NovelToon NovelToon
MELAWAN IBLIS

MELAWAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi Timur / Iblis / Ahli Bela Diri Kuno / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:897
Nilai: 5
Nama Author: Cut Tisa Channel

MELAWAN IBLIS menceritakan tentang seorang gadis keturunan pendekar sakti yang hijrah dari Tiongkok ke Nusantara untuk mendapatkan kehidupan yang tenang.
Namun dibalik ketenangan yang hanya sebentar di rasakan, ada sebuah hal yang terjadi akibat kutukan leluhurnya di masa lalu.
ingin tahu bagaimana serial yang menggabungkan antara beladiri dan misteri ini?
mampukah wanita cantik itu lepas dari kutukan iblis?
simak selengkapnya dalam Serial Melawan Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cut Tisa Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membasmi Bajak Laut

"Kanda,,," Teriak Silya yang melihat kekasih nya terjatuh dan berdarah.

Mulai lah gadis itu berubah merah matanya disertai urat yang terlihat menonjol di seluruh permukaan kulit nya.

Gadis itu pun mengamuk menghabisi para pemegang tali jaring yang melibat Saloka sehingga kurang dari lima menit, semua nya tewas dengan cara yang mengerikan.

Para bajak yang masih berada di kapal besar mereka bergidik ngeri melihat sepak terjang gadis iblis itu.

Baru saja pengemudi kapal bajak laut tersebut memasang layar dan mengangkat jangkar untuk melarikan diri, Silya secepat kilat sudah berada di kapal mereka.

Mau tak mau para bajak itu pun melawan sekuat tenaga. Berapa pun bajak yang mendekat, pasti tewas oleh pedang atau kuku tajam Silya yang menembus jantung atau perut mereka.

Bahkan ada dua orang bajak yang di gigit kuping dan jarinya sehingga penampakan gadis itu di mata para bajak laut tersebut sungguh mengerikan seperti bukan manusia.

Apapun yang mereka katakan, meski kelapa bajak memohon ampun dan berjanji bertaubat, namun teriakan mengerikan akhirnya keluar juga dari mulutnya ketika tangan kiri Silya menembus dadanya dan pedang di tangan gadis itu merobek perutnya hingga usus nya berceceran di lantai kapal miliknya.

Melihat semua bajak sudah tak bergerak lagi, Silya pun jatuh pingsan di tempat nya berdiri. Tak lama kemudian, Saloka yang sudah berhasil membebaskan dirinya dari lilitan jaring dengan susah payah turun menuju ke kapal bajak laut itu dan menggendong Silya kembali ke kapal mereka yang di penuhi darah dan mayat bergelimpangan.

Segera Saloka mengambil pedang Silya dan membawa kekasihnya itu ke kamar kapal mereka lalu menutup pintunya dan pemuda itu pun rebah pingsan di depan pintu kabin kapal mereka akibat banyak darah yang keluar dari lima tempat luka di tubuhnya.

***~###~***

Setelah keluar dari kamar putrinya, Tun Ai dan dua istrinya yaitu nyonya Na dan Nyonya Mei segera memanggil Sina dan Asok.

"Sina, kau ku panggil sebagai saksi. Nak Asok. Coba jawab jujur, benarkah kau mengetahui apa yang di alami Sila sepenuhnya?" Tanya Tun Ai dengan nada tenang.

"Ya paman. Aku tau bahwa Sila sudah kehilangan kesucian nya oleh pria itu. Bahkan aku menyaksikan sendiri sesaat setelah kejadian itu". Jawab Asok dengan mantab.

"Kenapa kau mau menerimanya? Jelaskan pada kami". Kembali Tun Ai bertanya.

"Aku memang dari awal sudah jatuh cinta pada Sila paman. Setelah kejadian itu, bahkan rasa sayang ku bertambah. Aku tidak tau kenapa bisa menerima hal itu, yang ku tau pasti, jika aku kehilangan Sila, maka kematian akan jauh lebih baik buat ku paman". Jawab Asok dengan wajah dibasahi air mata.

"Baiklah. Aku cukup ouas dengan jawaban mu. Bagaimana?" Tanya Tun Ai pada istri istrinya.

"Jawab jujur nak. Jika kau mengetahui Sila mengandung anak dari hubungan terlarang itu, apa kau masih mau?"

"Maaf bibi, Sila pasti tak berani bilang. Sebenarnya orang pertama setelah Sila yang mengetahui tentang kehamilannya adalah aku bibi. Makanya aku memohon pada paman agar pernikahan kami di percepat supaya tak ada desas desus atau omongan miring tetangga. Mau bagaimana pun, aku tetap akan selalu berusaha menjaga dan membahagiakannya". Jawab pemuda itu yang membuat kaget Tun Ai dan Sina.

"Baik lah. Lusa bertepatan dengan hari perayaan tahunan kami, kalian akan menikah. Kelak pestanya kita adakan di Brahma". Seru Tun Ai.

