Di desa penggarit, hiduplah seorang Tuan Muda bernama galih yang terbuang dari keluarganya sendiri karena fitnah dari kakak dan adiknya sendiri
Suatu hari, galih bertemu dengan satu ekor monyet putih yang terjebak di akar akar pohon di gunung pangrango.
galih tidak mengetahui bahwa monyet itu adalah sebenarnya sosok jin khodam yang menjelma menjadi monyet.
Namun, hubungan antara galih dan condromowo tidaklah sederhana. Mereka harus menghadapi berbagai macam tantangan dan bahaya yang mengancam desa mereka. Mereka juga harus menghadapi kebenaran tentang masa lalu galih dan kekuatan yang sebenarnya dimilikinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyelamatkan neta
Setelah galih pergi, galih kembali pulang naik angkot. "Gimana yah kalo orang tuaku ga ngerestuin, terus siapa walinya kalau mau nikah." Gumam galih sambil memijit pelipisnya.
"No gimana ada yang mau beli anak anak kambing kamu?." Tanya pria paruh baya pria tersebut bernama dedi.
"Belum ada ded, kayanya mau gw pelihara aja. Jawab jono
"Maaf pak, bapak jual anak kambing." Tanya galih yang tidak sengaja dengar.
"Iya mas, mas mau beli?" Tanya jono
"Iya pak rumahnya di mana pak biar saya lihat dulu."
"Rumah saya ada di kalibaros mas, kebetulan saya juga mau pulang mas mau ikut."
"Iya pak."
Waktu berjalan cepat, akhirnya galih sampai di rumah pak jono. sementara temanya pak jono sudah pulang. Nampak rumah dengan warna cat hijau telur.
Galih dan pak jono duduk di ruang tamu, tidak lama keluar istri pak jono menyuguhkan minuman dan cemilan.
"Gimana mas, mau lihat anak kambingnya sekarang?" tanya pak jono.
"Bentar dulu pak, kenapa anak kambing bapak mau di jual kenapa ga di rawat dulu aja?"
"Emmm, sebenernya ini buat biaya anak saya mas. Anak saya sakit udah tiga bulan ga bangun bangun kayanya penyakit non medis kemarin saya dan istri saya nemuin orang pinter, saya di suruh beli tombak tapi kecil kaya gitu lah katanya buat nyembuhin anak saya mas."
"Terus pak jono percaya?"
Pak jono mengangguk.
"Selamatkan anak itu nak." bisik suara serak.
"Sebenarnya kamu siapa?" Tanya galih tetapi tidak ada jawaban.
"Emmm pak, boleh saya jenguk anak bapak."
"Boleh mas." Jawab pak jono
Pak jono, galih dan istri pak jono. berjalan ke kamar anaknya pak jono.
Nampak gadis berkulit Putih berusia sekitar 20 tahunan yang hanya berbaring, tubuhnya biasa biasa saja tidak kurus juga tidak gemuk.
"Ini anak saya mas namanya neta, dia udah kaya gini sejak tiga bulan yang lalu dan sampai sekarang belum bangun." ucap pak jono sambil mengusap air mata yang keluar.
Galih merasa iba melihat hal tersebut. "Mbah gimana saya nyembuhin dia." Tanya galih dalam hati.
Entah perasaan dari mana galih mendekat ke arah neta. "Permisi pak." Ucap galih lalu duduk di samping neta.
Kemudian galih mendekat ke arah telinga gadis tersebut "bangun Mbak orang tua mbak nungguin." Bisik galih kemudian kembali berdiri sementara pak jono dan istrinya hanya memperhatikan.
***
Sementara itu di dimensi lain neta saat ini sedang di ikat di pohon bringin dengan rantai rantai berwarna hitam. Di samping neta juga berdiri kuntilanak putih dengan rambut tergerai sampai tanah.
Neta sudah pasrah saat ini, air mata sudah tidak terbendung lagi yang keluar. sudah tiga bulan ia berada di sini.
Dalam kepasrahan neta tiba tiba terdengar suara pria dari samping.
"Bangun mbak, orang tua mbak nungguin." Ucap sosok menyerupai galih
Neta kaget dengan kehadiran galih, tiba tiba setelah galih mengucapkan hal tersebut rantai rantai yang mengikat neta lepas begitu saja.
Kuntilanak putih yang bertugas menjaga neta langsung menyerang galih, tetapi baru beberapa langkah kuntilanak tersebut ambruk dengan tubuh kering seperti mumi.
