NovelToon NovelToon
Scandal Terlarang Sang Mafia

Scandal Terlarang Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Irene Larasati seorang polisi wanita yang ditugaskan menyamar sebagai karyawan di perusahaan ekspor impor guna mengumpulkan informasi dan bukti sindikat penyeludupan barang-barang mewah seperti emas, berlian dan barang lainnya yang bernilai miliaran. Namun, bukannya menangkap sindikat tersebut, ia malah jatuh cinta kepada pria bernama Alex William, mafia yang biasa menyeludupkan barang-barang mewah dari luar negri dan menyebabkan kerugian negara. Alex memiliki perusahaan ekspor impor bernama PT Mandiri Global Trade (MGT) yang ia gunakan sebagai kedok guna menutupi bisnis ilegalnya juga mengelabui petugas kepolisian.

Antara tugas dan perasaan, Irene terjerat cinta sang Mafia yang mematikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

"Anda serius, Pak? A-aku jadi sekretaris Anda?" tanya Irene merasa tidak percaya.

Ia pikir dirinya hanya akan bekerja sebagai karyawan biasa. Sepertinya, Tuhan membukakan jalan yang mulus untuk pekerjaannya. Ia tidak perlu bersusah payah mendekati Alex William karena dirinya akan selalu berada dekatnya sebagai sekretaris.

Alex berdiri tegak lalu melangkah mendekat. "Kenapa? Kamu gak mau jadi sekretaris saya?" tanyanya dengan senyum. "Kebetulan, sekretaris saya baru resign beberapa hari yang lalu dan posisi itu masih kosong. Saya pikir kamu cocok gantiin dia."

"Hmm ... kenapa Anda berpikir kalau saya cocok jadi sekretaris Anda, Pak? Anda belum tau kinerja saya seperti apa," tanya Irene dengan kening dikerutkan.

"Karena kamu cantik."

"Hah?"

"Nggaklah, saya bercanda, Iren. Hmm ... saya udah ngerasa sreg sejak pertama kali ketemu kamu, Iren," ucap Alex, berdiri tepat di samping Irene menyandarkan tubuhnya di ujung meja. "Kamu pemberani, smart, ceria dan--" ucapan Alex tertahan, menoleh dan menatap lekat wajah Irene.

Iren sontak melakukan hal yang sama, tatapan mata mereka pun saling bertemu. Iren salah tingkat, wajah Alex terlihat tampan dan matang membuat jantungnya berdetak kencang.

"Dan apa, Pak Alex?" tanya Irene dengan wajah datar, mencoba menguasai kegugupannya.

"Dan cantik dong, kamu cantik Irene," jawab Alex, matanya tidak beranjak sedikitpun dalam menatap wajah wanita berambut pendek itu.

Irene tersenyum kecil. "Apa kualifikasi untuk menjadi sekretaris Anda itu harus cantik?"

"Tentu saja, sekretaris saya akan menemani saya ke manapun saya pergi, ya dia harus cantik dong," jawab Alex. "Bayangin, kalau saya punya sekretaris yang buruk rupa dan gak enak dipandang, apa kamu pikir saya akan betah lama-lama sama dia? Ngga dong!"

"Baiklah, aku akan bekerja keras buat jadi sekretaris Anda, Pak, dan aku akan dandan setiap hari biar aku selalu keliatan cantik biar Anda betah dekat-dekat sama aku," jawab Irene dengan penuh semangat.

Alex tiba-tiba mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Iren membuat wanita itu sontak memundurkan kepalanya dengan mata membulat.

"Apa kamu lagi berusaha ngegoda saya, Iren?" tanya Alex, tatapan matanya berubah genit.

Iren memundurkan langkahnya dengan jantung berdetak kencang. "Hah? Si-siapa bilang, Pak? Mana berani saya menggoda Anda. Anda dan aku bak langit dan bumi."

"Kenapa?"

Irene terdiam, menggerakkan bola matanya ke kiri dan ke kanan dengan perasaan bingung. Alex bukan hanya tampan dan berkarisma, tapi juga pandai mengobrak abrik perasaan wanita. Irene dibuat gugup karenanya.

"Kenapa kamu diem aja?" tanya Alex, lalu melangkah menuju kursi kebesarannya kemudian duduk menyandarkan punggungnya di sana.

"Eu ... hari ini hari pertama aku kerja 'kan, Pak? Boleh aku mulai kerja sekarang? Kayaknya, banyak hal yang harus aku pelajari," ucap Irene seraya menggaruk kepalanya sendiri juga tersenyum cengengesan.

"Baiklah, tempat kerja kamu ada luar. Meja kosong di luar itu milik kamu, oke?"

Irene mengangguk. "Siap, Pak."

"Selamat berkerja, Iren," ucap Alex, seraya mengulurkan telapak tangannya untuk bersalaman.

Irene menerima uluran tangan Alex tanpa ragu lalu menjabat tangannya penuh keyakinan.

"Anda udah masuk perangkapku, Pak Alex. Aku akan cari bukti sebanyak-banyaknya dan menjebloskan Anda ke penjara untuk mempertanggung jawabnya perbuatan Anda," batin Irene, menatap lekat wajah Alex diiringi dengan senyuman kecil.

***

Irene duduk di kursi sekretaris, meskipun ia tidak memiliki pengalaman dibidang tersebut, tapi ia yakin mampu menjalankan pekerjaan itu dengan baik. Tujuannya hanya satu yaitu, menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan bernama PT MGT yang bergerak di bidang ekspor impor, mencari bukti tentang penyeludupan yang dilakukan oleh perusahaan itu.

