NovelToon NovelToon
Morning Dew

Morning Dew

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Harem / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Vidiana

Yuki berusia lima belas tahun, ketika Dia menemukan rahasia mengenai asal usul ibunya yang selama ini terpendam rapat di sebuah kamar tertutup yang ada dalam rumahnya. Namun yang tidak Dia sangka, rahasia itu merubah masa depan dan kehidupannya.

Pertemuan kembali dengan Ayahnya dan jati dirinya mulai terkuat seiring dengan rentetan bahaya dan kematian yang mengikuti langkahnya.

Saat akhirnya Yuki menemukan cinta dari seorang Bangsawan, akankah Yuki akan tetap mengikuti takdirnya ?. Bahkan ketika Dua orang Pangeran mulai membayangi hidupnya. Memaksa Yuki untuk menjadi milik Mereka. Sang Bulan di malam musim dingin, ataukah Sang Mentari pagi di musim semi ?

Ikutilah kisahnya dalam Morning Dew Series

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Semalaman Yuki tidak bisa tidur. Dia bangun dengan tidak bersemangat. Yuki tidak berani menceritakan apapun pada Rena. Jadi Dia hanya diam dan menyimpan semuanya dalam hati.

Yuki masih duduk di depan meja rias. Memastikan penampilannya kembali sebelum melangkah keluar. Perlahan Dia mengulas kembali kuas ke wajahnya. Semalaman Yuki terus menangis sampai Dia tertidur. Ketika bangun, Yuki mendapati wajahnya sembab dan matanya terlihat bengkak. Penampilan Yuki sungguh mengerikan.

Yuki sudah mengompres wajahnya dengan es dan menutupi sisanya dengan makeup untuk menyamarkan wajahnya. Tapi tetap saja Dia terlihat tidak bersemangat hari ini.

Sebenarnya, Yuki ingin membolos dan tidak masuk sekolah hari ini. Tapi pagi tadi Bangsawan Dalto menelephonenya, mengingatkan Yuki bahwa ada ujian etika sosial hari ini. Yuki tidak mau sendirian mengulang ujiannya di ruangan Nyonya Dolsom, jadi Dia memutuskan untuk mengabaikan perasaannya dan memaksakan diri untuk ke sekolah meskipun suasana hatinya sedang tidak begitu bagus.

Yuki membanting kuas keatas meja dengan kesal. Teringat kembali ketika Pangeran Riana mengatakan bahwa Sekarang Dia adalah kekasih Pangeran Riana. Yuki kehilangan minat untuk memperbaiki penampilannya. Dia berdiri dan mengambil bukunya. Belajar keluar dari kamar menuju ruang makan.

Entah apa yang terjadi. Seperti mimpi buruk. Yuki sangat berharap Pangeran Riana sedang mabuk dan tidak serius dengan ucapannya. Meskipun diangkat menjadi wanita dari penerus tahtah kerajaan sebesar Garduete adalah impian setiap wanita, tapi Yuki sama sekali tidak berminat untuk menjalaninya. Yuki sudah cukup bersyukur dengan apa yang Dia punya, Dia tidak pernah bermimpi untuk menjadi bagian dari anggota kerajaan. Hidupnya sudah cukup indah dengan semua yang Dia miliki.

Yuki menghela nafas. Berusaha membuang jauh-jauh kejadian semalam dari ingatannya. Sebentar lagi Yuki akan bertemu dengan Bangsawan Dalto. Yuki tidak ingin Bangsawan Dalto melihatnya bersedih. Bangsawan Dalto pasti akan menanyainya sampai Yuki mengaku padanya. Yuki tidak ingin Bangsawan Dalto menjadi curiga atau mengetahui apa yang terjadi semalam setelah kepergiannya.

Jadi, Yuki membenarkan rambutnya yang digerai ke belakang. Kemudian memasang senyum lebar yang ceria di wajahnya.

Yuki sudah mempersiapkan diri jika Bangsawan Dalto bertanya mengenai matanya yang bengkak. Yuki akan beralasan Dia semalam membaca novel yang membuatnya terharu sampai menangis. Untuk menyakinkan ceritanya, Yuki sampai membawa sebuah Novel yang menjadi alasannya nanti.

Yuki sangat mudah tersentuh dengan cerita-cerita yang sedih. Dia juga akan mudah menangis ketika menonton atau membaca sesuatu yang menyentuh hati. Bangsawan Dalto sudah beberapa kali melihat Yuki menangis karena membaca novel di pondok mawarnya. Jadi jika Yuki beralasan matanya sembab karena semalaman menangis karena membaca novel, Bangsawan Dalto tidak akan bertanya dan akan mempercayai Yuki.

Tapi….

