NovelToon NovelToon
Possessive Leader

Possessive Leader

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Perjodohan / Cintamanis / Kehidupan di Kantor
Popularitas:20.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Net Profit

📢📢📢WELCOME DI AREA BENGEK NGAKAK GULING-GULING 😂😂😂

Jesi yang sudah terbiasa dengan kehidupan bagai sultan, harus kehilangan semua fasilitas itu karena ayahnya yang ingin membuatnya menjadi mandiri. Dalam sekejap ia menjadi seorang mahasiswi magang, dan dihadapkan dengan team leader yang ganteng tapi sayangnya galak.


"kalo aja lo itu bukan pembimbing magang gue, ogah banget dah gue nurut gini. Ini namanya eksploitasi tenaga karyawan."

"Aku tau, aku itu cantik dan menarik. nggak usah segitunya ngeliatinnya. Ntar Bapak naksir." Jesika Mulia Rahayu.

"Cantik dan menarik emang iya, tapi otaknya nothing. Naksir sama bocah seperti kamu itu impossible." Ramadhan Darmawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awas jatuh cinta!

"hei malah ngelamun!" Raka menepuk bahu Jesi.

"Eh iya apa?" Kaget Jesi. Ia takut jika suara hatinya itu benar-benar muncul dari mulut, bisa gawat nanti kena sembur si karam.

"Itu Karam... Eh pak Rama maksudnya apa nggak apa-apa kalo aku manggilnya pake sebutan kakak?" Imbuhnya.

"Panggil saya sesukamu. Sesuai situasi saja." Jawab Rama cuek.

Rama sudah terlalu pusing dengan anak magang satu ini, baru dua hari anak ini magang tapi koleksi nama panggilnya sudah bertambah banyak dari mulai CCG, Taehyung, Teh Payung, dan sekarang Karam. Sesukamu saja lah. Melihat Jesi termenung sendiri di dalam ruangan saat ia lewat tadi membuatnya merasa kasihan. Awalnya ingin memberi teguran karena sudah melakukan kesalahan di hari pertama magangnya, tapi semua Rama urungkan karena tak tega. Entahlah melihat wajah Jesi ia selalu jadi luluh. Bahkan dia yang biasanya selalu memberikan teguran keras pada anak magang yang telat di hari pertama pun nyatanya hanya bisa menahan emosi dan meninggalkan ruangan saat itu.

Di saat Jesi bergosip di dalam lift pun dia tak bisa berbuat banyak. Setiap kali melihat wajah itu rasa kesalnya selalu berhasil tertahan. Mendengar Jesi yang selalu mengklaim dirinya cantik juga membuat Rama muak, tapi lagi-lagi paras gadis menyebalkan itu selalu membuatnya tak tega untuk marah.

Cantik? Bagi Rama cantiknya Jesi biasa saja. Alih-alih cantik mungkin sebutan imut dan menggemaskan lebih cocok disandang gadis pemilik rambut panjang yang saat ini berdiri sambil tersenyum di hadapannya.

Gadis yang tak terlalu tinggi namun sepertinya pintar memadu padankan pakaian sehingga memberi efek tinggi pada tubuhnya. Nyatanya saat berdiri berdekatan seperti ini tinggi Jesi hanya sebahunya saja.

Rama masih memandangi Jesi. Wajah oval yang keningnya tertutup poni hingga ke alis, pipi yang tak terlalu caby dan bibir mungil yang selalu tersenyum ceria itu membuatnya tak bosan melihat. Senyumnya seolah meminta Rama untuk terus melihat dan melihatnya lagi.

"Astaga sadar Rama kamu sudah punya calon istri." Batinnya.

Jesi masih tersenyum di hadapan Rama, "udah belum kak Rama ngeliatin akunya?"

"Aku tau kok kalo aku ini cantik dan menarik. Hati-hati nanti kak Rama jatuh cinta lagi sama aku."

"Cantik dan menarik emang iya. Tapi otaknya nothing. Jatuh cinta sama bocah seperti kamu, impossible." Balas Rama dingin.

"Impossible impossible ntar bucin loh." Ledek Jesi sambil tertawa.

"Kalo kata Armada nih yah karam, Awas jatuh cinta!"

"Awas nanti jatuh cinta... Cinta kepada diriku... Jangan-jangan ku jodohmu...kamu terlalu membenci... Membenci diriku ini... Awas nanti jatuh cinta, padaku..." Imbuhnya menyanyikan lagu dengan suara cempreng.

Rama menggelengkan kepala melihat Jesi yang sama sekali tak malu pada dirinya. "Jangan kepedean kamu! Lagi pula saya sudah punya calon istri." Imbuhnya.

"Ya ya deh yang udah punya calon istri. Padahal aku tuh jomblo loh. Jomblo kembang baru semingguan. Kena tikung sama sabahat sendiri. Kasihan banget kan akunya? Ah udah ah aku malah jadi curhat." Mood Jesi mendadak anjlog gara-gara kembali mengingat Zidan dan Raya.

