setelah terbangun di tubuh wanita asing Agata sirley kembali di buru oleh dokter gila yang dengan ambisi nya yang menggila untuk menghidupkan kembali istri nya dengan melakukan eksperimen pemindahan jiwa .
sangat di sayangkan ternyata dokter gila yang menginginkan nya itu tak lain adalah ayah nya sendiri .saat ekperimen itu hendak di lakukan Agata tiba tiba saja berubah pikiran. ia tidak terima jika harus mati sendirian bukankah itu tidak adil untuk nya ?.
hingga akhirnya Agata mengaktifkan bom mematikan rancangan sebuah keluarga yang menjadi incaran seluruh orang . pulau santalia yang menjadi tempat berakhirnya eksperimen itu .
Agata tidak akan pernah bisa mati sebelum ia benar benar meratakan ke tanah orang orang yang menyakiti nya . akankah semua nya seperti yang di bayangkan nya atau kah ia harus kembali pada tuhan yang telah mentakdirkan nya untuk sengsara selama hidup nya ?.
novel ini adalah sekuel kedua dari SECOND LIFE AGATA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kau kah itu ?
seluruh tubuh Agata rasanya remuk setelah semalam menyambut para tamu yang berdatangan untuk mengucapkan selamat kepada nya .
Tentu saja hal itu di sambut baik oleh agata. Hingga kini tubuh nya terasa kaku .
ia memutuskan untuk membersihkan tubuh nya terlebih dahulu agar ia merasa lebih baik sebelum memulai aktifitas untuk seharian ini .
sementara itu Axel sudah rapi dengan stelan nya seperti biasanya .pagi pagi sekali ia sudah bangun dan menyiapkan segala keperluannya .
Ia mencari cari keberadaan istri nya itu. " kemana ia pagi pagi begini ?" gumam axel heran saat ia tak mendapati agata di dalam kamar .
Cklekkk
Suara pintu terbuka dari arah kamar mandi. rupanya itu adalah agata yang baru saja selesai mandi .
" apa kau mencari ku ?" ujar agata .
" ya . bersiaplah secepat nya dan turun kebawah bawah . " ucap axel .
" apa ada sesuatu?"
" aku ingin mengajak mu ke suatu tempat " jawab axel .
Agata mengangguk meng iya kan .ia pun bersiap siap untuk turun kebawah secepat nya .kamar mereka memang berada di lantai dua .
°
°
" tuan ? Apa anda mencari sesuatu ?" tanya Hilda saat melihat Ardan yang terlihat kebingungan dan mencari sesuatu di bawah meja .
Ardan seketika menoleh . " ya .ada berkas yang harus ku selesaikan dan kuberikan pada tuan axel. entah siapa yang memindahkan nya " jawab Ardan .
" biar ku bantu untuk mencari kan " tawar Hilda .
" baiklah ."
" seperti apa bentuk nya ?"
" map nya berwarna merah ada beberapa lembar kertas di dalamnya .itu sangat penting " jelas Ardan .
Hilda pun mengangguk . Ia mulai ikut mencari sama seperti Ardan hingga melupakan tujuan utamanya kemari yaitu memberikan teh untuk Ardan sesuai pesan pria itu tadi .
” tuan ardan bukankah itu berkas yang anda cari?" ujar Hilda .
Ardan mengalihkan atensinya dan melihat ke arah yang di tunjuk oleh Hilda .di sana bayi Alex sedang bermain dengan berkas merah di tangannya dan juga di mulut nya yang masih ada susu formula yang di berikan oleh Hilda tadi.
Pagi pagi seperti ini alex memang sudah bangun dan pasti merengek karena haus oleh sebab itu lah Hilda yang akan setiap pagi membuatkan alex susu.
" astaga ! Bagaimana itu bisa di jadikan mainan oleh tuan muda alex? Hilda bagaimana bisa itu berada di sana? Seingat ku aku meletakkan nya di sini " ujar Ardan heran sekaligus bingung.
" mungkin tuan muda yang mengambil nya tuan .bayi Alex sekarang sudah bisa merangkak dan belajar untuk berdiri " jelas Hilda .
" apa ?! Oh ya ampun kurasa itu sangat merepotkan nanti " gumam Ardan yang bisa di dengar oleh Hilda .
mendengar itu Hilda hanya tersenyum tipis dan segera mengambil berkas Ardan dengan mengalihkan perhatian Alex sejenak.
" tuan berkas anda" ujar nya .
Ardan mengambilnya lalu berterimakasih." kau mengurus nya dengan sangat baik Hilda " ucap Ardan .
