NovelToon NovelToon
Masuk Ke Tubuh Wanita Lemah

Masuk Ke Tubuh Wanita Lemah

Status: tamat
Genre:Ruang Ajaib / Reinkarnasi / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:557.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Alexis seorang ilmuwan wanita dan juga ahli beladiri yang berhasil menciptakan sebuah ruang penyimpanan ajaib ke dalam sebuah kalung.

Namun, dia di khianati dan meninggal secara tragis oleh orang kepercayaan nya sendiri.

Dan siapa sangka, jiwa nya justru masuk ke dalam tubuh wanita lemah yang teraniaya. Yang juga memiliki nama yang sama dengannya.

Rencana balas dendam pun di mulai melalui tubuh wanita yang bernama Alexis itu.

Berhasilkah Alexis membalas dendam? Kalau penasaran, baca yuk!

Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Tidak ada hubungannya dengan dunia nyata dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18

Sementara Raymond yang kembali ke perusahaan, namun ia merasa tidak fokus bekerja.

Kemudian ia memutuskan untuk menemui Alexis karena sudah tidak sabar untuk menyampaikan kabar gembira ini.

"Tuan mau ke mana?" tanya Jason.

"Pulang, aku ingin mengabarkan berita ini kepada Alexis," jawab Raymond.

Jason hanya mengangguk, dia bisa apa? Sebagai seorang bawahan, ia tidak bisa membantah tuan nya.

"Baik Tuan, hati-hati," ucap Jason.

"Eits, apa aku tidak salah dengar? Sejak kapan kamu begitu perhatian kepadaku?" tanya Raymond.

"Aku selalu perhatian, Tuan. Tuan saja yang tidak peka," jawab Jason.

"Jawaban mu itu bikin aku merinding. Kamu tidak suka terong, kan?" tanya Raymond.

"Maaf Tuan, aku laki-laki normal," jawab Jason.

Raymond langsung pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Setibanya di lantai bawah, Raymond berjalan tanpa menghiraukan sapaan dari pegawainya.

Kemudian masuk ke dalam mobil dan langsung tancap gas setelah keluar dari gerbang perusahaan.

Ponselnya berdering, Raymond langsung memakai earphone untuk menjawab panggilan telepon.

"Raymond. Dasar anak nakal! Ke mana saja kamu?" tanya suara dari seberang telepon.

"Nenek, kalau tidak penting sebaiknya jangan telepon," jawab Raymond. Kemudian langsung menutup teleponnya secara sepihak.

Raymond tahu, jika sang nenek menelepon, pasti ujung-ujungnya di tanya kapan menikah? Atau di minta untuk segera menikah.

Raymond yang hafal betul dengan semua itu pun lebih memilih menutup teleponnya daripada mendengarkan sang nenek ngoceh tidak jelas menurutnya.

Raymond akhirnya tiba di gedung apartemen. Setelah memarkirkan mobilnya, ia langsung keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju lift.

Raymond menekan angka untuk menuju lantai paling atas. Setibanya di lantai yang dituju, Raymond pun keluar dari lift.

Raymond menekan bel pintu, karena tidak mungkin ia langsung menekan kata sandinya.

Tidak lama pintu pun terbuka. Raymond langsung tersenyum melihat Alexis yang membuka pintu.

"Tidak kerja?" tanya Alexis.

"Tidak, aku baru selesai mengurus semuanya. Merlin dan profesor Ar sudah di pastikan akan pindah. Oh iya, ini SIM kamu, aku sudah buatkan," jawab Raymond.

"Terima kasih. Tapi kok cepat banget?"

"Dengan uang segalanya jadi mudah."

"Aku bayar ya."

"Tidak perlu, gratis untuk kamu. Tapi aku ada satu permintaan."

"Apa? Asalkan jangan yang aneh-aneh."

Raymond tersenyum, kemudian ia mengatakan permintaannya. Alexis mengerutkan alisnya, karena menurutnya permintaan itu cukup berat.

"Hanya pura-pura, aku sudah bosan harus di desak terus oleh nenek ku," kata Raymond.

"Baiklah, kapan?"

"Hari Minggu ini."

Alexis mengangguk setuju. Kemudian Raymond meminta nomor rekening Alexis. Lalu mentransfer sejumlah uang dari hasil penjualan apartemen.

"Sebanyak ini?" tanya Alexis saat melihat nominalnya.

"Itu harga apartemen mu, aku perhitungkan dengan harga pasaran sekarang," jawab Raymond.

Alexis tidak bisa menolak lagi. Dia hanya mengucapkan terima kasih kepada Raymond. Walau pun mereka baru kenal, tapi menurutnya Raymond bisa di percaya.

"Maaf kepo. Apa kamu punya musuh?" tanya Alexis.

"Sebagai seorang pengusaha, aku selalu ada musuh. Kenapa?"

"Nggak, aku teringat waktu itu kamu di keroyok ramai-ramai," ujar Alexis.

"Sepertinya mereka hanya orang suruhan. Biasa, perebutan kekuasaan," kata Raymond.

Alexis mengerti, jika sudah menyangkut perebutan kekuasaan sudah pasti pelaku nya orang terdekat. Apalagi Alexis tahu kalau Raymond punya ibu tiri.

"Aku mengerti, karena aku juga di posisi yang sama. Bedanya aku di khianati sahabat yang sudah ku anggap saudara," kata Alexis.

"Silakan Tuan," ucap Bibik sambil menyajikan minuman di atas meja.

"Terima kasih Bik," ucap Raymond. Bibik mengangguk mengiyakan. Kemudian kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.

Sesekali Bibik mengintip nyonya nya yang terlihat akrab dengan Raymond. Kadang Bibik tersenyum karena ikut senang melihat mereka.

