Karena kedua orang tuanya penyuntik dana terbesar di kampusnya, Lexa pun menjalani masa pendidikannya dengan sesuka hatinya. Gadis yang memiliki nama lengkap Clara Lexa Viviana ini kerap sekali membuat ulah dan membuat kedua orang tuanya pusing menghadapinya. Karena tak tahan mendapatkan laporan terus menerus dari pihak kampus dan Orang-orang, kedua orang tua Lexa pun memilih menjodohkan Lexa dengan Elvin Zayyan Bagaskara yang tak lain ialah anak dari sahabatnya sekaligus dosen terkiller di kampus Lexa.
Elvin yang terlahir sebagai anak pertama memiliki watak yang keras dan tegas. Bahkan para adik dan keluarganya segan terhadapnya disebabkan dirinya yang sangat berwibawa dan dewasa. Selain berprofesi sebagai dosen, Elvin juga berprofesi sebagai direktur utama di perusahaan keluarganya. Apakah Elvin mampu menghadapi Lexa yang terlahir sebagai anak bungsu dan anak perempuan satu-satunya yang selalu di manja oleh keluarganya? Yuk ikuti terus kisahnya.
Cerita ini 100% Munir fiksi📌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jannah sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Kini di kediaman mewahnya tinggallah keluarga besar Hendrik saja. Karena tamunya sudah pergi, Lexa pun tak mau kelihatan kesempatan untuk memprotes semuanya pada Kedua orang tuanya dan Kedua kakaknya. Hendrik, Sandra dan kedua kakaknya yang sudah tau semua ini akan terjadi pun memilih diam dan mendengarkan semua isi hati Lexa. Walaupun keempat orang itu menampilkan wajah bersalahnya, namun sejatinya hati mereka bahagia dan ingin tertawa melihat Lexa.
"Bagaimana ini, bahkan besok aku sudah menikah saja! Banyak yang belum aku lakukan, manicure pedicure, bahkan aku belum melakukan spa dan pergi ke salon. Aku juga belum merancang pakai pernikahan impianku. Eh apa yang aku katakan? Maksudnya, kenapa Papa, Mama, dan Kakak setega itu menjodohkan ku tanpa meminta persetujuan ku?" Lexa mengomel tanpa henti membuat semuanya ingin tertawa namun menahannya sebab sibuk mendengarkan ceramahnya.
"Walaupun aku terlihat manja dan masih kecil, aku juga punya hati untuk di hargai dan di kasihi, huhu kalian tega padaku. Kalian sudah tidak sayang lagi padaku. Aku marah sama kalian. Awas saja ya nanti kalau aku menikah, kalian tidak boleh mencari pengganti ku atau menyayangi siapapun selain aku. Sudahlah ah, aku mau tidur saja!" Lexa yang tak sanggup mengomel lagi langsung pergi ke kamarnya dengan hati yang sangat sedih dan kesal.
"Sayang," panggil Arsen namun tak disahuti Lexa membuat Hendrik, Sandra dan Sean melepas tawanya yang tak tertahan. Bahkan Arsen yang datar kini menghiasi wajah dinginnya dengan tawa hingga ekspresi arogannya tidak terlihat lagi.
"Sudah-sudah, kasihan Kesayangan kita itu," ucap Sandra dengan tawa yang di tahan hingga memperlihatkan senyumnya.
"Mama menyusul Lexa dulu ya," ucap Sandra yang di setujui semuanya.
Sandra pun meninggalkan ketiga pria kesayangannya lalu menyusul Lexa yang kini sudah berada di kamarnya. Di dalam kamar, Lexa menumpahkan semua air matanya hingga membasahi bantal empuk kesayangannya. Di saat fokus-fokusnya menangis, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamarnya.
"Ganggu saja sih, orang lagi sedih juga!" Gumam Lexa dengan wajah meweknya.
"Sayang, ini Mama. Buka Nak," ucap Sandra dari balik pintu kamar Lexa.
"Iya Ma, sebentar." Walaupun sedih Lexa tetap saja menyahuti Mamanya itu dan membukakan pintu untuknya.
"Masuk Ma," ucap Lexa mempersilahkan lalu kembali ke ranjangnya dengan wajah sedihnya.
"Sayang,,," panggil Sandra sembari masuk lalu duduk di ranjang Lexa.
Lexa yang masih sangat sedih memilih diam dan menyembunyikan wajahnya di bantal dengan tubuh yang berbaring tengkurap. Sandra yang melihat itu tersenyum paham dengan apa yang di rasakan oleh anak kesayangannya itu. Dengan pelan Sandra memajukan tubuh-nya agar lebih dekat dengan Lexa. Dengan lembut Sandra pun mengelus kepala Lexa dengan penuh kasih sayang.
"Sayangku, maafkan Mama, Papa dan kakak-kakakmu ya," ucap Sandra tanpa menghentikan elusan lembutnya di kepala Lexa. "Kami semua menyayangimu sayang, kamu sangat berharga bagi kami. Kami ingin memberikan yang terbaik untukmu," ucap Sandra lagi membuat Lexa memperlihatkan wajahnya yang sebelumnya ia sembunyikan.
