cewek Tomboy yang terlahir dari keluarga kaya kini nasibnya berbanding terbalik setelah kelurganya meninggalkan dia untuk selamnya... pahit manis nya hidup yang harus di jalani dengan lapang dada... kehidupannya yang berubah setelah sekian lama menderita, kini berubah setelah pertemuannya dengan komandan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HijranMahjura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
***
kini Zoya sudah terbaring di tempat tidur rumah sakit, darah yang mengalir dari hidung nya sudah berhenti, tetapi air mata nya masih mengalir, menangis dalam mimpinya
"dok dia knapa? knapa dia masih belum berhenti menangis?" tanya komandan fynanda kepada dokter yang berdiri di samping Zoya terbaring
" dalam tidurnya, otak nya masih bekerja seperti sedang memikirkan sesuatu, akibat nya ia berpikir sangat keras dan terus memaksa otak nya untuk berputar dan tak sanggup ia menerimanya makanya ia mengeluarkan darah dari hidung serasa kepuasan dari otak nya" perjelas dokter kepada komandan fynanda
" apa yang sedang kamu pikirkan Zoya, bangun Zoya " ucap komandan fynanda memegang tangan Zoya dengan erat
"kalo begitu kami pergi dulu pak, sebentar lagi dia akan siuman, kami sudah memberinya sedikit obat penenang agar pikiran nya tak terus bekerja " ucap dokter tersebut seraya meninggalkan ruangan Zoya
seperti biasa nya komandan fynanda tak menjawab atau sekedar mengucapkan terima kasih, pandangan nya hanya tertuju pada Zoya yang sudah mulai tenang,
komandan fynanda mengapus air mata Zoya secara perlahan, ia masih menunggu Zoya sadarkan diri hingga ia tertidur
beberapa jam setelahnya, Zoya siuman, ia membuka mata nya dan melihat area sekitarnya penuh dengan ruangan putih lalu matanya tertuju pada komandan fynanda yang tertidur di kursi samping ranjangnya,
Zoya bangkit dengan perlahan dan meninggalkan ranjangnya, dengan infus masih di tangan nya,
sementara itu komandan fynanda terbangun setelah kepergian zoya sontak ia terkejut tak melihat zoya di tempat tidurnya, lalu ia berteriak memanggil nama Zoya
" zoyaa, dia kemana? " gumam nya
"zoyaa... kamu dimana? zoyaaa?? " teriaknya di dalam ruangan tersebut
"ribut banget sih" ucap Zoya yang keluar dari kamar mandi dengan air infus yang ia gigit ujungnya
" zoyaa " menghampiri Zoya dan memeluknya
" sesak nafas aku kakak jomblo " ucap zoya mendorong pelan komandan fynanda dari pelukan nya
" kamu harus banyak istirahat, ayo" komandan fynanda mengambil alih air infus di tangan Zoya untuk membawanya
" kak" ucap Zoya yang sudah duduk di tempat tidur
"hah apa?" jawab komandan fynanda
"laperr" ucapnya dengan wajah kasihan
"mau makan apa?" tanya Komandan fynanda
"apa aja yang penting kenyang hehe" ucap nya tersenyum dengan gigi ginsul nya
"hmmm " wajah Komandan fynanda memerah tersipu melihat senyuman Zoya yang manis
komandan fynanda mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang
" bawa kan saya makanan enak dan banyak dan antar ke ruangan Zoya, jangan lama" perintah komandan fynanda
"baik tuan, kami akan segera mempersiapkan nya" jawab dari seberang telepon
" siapa? " tanya komandan fynanda
" bukan siapa-siapa" jawab komandan fynanda
" ohh " ucap Zoya pelan seraya menyesal bertanya
tak lama kemudian ruangan Zoya diketuk, dan masuk beberapa pelayan, mereka dengan cepat menyajikan makananya di depan Zoya
"kalian boleh pergi" perintah komandan fynanda usai semua sudah tertata
" baik tuan kami undur diri," pelayan tersebut membungkuk setengan badan lalu pergi meninggalkan ruangan Zoya
" wahhh,,, makanan nya banyak bangettt kelihatannya enak-enak hehe" ucap Zoya
saat zoya hendak menyentuh makanan tersebut tiba-tiba dihentikan oleh komandan fynanda
" kakkk.. laparrr " rengek Zoya
" tangan masih kotor mau makan langsung? banyak bakteri " jawab komandan fynanda
"tunggu sebentar, " perintah komandan fynanda seraya bangkit dan mulai mencuci tangan nya di wastafel kamar mandi
saat komandan fynanda di kamar mandi Zoya hendak menyentuh makanan nya tiba-tiba komandan fynanda berteriak
"zoyaaa hentikan" teriak nya dari kamar mandi
" cuci tangan lama banget huh" gerutu zoya
komandan fynanda kembali dan duduk di samping Zoya, ia mengambil alih untuk menyuapi Zoya makan,
" aaa buka mulutnya " ucap Komandan fynanda menyodorkan sendok yang sudah berisi sesuap makanan
tanpa ragu-ragu Zoya segera melahap nya, dan tak banyak bicara, dia hanya menikmati makanan yang terus masuk ke dalam mulutnya