NovelToon NovelToon
7 Lantai 49 Rahasia

7 Lantai 49 Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Epik Petualangan / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Raka Pradipta 22th, seorang mahasiswa yang baru bekerja sebagai resepsionis malam di Sky Haven Residence, tak pernah menyangka pekerjaannya akan membawanya ke dalam teror yang tak bisa dijelaskan.

Semuanya dimulai ketika ia melihat seorang gadis kecil hanya melalui CCTV, padahal lorong lantai tersebut kosong. Gadis itu, Alya, adalah korban perundungan yang meninggal tragis, dan kini ia kembali untuk menuntut keadilan.

Belum selesai dengan misteri itu, Raka bertemu dengan Andika, penghuni lantai empat yang bisa melihat cara seseorang akan mati.

Ketika penglihatannya mulai menjadi kenyataan, Raka sadar… apartemen ini bukan sekadar tempat tinggal biasa.
Setiap lantai menyimpan horornya sendiri.

Bisakah Raka bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penghuni Baru di Lantai Lima

Deni menatap layar ponselnya sambil bersandar di meja resepsionis. Waktu menunjukkan pukul 22:15, dan dia masih harus berjaga hingga subuh.

Sebagai salah satu staf keamanan di Apartemen Sky Haven Residence, dia sudah terbiasa dengan shift malam yang sepi. Biasanya, kalau bukan penghuni mabuk yang pulang kesiangan, ya, kurir makanan yang salah antar pesanan.

Tapi malam ini… suasananya sedikit berbeda.

“Den,” suara Joko, rekannya, membuatnya tersadar. “Udah ada laporan belum dari lantai lima?”

Deni mengernyit. “Laporan apa?”

Joko menurunkan suara. “Tadi sore ada yang komplain. Katanya, ada penghuni baru yang pindah ke unit 515, tapi orangnya aneh.”

Deni menutup TikTok di ponselnya dan menoleh. “Aneh gimana?”

Joko mengangkat bahu. “Nggak ada yang lihat dia pindahan, nggak ada mobil boks, nggak ada barang masuk. Tapi tiba-tiba unitnya udah ada lampu nyala dari dalam.”

Deni melipat tangan. “Ya mungkin dia cuma bawa barang dikit? Bukan hal aneh.”

Joko menggeleng. “Yang bikin aneh, satu tahun terakhir unit itu kosong.”

Deni menatap Joko lama. Dia sudah bekerja di apartemen ini selama enam bulan, dan dia memang jarang mendengar ada penghuni di lantai lima. Lantai itu sering kosong karena banyak unit yang masih belum laku atau ditinggalkan penyewanya.

“Terus?” tanya Deni, mulai tertarik.

“Terus,” Joko melanjutkan, “salah satu penghuni lantai lima, ibu-ibu, siang tadi dengar suara orang bisik-bisik dari dalam unit 515. Tapi pas dia cek lewat lubang intip, lorongnya kosong.”

Deni menghela napas. “Bro, itu bisa aja suara dari unit sebelah. Tembok sini tipis.”

“Tembok tipis nggak bikin lo dengar suara orang nangis dari unit kosong,” sahut Joko datar.

Deni diam. Oke, ini mulai seram.

“Tapi…” Joko menambahkan dengan suara lebih pelan, “gue tadi ngecek data di sistem. Unit 515 nggak ada penyewanya sampai sekarang.”

Deni menegakkan punggungnya. “Tunggu, maksud lo apartemen ini nggak pernah nerima penyewa buat unit itu?”

Joko mengangguk. “Iya. Tapi malam ini ada orang di sana.”

Hening.

Deni menelan ludah. “Oke. Kita naik.”

Siapa yang Ada di Unit 515?

Mereka naik ke lantai lima dengan lift. Koridor terasa lebih dingin dari biasanya, padahal AC sentral di apartemen ini sering bermasalah dan lebih sering bikin gerah daripada adem.

“Jangan-jangan ada gelandangan yang masuk,” gumam Deni. “Kalau iya, kita harus lapor ke manajemen besok.”

Mereka berjalan menyusuri lorong. Cahaya dari lampu-lampu di langit-langit menerangi dinding berwarna krem pucat yang tampak sudah mulai usang.