Ketika Yuki memasuki ruang makan. Yuki hanya menemukan seorang pelayan yang sedang mempersiapkan makanan diatas meja. Yuki tidak menemukan keberadaan Bangsawan Dalto. Yuki berpaling ke belakang, berharap Bangsawan Dalto sedang berada di koridor yang menuju ruang makan. Tapi sosoknya tidak terlihat dimanapun.

Yuki merasa aneh.

Bangsawan Dalto menelephonenya sekitar lima belas menit yang lalu dan mengatakan Dia sudah didekat rumah Yuki dan akan menjemput Yuki untuk berangkat bersama ke sekolah. Biasanya, Jika Dia sudah datang dan Yuki belum selesai berdandan, Bangsawan Dalto akan menunggu Yuki di ruang makan meskipun bukan waktunya jam makan berlangsung.

Andaikanpun jika Bangsawan Dalto berhalangan hadir. Bangsawan Dalto pasti akan menghubungi Yuki untuk mengabarinya. Yuki berjalan menuju bangku yang biasa Dia gunakan sambil memegang Gulf ditangannya, mencoba untuk menghubungi Bangsawan Dalto.

“Apa Bangsawan Dalto belum datang ?” Tanya Yuki pada pelayan sambil duduk di bangkunya. Sarapan sudah tertata, begitu juga dengan sarapan di meja yang biasa digunakan oleh Bangsawan Dalto jika Dia ikut makan bersama di kediaman Perdana Menteri Olwrendho.

Pelayan yang ditanya Yuki tampak kebingungan. Dia hanya diam sambil melirik kearah pintu masuk dengan wajah ketakutan. Sementara itu Yuki sudah menghubungi sebanyak tiga kali. Tapi Bangsawan Dalto tidak mengangkat telephone Yuki. Yuki menutup Gulfnya dan memandang ke arah pelayan dengan curiga.

“Ada apa ?” Tanya Yuki lagi ketika Dia tidak mendapat jawaban apapun dari pelayan itu.

“Kau tidak perlu mencarinya, Aku sudah menyuruhnya pergi dan tidak menganggumu lagi” Pangeran Riana masuk kedalam ruang makan. Dengan angkuhnya,Pangeran Riana duduk di meja yang dipersiapkan untuk Bangsawan Dalto. “Aku juga sudah memberitahukan apa statusmu sekarang dan memperingatkannya untuk menjaga jarak denganmu”

“Siapa yang memberimu wewenang untuk membiarkannya masuk dan mengusir tamuku” Kata Yuki marah, menghardik Pelayan keras.

Pelayan tersebut langsung membungkuk ketakutan. Membuat Yuki merasa bersalah. Yuki sangat menyesal, tidak seharusnya Dia melampiaskan amarahnya kepada pelayan dirumah. Sudah pasti Mereka tidak akan berani melarang Pangeran Riana masuk ke dalam rumah dan mengusir Bangsawan Dalto keluar.

Jangankan Pelayan didalam rumah. Perdana Menteri Olwrendho saja tidak mungkin bisa melawan Pangeran Riana dengan selamat.

“Maafkan Aku, Kau boleh pergi” kata Yuki akhirnya kepada pelayan didepannya.

Pelayan itu langsung memberi hormat dan pergi. Sekarang hanya tinggal Mereka berdua didalam ruangan.

“Jika Pangeran ingin sarapan, Aku yakin istana sudah menyediakan koki terbaik untuk Pangeran, tidak perlu Pangeran sampai datang ke rumahku sepagi ini hanya untuk makan makanan yang sebenarnya bukan disiapkan untuk Pangeran, apalagi sampai mengusir tamuku” sindir Yuki kesal.

“Aku kemari memperingatkanmu untuk menjaga sikap Atau Kau ingin Aku mengulang apa yang telah Kulakukan padamu semalam ?. Ketahuilah Putri Yuki, Aku tidak keberatan melakukannya lagi kalau Kau mau” Jawab Pangeran Riana dengan wajah datar tanpa ekpresi. “Atau Kau ingin mencoba membuktikannya ?”

Perkataan Pangeran mampu membuat Yuki terdiam. dia langsung mengkeret ketakutan mendengar ancaman Pangeran Riana. Masih ada bekas luka gigit di bibir Pangeran Riana yang dilakukan Yuki. Mengingat semalam, membuat Yuki yakin bahwa Pangeran Riana bukan orang yang banyak bicara atau bermulut besar. Dia akan melakukan apa yang dikatakannya. Yuki sangat mempercayai hal itu tanpa harus membuktikan kebenaran dari kata-kata Pangeran Riana.

“Apa tujuanmu kemari” tanya Yuki dengan wajah yang tidak bersahabat.

“Berbicara denganmu sebagai sepasang kekasih”

Yuki hendak membuka mulut untuk memprotes tapi Pangeran Riana telah lebih dulu memotong Yuki.

