Roxana, sudah 8 kali dia mati dan ini adalah kehidupannya yang ke-9.
Setiap hidupnya dia pasti merasuki tubuh seorang wanita dengan berbagai posisi dan karakter. Tapi nahasnya setiap usianya mencapai 25 tahun pasti dia mati.
Pada kehidupannya kali ini pun sama, tapi kali ini dia hidup di tubuh seorang ibu yang sangat ditakuti. Bukan karena wajahnya tapi perangai dan sikapnya.
Akankan ia lagi-lagi harus mati saat usianya mencapai 25 tahun?
Atau dia akan menggunakan semua kemampuan yang pernah ia miliki untuk bisa bertahan hidup lama kali ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Duke Utara 24
" Apa kau bilang, mereka berhasil mengalahkan para monster itu!"
" B-benar Baginda. Setelah semalaman bertarung, menjelang pagi ini para monster berhasil dikalahkan dan bahkan saat ini Grand Duke Carrington sedang memperbaiki segelnya."
Klontang
Kaisar Rowan Von Sebastian, pria itu tampak mengamuk karena merasa begitu marah. Ia berharap bahwa Leoric tidak berhasil di pembasmian kali ini. Dia berharap bahwa Leoric akan mati karena para monster itu.
Itu adalah harapan satu-satunya bagi Rowan untuk menghancurkan Leoric Alburs Carrington. Karena jika menggunakan tangannya sendiri dia tidak akan bisa.
" Perjanjian kuno sialan! Kenapa, kenapa aku tidak pernah bisa membinasakan orang itu. Kenapa dia harus berada di atasku. Bangsaat! Kau, apa kuil suci membantu Leoric?"
" T-tidak Baginda. Kuil suci sama sekali tidak bergerak. Mereka bersumpah setia kepada Baginda jadi mereka tidak mungkin bergerak tanpa perintah dari Baginda."
Rowan terdiam sejenak. Ia tengah berpikir, jika kuil suci tidak membantu Leoric lalu siapa yang berada di sisi pria itu hingga berhasil mengalahkan banyaknya monster yang ada.
Dia sudah membuat prediksi bahwa seharusnya satu-satunya grand duke di kekaisaran ini bisa lenyap karena monster yang muncul. Namun ternyata itu diluar prediksi dan rencananya. Leoric masih bertahan. Grand Duke Carrington masih berdiri kokoh.
Hal tersebut membuat Rowan menjadi gelisah. Jika ia tidak bisa menyingkirkan Leoric, maka selamanya kekaisaran akan selalu berada dibawah bayang-bayang. Sebenarnya itu mengacu pada dirinya. Ya, Rowan merasa bahwa Leoric sellau menjadi orang yang unggul dan pamornya mengalahkan kaisar itu sendiri.
Julukan pedang kekaisaran, pelindung Aterna membuat Leoric Alburs Carrington menempati sisi khusus pada hati rakyat. Terlebih Leoric selalu membawa kemenangan. Makin makin saja pamor kaisar surut dibuatnya.
" Jika bukan kuil suci, lalu siapa yang membantu Leoric."
" I-itu Grand Duchess, Baginda."
" Apa? Kenapa kau tidak bilang dari tadi hah! Grand Duchess, jika itu Grand Duchess berarti Roxane Flandria. Wanita jalangg itu, bagaimana dia bisa membantu Leoric!"
Klontang
Lagi-lagi Rowan melempar sesuatu. Dia tentu tidak menyangka bahwa yang membantu Leoric adalah Roxane. Wanita lemah, penakut dan tidak bisa apa-apa itu bagaimana bisa.
Terlebih sepertinya Marquis Osgar Ethelwyn sudah memberikan batu sihir yang ia berikan untuk dikirmkan kepada Sang Grand Duchess. Jika itu benar maka seharusnya Roxane tidak ada di sana melainkan terkurung di dalam rumah.
" Apa benar ucapanmu itu, jika tidak maka siap-siap kau akan kehilangan lidahmu,"
Degh!
Sang utusan tidak bisa menjawab apapun sekarang ini. Bahkan hanya sekedar memastikan saja pun dia tidak berani.
Rowan mengetuk-ngetuk meja dengan menggunakan pena miliknya. Saat ini dia harus segera memanggil Marquis Osgar Ethelwyn untuk memastikan hal tersebut. Jika tugas itu tidak berhasil dilakukan oleh Melanie, putri dari Osgar maka wanita itu tidak akan berguna lagi.
Matahari yang baru menyingsing tidak menghalangi Marquis Osgar untuk menghadap Kaisar Rowan sang penguasa benua. Meskipun dia tahu bahwa pemanggilan ini tidaklah menyenangkan tapi mau tidak mau dia harus menghadap. Dan penuh dengan keyakinan, Masquis Osgar merasa dirinya akan terkena omelan yang sangat keras.
" Hamba menghadap Baginda Kaisar Rowan Von Sebastian Sang Matahari kekaisaran. Ada apa kiranya gerangan Baginda memanggil saya."
Pyuuuur
Rowan menyiramkan air dalam gelas yang ia pegang tepat di wajah Marquis Osgar. Tentu saja Osgar amat sangat terkejut meskipun dia tidak hanya sekali mendapat hal semacam ini.
" Apa yang dilakukan putrimu hah? Katanya dia sudah berhasil menaruh batu sihir itu. Tapi mengapa aku dengar kabar bahwa Roxane membantu Leoric dalam pembasmian monster kali ini. Jelaskan padaku Marquis Osgar Ethelwyn, jika putrimu gagal maka sebaiknya jemput kembali dia dati dukedome Alburs karena dia sudah tidak berguna."
Bruk!
" Maafkan saya Baginda, saya pantas mati. Tapi Melanie tidak mungkin gagal. Saya bersumpah, untuk membuktikannya saya akan datang sendiri ke Ducy Alburs. Jika Melanie gagal, maka saya Marquis Osgar Ethelwyn akan menerima semua hukuman yang Baginda jatuhkan." Dengan bersujud dilantai dan tubuh yang bergetar, Marquis mengatakan semua itu. Dia sunguh yakin bahwa Melanie berhasil melakukannya. Tapi dalam dirinya juga timbul pertanyaan, bagaimana bisa utusan Baginda Kaisar berkata bahwa Grand Duchess adalh orang yang membantu Leoric.
" Aku yakin orang itu pasti salah lihat," ucap Marquis Osgar dalam hati.
" Baiklah, aku pegang kata-katamu Marquis. Jadi cepatlah pergi ke Ducy Alburs untuk memeriksa nya."
" Baik Baginda, sesuai perintah Anda."
TBC
.