LANGIT YANG SAMA

Jam telah menunjukkan pukul sembilan, namun belum ada tanda-tanda bahwa Nisya akan pulang. Bukan hanya Arga yang khawatir tapi didalam kamar, Ayleen juga merasa khawatir.

Ia sedari tadi mondar-mandir tak jelas karena belum melihat kepulangan Nisya. Ayleen merasa takut jika ternyata sesuatu yang buruk menimpa Nisya.

Di teras rumah megah Algara. Arga pria paruh baya itu sedang menanti kepulangan cucunya, dia sudah menghubungi Geovan dan menanyakan keberadaan cucunya.

Suara deru mesin motor membuat atensi Arga menatap tajam kearah dua orang tersebut. Nisya yang melihat kakeknya menunggu kepulangannya merasa tak enak karena tak mengabari sang kakek, terakhir ia hanya bilang bahwa ia akan mampir ke mall bersama Ayleen.

Nisya turun dan menundukkan pandangannya, saat ini ia sangat takut jika sewaktu-waktu kakeknya akan marah.

"Masuk!" perintah Arga tegas

"B-baik.." cicit Nisya

Setelah memastikan Nisya masuk dan tak menguping pembicaraan mereka, barulah Arga kini menatap Langit dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Katakan" perintahnya

" LC group bekerja sama dengan komplotan Mafia milik Alec, tapi aku tidak terlalu yakin apakah mereka tahu bahwa Alec itu adalah seorang Mafia" jelas Langit

"Maksud mu?" tanya Arga memicing

"Ntah lah.., Geovan sudah menyuruh orang untuk membereskan masalah ini. Dan satu lagi, Nisya bilang ia ingin melihat kondisi Daddy nya. Aku sudah bicara, tapi keputusan ada pada anda."

"Kita tidak bisa bergerak secara sembarang sekarang. Menurut info, mereka sudah tiba disini dan mereka pasti akan menjadi kan cucuku sebagai target berikutnya. Aku sungguh bingung dia sebenarnya obsesi cinta atau dia obsesi untuk menghancurkan Lio" ujar Arga

"Kami akan pastikan Nisya baik-baik saja" balas Langit dengan penuh keyakinan

"Ya, memang sudah seharusnya" setelah mengucapkan itu Arga langsung masuk kedalam, sementara Langit langsung pulang karena malam semakin larut.

Dalam kamarnya, Nisya berharap semoga Langit tidak dimarahi oleh sang kakek. Jika itu sampai terjadi ia akan merasa bersalah sekali pada Langit.

Lamunan Nisya buyar tak kala suara ketukan pintu yang begitu keras terdengar di telinganya. Ia yakin jika yang mengetuk pintu itu pasti kakeknya, Nisya segera mengumpulkan semua keberaniannya untuk menghadapi kemarahan sang kakek.

Saat sudah siap membuka pintu, betapa leganya Nisya saat tahu ternyata yang mengetuk pintu adalah Ayleen.

"Huh..., bikin kaget aja" ujar Nisya menghembuskan napas lega

"Kenapa?" tanya Ayleen bingung

Nisya langsung menarik Ayleen agar masuk kedalam kamarnya. "Ga, aku pikir tadi yang ngetok pintu itu kakek" jelas Nisya.

"Oh" balas Ayleen

"Eh iya, kamu udah lebih enakan kan moodnya daripada tadi" tanya Ayleen khawatir

"Aman kalo itu mah" balas Nisya sambil mengibaskan tangannya

"Oh ya, belanjaan kita mana?" tanya Nisya yang baru teringat dengan belanjanya tadi.

"Masih dikamar aku, soalnya tadi aku ga berani masuk ke kamar kamu karena ga ada orangnya" jelas Ayleen merasa tak enak.

"Oh gapapa, yaudah kita ke kamar kamu yuk" ajak Nisya.

Mereka berdua akhirnya pergi ke kamar Ayleen yang bersampingan dengan kamar Nisya. Saat keduanya sudah berada di kamar Ayleen, Nisya segera mendaratkan bokongnya disofa kamar tersebut.

Ia melihat-lihat belanjaan nya, lalu beralih pergi dari sana. Tapi sebelum Nisya benar-benar pergi ia Nisya mengatakan bahwa paper bag yang ada diatas meja adalah milik Ayleen yang tak boleh dikembalikan.