Unit 515 berada di ujung lorong.

Lampunya menyala, tapi tirai jendelanya tertutup rapat.

Deni mengetuk pintu. “Permisi, penghuni unit 515?”

Tidak ada jawaban.

Joko mencoba mengintip dari celah pintu. “Kayaknya ada bayangan orang di dalam.”

Deni mengetuk lagi, lebih keras. “Kami dari pihak keamanan, cuma mau cek sebentar.”

Hening.

Sampai akhirnya…

Klik.

Pintu terbuka sendiri.

Joko langsung mundur selangkah. “Oh, hell no.”

Deni mengangkat alisnya. Pintu hanya terbuka sedikit—cukup untuk melihat bahwa bagian dalam unit gelap gulita.

Deni mengeluarkan senter dari sakunya dan menyalakannya. Ia melangkah masuk dengan hati-hati, sementara Joko tetap berdiri di luar.

Ruangan itu kosong. Tidak ada perabot, tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Tapi ada bau aneh di dalamnya.

Seperti bau busuk… campuran antara tanah basah dan sesuatu yang membusuk.

Deni menyorotkan senter ke sekeliling ruangan. Tidak ada apa-apa, kecuali…

Sebuah koper besar di tengah ruangan.

Deni dan Joko bertukar pandang.

Joko berbisik, “Jangan dibuka.”

Deni mengabaikannya. Ia melangkah maju dan berjongkok di depan koper itu.

Sial, baunya makin kuat.

Dengan tangan gemetar, Deni meraih resleting koper dan menariknya perlahan.

Dan begitu terbuka…

Sesuatu jatuh keluar.

Sesuatu yang dulu pernah menjadi manusia.

Deni tersentak mundur, matanya membelalak. Tubuh dalam koper itu sudah membusuk, dengan wajah yang hampir tidak bisa dikenali lagi.

Joko berteriak dan langsung kabur keluar ruangan.

Tapi sebelum Deni bisa bergerak…

Pintu unit 515 tertutup sendiri.

Dan dari belakangnya, terdengar suara napas.

Lorong lantai lima terasa lebih sunyi dari biasanya. Lampu-lampu di langit-langit berpendar redup, membuat bayangan panjang di sepanjang dinding krem pucat yang mulai kusam. Bau karpet tua yang lembap bercampur dengan aroma cat yang mulai mengelupas.

Deni berdiri di depan pintu Unit 515, tubuhnya kaku. Koper besar di depannya terbuka, dan isi di dalamnya... mayat yang sudah membusuk.

Joko, yang tadinya berdiri di ambang pintu, langsung mundur dengan wajah pucat pasi.

“D-Deni… ini apaan?” suaranya bergetar.

Deni menutup mulutnya, berusaha menahan rasa mual. Bau busuk itu sekarang terasa menusuk sampai ke kepala. Ia melangkah mundur secara refleks, menjauh dari koper itu.

Tapi sebelum mereka bisa berpikir lebih jauh…

BRAK!

Pintu unit 515 menutup sendiri.

Suasana langsung berubah. Hawa di dalam ruangan tiba-tiba menjadi lebih dingin, seperti ada sesuatu yang merayap di udara. Deni bisa merasakan bulu kuduknya berdiri, dan perutnya seakan terpelintir karena rasa takut.

“Joko?” Deni berbisik, suaranya nyaris tenggelam dalam sunyi.

Tidak ada jawaban.

Deni menoleh ke belakang, tapi yang ia lihat hanya lorong kosong yang mengarah ke pintu apartemen yang tertutup rapat.

Joko tidak ada.

“Jok?” Deni mencoba lagi, lebih panik.

Tidak ada siapa-siapa.

Hanya suara napas.

Bukan napasnya sendiri.

Deni membeku. Napas itu terdengar pelan… berat… dan berasal dari belakangnya.

Deni memejamkan mata sejenak, mencoba menenangkan diri. Lo cuma ngelihat koper berisi mayat, itu aja. Nggak ada yang aneh. Jangan panik.

Tapi suara napas itu semakin dekat.

Deni meneguk ludah, jantungnya berdebar keras. Dengan sangat perlahan, ia menoleh ke belakang…

Dan melihatnya.