“Aturanku jelas, setelah menjadi kekasihku. Pertama, Aku tidak ingin mendengar atau melihatmu berhubungan dengan lawan jenis tanpa izin dariku. Kedua, Jika Aku memintamu untuk datang, tidak perduli apa yang sedang Kau lakukan atau Kau berada dimana, Kau harus datang secepat mungkin. Ketiga…”

“Cukup, Buat saja peraturan konyolmu itu untuk calon ratumu kelak” Yuki mengangkat satu tangannya dengan kesal. Menghentikan ucapan Pangeran Riana. Yuki tidak ingin mendengar apapun lagi. Yuki merasa Dia harus menegaskan kembali keinginannya kepada Pangeran Riana dengan harapan Dia mau bernegosiasi pagi ini. Jadi Yuki kembali berkata dengan nada memohon. “Aku telah memikirkan apa yang terjadi semalam, mencoba mengingat kesalahan apa yang telah kulakukan pada kerajaan terutama padamu Pangeran. Tapi sayangnya, selain Permasalahanku dengan Putri Norah dan Bangsawan Voldermon, aku tidak ingat telah menyinggung anda atau kerjaan Pangeran. Jika Aku telah berbuat salah, Aku sangat berharap Pangeran mau memaafkanku. Tapi Aku mohon padamu Pangeran, tolong jangan menyiksaku seperti ini apalagi sampai mengorbankan keluargaku. Aku tidak tertarik padamu dan tidak memiliki minat untuk menjadi salah satu wanita dalam kerajaan Garduete. Banyak gadis lain yang jauh lebih baik dariku yang bersedia menjadi wanitamu. Aku mohon Padamu pangeran. Lepaskan Aku, bisakah Pangeran melakukan hal itu untukku”

Pangeran Riana tampak tenang menghadapi Yuki. Dia terus menatap mata Yuki. Mendengarkan apa yang dikatakan Yuki tanpa terkecuali.

“Permasalahannya bukan pada Kau yang tidak tertarik padaku Putri Yuki, Tapi bagaimana kalau Aku yang tertarik padamu. Aku menginginkanmu sebagai kekasihku. Dan kerajaan telah menyetujui secara sah statusmu sebagai wanita milikku.”

Yuki tampak tidak percaya saat Pangeran Riana membicarakan semua dengan enteng.

“Di sini, Aku memperingatkanmu kemungkinan apa saja yang terjadi jika Kau terus melawan keputusan kerajaan”

Pangeran Riana melirik ke belakang sesaat. Tidak berapa lama Bangsawan Asry masuk ke dalam ruang makan bersama seorang Prajurit yang membawa nampan. Di belakangnya ada Rena, Kepala Pelayan dan Kepala Penjaga serta pelayan-pelayan di dalam rumah kediaman Perdana Menteri Olwrendho.

“Dekrit Raja” teriak Bangsawan Asry. Serentak semua orang langsung berada di posisinya masing-masing untuk menerima titah. ”Mulai hari ini, Raja Bardhana dari Garduete mengangkat dan menerima Putri Yuki Orrie Olwredho, anak dari Perdana Menteri Olwrendho sebagai kekasih wanita milik Pangeran Riana dan mendapat anugerah status kerajaan yang sah dengan kenaikan tingkat menjadi Consort VIII, dalam istana harem milik Pangeran Riana.

Yuki langsung berdiri dan menghampiri Bangsawan Asry dengan cepat. Merebut kertas di tangan Bangsawan Asry dan langsung duduk untuk mempelajari seluruh isinya secara cermat. Dalam kertas tersebut tercetak jelas tandatangan dan stempel kerajaan milik Raja Bardhana.

Artinya semenjak hari ini Yuki sudah harus terikat dengan banyak peraturan dalam hubungannya dengan kerajaan. Dia sudah resmi diangkat sebagai selir tingkat consort Vlll wanita milik Pangeran Riana.

1
CaH KangKung,
👣👣
Dewi hartika
siip thoorrt di tunggu up datenya.
Zhietha Shietha
Hay kak,aq ada grup wa nie,husus para pembaca novel,novel siapa aja.kali aja kakak minat untuk gabung bisa inbox no kkak di fb/ig aku,atau balas komen di sini,mungkin aja minat 🥰 itung2 tambah teman
Rendi Rustandi
lanjut dong
Hana
lanjut
Aegis Aetna
kalo lagi mimpi jiwanya pindah
Aegis Aetna
di sekitarnya
Aegis Aetna
sedari tadi
Aegis Aetna
kok diulang narasinya?
Aegis Aetna
sudah kuduga pasti mimpi
Aegis Aetna
di atas. di bawah
Aegis Aetna
di sekelilingnya
Aegis Aetna
disummon
Aegis Aetna
manusia serigala
Aegis Aetna
di mana.
Aegis Aetna
di sini.
Aegis Aetna
ki yuki... tangi woy wes awan...
Dewi hartika
di tunggu kelanjutannya thorr.
Dewi hartika
semangat up datenya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!