"Makasih mas." Ucap neta sambil menatap wajah galih sementara galih hanya
memasang wajah datar dan tanpa sepatah katapun galih memegang tangan neta. cahaya Putih terang membuat neta menutup matanya. Setelah neta membuka mata yang terlihat pertama kali adalah wajah galih di depanya.
"Neta kamu sudah bangun!!." Ucap istri pak jono.
Pak jono yang mendengar ucapan istrinya langsung melihat neta, benar saja neta sudah bangun dengan tatapan tidak terlepas dari galih.
Melihat neta sudah bangun galih menjauh membiarkan pak jono dan istrinya memeluk neta.
"Akhrinya kamu bangun nak." Ucap pak jono dengan tangisan yang sudah tidak dapat di bendung.
Setelah beberapa menit pak jono dan istrinya memeluk neta akhrinya melepas pelukanya.
"Makasih yah mas." Tiba tiba neta mengatakan hal tersebut sambil menatap galih.
Galih yang bingung menggaruk kepalanya sambil mengangguk angguk.
"Kok kamu bilang makasih sama mas galih."
Tanya istrinya pak jono
"Ohh namanya mas galih, tadi mas galih yang nyelamatin neta bu."
"Hah? Serius mas."
"Kok bisa, kan aku bisikin doang." gumam galih
"Iya bu."
"Anak saya kenapa mas, kenapa bisa ga bangun bangun sampai tiga bulan."
Galih bingung mau menjawab apa. "Mbah anak ini tadi kenapa?" Tanya galih.
"Anak ini jiwanya di ikat di alam lain." Jawab suara serak.
"Jiwa neta di ikat di alam lain bu, pak." Jawab galih.
"Hah? Siapa yang ngelakuin ini mas." tanya pak jono
"Kalau buat yang ngelakuin maaf pak, saya ga bisa ngasih tau, karena akan menimbulkan dendam di kemudian hari." Ucap galih sambil melirik jendela.
Klakk!! Bunyi ranting yang di injak.
Pak jono, istrinya, dan neta melirik jendela nampak pria dengan pakaiyan hitam berlari.
"Siapa itu mas?" Tanya pak jono
"Itu pelakunya pak."
"Hah, tolongin keluarga saya mas."
"Insyallah pak, kalau saya bisa bakal saya tolongin yang penting jangan percaya dukun terus perkuat iman bapak sekeluarga."
"Iya mas."
Waktu berjalan cepat galih yang sudah menolong neta tidak langsung pulang tetapi makan siang di rumahnya pak jono.
***
"Ada kabar apa don." Tanya pria dari sebrang telephone.
"Dia sudah punya calon istri sepertinya dia mau segera Menikah." Ucap doni
"Hah, dia mau Menikah. Baiklah kau selidiki terus."
"Sepertinya akan sulit, calon istri galih itu bukan manusia biasa, tingkat kepekaanya sangat tinggi."
"Kalau begitu kau jangan dekat dekat dengan calon istri galih, lebih baik kau menyelidiki galih diam diam saja yang terpenting jangan sampai kamu ketahuan."
"Oke."
***
"BAJINGAN TENGIK." Kutuk darman.
Saat ini darman sudah di rumahnya.
"Tuttt" darman menelephone seseorang. Tidak lama kemudian telephone di angkat oleh seseorang.
"Kenapa bos." Tanya orang dari sebrang telephone.
"Aku punya tugas untukmu, beri pelajaran pada seseorang yang bernama galih, dia warga baru di desa penggarit."
"Galih? aku pernah dengar nama itu bos, dia yang tinggal di kontrakanya bu maya."
"Iya."
"Aku punya ide lain bos."
"Apa itu?"
"Orang yang bernama galih itu sedang budidaya ikan, bagaimana kalau kita racuni saja ikanya."
"Ide bagus lakukan yang terbaik, dan yang penting tendang selangkanya. Soal bayaran tenang saja."
"Siap boss."
***
Sementara itu setelah galih selesai makan siang di rumah pak jono, galih melihat lihat anak kambing pak jono.
"Saya kasih gratis aja mas." Ucap pak jono
"Waduh ga enak saya pak."
"ga papa mas aman, saya masih punya induk induknya. Ini juga sebagai tanda terimakasih udah tolongin neta."
Awalnya galih menolak, karena di paksa galih menerimanya dan anak kambingnya Akan di kirim pak jono besok.