Seorang gadis bernama Mentari sagita terpaksa harus menikah dengan seorang duda beranak satu yang seharusnya menjadi kakak iparnya akibat sebuah kecelakaan yang menimpa sang kekasih tepat di hari pernikahannya.
Hantara putra Adipura Sanjaya seorang pengusaha sukses yang terkenal dengan sikap dinginnya terpaksa harus menikahi calon istri adiknya karena sebuah Amanah.
Akankah Gita sanggup mempertahankan rumah tangganya bersama Hantara ??? Apakah Gita bisa kembali membuka hati seorang Hantara yang begitu dingin akibat pengkhianatan di masa lalunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perlahan terkuak.
Tanpa terasa sudah sebulan berlalu di jalani Hantara dengan aktivitas yang sama yaitu mengantar Akila dan Asyifa ke sekolah sebelum pria itu berangkat ke perusahaan. tak lupa Hantara juga mengantarkan Gita ke rumah sakit setelah dari sekolah Akila dan Asyifa.
Sama seperti pagi ini, setelah mengantarkan Akila dan Asyifa ke sekolah Hantara lanjut mengantar Gita ke rumah sakit untuk bekerja. entah mengapa Hantara begitu menikmati perannya sebagai seorang ayah, padahal bisa saja Hantara meminta sopir atau Armada untuk melakukan rutinitas tersebut namun hal itu urung dilakukan pria tampan itu.
"Terima kasih." ucap Gita saat mobil mewah milik Hantara tiba di depan gerbang rumah sakit.
"Hemt." sepertinya Gita sudah terbiasa dengan jawaban singkat Hantara.
Gita turun dari mobil.
"Apa pria itu tidak punya pekerjaan lain selain menyambut istri orang??." Hantara terdengar bermonolog dengan nada ketus kala Dr Atala kembali menyambut kedatangan Gita di depan gedung rumah sakit pagi ini.
Sepertinya kejadian tadi masih berpengaruh pada mood Hantara di perusahaan, bahkan kini Armada menjadi korban perubahan mood Hantara.
"Ada apa dengan anda tuan ???." dalam hati Armada saat melihat Hantara tidak terlihat Fokus saat meeting pagi ini. selain Armada ternyata Riko yang juga hadir dalam metting tersebut ikut memperhatikan sikap Hantara. meski begitu metting tetap berjalan sehingga membuat satu kesepakatan kerja di antara kedua perusahaan.
Usai meeting di sebuah restoran Hantara kembali ke perusahaan miliknya. saat lampu lalu lintas berubah merah di mana pertanda semua kendaraan harus berhenti, pandangan Hantara tak sengaja tertuju pada beberapa orang yang kini berada di dalam mobil yang berderetan dengan mobilnya hendak menunggu lampu berubah hijau.
Riko mengikuti arah pandang Hantara, saat melihat tatapan tajam dari sahabatnya itu.
Di dalam mobil itu Riko melihat Gita bersama dengan dua orang wanita dan seorang pria. secara kebetulan Gita duduk di bangku depan di samping seorang pria yang tengah mengemudi. berbanding terbalik dengan Hantara, Riko justru sangat mengenal pria itu. dr Atala merupakan adik sepupu dari Riko, ayah Riko merupakan Kakak dari ayahnya Atala. karena Riko lebih lama berdomisili di luar negeri sehingga membuat keduanya jarang bertemu, namun hal itu tidak mengurangi keakraban diantara keduanya.
"Sepertinya Hantara tidak begitu suka dengan Atala." tebak Riko dalam hati saat melihat Hantara masih menatap tajam ke arah Atala, sayangnya dr Atala tidak menyadarinya.
"Sepertinya kau mulai tak suka melihat Istrimu dekat dengan pria lain" tegur Riko sebelum lampu lalu lintas berubah hijau dan Armada kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Jangan sok tahu." mendengar jawaban Hantara yang terdengar ketus membuat Riko semakin yakin jika sahabatnya itu tanpa sadar merasakan api cemburu. Riko nampak menahan senyum melihat sikap Hantara.
🌹🌹🌹
"Mas." sapa Gita ketika Hantara baru saja tiba di rumah.
Bukannya menjawab sapaan Gita, Hantara malah menatap dengan tatapan dingin. awalnya Gita ingin bercerita tentang Reva yang siang tadi mendatangi dirinya di rumah sakit, namun urung di lakukan karena melihat sikap dingin Hantara.
