Ye Tianming, seorang pemuda biasa, secara tidak sengaja membangkitkan Jiwa Heavenly Demon yang tersembunyi dalam plakat kayu pengganjal pot bunga. 500 tahun yang lalu, Heavenly Demon pernah menjadi musuh terbesar umat manusia dan dihancurkan oleh Aliansi Beladiri, yang memaksa pengikutnya untuk meninggalkan seni beladiri yang ia wariskan. Kini, dengan kekuatan jiwa tersebut, Ye Tianming menjadi penerus Heavenly Demon dan memulai perjalanan yang mengguncang dunia seni beladiri. Namun, dengan kekuatan baru yang dimilikinya, apakah Ye Tianming akan mengulang tragedi kelam yang telah dihapus dari sejarah dunia tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duet Ye Sanlang Dan Xiao Xuan
“Aku mengenakan pakaian ini karena aku sekarang menjadi anggota Kelompok Iblis Bayangan yang dibentuk oleh tuan muda Tianming,” sahut Ye Sanlang.
Dia sudah mencoba merekrut Ye Hongyi ke dalam Kelompok Iblis Bayangan, tetapi Ye Hongyi langsung menolak karena ia tak ingin menjadi seorang Assassin.
“Hei, jangan mengobrol dalam keadaan kritis begini! Ayo kita lenyapkan pedagang licik sok berkuasa itu!” sela Xiao Xuan.
“Ya, mari Kita usir pedagang serakah itu dan Kita ambil kembali lahan pertanian kita yang sudah mereka rampas!” Ye Sanlang langsung melesat ke arah Pria berbadan besar itu.
“Hmm, sejak kapan tanah Kita dirampas? Bukankah tanah itu diambil karena kita tidak mampu membayar hutang?” Xiao Yue heran dengan ucapan Ye Sanlang.
“Sudahlah, anggap saja begitu agar kita bisa menyita harta Kelompok Pedagang Phoenix secara cuma-cuma,” sahut Xiao Xuan sembari melompat turun dari atap rumah.
“Eh, kok gitu, sih?” Xiao Yue menggaruk-garuk kepala, masih bingung mencerna perkataan Dua seniornya itu.
Dengan kehadiran Kelompok Iblis Bayangan, Kelompok Pedagang Phoenix yang hampir menguasai Kediaman Tetua Ketiga terpaksa mundur dari sana.
Duet Ye Sanlang dan Xiao Xuan terlalu kuat, apalagi Pria berbadan besar itu sudah kehilangan banyak energi spiritual saat melawan Ye Hongyi beberapa saat lalu.
“Panggil bala bantuan!” seru Pria berbadan besar itu sembari menyeka darah dari mulutnya.
Pendekar Kelompok Pedagang Phoenix yang menyerang Kediaman Tetua Kelima telah menembakkan kembang api, yang berarti murid-murid Tetua Kelima sudah kalah.
Jika Pasukan yang di sana datang kemari, maka Pria berbadan besar itu yakin mereka akan mengalahkan Kelompok Iblis Bayangan. Dia hanya perlu menahan serangan dua pemuda bajingaan yang bertarung curang ini selama beberapa tarikan nafas, karena jarak antara Kediaman Tetua Ketiga dan Kelima hanya Tiga ratus langkah saja.
Semua anggota Kelompok Iblis bertarung sambil melempar asap beracun, jarum beracun, dan kadang tiba-tiba melempar cairan yang mengakibatkan kulit meleleh.
“Sepertinya dia sudah tak kuat lagi, mari kita gunakan taktik rahasia terkuat Kita!” seru Ye Sanlang.
Xiao Xuan mengangguk setuju, kemudian ia melesat ke arah kiri dan Ye Sanlang ke arah kanan.
“Taktik rahasia apa itu?” Pria berbadan besar itu mengerutkan kening, karena keduanya hanya berlari di kanan dan kiri saja. Namun, mereka malah mengatakan itu adalah taktik rahasia.
Dia mencengkram erat gagang Tombaknya, matanya fokus pada pergerakan cepat Ye Sanlang dan Xiao Xuan.
“Ini sudah berlalu cukup lama, kenapa bala bantuan tidak datang?” gumamnya menggerutu. Seharusnya Pasukan yang menyerang Kediaman Tetua Kelima sudah datang beberapa saat yang lalu.
“Kakak Ketigaaaaaaaa!” Xiao Xuan berteriak keras.
“Siaaaaaaaaaap!” sahut Ye Sanlang.
Tiba-tiba keduanya bertukar posisi, kemudian mengayunkan Pedang masing-masing sehingga Pria berbadan besar itu segera mengayunkan Tombak untuk menangkis serangan keduanya.
“Jurus Lemparan Rahasia Kelima!” seru Xiao Xuan malah melempar pedangnya ke arah Pria berbadan besar itu.