Walau pun tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan, namun Bibik merasa mereka sangat cocok. Apalagi Raymond lebih tampan dari Damian.

"Di minum," kata Alexis.

"Iya, terima kasih," ucap Raymond.

Mereka kembali berbincang, setelah merasa cukup Raymond pun pamit. Apartemen Raymond berada di ujung.

Sementara apartemen Alexis dan Jason berhadapan. Karena di lantai ini hanya ada tiga buah apartemen.

"Ingat hari Minggu ini," kata Raymond. Alexis mengangguk. Biar bagaimanapun Raymond sudah sangat baik kepadanya.

Hanya untuk berpura-pura menjadi kekasih Raymond, menurutnya itu tidak ada salahnya.

"Bik, berhenti dulu bekerja, jangan terlalu capek," kata Alexis.

"Tinggal sedikit lagi Nyonya," kata Bibik. "Nyonya saya ...." Bibik tertunduk, dia ragu untuk mengatakannya.

"Bibik perlu uang? Berikan nomor rekening nya kepada ku," kata Alexis.

Karena gajinya tidak di bayar oleh Meri, jadi Bibik tidak ada pilihan lain selain meminta bantuan kepada Alexis.

Bibik pun memberikan nomor rekeningnya kepada Alexis. Alexis langsung mengirim uang ke nomor rekening yang Bibik berikan.

"Nyonya, kenapa banyak sekali?" tanya Bibik.

"Tidak apa-apa Bik, aku tahu Bibik perlu uang untuk keluarga," jawab Alexis.

Bibik merasa terharu, dia tidak bisa membendung air matanya. Alexis memeluk Bibik yang sudah baik kepada pemilik tubuh.

"Bibik sudah ku anggap keluarga," kata Alexis. Bibik semakin menangis mendengarnya.

"Sudah-sudah. Jelek ah kalau menangis," kata Alexis. Kemudian Bibik pun tersenyum walau air matanya terus mengalir.

Malam harinya ...

Alexis mengenakan pakaian serba hitam. Dia menyelinap keluar tanpa sepengetahuan siapapun.

Kebetulan malam pun sudah larut. Alexis sudah memastikan Bibik sudah tidur. Karena dia sudah memasukkan obat tidur ke dalam minuman Bibik.

Alexis dengan cepat melangkah memasuki lift. Hingga tiba di bawah, Alexis berjalan dengan senyap-senyap demi menghindari petugas keamanan. Namun suara mobil membuat Alexis ketahuan.

"Siapa itu? Pencuri ya?" tanya petugas keamanan.

"Aku Paman, aku mau keluar sebentar," jawab Alexis. Terlanjur ketahuan, Alexis pun memunculkan diri. Daripada di tuduh pencuri.

"Oh Nona, kirain pencuri. Maafkan kami Nona," kata salah satu petugas keamanan.

"Tidak apa-apa Paman," ucap Alexis.

Alexis kemudian menjalankan mobilnya keluar dari parkiran. Kemudian melaju menuju gedung tempat dulu dia bekerja.

Jalanan cukup lenggang, jadi Alexis bisa ngebut saat menyetir. Tidak butuh waktu lama, Alexis pun tiba di gedung yang dia tuju.

"Profesor Ar, ini adalah tempat yang kamu bangga-bangga kan," gumam Alexis.

Alexis yang pernah bekerja di sini tentu saja hafal seluk beluk bangunan ini. Alexis keluar dari mobil, dia sengaja memarkirkan mobilnya sedikit jauh agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Alexis berjalan mengendap-endap mendekati bangunan tersebut. Dia menghindari titik letak dan arah cctv.

Para petugas keamanan tidak menyadari kehadiran Alexis. Mereka tetap asyik berjaga dan tidak tahu kalau ada seseorang yang berusaha untuk masuk.

"Sepertinya tempat ini sudah di perketat oleh si bajingan Ar. Jadi aku harus berhati-hati agar aku bisa masuk," batin Alexis.

Alexis memakai kacamata yang bisa melihat dalam gelap. Kacamata itu juga bisa mendeteksi adanya jebakan.

1
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Nah kan bener hamidun 😄
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Waah hamidun ini alexis
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Hehee maap lupa kasih bintang 😄 seru ko ceritana
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Dih ga kapok si jessy ini ya
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Penasaran kalo bpk na udah sembuh bakal ngapain ya
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Parah sih itu mah, lemah emang
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Nah itu tuh akibatna kalo orang sombong
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Nunggu ketemu dijalan, emang bisa 😏 kecuali othorna yg mempertemukan 😅 baru bisa ketemu
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ya memang harus gitu jadi suami
🍃≛⃝⃕|ℙ$ ÑÙŔĹÌÀÑÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Hhhmmm 😏
niktut ugis
walah Thor Alexis yg kontraksi mau melahirkan saya ikut mules²🤭😂
niktut ugis
1000% sangat tepat pak Andrew... dari pada bebasin ular licik lebih baik sejahtera hidup pribadi
Andrea
/Rose//Rose//Rose/
niktut ugis
ach Raymond andai kau tau itu ciuman bikin jantung si pemilik jiwa dah Dig dug
niktut ugis
bibik, mari kita berdoa biar keinginan bibik terwujud
niktut ugis
tindakan yg baik cara menghadapi orang angkuh dan sombong
niktut ugis
tambah mesra dech Merlin & prof ar di RSJ
niktut ugis
wah Jessy menjuluki diri nya & Meri adalah anjing & kucing
niktut ugis
sudah cape² membunuh eh sahabat licik tidak dapat ap².. oke pasangan laknat siap menuju kediaman baru hotel prodeo
awesome moment
buat Dami nyesel smp terkapar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!