"Terima kasih paman, bibi, kak Sina". Secara bergantian Asok mencium tangan ke empat orang itu.

Keesokan harinya, persiapan pun di lakukan. Undangan di sebar kepada tetangga jauh maupun dekat. Meski sebelumnya sudah mendapat undangan perayaan mereka, namun undangan kali ini di tambah dengan pernikahan anak kedua mereka.

Yang paling berbahagia setelah mendengar kabar itu adalah Sila yang memang telah yakin 100 persen akan cinta Asok.

Segala kekurangan keperluan acara esok hari disiapkan oleh Sina bersama adik adiknya yang lain.

Bukan hanya tuan rumah saja yang sibuk, para pembantu dan pekerja Tun Ai yang jumlahnya semakin banyak itu pun ikutan sibuk melakukan persiapan karena memang acara tahunan ini berbeda dari tahun tahun biasanya.

***~###~***

"Kanda, kanda Saloka, bangun, bangun lah". Lapat lapat terdengar suara Silya di telinga Saloka yang mulai sadar.

Beberapa saat kemudian pemuda itu pun terbangun. Dia melihat Silya sudah rapi. Lukanya pun sudah di tempel kain dan di balut. Bahkan sedikit pun tak terasa sakit lagi.

Sejenak dia duduk di kamar berukuran kecil tersebut yang hanya di terangi lampu teng kaca.

"Kau mau kemana kanda?" Tanya Silya ketika melihat pemuda itu bangkit keluar kamar.

"Aku akan membereskan mayat mayat itu dulu dinda". Jawab Saloka yang tertegun kala melihat mereka sedang berlayar di lautan lepas tertiup angin dalam suasana menjelang terbitnya mentari pagi.

"Kau, bagaimana kita bisa disini dinda?"

"Sudah lah, lupakan tentang bajak itu kanda. Sekarang kita sudah menuju ke Nusantara. Paling lambat lusa kita sudah sampai". Jelas Silya.

"Ah, betapa bodohnya aku. Terlalu menganggap remeh kekasih ku ini". Seru Saloka sambil memeluk Silya.

Perlahan ciuman hangat pun terjadi di bawah atap itu dengan mata terpejam di iringi terbit nya mentari pagi.

"Ah, sudah lah dinda. Lihat, indah sekali". Saloka berkata sambil menunjuk ke arah timur.

"Iya kanda, indah sekali sama seperti mata mu". Sahut Silya tersenyum dalam pelukan Saloka.

Lama lama, aku merasa sikap mu seperti suami dan aku jadi istrinya dinda. Hahaha". Tawa keduanya pun pecah.

"Marilah kita sarapan dulu. Aku sudah menyiapkan makanan enak buat mu. Kau cicipi lah".

"Ha? Kau memasak di kapal? Sungguh bahaya kau ini sayang".

Aku memasak nya di pantai. Mungkin sudah sedikit dingin. Cepatlah". Ajak Silya ke dalam kamar itu menyantap hidangan yang tak kalah lezatnya dari hidangan kemarin yang di buat penduduk pinggir pantai untuk mereka.

Setelah selesai makan, pria itu kembali keluar mengatur layar agar kapal mereka membelok ke utara.

"Kau yakin kita berada di jalur yang benar dinda?" Tanya pemuda itu kala melihat Silya telah berada di belakangnya.

"Ya kanda. Kita ikuti saja arah terbenam mentari. Kanda, aku ingin buang air sebentar, pelan kan sedikit". Pinta gadis cantik tersebut.

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan dengan cepat setelah Silya selesai melakukan kegiatan rutin nya di bagian belakang kapal.

Malam itu tibalah kapal yang di tumpangi Silya dan Saloka di telaga yang belum pernah mereka lihat sama sekali.

"Entah di pelabuhan mana kita terdampar dinda". Tanya Saloka dengan keadaan nya yang kacau dan pakaian basah kuyup.

"Entah lah kanda, badai tadi besar sekali. Bagaimana aku tau kita terdampar dimana. Tapi sepertinya kita memang tiba di Nusantara. Entah bagian mana nya". Jawab Silya yang keadaan nya tak jauh beda dengan Saloka.

"Besok saja kita cari perkampungan. Malam ini sebaiknya kau tidur di kabin kapal. Biar aku yang berjaga".

"Sebaiknya kita masuk saja ke hutan itu. Sepertinya setelah melewati hutan, ada perkampungan. Lagi pula ngeri aku jika mengingat badai besar itu. Untung saja kita selamat".

"Baiklah, barang barang kita bagaimana?" Tanya Saloka.

"Benar juga ya. Ya sudah, kita tidur di pinggir hutan sana saja. Masih kelihatan dari sini. Besok baru kita cari cara".

"ayolah, bagaimana baiknya menurut mu saja dinda" Jawab pemuda itu yang langsung melangkah di samping Silya yang duluan jalan di depan.

BERSAMBUNG. . .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!