"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jadi mathias sama felix itu..
lea duduk di kursi penonton, sambil melihat ke arah nicolas yang tengah pergi untuk berganti pakaian.
"leaaa?" panggil gisel.
"hei, lo ngapain disini?" tanya lea ketika melihat gisel dan juga vilia.
"ya mau nonton lahhh" jawab gisel lalu duduk di samping lea di ikuti oleh vilia.
"gimana ada kabar ga tentang elsa?" tanya lea.
"ya gitu dehhh, dia di bawa pulang sama orang tuanya" jawab vilia.
"gue ga sempet nemuin, gue sendiri setelah kejadian itu jadi sakit" ungkap lea.
"sama, kita juga babak belur" sahut gisel.
"tapi sekarang udah gpp kan?" tanya vilia.
"iya, aku juga baru masuk kuliah beberapa hari ini" ujar lea.
"sayang banget ya, elsa ga ada disini" ujar vilia.
"iya, ini gara gara si daniel tu" sahut gisel dengan wajah kesal.
"gimana sama kasusnya daniel? gue bener bener ga tau apa apa" tanya lea penasaran.
"katanya sihhh dia udah di tahan, ga tau lagi dehhh karena elsa juga udah ga disini lagi, jadi ga tau" jawab gisel.
"ohh gitu" sahut lea sambil mengangguk angguk.
"lu sendirian aja?" tanya vilia.
"gue sama temen, hari ini dia ikut tanding" jawab lea.
"ohh ya? yang mana?" tanya gisel.
"emm.. mana ya?" ucap lea melihat ke arah lapangan untuk mencari sesosok nicolas.
"ahhh itu dia" tunjuk lea ke arah nicolas.
"yang pake head band itu?" tanya vilia dengan nada terkejut.
"iyaaa" jawab lea.
"whatt? serius! itu kan nicolas" ujar gisel menoleh ke arah nicolas.
lea mengerutkan keningnya bingung dengan ekspresi gisel.
"iyaa.. emang kalian kenal juga?" tanya lea heran.
"dia itu cowo populer, ga mungkin kita ga tau, dia itu cool abis tau ga! sumpah ganteng bangett!" ucap vilia histeris.
"gila, lo sama dia kesini?" tanya gisel.
"iyaa, tapi... gue sihhh yang minta ikut" ujar lea.
"ahh kirain dia yang ngajakin, kaget aku" ucap vilia.
emang sihhh Nicolas orangnya ganteng banget, wajar kalo banyak yang suka, lea juga awalnya seneng banget waktu nicolas jadi lebih akrab dengannya.
lea mengecek ponselnya, terdapat notif pesan dari Mathias.
"aku udah selesai kelas, kamu dimana?" tulis Mathias.
lea pun segera membalasnya.
"aku di lapangan, lagi nonton pertandingan basket" jawab lea.
"sama siapa?" balas Mathias.
"sama temen temen aku, gimana?" tanya lea.
"ohh, have fun ya?" balas Mathias
"iyaaa"
lea segera menutup ponselnya, dan fokus menonton pertandingan.
"wuuuuuu nicolaasss?!!!!" teriak vilia membuat lea seketika kaget dengan suaranya yang lantang.
"semangat nicolaaaas?" teriak gisel tak mau kalah sambil bertepuk tangan.
"aduhh kalian bener bener dehh, bisa budeg kuping ku" ucap lea sambil menutup kupingnya.
lea melihat ke arah lapangan terlihat nicolas menoleh ke arahnya, lea pun tersenyum.
"gilaaa!! dia ngeliat ke arah sini tadi?!" ujar vilia senang.
"dia senyum woy, ganteng banget" ujar gisel histeris.
lea hanya geleng geleng kepala melihat kedua temannya meneriaki nicolas.
lea tidak sadar jika di belakang ada mathias yang tengah mengawasinya dari jauh, namun ia hanya tersenyum sebentar melihat lea lalu pergi.
saat ia hendak pergi, Mathias berpapasan dengan seseorang yang tidak ingin ia temui.
mereka saling menatap satu sama lain, namun ia mengabaikannya memilih pergi.
"lo pikir lo keren?" ujarnya dengan sinis.
"setidaknya gue ga kaya anak kecil yang suka ngambek" sahut Mathias.
"kenapa lo harus ada di kampus yang sama kaya gue! bisa ga sihhh lo jauh jauh dari hidup gue?!" ujarnya dengan kesal.
"lo aja yang pindah, gue sihhh ga mau" jawab Mathias.
"denger ya, selama lo ada di rumah, gue ga akan pernah pulang kerumah!" ucap felix pergi sambil menyenggol mathias dengan bahunya.
Mathias hanya diam menahan amarahnya, sejak kecil ia selalu mengalah dengan adiknya itu, namun kali ini ia benar benar tidak punya alasan untuk terus memaklumi sikap felix.
