NovelToon NovelToon
Hanya Permainan

Hanya Permainan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Pemain Terhebat / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:404
Nilai: 5
Nama Author: Bada'ah Hana

Apa yang akan kalian pilih? antara persahabatan dan nyawa? dimana saat kalian tidak ingin kehilangan teman-teman, tapi kamu juga tidak ingin kehilangan nyawamu. apa yang akan kalian pilih?

permainan ini mengatakan bahwa jika kami menang, mereka akan membebaskan kita. namun aku sendiri juga tidak yakin jika mereka akan melepaskan kami dengan mudah begitu saja. kami harus kehilangan teman-teman, kehilangan harapan, putus asa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bada'ah Hana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERMAINAN SELANJUTNYA

Ela masuk ke dalam sebuah ruangan dimana banyak sekali kartu-kartu yang berjejer di atas meja. Ada 10 kartu di atas meja tersebut. Masing-masing memiliki dua gambar yang sama. Ada gambar boneka, pohon, bunga, rumah, dan makanan seperti sup. Gadis berambut hitam tersebut menoleh ke arah kanan dan kiri.

Tidak ada siapapun di sana. Ruangan itu kosong dan menyisakan satu meja ditengahnya saja. Ruangan tersebut juga remang-remang dengan adanya cahaya lampu seadanya. Ela merasa ini seperti di rumahnya sendiri. Dimana kamar tidurnya selalu dengan cahaya seperti ini.

Begitu gadis berambut hitam itu akan mengambil satu kartu di atas meja. Tiba-tiba seseorang datang di pintu lainnya. Nampak sebuah boneka berbentuk anak perempuan dengan dress hijau muda dan warna pita yang sama di rambut hitamnya.

Dengan wajah manisnya, boneka perempuan itu tertawa pelan sembari berjalan menuju Ela. Gadis berambut hitam itu merasa merinding. Meskipun dia sering menemukan boneka yang hidup di tempat ini, namun saat melihat boneka yang memiliki tinggi sama dengannya, benar-benar membuatnya merasa sangat gugup.

Apalagi gadis boneka itu menatapnya dengan tatapan yang cukup aneh. Seolah gadis boneka itu seakan mengincar dirinya. Namun, Ela berpikir itu hanyalah perasaannya. Apalagi boneka tidak mungkin memiliki ekspresi pada wajahnya. Akan tetapi, ini benar-benar membuat Ela merasa aneh dengan boneka yang menghampirinya itu.

"Hai! Namaku Adzkiya. Kamu pasti Ela. Ya dong, ya kali iya iya dong! Hehehe. Soalnya sisa kamu sama Zayyan sih. Gimana malam kalian? Tidur bareng atau tetap di kamar masing-masing? Bercanda!"

Ucapan boneka perempuan itu membuat gadis berambut hitam tersebut menaikkan satu alisnya. Ada perasaan aneh yang dia lihat dari Adzkiya. Ditambah dengan adanya candaannya ini, Ela merasa tidak mungkin roh gadis itu sama seusianya.

"Ngomong-ngomong, disini gak ada kursi. Kamu gak bakal dapet berdiri terus, kan?"

Ela menggelengkan kepalanya saat mendengar pertanyaan dari Adzkiya. Gadis boneka tersebut tersenyum lebar saat melihat anggukan dari Ela. Dia berjalan lebih dekat dan memperhatikan wajah gadis itu.

"Kamu benci sama nenek kamu, kan? Nenek kamu gak pernah bisa dukung kamu dalam hal apapun. Begitu juga dengan saudara-saudara ibumu dan ayahmu. Hanya Ibu dan Bibimu yang selalu ada untukmu. Tapi, kamu justru memilih untuk sendiri dan menahan semua emosimu. Kasihan."

Mendengar ucapan Adzkiya, mata Ela terbuka lebar dan menatapnya lekat-lekat. Dia tidak percaya apa yang sudah ia dengar dari Adzkiya. Seolah gadis boneka itu benar-benar tau tentang dirinya.

"Bagaimana kamu tau?" Tanya Ela.

"Hm? Kamu mudah ditebak soalnya. Masa lalu kamu gak buruk-buruk amat. Well, aku bisa baca masa lalu seseorang. Tapi, aku gak bisa jelasin masa lalu kamu karena sangat rumit. Hidupmu seolah seperti anak biasa. Wait, kamu pernah dibully habis-habisan oleh keluarga dan teman-temanmu, kan?"

"Dan yang bisa kamu percaya saat ini, cuman dirimu sendiri. Kamu gak percaya pada siapapun lagi semenjak kamu dikecewakan, benar? Well, kamu bukan orang yang bisa memaafkan seseorang dengan mudah. Aku suka kamu. Sangat menarik." Ucap Adzkiya yang kembali membuat Ela bingung.

Gadis berambut hitam itu saja bahkan tidak tau mengenai dirinya. Namun, Adzkiya yang seorang roh dari boneka saja tau tentang dirinya. Mungkin saja Adzkiya memang bisa melihat masa lalu seseorang.

Akan tetapi, tidak banyak yang dimiliki oleh Ela. Hanya kekerasan yang dia terima. Meskipun begitu, Ela berusaha tegar dan berjuang dengan dirinya sendiri. Apabila Ela ditanya siapa yang paling dia cintai, Ela akan menjawab bahwa itu adalah dirinya sendiri.

"Bisa kita bermain secepatnya?" Tanya Ela.