Ayleen merasa beruntung sekali karena memiliki sahabat seperti Nisya, meski terkadang Nisya suka badmood tak jelas tapi ia tahu bahwa Nisya adalah gadis baik dan sangat royal terhadap orang terdekatnya.

Karena penasaran Ayleen langsung membuka paper bag tersebut. Senyum cantik merekah diwajah Ayleen saat ia melihat isi paper bag tersebut. Gaun indah yang diinginkan oleh Ayleen saat ia berada di mall akhirnya dapat menjadi milik nya.

Ayleen tak pernah menyangka, ternyata gerak-gerik nya dapat terbaca oleh Nisya. Tak hanya gaun, Nisya membelikan beberapa perhiasan, tas dan juga heels yang cocok dipadukan dengan gaun peach tersebut.

Setelah mengunboxing semua pemberian dari Nisya, Ayleen langsung memilih beristirahat karena besok ia harus kembali bersekolah. Tak lupa juga ia mengucapkan selamat malam kepada sang ibu yang kini hanya bisa dilihat melalui foto.

Sementara didalam kamar, Nisya ternyata sudah tepar duluan karena kelelahan. Hari ini ia benar-benar lelah, tak hanya lelah secara fisik, Nisya juga merasa lelah secara emosional. Mungkin bagi orang-orang yang tak tau bagaimana kehidupannya anggap menganggap bahwa ia selama ini baik-baik saja, dan sangat menyenangkan. Tapi sebenarnya yang ia rasakan adalah sebaliknya. Meski bergelimang harta, tapi ia harus hidup tanpa kasih sayang seorang ibu, dan sekarang Daddy nya harus berjuang keras antara hidup dan mati demi melawan racun dalam tubuhnya.

Anggap saja dunia ini memang adil, ada harga besar yang harus dibayar jika memang ingin hidup bergelimang harta seperti dirinya.

*

*

*

Pagi harinya, di Venus Hight School semua siswa dan siswi dikumpulkan di lapangan sekolah karena akan ada pengumuman penting yang akan disampaikan langsung oleh kepala sekolah. Mereka semua mulai berbisik-bisik penasaran dengan apa yang akan disampaikan oleh petinggi sekolah tersebut.

"Ekhem..., baiklah anak-anak Selamat pagi." sapa kepala sekolah menggunakan mikrofon

"Pagi..." sahut anak-anak serempak.

"Hari ini bapak ingin memberitahu pada kalian semua bahwa setiap tahunnya, sekolah kita selalu menggelar acara festival untuk memperingati HUT sekolah. Jadi mulai hari ini kita semua akan fokus untuk menyiapkan acara festival yang akan dimulai dua hari lagi. Bapak harap kalian bisa bekerja sama dengan baik untuk perayaan tahun ini." jelas Kepala sekolah

Semua murid tentu saja bersorak senang karena sebentar lagi sekolah mereka akan mengadakan perayaan besar-besaran dan tak hanya itu juga, biasanya setiap tahun pemilik sekolah juga akan mengadakan party di hotel milik mereka.

"Asik..., ga belajar" sorak Alsa senang

" Ck, dasar" cibir Kairen

"Vegar sama yang lain mana?, kok ga keliatan dari tadi" tanya Alsa yang melirik sekitar

"Lo lupa, Vegar kan osis. Ya pasti dia lagi ngurus masalah perayaan ini lah " balas Kairen

"What!, Kak Vegar osis?" pekik Nisya kaget

"I-iya, Lo gatau?" Ujar Alsa

"Maklum sih, kan Lo baru disini." timpal Kairen

Sementara Ayleen hanya diam mendengarkan percakapan-percakapan mereka. Ternyata tak hanya dirinya yang tidak mengetahui bahwa Vegar adalah ketua osis di sekolah ini, ada orang lain yang juga tak mengetahui status Vegar dan orang itu adalah Nisya, gadis yang paling akrab dengan mereka.

"Oh ya Lo semalem dibawa kemana sama Langit" tanya Kairen kepo

"Nge-date ya.." goda Alsa

"Nge-date apaan pakek baju sekolah. Ga elit tau, masa nge date pakek seragam sekolah" elak Nisya

Ia malu sekali jikalau sampai ketahuan dinner bareng Langit dalam keadaan kacau dan lagi ia masih memakai seragam sekolah. Sungguh bagi seorang Nisya itu bisa merusak citra baiknya.