" itu hal yang biasa saja tuan "
" baiklah kalau begitu aku akan melanjutkan pekerjaan ku .dan eumm "
Ardan tampak menggantung ucapannya sejenak." ada apa tuan ?"
" itu ucapan nyonya tempo hari yang lalu sebaiknya tidak usah terlalu di pikirkan . Sepertinya nyonya salah paham saat itu " sambung Ardan .
Hilda mencoba untuk mengingat kembali seperti yang di katakan oleh Ardan . seketika ia mengingat hal memalukan itu yang membuat pipi nya bersemu merah.
" aku bahkan telah melupakannya tuan .jika ada waktu senggang saya akan mencoba untuk meluruskan nya " ujar Hilda .
" tapi kenapa kau terlihat malu malu ?"tanya Ardan .
" apa?! Siapa yang malu malu? Aku sama sekali tidak malu . itu sudah biasa saja " kilah Hilda .
" aku tahu aku ini memang tampan. Katakan saja jika kau menyukai ku " ucap Ardan narsis .
Hilda membulatkan matanya lebar lebar. ia heran bagaimana bisa Ardan menjadi sepercaya diri itu ?" tidak ! Anda terlalu percaya diri tuan. Sama sekali tidak seperti yang anda bayangkan !" tolak Hilda .
' sial ternyata tuan dan asisten sama sama saja . bagaimana bisa ada orang seperti itu di dunia ini ' umpat Hilda dalam hati nya .
" hei kenapa kau malah menjadi marah ? Jika tidak ya sudah . Untuk apa kau marah marah " ujar Ardan namun tidak lagi di jawab oleh Hilda .
sepertinya wanita itu terlalu kesal menghadapi perkataan Ardan yang to the point .
Berbeda dengan Hilda justru Ardan tertawa puas setelah ia berhasil mengerjai Hilda ." hei Alex kau lihat itu ? Bibimu itu sangat mudah sekali untuk di bodohi . bahkan wajah nya sudah memerah tomat . Astaga aku tidak bisa bayangkan bagaimana jika ia mengamuk nanti " ujar nya pada bayi Alex seolah ia mengajak bayi itu untuk mengobrol.
°
°
" axel kemana kau akan membawa ku ?" tanya agata untuk yang kesekian kali nya namun axel tetap saja tidak mau untuk menjawab nya .
" kau akan tahu sebentar lagi " lagi lagi jawaban itu yang di dengar oleh agata hingga ia sendiri bosan untuk mendengarnya ." apa kau tidak punya jawaban lain?" kesal agata .
" hm mungkin . tidak itu saja !" jawab axel lagi yang membuat agata semakin jengkel .
hingga akhirnya axel memarkirkan Limosin nya dan mengajak agata untuk turun .
" apa ini ? Kemana kita akan pergi ?" tanya nya lagi saat agata hanya melihat bangunan kumuh yang sudah tertinggal . sepertinya tempat itu adalah sebuah gudang sebelum berhenti beroperasi karena terbakar .
Bahkan minyak minyak yang sudah menghitam pun masih bisa di temukan di sana .hal itu mengeluarkan bau yang tidak sedap yang mengganggu indra penciuman .
" astaga axel ! Apa kau bercanda ?! Ada banyak hotel dan resto di luar sana mengapa kau harus membawa ku ke sini " ujar agata cemberut .
Ia terus saja berbicara dan mencerocos tanpa henti menunjukkan betapa ia tidak menyukai tempat ini .gelap dan kotor.
agata baru tersadar saat ia tidak mendengar sahutan dari axel lagi .ia pun mengedarkan pandangannya ke setiap sudut untuk mencari keberadaan axel .
" axel ?! Di mana kau ? Apa kau serius ?!" teriak agata .
" axel ?!"
wusshhhhh
tak ada sahutan dari axel setelah agata memanggil nya beberapa kali . Ia merasakan seperti ada angin di area leher nya hingga ia reflek untuk mengindar.
Tranggg
benar saja .
sebuah pisau kecil yang berbentuk bundar dan bergerigi kini mendarat di lantai setelah hampir mengenai sasaran nya .seketika agata langsung waspada dan menoleh kebelakang.
Sebuah pukulan mendarat di perut agata saat ia lengah hingga ia mundur beberapa langkah.
' sial !persetan dengan axel ! Bajingan mana yang mencari perkara sekarang?! ' umpat agata dalam hati nya .
dengan gerakan cepat agata langsung bergerak untuk mengecoh musuh nya itu hingga tiba tiba sebuah wajah yang terasa familiar ia lihat sekarang.
" astaga ! Kau kah itu ?!"
...----------------...