berlari kencang.
"dia mungkin ketakutan sama mommy.."ucap polos Alana.
Karina hanya meringis pelan.
"yasudah..nanti kalau temanya kesini lagi suruh masuk saja.. mommy tidak akan menyakiti mereka..kan mommy sudah baik.."ucap Karina.
"benelan mommy?.."tanya Alana antusias.
"iya sayang..ayo masuk..ayo Koko juga.."ucap Karina.
.
.
Mereka duduk di meja makan..untung saja Karina tadi ada membeli makanan dari pasar..jadi anaknya tidak semakin kelaparan saat menunggunya memasak.
"nah makanlah.."ucap Karina menyodorkan dua makanan pada anaknya.
"apa ini mommy.. tampaknya sangat enak.."ucap Alano ngiler.
"Koko belum pernah makan ini?.."tanya Karina.. pasalnya makanan ini sangat banyak di pasar dan harganya juga sangat murah.
Alano hanya menggeleng pelan.
"tidak pelnah mommy..kami kan celalu makan sayul dari gunung.."ucap polos Alana lagi-lagi menyakiti hati Karina.
"makanlah..lain kali mommy akan membelikan lagi untuk kalian.."ucap Karina yang di angguki kedua bocah itu.
Mereka memakan makanannya dengan lahap.. sungguh pemandangan yang sangat mengiris hati.
.
.
.
setelah makan..Kirana mulai mengeluarkan bahan belanjaannya..melihat bahan makanan yang banyak..kedua bocah kembar itu terkejut sekaligus senang.
"banyak sekali mommy.."ucap Alano.
"iya.. mommy baru saja menjual perhiasan mommy dan membeli ini.."ucap Karina.
"maaf ya mommy baru menjualnya sekarang.. sedangkan dulu kita kesusahan untuk makan.."ucap Karina bersedih.
"tidak apa-apa mommy.."ucap Alano mendekati Sang mommy dan mengusap punggung mommy.
"terimakasih Koko.."ucap Karina..dia tidak menyangka putranya ini sungguh manis.. biasanya hanya terdiam dengan wajah tenang.
"nah mommy tadi ada membeli cemilan untuk Cici dan Koko.."ucap Karina menyerahkan cemilan yang tadi juga di belinya.
Kedua bocah itu menyambutnya dengan antusias..apalagi sang putri yang sudah melompat-lompat kegirangan.
"mommy terimakasih.."ucap dua bocah itu bersamaan.
"sama-sama anak manis.."balas Karina.
"dan mommy juga ada hadiah lagi untuk kalian.."ucap Karina membuat kedua anak yang sedang kegirangan itu terdiam penasaran.
"apa mommy?.."tanya si bungsu.
"Tara!!.."ucap Karina memperlihatkan dua pasang pakaian baru yang bagus.
"ini pakaian untuk Cici dan Koko.."ucap Karina menyerahkan dua pasang pakaian untuk masing-masing anaknya.
Alana cepat-cepat menaruh cemilannya dan meraih dua gaun cantik pemberian mommynya dengan antusias.
"gaun ini sangat cantik mommy..Cici belum pernah mempunyai ini..bahkan ini pakaian terbagus dari semua teman cici..cici sangat senang..terimakasih mommy.."ucap si bungsu kegirangan.
"Koko juga berterima kasih.. terimakasih telah membeli Koko baju bagus ini.."ucap Alano.
"sama-sama sayang..yasudah ayo coba di pakai.."ucap Karina..dan kedua bocah ini memakai bajunya dengan antusias.
"mommy apakah cici cantik?.."tanya Alana sambil berputar-putar layaknya princess.
"sangat cantik.."ucap Karina yang membuat si bungsu tersenyum manis.
"Koko juga sangat tampan.."ucap Karina lagi yang membuat Alano tersenyum tipis.
"kenapa dua bocah ini sungguh cantik dan tampan..pasti ayah mereka juga tampan.."batin Karina yang terpana melihat keelokan kedua anaknya itu.
.
.
.
Hari-hari Karina di penuhi dengan warna karna kehadiran dua malaikat mengemaskan di sisinya.
Tidak terhitung sudah 2 bulan Karina tinggal di Desa itu.. anak-anak nya sudah menjadi anak-anak yang gemoy sekarang..tidak ada lagi tubuh kurus saat pertama kali Karina melihat mereka.
Tubuhnya Karina juga sudah membaik sekarang.. tubuhnya menjadi langsing dan terawat tidak seperti dulu yang kurus seperti gembel..dia juga rajin olahraga pagi dengan kedua anaknya.
tapi dia masih belum dekat dengan warga desa..karna sepertinya sangat susah menghilangkan citra buruknya.
Dia hanya berdiam diri dirumah dengan kedua anaknya..terkadang dia mengajari sang putra bela diri..karna anaknya itu sungguh cerdas.. apalagi dia cepat mengerti dengan ilmu pedang,panah dan bela diri yang Karina ajari..layaknya born to be a kaisar..karna mungkin dia juga keturunan sang kaisar.
Dan sang putri sangat cerdas pula di bidang akademik.. sepertinya Karina akan mewarisi ilmu medisnya itu pada sang putri dan ilmu bela dirinya kepada sang putra.
Sekarang dia juga berfikir untuk membuka bisnis..karna dia harus menghasilkan uang.. perhiasannya tidak akan menjamin mereka sampai beberapa tahun kelak..dan anaknya butuh sekolah dan tempat yang layak.
"Koko hebat!!.."teriak Alana menyemangati koko nya yang sedang berlatih pedang dengan sang mommy di belakang rumah mereka.
"serangan yang bagus nak..mommy bangga pada mu.."puji sang mommy saat mereka telah selesai berlatih.
"terimakasih mommy..ini berkat mommy yang telah mengajari Koko.."ucap Alano.
"uhh manis sekali mulut anak mommy ini.."ucap Karina yang membuat Alano tertawa pelan.. anak sulungnya itu sekarang lebih terbuka padanya.
"mommy Koko haus.."rengek Alano.
"baiklah ayo nikmati teh dulu.."ucap Karina menuntun anaknya kembali ketempat duduk tempat Alana berada.
"Koko sungguh hebat.."ucap Alana saat Sang mommy dan Koko menghampirinya.
"cici juga hebat..bahkan Cici sudah lebih dulu bisa membaca dari pada Koko.."ucap Alano.
"hehehe..Cici memang hebat.."ucap si bungsu narsis.
"apa tugas yang mommy berikan sudah Cici kerjakan?.."tanya Karina.
"sudah mommy.."ucap Alana menyerahkan tugasnya.
"sudah ayo istirahat dulu.."ucap sang mommy menghidangkan teh panas.
"cici juga membawa cemilan.."ucap si bungsu memperlihatkan cemilan yang di bawanya.
"itu lebih bagus.."ucap Karina.
mereka mulai menikmati teh mereka dengan canda tawa.
"bisakah Cici panggil temannya kemari?..dia sedari tadi terus mengintip kita.."ucap Karina sambil melirik teman Alana yang mengintip di ujung sana.
.
.
.
TO BE CONTINUE.....