Irene menatap layar laptop, mencari sumber informasi tentang perusahaan itu. Namun, ia kesulitan menembus fail pribadi perusahaan karena Alex belum memberinya akses tersebut. Berkali-kali mencoba log in, hasilnya tetap gagal.

Sampai akhirnya, seorang pria melangkah di ujung koridor seraya memandang wajahnya dengan tajam. Pria itu adalah supir pribadi sekaligus orang kepercayaan Alex yang waktu itu sempat menabrak Irene.

"Jadi nih cewek beneran kerja di sini?" batin David.

Irene tidak menyadari kedatangannya David. Bahkan ketika David berdiri di depan mejanya pun, tatapan mata Irene tetap fokus kepada layar laptop.

"Akh, sial!" umpatnya, mengalihkan pandangan mata dari layar hingga akhirnya menyadari kehadiran pria itu. "Ka-kamu? Eu ... sejak kapan kamu di sini?" tanya Irene seraya berdiri tegak dengan gugup.

"Sejak tadi," jawab David dingin dan datar.

Irene mengangguk-anggukkan kepala lalu kembali duduk dengan jantung berdetak kencang. Semoga saja pria itu tidak melihat apa yang ia lakukan.

"Tadi kenapa kamu misuh-misuh sendiri?" tanya David masih dengan ekspresi wajah yang sama.

Irene menyentuh telinganya sendiri merasa gugup. "Nggak ko gak apa-apa," jawabnya memaksakan senyum. "Ngomong-ngomong, nama kamu siapa? Kita belum kenalan lho," tanya Irene seraya mengulurkan telapak tangannya untuk bersaman.

Akan tetapi, David sama sekali tidak menanggapi pertanyaan wanita itu. Ia hanya menatap telapak tangannya saja lalu berbalik kemudian mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan sang Presdir dengan wajah dingin.

Irene tersenyum sinis. "Dih, dasar sombong. Orang cuma supir biasa juga," decaknya dengan kesal.

***

Alex sontak menatap ke arah pintu saat melihat David memasuki ruangannya. "Gimana tugas dari saya? Udah beres?" tanyanya.

"Beres, Pak. Wanita itu udah diamankan di tempat yang tak akan ditemukan sama siapapun," jawab David melangkah mendekat lalu berdiri tepat di depan meja.

"Bagus, dia udah tau terlalu banyak. Udah saatnya dia disingkirkan," jawab Alex tersenyum menyeringai.

"O iya, Pak Bos. Wanita yang di luar itu beneran sekretaris baru Anda?" tanya David. "Eu ... saya ngerasa pernah liat dia di suatu tempat, tapi di mana, ya? Saya lupa."

"Kemarin 'kan kamu hampir nabrak dia, Dav. Gimana sih."

"Nggak, bukan itu, Bos. Kayaknya saya pernah liat muka dia sebelumnya, Bos, tapi saya lupa."

David mencoba untuk mengingat. Ia yakin pernah melihat wajah Irene di suatu tempat. Potongan rambutnya pun begitu familiar di otaknya. Sayangnya, ia masih tak mampu mengingat sekeras apapun otaknya berusaha.

"Gimana, kamu udah ingat?" tanya Alex dengan penasaran.

David menggeleng. "Nggak, Bos. Saya gak ingat. Mungkin itu cuma perasaan saya aja," jawabnya dengan helaan napas panjang.

"Hmmm ... baiklah kalau gitu," ucap Alex seraya memutar kursi yang ia duduki ke kiri dan ke kanan. "Saya ada tugas penting buat kamu, Dav."

"Tugas apa, Bos? Saya selalu siap menerima tugas apapun dari Anda."

"Kamu selidiki latar belakang Irene. Di mana rumahnya, orang tuanya, bahkan adik atau kakaknya juga teman-temannya sekalian," titah Alex. "Tapi ingat, jangan sampai Irene tau tentang hal ini. Kamu lakukan serapi mungkin, paham?"

Bersambung ....

1
Jamayah Tambi
Betuah punya anak
Jamayah Tambi
Davidcyg salah dan cemburu
Jamayah Tambi
Selepas 8 tahun baru jumpa
Jamayah Tambi
Anak degil
Jamayah Tambi
Dah masik kandang singa memang tak boleh keluar dah
Jamayah Tambi
Mesti Irinevdah mengandung anak mafia tu
Jamayah Tambi
Kau peduli Akex
Jamayah Tambi
Alex dah tau kau polisi,tp buat2 tak tau kerana cintanya.Dia ingin kamu berhenti jd polis dan menjadi isterinya Itu taktik Alex.
🤩😘wiexelsvan😘🤩
akhirnya bang alex ma irene ketemu lg,kaget ya bang tiba" menjadi daddy si kembar willi & willo 🤩🤩
mampus kau david,habis ni kau akan liat kemurkaan dan kemarahan bang alex 🤭😅😅
Jamayah Tambi
David cukup hati2
Jamayah Tambi
David pulak mcm ketua mafia.
Jamayah Tambi
Kaya raya memang,tp klu suaminya tidak setia dan kaki selingkuh macam mana.Mana ada perempuan yg sanggup diduakan./Tongue//Tongue/
Jamayah Tambi
Masuk kandang singa kamu Ren/Toasted//Toasted/
Jamayah Tambi
Belum apa2 dah kantoi /Sob//Sob/
Jamayah Tambi
Kamu berani sangat Irine.
Jamayah Tambi
Biar betul 2 vs 12.Macam tak logik.
Jamayah Tambi
Ah sudah,bahaya ni Airine
Jamayah Tambi
Mcm man nk jadi sekretaris klu tidak ada latihan.
Sri Astuti
lanjut
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
begitulah wanita ketika merasa kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!