Kebucinan Ketua Mafia

Pagi yang cerah arfan terlebih dulu bangun dari tidur nya, dia melirik jam yang menunjukkan pukul 06:00 pagi.

Dia melihat zeline yang masih terlelap dan memeluk dirinya, arfan sangat bersyukur memiliki zeline gadis yang sangat lembut sama seperti mommy nya.

Arfan tersenyum melihat tangan zeline yang masih setia melingkar di bidang nya.

Cup

Arfan mencium pucuk kepala zeline dengan sangat lembut.

Zeline menggeliat, merasa ada yang mengusik tidur nya, perlahan zeline membuka mata nya, tersenyum melihat wajah tampan arfan.

"Pagi tuan", ucap zeline dengan suara serak nya, khas baru bangun tidur.

"Hem pagi baby", kau terlihat sangat lelah baby, tidur lah kembali aku akan menemani mu", ucap arfan memperat pelukan nya.

"Hem tidak tuan, aku tidak mengantuk lagi"

Arfan merasa sangat gemes melihat pipi chubby zeline, ingin sekali rasa nya arfan menggigit nya.

Tiba-tiba perut zeline bunyi menandakan cacing nya hendak ingin di isi dengan berbagai makanan.

Arfan terkekeh kecil saat mendengar perut sang kekasih berbunyi.

Zeline menenggelamkan wajah nya di bidang arfan, karena merasa malu.

"Sudah baby tidak perlu malu seperti itu, mandi dulu sana, aku akan menghubungi asisten ku agar membawa sarapan kita ke sini"

Zeline mengerucutkan bibir nya, dan bangkit dari kasur berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Arfan menggeleng-gelengkan kepala nya melihat tingkah zeline yang semakin begitu menggemaskan bagi nya.

"Hah mengapa gadis ku terlihat semakin menggemaskan saja, aku sungguh tidak tahan melihat nya", batin arfan dalam hati.

Arfan mengambil ponsel nya yang berada di atas nakas, arfan ingin menghubungi alex agar datang membawa pakaian ganti and sarapan mereka berdua.

Panggilan terhubung...

[ "Ada apa tuan", ] tanya alex.

[ "Kau datang lah kemari, bawakan pakain ganti dan sarapan", ] jawab arfan.

[ Baik tuan ] ucap alex mengakhiri penggilan nya.

Setelah 15 menit akhirnya zeline telah menyelesaikan rutinitas nya di dalam kamar mandi, zeline berjalan ke arah kasur.

"Tuan sudah selesai, sekarang giliran tuan"

"Hem iya baby", arfan segara beranjak dari atas kasur, berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya agar terasa segar.

Saat zeline sedang berkemas, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Tok..Tok..Tok

Zeline segara beranjak dari atas kasur, berjalan menuju pintu.

Ceklek

Zeline membuka pintu dan melihat siapa yang mengetuk pintu nya dari luar, ternyata adalah asisten kekasih nya alex.

"Tuan alex ada apa", tanya zeline.

"Nona ini saya mengantar yang di suruh tuan arfan nona"

"O-oh silahkan tuan alex, tuan arfan sedang mandi kau berikan saja pakaian nya itu pada nya"

"Baik nona", kata alex segara melaksanakan yang di minta zeline.

Zeline sengaja tidak menutup pintu kamar kosan nya, agar orang-orang tidak bersangka buruk terhadap nya.

Zeline kembali mengemasi barang-barang nya.

"Huh, aku akan sangat merindukan kamar ini, kamar ini telah sering mendengarkan curhatan ku", batin zeline dalam hati.

"Nona saya akan menunggu kalian di luar saja nona", ucap alex menghampiri zeline.

"Kenapa tidak menunggu di sini saja tuan, lagian juga kita bisa sarapan bersama"

"Tidak nona, saya tadi sudah sarapan sebelum ke sini"

"Hem iya deh, aku yang akan menunggu tuan arfan di sini"

"Baik nona, apakah ini semua barang nona yang akan di bawa pulang"

"Iya tuan, hanya ini saja"

"Mari nona saya yang akan membawa nya ke dalam mobil"

Alex segara mengambil barang yang di kemasi zeline sedari tadi, dan beranjak keluar dari dalam kamar kosan zeline.

Arfan keluar dari dalam kamar mandi karena telah menyelesaikan tugas nya di dalam kamar mandi.

"Baby ayo kita sarapan dulu"

"Iya tuan, ayo duduk di sini, saya yang akan menyiapkan nya"

Arfan dan zeline segera memakan, makanan yang di bawah oleh alex.

Di saat sarapan tidak ada terdengar suara dari arfan dan zeline, sangat lah hening sekali.

Berapa menit berlalu akhir zeline dan arfan telah menyelesaikan sarapan nya.

Zeline mengambil ponsel nya dan menghubungi aldo.

Setelah zeline selesai menghubungi aldo, zeline berpamitan kepada ibu pemilik kos sembari menunggu kedatangan aldo.

"Bu zeline pamit iya, terimakasih banyak sudah mau menampung zeline di kosan ibu"

"Iya nak sama-sama, jika kau ke sini lagi datang lah berkunjung ke tempat ibu, ibu bakal sangat merindukan kamu nak"

"Hehehe iya bu pasti"

Zeline memeluk ibu pemilik kos dengan erat, zeline sangat bahagia bertemu dengan ibu ani, ibu ani sangat baik terhadap zeline.

Aldo datang dengan koper yang berisi kan pakaian nya.

"Kak aldo, aku kira kakak tidak bakal datang"

"Tentu saja kakak datang zel, kakak tidak mau kamu sedih, jika kakak tidak ikut bersama mu"

Arfan yang melihat kedekatan zeline dengan aldo merasa cemburu.

Ekhemmmm, deheman arfan.

Aldo ingin sekali tertawa melihat arfan yang tengah cemburu melihat kedekatan nya dengan zeline.

"Sudah ayo, sebelum kekasih mu tantrum", ucap aldo.

Arfan dan zeline memilih duduk di kursi penumpang sedangkan aldo memilih duduk di kursi samping supir.