"Terus kenapa harus di jodohkan kalau mau memberikan yang terbaik, hiks," Lexa tak bisa membendung air matanya lagi karena segala jenis rasa sudah berkumpul di hatinya.
"Sini sayang," ucap Sandra meminta Lexa agar masuk ke dalam pelukannya.
Lexa yang memang sangat membutuhkan pelukan pun langsung saja memeluk tubuh Mama tersayangnya itu lalu menangis di pelukannya. Sandra membalas pelukan Lexa lalu mengelus punggungnya dengan satu tangannya. Beberapa menit dalam keadaan seperti itu, Sandra pun merasakan jika Lexa sudah tertidur. Sandra tersenyum lalu secara perlahan menidurkan tubuh Lexa di ranjangnya. Setelah Lexa berbaring dengan rapi, Sandra pun menarik selimut hingga menutupi dadanya. Tak lupa Sandra memberikan kecupan kasih sayang di kening Lexa lalu beranjak pergi dari kamar Lexa.
Malam pun berlalu dengan cepat, kini pagi kembali tiba. Cahaya matahari ingin menerobos sela-sela kamar Lexa namun tak bisa sebab kamar Lexa tidak memilih cela. Tidak seperti biasanya yang bangun lambat dan berakhir di bangunin, Lexa pun bangun lebih awal. Tidak tau apa penyebab calon pengganti itu bangun lebih awal yang pasti ia sudah terbangun saat ini.
Lexa duduk di ranjangnya sembari merenung. Bisa di lihat dari postur tubuhnya jika calon pengganti itu sedang tidak bersemangat di pagi ini. Setelah cukup merenungkan nasibnya, Lexa pun bangkit dari ranjangnya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Di kamar mandi Lexa berendam air dingin padahal biasanya ia selalu menggunakan air hangat. Mata Lexa menerawang ke atas seakan mengisyaratkan keputusasaannya.
"Tenanglah Lexa, semuanya akan baik-baik saja," gumam Lexa menenangkan hatinya yang berkecamuk.
Beberapa saat berendam, Lexa pun menyudahi kegiatannya itu lalu menggunakan kimononya dan keluar dari kamar mandinya. Di saat baru keluar dari kamar mandi, tiba-tiba saja Lexa di kejutkan oleh kehadiran Sandra dengan beberapa dokter kecantikan dan keperawatan.
"Syukurlah sayang kamu sudah bangun. Lihat Mama bawa siapa? Hari ini kamu akan menjadi ratunya sayang," ucap Sandra dengan sangat antusiasnya membuat para dokter keperawatan itu tersenyum melihatnya.
"Ayo-ayo, seorang ratu harus melakukan perawatan," ucap Sandra menghampiri Lexa lalu menggandeng tangannya dan membawanya ke ranjang.
Lexa hanya menuruti keinginan Mamanya dan menikmati perawatannya. Walaupun pernikahannya tidak bisa di batalkan setidaknya perawatan yang dilakukannya dapat menghilangkan sedikit beban pikirannya yang kacau.
"Ma, hari ini Vera kuliah kan?" tanya Vera dengan tangan yang tengah di rawat. Lexa saat ini sedang melakukan manicure pedicure.
"Ya kuliah sayang masa nggak," ucap Sandra membuat Lexa yang menyandar langsung menegakkan tubuhnya membuat tangannya yang di rawat tertarik. "Mama hanya becanda sayang, serius banget." Sandra tertawa kecil membuat Lexa bernafas lega sebab ia benar-benar tak ingin pergi ke kampus hari ini.
Lexa kembali menyodorkan tangannya pada Dokter perawat. Ia meminta Dokter perawatan agar membersihkan tangan dan kakinya dengan cepat. Setelah perawatannya selesai, Lexa pun melakukan perawatan wajahnya dan bagian tubuh lainnya. Setelah semuanya selesai Lexa pun pergi mencoba pakaian yang akan ia kenakan di akad nikah nanti. Ia melakukan fitting baju pengantin di kamarnya dengan panduan perancang busana.
"Gimana Ma?" tanya Lexa yang terlihat sudah menerima takdirnya.
"Bagus sayang, sangat pas di tubuhmu," ucap Sandra yang di setujui perancang busana.
"Benar Nona anda terlihat sangat cantik dan anggun menggunakan gaun akad nikah ini," puji perancang busana itu sembari tersenyum. Perancang busana itu berkata dengan jujur dan tak bisa menyembunyikan kekagumannya melihat kemolekan tubuh Lexa. Lexa yang di puji tersenyum malu lalu pergi menghadap cermin dan memperhatikan penampilannya. Dia terlihat puas dengan gaun akad nikah yang sangat pas di tubuhnya.
Cantik sekali aku ya? Gaun akad nikah ini saja aku cantik menggunakannya apalagi gaun pernikahan resepsi. Batin Lexa memuji kecantikannya sendiri. Senyum Lexa sudah mulai terukir membuat Sandra yang melihatnya tersenyum senang.
Good Job thor🖤