Pria berbadan besar itu menangkis Pedang tersebut, tetapi tiba-tiba ia mengerutkan kening karena Ye Sanlang sudah di depannya sembari mengayunkan Pedang.
Dia segera mengayunkan Tombak menangkis tebasan Ye Sanlang, tetapi Xiao Xuan juga muncul sembari mengayunkan Tinju.
“Hei, Paman besar. Apakah kau lupa Aku berasal dari Klan Xiao?” cibir Xiao Xuan.
“Klan Xiao?” Pria berbadan besar itu tentu mengetahui seni beladiri terkuat mereka adalah tehnik Tinju.
Xiao Xuan menggunakan Jurus Tinju Naga terkuatnya. Dari kepalan tangannya muncul energi spiritual berbentuk Naga dan langsung menghantam perut Pria berbadan besar itu.
Pria berbadan besar itu terhempas menabrak dinding rumah yang langsung hancur, ia baru berhenti setelah menabrak Tiga Rumah.
“Sial! Sakit sekali!” keluhnya sembari mengelus perutnya.
Dia mencoba untuk berdiri, tetapi ia sudah tak memiliki kekuatan lagi. Pandangannya kemudian tertuju ke arah Kediaman Tetua Kelima, ia tidak menyangka ternyata Pasukan yang berada di sana sedang bertarung melawan Pendekar berlambang Klan Chu.
...***...
Di area lain Klan Ye, Ye Tianming sedang bertarung melawan Ye Jing yang dibantu anggota elit Aula Penegak Hukum, dan Puluhan Pendekar dari Kelompok Pedagang Phoenix yang dipimpin oleh Lu Shan——Assassin Ranah Inti Emas Tingkat Tujuh.
“Tianming, sampai kapan kau terus lari seperti belut. Ayo lawan aku duel satu lawan satu!” seru Ye Jing kesal Ye Tianming terus kabur, tetapi tiba-tiba ia akan menyerang lawan yang sedang lengah ataupun berjarak cukup jauh dari rekannya.
Dengan taktik itu, Ye Tianming sudah mengalahkan belasan anggota elit Aula Penegak Hukum dan Pendekar dari Kelompok Pedagang Phoenix.
“Tenang saja, giliranmu akan datang juga. Bersiap-siap saja punggungmu ditebas Pedang besar ini!” sahut Ye Tianming sembari menyeka darah dari bilah Pedang berukuran besar miliknya.
“Diam saja kau Ye Jing!” sela Lu Shan menatap tajam Ye Jing. “Terus serang dia, Jarum dan Belati yang ia sembunyikan dibalik bajunya sudah habis.”
Ye Jing menggertakkan gigi, kesal dibentak oleh Lu Shan. Namun, ia harus menahan amarahnya, karena Kelompok Pedagang Phoenix adalah entitas yang tak boleh disinggung atau tidak mampu ia lawan.
“Kami akan melawannya agar energi spiritualnya habis,” sahut Ye Jing.
Dia dan anggota elit Aula Penegak Hukum yang masih hidup segera melesat ke arah Ye Tianming. Dan benar saja, Ye Tianming sudah tak memiliki senjata rahasia lagi.
“Mati kau, Tianmiiiiiiiiiing!”
Ye Jing bersama bawahannya mengayunkan Pedang sembari menggunakan Jurus Pedang Penghancur khas Klan Ye. Namun, tiba-tiba benang-benang darah melesat dari ujung jari Ye Tianming dan melesat ke arah belati-belati yang tergeletak di tanah.
“Awas, dia bisa memanipulasi energi spiritual!” seru Lu Shan.
Ini pertama kalinya ia melihat seseorang bisa membuat energi spiritual berbentuk benang-benang yang jumlahnya cukup banyak, kemudian digunakan mengendalikan berbagai macam senjata.
Pak tua Mo dan Pak tua Wang yang sejak tadi menonton pertarungan Ye Tianming langsung penasaran dengan hal itu.
“Apakah itu seni beladiri terlarang Klan Ye?” Pak tua Wang penasaran.
“Hmm, aku tidak tahu. Akan tetapi sepertinya itu bukan seni beladiri terlarang itu, karena menurut orang itu seni beladiri terlarang itu adalah seni beladiri Iblis yang membuat basis Kultivasi penggunanya meningkat cepat dan tentunya itu sangat kuat, karena Aliansi Beladiri harus mengepungnya agar bisa mengalahkan sang Heavenly Demon itu,” sahut Pak tua Mo.
“Orang itu?” Pak tua Wang penasaran siapa sosok yang dimaksud oleh rekannya itu. Setahunya Kelompok Pedagang Phoenix dimiliki oleh cucu Ketua Aliansi Beladiri, tetapi kenapa Pak tua Mo hanya menyebut orang itu saja? Mungkinkah ada pihak lain yang lebih kuat pengaruhnya dari cucu Ketua Aliansi Beladiri di Kelompok Pedagang Phoenix.
kupikir bante"