"Lah.., emang kenapa kalo ngedate pakek seragam sekolah?" tanya Alsa bingung

"Ya kan ga elit banget..., udah ah kenapa jadi bahas gue sih" kesal Nisya.

"Mulai-mulai" gumam Kairen

"Oh ya, tadi aku denger dari orang-orang, katanya biasanya pemilik sekolah bakal ngadain party ya?" tanya Ayleen melerai perdebatan mereka

"Oh iya..., biasanya bokap sama nyokap nya Vegar bakal ngadain party di hotel mereka" balas Alsa antusias

"V-vegar" ulang Nisya dengan raut wajah shock

"Napa muka Lo?" tanya Kairen bingung

"Ga, gue oke kok. Cuma kaget aja dikit selebihnya shock berat" balas Nisya gamblang.

"Sama aja kan" ujar Ayleen melihat kearah Alsa dan Kairen secara bergantian

"Emang ga jelas banget anaknya" ujar Kairen geleng-geleng

"Kalo jelas mah bukan Nisya namanya" balas Alsa disertai cengiran

Keempat gadis itu kemudian melanjutkan langkah mereka kearah kelas masing-masing.

Sementara para cowok-cowok mereka sedang sibuk membantu mengangkat beberapa barang yang digunakan untuk menghias pekarangan sekolah. Setelah dirasa semuanya beres, Vegar selaku ketua osis menyuruh semua siswa untuk beristirahat sebentar.

"Gar, Jadi ga party di hotel punya keluarga Lo?" tanya Mario setelah mereka tiba dikantin

"Jadi, seperti biasa kalo acara disini udah selesai baru dirayain disana" balas Vegar

"Kenyang gue dapet makan enak" timpal Jo yang sedang membayangkan kenikmatan

"Dih..., berapa hari Lo ga makan?" cibir Geovan

"Maklum pecinta segala jenis makanan." alibi Jonathan tersenyum lebar

"Halo...." sapa Alsa setengah berteriak

"Akhirnya my guardian angel datang" ucap Mario tersenyum lembut pada Alsa

"Harus datang dong" balas Alsa tak kalah lembut

"Mulai deh" gumam Kairen

"Oh ya, Gar. Party di hotel Lo pakek tema apa?" tanya Kairen

"Gatau belum di konfir sama mama" balas Vegar

"Pakek tema anime aja pasti seru" saran Nisya

Semua yang ada disana tersedak secara bersamaan, mereka semua melotot kearah Nisya karena telah memberi ide gila. Tema anime?, yang benar saja. Mereka semua sudah dewasa dan lagi di party bukan hanya murid Venus saja yang akan datang, tapi seluruh kolega bisnis dari papa dan mamanya Vegar akan hadir. Jadi sungguh tak mungkin mengadakan party dengan mengusung tema anime.

"Ga" balas Vegar cepat

"Loh kenapa?" tanya Nisya cemberut

"Oh my god, girl. Party di hotel nya Vegar itu bukan kita doang yang diundang..., tapi banyak kolega-kolega bisnis dari papa sama mama nya Vegar yang bakal hadir disana." jelas Alsa

"Salah nya dimana?" tanya Nisya

"Yuminzo Nisiyaki Algara!" Panggil Geovan dengan menekan setiap katanya.

"Hehe..., engga lagi. Ampun paduka" cengir Nisya dengan tangan membentuk tanda maaf.

Nisya tau tak mungkin sekali mereka mengusung tema anime di party tersebut jika yang datang banyak dari kolega bisnis keluarga Vegar. Nisya hanya bercanda tadi, seperti biasa dia mana sanggup melihat kebucinan pasangan didepannya ini, maka dari itu dia memilih untuk mengatakan hal-hal gila yang membuat fokus mereka teralihkan dan tidak jadi ngebucin.

Dan Geovan, lelaki itu tahu maksud dari setiap perbuatan yang dilakukan Nisya oleh karena itu dia membiarkan saja dan tidak melarangnya, tapi untuk kali ini rasanya ia sedikit jengkel maka dari itu Geovan langsung memberi peringatan dengan menekan setiap namanya sebelum Nisya semakin berceloteh tak jelas.

"Ampun gue sama bokem ini" gumam Jo dibuat geleng-geleng

🥰🥰 HAPPY READING 🥰🥰

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READER 🤗