Gadis boneka itu tertawa sejenak sebelum memberitahu perturan permainan yang akan dimainkan oleh Elaina. Gadis boneka tersebut mulai menjelaskan mengenai peraturan serta cara bermain.

Permainan mengingat gambar dan pola gambar kartu. Ela akan diberi waktu 10 detik untuk mengingat gambar kartu, sebelum kartu-kartu itu ditutup. Sebenarnya ini permainan yang cukup mudah. Hanya saja, perlu ingatan yang kuat.

Ada 5 babak yang akan diikuti oleh Ela. Semua tergantung bagaimana Ela bisa mengingat kartu tersebut. Setiap babak memiliki kesulitan tersendiri. Pemain akan diberi kesempatan tiga kali untuk bisa menyelesaikan permainan dalam satu babak.

Dan apabila di babak tersebut sudah tiga kali gagal, maka pemain akan mendapatkan hukuman dengan setrum listrik yang sangat tinggi, hingga pemain akan pingsan dalam waktu yang sangat lama. Jika pemain bisa menyelesaikan 5 babak ini, maka pemain dinyatakan menang dan bisa di bebaskan dari permainan.

"Hanya itu, kan?" Tanya Ela.

Adzkiya tersenyum. Tidak seperti anak lainnya yang selalu banyak bertanya. Elaina tidak banyak bertanya dan terlihat sangat tenang meskipun dia tau akan menghadapi kematian.

"Iya, hanya itu. Kamu gak banyak bicara ya. Aku jadi suka deh! Ngomong-ngomong sebelum kita melanjutkan permainan, aku mau tanya. Apa kamu yakin ingin pulang?" Tanya Adzkiya.

"Iya, kenapa?"

"Kamu yakin gak bakal kesal ketemu nenek kamu lagi? Kamu kan gak suka sama beliau. Orang tua itu merepotkan ya? Udah maunya dingertiin terus kayak bocah cilik. Mana orangnya suka ngerendahin lagi. Pasti nyakitin."

"Itu bukan urusanmu, kan? Kenapa kamu suka ngurusin hidup orang sih? Lagian aku juga mau pulang." Jawab Ela.

"Hehehe kamu benar-benar tipikal cewek mandiri dan kuat ya. Tapi, apa kamu yakin bisa menghadapi permainan ini? Aku yakin yang ada kamu akan tambah stress dan BOOOM!!! Mati."

Adzkiya tertawa sejenak sebelum kembali menatap gadis di hadapannya ini. Gadis berambut hitam itu menatapnya dengan dingin. Dia tidak berbicara seperti tiga anak sebelumnya. Dimana anak-anak sebelumnya akan lebih banyak bertanya tentang permainan.

Namun, selain Alex yang memiliki masa lalu yang menarik. Adzkiya juga sangat tertarik dengan kehidupan Ela. Gadis itu berusaha kuat dalam keadaan apapun. Akan tetapi, siapa sangka bahwa gadis berambut hitam itu tetap akan menangis di dal kamarnya saat sendirian.

Adzkiya menatap gadis yang terus menatapnya dengan tatapan dingin. Adzkiya nisa mengerti bahwa sebenarnya Elaina adalah gadis yang sangat dingin pada siapapun. Akan tetapi, karena berteman dengan Zayyan serta yang lainnya. Elaina berubah menjadi gadis yang manis.

Namun, siapa sangka dia hampir mati oleh sahabatnya sendiri. Dan kini, Elaina harus meninggalkan Zayyan sendirian. Adzkiya tidak ingin terus menguak rahasia yang dimiliki Ela pada masa lalunya. Yang pasti Ela hanya tidak suka dengan kehidupannya, namun dia tetap berusaha kuat dengan segalanya.

"Aku gak mau banyak bicara lagi." Ucap Ela yang membuat Adzkiya tersenyum.

"Begitu? Kalau begitu, kita bisa mulai permainan ini. Cara bermainnya sangat mudah, kan? Aku hanya perlu memutar kartu, dan kamu yang mengingat semua kartu ini." Kata Adzkiya sembari tersenyum.

"Hanya itu, kan? Aku bisa kok." Jawab Ela.

"Yakin, neng?" Ledek Adzkiya.

Ela memutar bola matanya dan menghela nafas. Dia tidak suka direndahkan dengan nada bicara seperti Adzkiya. Elaina hanya ingin bisa keluar dari permainan ini secepatnya.

"Mulai saja permainannya. Aku ingin segera menyelesaikannya dengan cepat." Kata Ela yang mulai tidak sabar.

"Baiklah. Aku akan mulai. Permainan dimulai! Selamat bermain ya, Elaina." Jawab Adzkiya sembari mengacak posisi kartu.

BERSAMBUNG...

1
miilieaa
hay kak, sejauh ini ceritanya bagus 🥰
Bada'ah Hana: terima kasih 😘💕
total 1 replies
Bada'ah Hana
thank you 🩷
Yoo Si-jin 🦋
Yang semangat kak
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁
pernah ngalamin sama Aprilia/Frown/
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁
Menurut saya menarik, apalagi saya suka novel, chat story, dan komik ber genre horor./Drool/
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁
Lanjutin ceritanya, aku suka banget kisah horor yang buat merinding gitu./Grin/
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁
Ingat masa kecil main sama adik, petak umpet sama-sama./Smile/
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁
Yang semangat buatnya/Smile/
Bada'ah Hana: semangat 💗
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁: Sama-sama, aku pun juga lagi buat episode baru buat kontrak lagi.
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!