NovelToon NovelToon
Study Tour Maut

Study Tour Maut

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Horror Thriller-Horror / Dunia Lain / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Cerita ini mengisahkan rombongan anak-anak SMA yang melaksanakan study tour, dan salah satu Bis rombongan mengalami kecelakaan maut yang menewaskan hampir seluruh penumpangnya, serta sopir dan kondekturnya.

Dalam kisah ini menceritakan, 10 arwah yang merasa mereka belum mati dan mengalami perjalanan ghaib. Di alam ghaib itu, mereka saling membunuh satu sama lain. Ada beberapa arwah yang berhasil pulang ke rumahnya, arwah itu menangis histeris ketika melihat kenyataan badannya sudah hancur terbujur kaku, arwah-arwah itu masih shock tidak percaya, bahwa mereka sudah mati.

Dan hanya satu orang yang selamat dari maut mengerikan itu. Siapa dia???
......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 20

"Permisi, pak, bu, apakah ada orang di rumah ini?" Ucap nya, sambil langkah kakinya terus masuk ke dalam rumah itu dengan hati-hati, sedangkan sepasang matanya mengamati sekeliling interior rumah tersebut.

Dinding-dinding kayu itu di hiasi beberapa lukisan alam dan wajah-wajah manusia di dalam pigura yang lumayan besar, mata-mata lukisan manusia itu seolah-olah bergerak mengawasi gerak-gerik nya Robi.

"Sepi, tak ada orang" gumam nya setelah ia berkeliling menelusuri ruangan rumah itu.

Kemudian dia sejenak duduk di atas kursi tamu yang 100% terbuat dari kayu jati, sambil menatap lukisan manusia yang berada di seberang nya. Ia setengah mendongakkan kepala nya, mengamati serius lukisan itu.

"Uhuk..uhuk.."

Tiba-tiba ada suara lelaki batuk di belakang nya. Spontan Robi bergerak, beranjak dari tempat duduk nya untuk melihat ke belakang nya.

"Duduk aja nak" perintah nya di sertai tangan kanan nya menahan pundak Robi, supaya untuk tetap duduk di kursi itu.

Ia pun menuruti arahan lelaki tua misterius itu.

"Tak usah kau menengok ke belakang, kau akan takut melihat ku" saran nya dengan suara berat, sambil tangan kanan nya masih menekan pundak Robi.

"Ma-maaf pak, saya masuk tanpa izin" jawab nya setengah gugup, dengan ekspresi wajah tegang.

"Tak apa, karena kau adalah orang pilihan ku" ucap nya dengan tenang.

"Maksud bapak?" Tanya nya penasaran.

"Ingat, kau sudah menatap pendulum jam itu cukup lama. Itu adalah jam kematian, jam itu bisa mempengaruhi pikiran mu jika kau terlalu lama menatap pendulum jam itu, dan itu yang aku inginkan, ha hah hah ha" jelas nya sambil menatap serius ke arah kepala belakang Robi dan tangan kanan nya masih mencengkram pundak Robi, di susul dengan tawa puas.

"Ma-maksud bapak apa?" Tanya Robi yang belum paham juga.

"Maksud ku, kau bunuh teman-teman mu!"

Perintah nya yang di akhir kalimat nya bernada tinggi penuh emosi.

Puk!

Tangan kanan nya menepuk kuat pundak kanan Robi, spontan dengan wajah tersinggung ia beranjak dari duduk nya dan membalikkan badan nya, karena pundak nya di tepuk dengan kasar.

"Kau-"

Tiba-tiba mulut Robi berhenti dengan sendiri nya ketika akan meluapkan kemarahan nya, begitu ia menatap mata lelaki tua misterius tersebut, yang berpakaian hitam dan memiliki rupa menyeramkan.

"Kau sekarang dalam kendaliku nak, menjadi malaikat pencabut nyawa untuk teman-teman mu" perintah nya dengan nada serius.

"Bunuh lah mereka semua nak, supaya mereka sadar, bahwa mereka sudah mati "perintah nya dengan sepasang mata nya menatap tajam mata Robi.

Robi hanya berdiri mematung di sertai tatapan kosong ke arah lelaki misterius itu. Jarak mereka hanya terpisah oleh kursi tamu yang berukuran besar, yang terbuat dari kayu jati.

"Pergilah kau hampiri teman-temanmu!" perintah nya, dengan kedua tangan yang berpangku di atas ujung tongkat, menghentakkan tongkat itu ke atas lantai.

Begitu kedua telinga Robi mendengar perintah itu, ia langsung berlalu dari hadapan nya untuk keluar dari ruangan tersebut. Sorot matanya berubah menjadi jahat dan bengis.

"Tunggu" hardik nya, begitu ia mendengar perintah itu, dia langsung menghentikan langkah nya di depan pintu persis.

"Jangan ragu untuk mengeksekusi mereka, karena tugas mu mulia. Supaya mereka mengikhlaskan raga nya yang sudah di takdirkan mati" wejangan nya dengan suara berat karena faktor usia, sambil menatap ke arah Robi.

1
xyusin
seru banget thor /Joyful//Joyful/

yuk mampir kenovel aku thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!