***
di sisi lain, tim Nicolas memenangkan pertandingan, terlihat mereka sangat senang saling memberi selamat ke sesama rekan timnya.
lea bangkit dari duduknya, karena pertandingan sudah berakhir.
"sumpah keren banget Nicolas" ucap gisel senang.
"iyaa, aaa sumpah keren abizzz!" sahut vilia.
Nicolas melihat lea masih belum pergi dari kursi penonton, lalu ia bergegas menghampirinya.
"lea?" panggil nicolas.
"ohhh my good!" ucap vilia terkejut ketika nicolas menghampiri lea.
"wahhh, Selamat ya?" ucap lea sambil tersenyum.
"iyaa, makasi ya udah nonton" ucap Nicolas.
"kita juga nonton lohhh" sahut gisel.
"mereka temen aku, kenalin ini gisel dan ini vilia" ujar lea memperkenalkan temannya itu sambil menunjuk gisel dan vilia bergantian.
"hai aku nicolas" ucap nicolas tersenyum ramah.
"haiii nicolas!! Selamat ya?" jawab mereka berdua barengan.
"iya makasih udan nonton" jawab Nicolas.
"aku masih ada janji sama yang lain, aku duluan ya lea?" pamit nicolas.
"ohhh iya iya" jawab lea.
"ya ampun, beruntung banget kita harini ketemu sama elu lea, ga pernah kita di sapa sama nicolas dari deket kaya gini, mana ganteng banget lagi" ucap vilia sambil bersandar di bahu lea menatap nicolas yang melangkah semakin jauh.
"iyaa, kok bisa sihhh lo akrab sama dia?" tanya gisel penasaran.
"kita di jurusan yang sama" jawab lea.
"perasaan dia bukan orang yang mudah akrab gitu deh sama orang lain" sahut vilia.
"ya ga tau, mungkin karena kita sering dapet tugas kelompok bareng juga kali ya" jawab lea.
"aaaa jadi pengen pindah jurusan! mau deket sama nicolas?" ucap gisel dengan nada manja.
"gue juga lagi, ahhh di kelas gue ga ada cogan sama sekali bikin boring" ucap vilia.
mereka berjalan keluar dari kampus sambil ngobrol ngalor ngidul, sampai akhirnya lea berpapasan dengan felix.
"lu tau ga sihhh, apa lagi di kelas kita tu ada yang giginya maju kedepan! gila" ujar Gisel sambil tertawa.
"bikin infil, mana naksir sama gue lagi, lahh anjirrr" sahut vilia bergidik ngeri.
"ahhh serius?" ucap lea menahan tawa.
"lea?" panggil felix berdiri di depan lea sambil tersenyum manis.
"felix, kamu belum pulang?" tanya lea seketika.
"aku baru selesai kelas, kamu sendiri bukanya udah dari tadi ya?" tanya felix.
"iyaa, tadi aku abis nonton pertandingan basket" jawab lea.
"ohhh gitu, kamu mau kemana?" tanya felix.
"aku mau pulang" jawab lea.
"aku anterin yuk?" ajak felix.
"enggak usah, aku sama temen temen aku" jawab lea.
"ohh gitu, ya udah sampai ketemu lagi ya?" ucap felix sambil melambaikan tangan.
"iyaaa" jawab lea sambil tersenyum
entah kenapa Gisel dan vilia yang tadinya berisik tiba tiba diam setelah felix datang.
"kalian kenapa?" tanya lea.
"lo kenal dia?" tanya gisel.
"i..iyaaa" jawab lea bingung dengan ekpresi mereka berdua.
"lu tau ga sihhh, problem di kampus ini?" tanya vilia.
"enggak" jawab lea polos.
"di kampus ini selain nicolas, itu ada dua cowo lagi paling berpengaruh di kampus ini" ucap gisel.
"maksudnya?" tanya lea bingung.
"kampus ini milik dari keluarga anugrah leksono, dan penerus mereka sekarang itu tinggal dua, karena putri sulungnya meninggal karena kecelakaan" jelas vilia.
"terus?" tanya lea penasaran.
"dan felix itu putra bungsu mereka, felix anugrah leksono dan anak kedua mathias anugrah leksono" jelas gisel.
"mathias?" tanya lea terkejut.
"iyaa, dua cogan itu di kampus ini sekarang tapi mereka ga akur, denger denger sihhh felix keluar dari rumah karena Mathias" ungkap gisel.
"dan parahnya lagi, katanya mathias penyebab kecelakaan kakak perempuannya itu makanya felix benci banget sama Mathias" ucap vilia agak berbisik.
lea benar bener terkejut, apakah mathias yang mereka berdua bicarakan ialah mathias teman baiknya sendiri atau Mathias yang lain? Pikir lea.
"di kampus ini, namanya mathias ada lagi ga?" tanya lea penasaran.