NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi Tuan Duda

Dipaksa Menikahi Tuan Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ly_Nand

🌶Boleh Skip Part Boncabe🌶

Niat hati bekerja menjadi guru bimbel untuk menambah pendapatannya, justru Rini berada di situasi rumit yang membuatnya terjebak pada duda dingin yang juga dosen di kampusnya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
"ingat, pernikahan ini hanya demi Adam. jangan harap ada cinta atau pun hubungan suami istri yang sebenarnya." Kalimat menusuk dari suami yang baru dinikahinya seketika membuatnya kecewa.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Meski tak dianggap bahkan kehadirannya seolah antara ada dan tiada dimata suaminya. Rini terus menjalankan tugasnya sebagai istri, kecuali hubungan ranjang.

Namun di suatu malam,

"Mas... tolong hentikan. Kamu sadar aku siapa?"
Pria itu terus menjamah seluruh tubuh Rini, bahkan semua pakain Rini telah disobek dan dibuang entah kemana.
"Aku tahu kamu istriku sekarang. Lakukan saja kewajibanmu untuk melayaniku" tak ada suara dengan kelembutan.
"Mash..." Rini merasakan sakit saat bagian intinya ditrobos.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly_Nand, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Suami Dingin

Setelah selesai mengobrol dengan Amel dan Brian, Rini bergegas kembali ke kamar yang telah disiapkan untuknya. Kamar tempat dia dirias tadi pagi. Karena tak terlihat sosok suami barunya disana, ia yakin Dean sudah kembali ke kamar mereka.

Benar dugaan Rini, setelah membuka pintu kamar ia menemukan suaminya yang tengah tidur dengan posisi memunggungi pintu. Karena lelah fisik dan batinnya, Rini memutuskan untuk membersihkan dan kemudiaan membaringkan tubuhnya di sofa panjang hingga terlelap.

Menjelang sore, Dean lebih dulu terbangun dan melihat istrinya yang tertidur di sofa dengan sangat lelap. Melihat situasi kamar, Ia yakin Rini juga belum makan siang seperti dirinya. Ia putuskan untuk memesan makanan pada layanan kamar. Sambil menunggu makanan datang, ia dudukkan dirinya di salah satu sofa tunggal yang tak jauh dari tempat Rini tidur untuk memandangi wajah istrinya.

"Rin, Apa aku bisa percaya padamu? Apa jalan yang kita ambil ini sudah benar?" dalam hati Dean terus berperang dengan dirinya.

Tak lama terdengar suara pintu diketuk. Dean bergegas membuka pintu, sementara Rini yang mersa terusik mendengar suara itu akhirnya terbangun. Dilihatnya sang suami membawa troli berisi makanan, kemudian melihat jam dinding.

"Ah, ini sudah melewati jam makan siang."

"Makanlah dan segera bersiap, sebentar lagi akan ada yang datang." Dean membawa makanan ke meja di depan Rini.

Tidak ada obrolan, mereka menikmati makan siang dengan sunyi. Setelah selasai, Rini merapikan diri dan juga mandi secara bergantian dengan suaminya. Benar saja, tak lama seseorang mengetuk pintu kamar mereka dan Rini membukanya.

"Hai Rini... Hmmmm baumu harum sekali, pasti baru mandi" Tante Lea datang dengan kehebohannya diikuti dengan mama Bella dan Adam.

"Saatnya bersiap untuk pesta, kenakan pakaian ini dan MUA akan membantu kalian tampil lebih mewah" imbuh tante Lea.

"Adam mau disini atau ikut oma menunggu di ballroom?"

"Adam boleh disini oma?"

"Tentu boleh, asal tidak mengganggu mama dan papa bersiap"

"Kalau begitu, Adam mau disini bersama Mama."

Sepanjang ia dirias oleh MUA, Adam membawa suasana yang lebih hidup. Karena sejak awal, Dean tidak sedikitpun membuat Rini merasa bahwa ia ada disana.

Celotehan Adam benar-benar menghiburnya. Bahkan beberapa kali saat Adam memanggilnya Mama, bisa membuat hatinya menghangat. Adam adalah semangatnya untuk melewati jalan terjal di rumah tangga yang baru dibangunnya.

...****************...

Pesta berjalan lancar, tamu undangan datang dari berbagai kalangan. Mulai dari rekan bisnis, Sosialita kenalan Mama Bella, Teman-teman Rini di kampus bahkan beberapa dosennya juga datang atas undangan Dean. Konsep pesta yang santai namun mewah mereka pilih agar sang pengantin tidak jenuh karena harus duduk saja dipelaminan.

"Rin, bagaimana bisa kamu dapat dosen idola di fakultas ekonomi?" kasak kusuk beberapa teman Rini membuat Rini dan Amel geleng-geleng kepala.

"Mana aku tahu kalau itu Dosen kampus kita, aku juga baru tahu tadi pagi karena diberi tahu Amel"

"Gila kamu, Jackpot besar Rin...."

"Jackpot apaan, belum tahu aja dinginnya Mas Dean. Serasa masih belum punya suami." Batin Rini.

Sementara di tempat Dean menemui temannya yang juga mengajar di kampus yang sama.

"Gila lo Ga, sekali move on langsung dapat yang spek bidadari."

Ingat ya readers tercinta.... teman-teman Dean memanggilnya Yoga.

"Bukannya Rini anak semester akhir di fakultas Komunikasi?"

"Kamu kenal istri Yoga?"