Hantara masih saja diam tak bersuara. bahkan usai mandi Hantara langsung bersiap untuk tidur tanpa berniat makan malam bersama, padahal sejak tadi Gita menunggunya untuk makan malam.
Sudah seminggu berlalu namun sikap Hantara masih sama dinginnya terhadap Gita, hanya di depan Akila dan Syifa, Hantara bersikap hangat. meski bersikap dingin namun Hantara tetap mengantarkan Gita berangkat bekerja.
Sampai malam harinya Gita memberanikan diri untuk mengatakan sesuatu pada Hantara saat keduanya berada di dalam kamar.
"Mas, tolong jangan terus bersikap seperti ini, jika memang mas merasa sangat tidak nyaman hidup bersama denganku setidaknya kita bisa mengakhirinya dengan cara baik baik." ucap Gita kemudian tertunduk saat Hantara menghunuskan tatapan tajam ke arahnya.
Bukannya menimpali kalimat Gita, Hantara malah melangkah mendekati Gita kemudian tanpa aba aba Hantara mulai mencium gadis itu seperti orang kesetanan.
"Eeeeemhh" Gita terkesiap dengan perlakuan tiba tiba suaminya.
"Apa kurangnya aku sampai kamu ingin berpisah dariku?? apa pria itu yang membuatmu ingin berpisah dariku??." batin Hantara menahan geram, di sela aktivitasnya ******* bibir ranum milik istrinya.
"Apa yang kau lakukan mas?." tanya Gita saat berhasil menjauhkan tubuhnya dari Hantara.
Bukannya menjawab Hantara malah kembali melu_mat bibir Gita. entah Berawal dari mana hingga Gita tak lagi meronta, gadis itu justru mulai merespon ciuman suaminya, meski sedikit kaku, kala ciuman serta sentuhan yang di berikan Hantara terasa begitu memabukkan. perasaan yang belum pernah di rasakan Gita sebelumnya, bahkan saat masih berstatus kekasih dari mendiang Lesmana.
Entah kapan Hantara mulai menanggalkan kain yang menutupi seluruh tubuhnya yang jelas kini Gita baru menyadari jika tubuhnya polos begitu pun dengan suaminya saat ini.
Hantara benar benar merasa tubuh istrinya begitu memabukkan, hingga tak melewati setiap inci tubuh gadis itu. sampai Hantara yang tak sanggup lagi menahan has_ratnya yang kini rasanya naik ke ubun ubun, mulai mencoba melakukan penyatuan.
Sesaat Hantara di buat tertegun saat merasakan Bara_kuda miliknya kesulitan menembus pertahanan milik istrinya. rasa yang bahkan tidak di rasakan Hantara saat malam pertamanya dengan Reva, mantan istrinya, sebab saat menikah dengan Reva dulu ternyata wanita itu sudah tak suci lagi.
Hantara menatap wajah Gita yang nampak jelas menahan rasa sakit yang teramat sangat saat ia terus berusaha memperdalam penyatuannya.
Kurang lebih dua jam pergulatan di Antara dua insan tersebut akhirnya usai.
Hantara di buat tertegun saat melihat spray yang di penuhi bercak darah. "U still a Virgin??."tebak Hantara melihat banyaknya bercak darah yang mengotori spray.
Bagaimana bisa seorang wanita yang telah memiliki seorang anak nyatanya masih perawan, setidaknya pertanyaan itu yang kini berputar putar di kepala dan benak Hantara.
Hantara bukan pria bodoh yang tidak tahu mana gadis dan yang mana bukan, apalagi Hantara merupakan seorang duda beranak satu tak begitu sulit baginya untuk membedakan. terlebih lagi bercakkan darah yang kini mengotori spray bekas pergulatan mereka semakin menambah bukti dugaan Hantara.
"Selama ini aku sudah banyak berdosa telah berpikir yang tidak tidak tentangnya." batin Hantara merasa bersalah di sela aktivitasnya mengisap sebatang rokok, padahal sudah lebih dari setahun tahun pria itu tak lagi menyentuh benda tersebut.
"Siapa sebenarnya Syifa??" lanjut batin Hantara bertanya tanya, namun hal itu tidak mengurangi rasa sayangnya terhadap gadis kecil itu.
Berbeda dengan Hantara yang tak dapat memejamkan matanya hingga pukul tiga dini hari, Gita kini telah terlelap dalam mimpi karena kelelahan menghadapi permainan Hantara.
pdahal alur cerita ny seru loh😁🙏