Seseorang… atau sesuatu, berdiri di sudut ruangan, tepat di luar jangkauan cahaya senter.

Deni tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tapi dia bisa merasakan mata itu menatapnya.

Dan lalu…

Sosok itu berjalan maju.

Deni tidak berpikir panjang. Dengan sisa keberanian yang entah dari mana datangnya, ia meraih gagang pintu dan memutarnya sekuat tenaga.

Terkunci.

“Brengsek!” Deni menarik dan mendorong pintu dengan panik.

Sementara itu, suara langkah mendekatinya—cepat, terlalu cepat.

Deni menutup mata dan berdoa dalam hati.

Lalu…

Klik.

Pintu tiba-tiba terbuka, dan Deni terhuyung keluar.

Tanpa berpikir dua kali, ia berlari menyusuri lorong, tidak peduli dengan napas tersengal atau detak jantungnya yang berdegup kencang.

Joko sudah ada di dekat lift, matanya masih membelalak ketakutan.

“D-Deni! Cepetan!”

Deni tidak perlu disuruh dua kali. Ia langsung masuk ke dalam lift, menekan tombol Lantai 1 berkali-kali.

Ding!

Pintu lift mulai tertutup.

Dan saat itulah Deni melihatnya lagi.

Sosok itu berdiri di ujung lorong, tepat di depan Unit 515.

Kali ini, wajahnya lebih jelas—separuhnya hancur, kulitnya pucat kebiruan, matanya kosong dan hitam pekat.

Arwah dari dalam koper.

Dan dia tersenyum.

1
🦆 Wega kwek kwek 🦆
psikopat 🤣
🦆 Wega kwek kwek 🦆
bilang aja raka,,,kalo kami GK boleh kepo jangan suka bikin tetangga heboh diem 2 Bae ,,,, dikamar
🦆 Wega kwek kwek 🦆
Lama lama si Raka bakal bosen ketemu hal ghoib bukan takut tapi biasa kayak aku bukan nya takut justru kalo ketemu pasti aku ngomong kamu lagi kamu lagi 🤣🤣🤭🤣
Lilyana Azzahra Dekranasda: hahhaa mungkin saja...
total 1 replies
🦆 Wega kwek kwek 🦆
dibayar berpuluh-puluh juta pun aku GK mau kerja disitu ,,yg ada bikin aku kepo dan makin terlibat lebih jauh
🦆 Wega kwek kwek 🦆
kadang kepo itu tidaklah buruk ,,,,,ada hal2yg perlu diungkapkan demi kebaikan bersama
🦆 Wega kwek kwek 🦆
secara tidak langsung Raka dituntun untuk membuka tirai rahasia kelam apartemen ini,,,, semangat Raka
🦆 Wega kwek kwek 🦆
sepertinya Raka ini di mintai tolong secara langsung sama penghuni ghoib apartemen untuk membuka satu satu rahasia kelam . feeling aku udah ngerasa apartemen ini bukan apartemen biasa,selain hal2 yg saya sebutkan di komentar 2sebelumnya aku punya feeling apa apartemen ini berdiri di antara 2 dimensi ( seperti film Buffy the vampires slayer,yg kota tempat tinggal dia berada di mulut neraka)🙏✌️
🦆 Wega kwek kwek 🦆
koleksi setan diapertemen ini banyak nya ,,,, jangan 2 ada yg dijadikan tumbal untuk pembuatan nih apartemen
🦆 Wega kwek kwek 🦆
horornya beda woy....
🦆 Wega kwek kwek 🦆
heran deh ini apartemen dulu bangunnya ditanah sengketa atau gimana,atau pembangunannya Pake tumbal pesugihan apa? lah kok serem banget gitu
🦆 Wega kwek kwek 🦆
akhirnya update juga ,,,,
Tiara Bella
tegang bacanya berasa nnton film horor
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
ada kisah lain yg di nanti kan Raka cs
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
pembunuhan berantai 515
ke unit lantai 7
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
misteri apalagi 515
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
Siapa dia yg datang ,Ari ?
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
bisa jadi arwah Ari yg pulang ke unit 505
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
Pelajaran ghoib lagi
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
Pengalaman ghoib lagi
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
siapa lagi tuh hantu penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!