"Gak sih, tapi dia itu idola di fakultasnya. Anaknya gak suka neko-neko tapi ramah. Adek gue salah satu pengagumnya. Lo pernah gue ceritain soal adek gue yang kursus buat kue kan?"

"Ya, dan menurut gue aneh aja. Adek lo cowok spek anak motor mau ikut kursus bikin kue."

"Setelah gue cari info, ternyata dia kursus karena mau menarik perhatian Rini. Katanya Rini suka makan kue. Eh, taunya di embat sama duda di fakultas ekonomi. Kalau dia tahu pasti nagis tujuh hari tujuh malam."

Dean alias Yoga yang sejak tadi tidak merespon obrolan temannya menatap sinis pada Rini dari kejauhan.

...****************...

Pesta telah usai, sepasang pengantin itu sudah kembali ke kemarnya yang kini telah dihias dengan kelopak bunga. Rini masih tertegun melihat indahnya hiasan kamar pengantin mereka. Namun suara dari sang suami menghancurkan senyumnya.

"Ingat, pernikahan ini hanya demi Adam. Jangan harap ada cinta atau pun hubungan suami istri yang sebenarnya."

Kalimat menusuk dari suami yang baru dinikahinya seketika membuatnya kecewa.

"Bukankah Mas Dean sendiri yang mengatakan harus mencoba membangun hubungan kita?"

"Ya, dan aku menyesali perkataanku itu. Apa kamu pikir aku bisa mencintai wanita sepertimu?"

Deg.... Sakit...

Rini tak bisa lagi membendung air matanya. Ia bahkan tak tahu suaminya telah berganti pakaian dan keluar dari kamar mereka.

Malam pertama yang seharusnya indah bagi sepasang pengantin justru menjadi malam yang menyedihkan bagi Rini. Menghadap sikap dingin suaminya masih dapat ia tolerir. Namun setiap kalimat yang keluar dari bibir suaminya justru membuat ia semakin sakit.

Ia baringkan tubuhnya yang terasa tak bertenaga lagi di atas kasur dengan taburan mawar yang telah disiapkan untuk memperindah malam mereka. Ia pejamkan matanya, berharap ini adalah mimpi. Namun akal warasnya menyeru agar ia selalu sadar bahwa inilah kenyataan yang harus ia hadapi.

...****************...

Menjelang pagi, Rini terbangun dari tidurnya. Ia tersadar, bahwa saat ini masih memakai gaun pengantinnya dan belum membersihkan riasannya. dilihatnya ke samping kasur, tak ada tanda bahwa suaminya juga tidur disana semalam.

Lelah fisik dan batin melandanya, namun kembali ia meneguhkan hatinya agar tetap bisa berdiri tegar. Ia berharap semoga semuanya akan segera membaik.

Setelah selesai merapikan dirinya, tiba-tiba pintu terbuka. Ia dapat melihat suaminya itu datang dengan wajah bantalnya. Tanpa menyapa ataupun sekedar menoleh, Dean masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Meski tak dianggap, Rini tak ingin mengabaikan tugasnya sebagai istri. Ia membuka koper dan menyiapkan pakaian yang akan dikenakan Dean. Untuk memastikan Dean tak kekurangan apapun, ia menunggu Dean di sofa.

"Kamu menyiapkan pakaianku?"

Rini menoleh. namun melihat Dean yang hanya mengenakan handuk sebatas pingang membuatnya kembali menunduk.

"Iya, Mas. Maaf kalau kamu tidak suka."

"Lain kali, kamu tidak perlu melakukannya lagi. Aku bisa melakukannya sendiri."

"Ini tugasku, Mas. Aku akan tetap melakukannya sebagai tanggung jawabku."

"Terserah padamu. Aku tidak peduli"

Lagi, kata-kata menyakitkan keluar dari bibir Dean. Rini menguatkan dirinya, ia sudah memantabkan hatinya ia akan tetap menjalankan tugas sebagai istri namun ia juga akan membentengi perasaannya agar tidak berharap terlalu dalam. Setidaknya hal itu akan melindunginya dari rasa kecewa tanpa menyakiti orang terdekatnya.

Mau bagaimana lagi, pernikahan ini hadir karena dipaksa oleh keadaan.

1
Yoon niimaa
Luar biasa
partini
good
Reni Anjarwani
lanjut thor
partini
partner kerja ,,?
bukan partner ranjang ?
ok ok kalau ketemu face to face ga sengaja kamu berani to the point langsung ngmng ke dia jangan lagi lagi berbuat seperti itu
good job ra
Reni Anjarwani
lanjut thor
Rita Murwanti
kasian bgt si Rini Dean kesambet apaan sich thor
Rita Murwanti
Dien kenapa thor kesambet ya
partini
Rin jangan diem Bae atuh,,langsung tanya ma suami biar clear
jangan Kya rea di Pendem sendiri nangis sendiri Weh ,jangan myek2 jadi wanita be strong
Rita Murwanti
lanjut thor semangat ya
Reni Anjarwani
lanjut
Rita Murwanti
bab awal okey
Keisha Alindya
berat mana sama rindu yg siap di tanggung Dilan Mel? /Facepalm/
Mimi Rifani
lanjut
Keisha Alindya
bagus thor
lanjut /Good/
Keisha Alindya
mampir thor
kelihatannya bagus
Ly_Nand: terimakasih😊👍
Boleh kasih masuka juga kok!
Biar othornya bisa evaluasi untuk karya selanjutnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!