"Cup...cup... Kasihan banget neng Jesi. Sama kakak Raka aja yuk, sesama jomblo nih, cuma kalo kakak bedanya di tolak sahabat sendiri." Raka menepuk nepuk bahu Jesi.

"Sama-sama korban sahabat mari kita bersatu untuk bahagia." Gombal Raka untuk menghibur Jesi yang nampak murung.

Melihat wajah murung Jesi membuat Raka seolah berkaca pada kejadian empat tahun lalu. Saat dirinya, Rama dan Naura terlibat cinta yang rumit hingga semua persahabatan mereka sempat merenggang.

"Nggak mau." Jesi menggelengkan kepala.

"Udah ah aku duluan. Bye-bye Karam, karak." Imbuhnya lalu pergi lebih dulu.

"Njir kenapa panggilan gue jadi di singkat-singkat juga. Karak." Raka mengulang nama panggilan barunya.

"Ntar lama-lama jadi kerak." Ucapnya kemudian terkekeh sambil terus melihat Jesi yang kian menjauh.

"Syukurin! Lagian bocah lo ajak ngomong. Kali aja besok nama lo ganti lagi jadi martabak. Lebih enak dari pada kerak." Cibir Rama.

"Masih mending lah nama gue mah jadi makanan. Enak. Lah nama panggilan lo jadi karam. Nggak enak banget kan, musibah." Cibir balik Raka.

"Tapi itu bocah lucu yah. Gemes deh gue liat dia. Moodboster banget. Pengen comot terus pindahin ke divisi design aja deh, biar adem gue kalo tiap hari lihat wajah dia." Lanjutnya.

"Bukannya adem yang ada lo bakal cepet tua karena emosi terus. Apa lo udah lupa pas rapat tadi berkas laporan keuangannya kurang satu lembar? Kata Dina itu bocah yang foto copi berkas. Nggak bener banget kan kerjanya itu bocah." Rama berdecak sambil melihat Jesi yang sedang bersandar di samping lift sambil memijit kakinya.

"Nggak apa-apa lah, besok gue pindahin itu bocah ke divisi gue yah?"

"Nggak usah macem-macem, Ka. Nggak sesuai sama jurusan kuliah dia." Tolak Rama.

"Alah bilang aja mau lo sirik sama gue kerena udah punya calon bini. Jadi kaga bisa larak lirik lagi."

"Nggak. Gue cuma profesional aja. Nggak ada sangkut pautnya sama perasaan. Lo tau gue selalu profesional kalo kerja." Ujar Rama.

Rama tertawa, "profesional? Gue tau banget soal lo, Wan. Cara lo ngeliat itu bocah beda. Anak magang tahun lalu terlambat di hari pertama langsung lo sidang. Ngelakuin salah dikit langsung lo kasih peringatan. Sedangkan sama Jesi? Di gosipin, di kasih nama yang aneh-aneh, sampe itu bocah ngelakuin kesalahan aja nyatanya lo nggak bisa negur. Pas di ruangan aja lo berapi-rapi mau nyemprot itu bocah, eh pas sampe di depannya cuma diem." Tutur Raka panjang lebar.

"Kayaknya bener deh kata Jesi, awas jatuh cinta!" Imbuhnya.

.

.

.

like sama komennya jangan ketinggalan buat dukung neng Jesi.

komen apa aja bebas. mau ngepoin authornya juga boleh wkwkkwk

aku tuh seneng banget kalo dikomen, pasti aku bales kalo lagi senggang.

1
Markonah Salim
aku jd ilfeel klo gni ah. gk jd terharu krn kasus nikah. ini hl sakral kok jd mainan. tau sekolah jas jus
destiana
Luar biasa
Khairul Azam
itu nanti si rama di rumah gak makan 🤣🤣🤣
Khairul Azam
didunia nyata mumet, baca novel ini jd menghibur ketawa aja 🤭🤭
Khairul Azam
itu bapaknya jas jus yg mau ditemuin 🤣🤣🤣
irma hidayat
zydan nya juga nyuruh aborsi biarkan dulu nginap diprodeo
irma hidayat
good ayah burhan
irma hidayat
makanya hidup tuh jangan jahat Dina,raya yg dituai psti sesuai perbuatan
Khairul Azam
aku lagi maskeran, baca ini langsungvretak maskerku 🤣🤣🤣
irma hidayat
hamil kayanya jasjus
Khairul Azam
itu emang disengaja jes sama ayah km, 😅😅😅
irma hidayat
ayo Jes upload aja buku nikahnya biar mereka shok
Khairul Azam
udah bener bapaknya membatasi uang jajan anaknya, anaknya dimanfaatin
endang nastusil
Luar biasa
Reni Reni
Kecewa
Reni Reni
Buruk
Jennifer Jatam
Luar biasa
Jennifer Jatam
Biasa
irma hidayat
Shok jasjus saat tau calon suaminya
irma hidayat
bikin hati jadi nano nano puny asisten kaya jasjus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!